Prosedur Pengumpulan Data Analisis Data
                                                                                atau  penurunan  d erajat  dan  harga  dari  manusia.”  Kemudian,  menurut  Andi
Hamzah,  dinyatakan  bahwa:  pidana  penjara  adalah  bentuk  pidana  yang  berupa kehilangan kemerdekaan. Pidana kehilangan kemerdekaan itu bukan hanya dalam
bentuk pidana penjara tetapi juga berupa pengasingan, dahulu kala pidana penjara tidak dikenal di Indonesia Hukum Adat. Yang dikenal ialah pidana pembuangan,
pidana badan berupa pemotongan anggota badan atau dicambuk, pidana mati dan pidana denda atau berupa pembayaran ganti rugi.
23
Menurut  ketentuan  Pasal  10  KUHP  terdapat  beberapa  jenis  hukuman  yang dijatuhkan pada seseorang yang telah melakukan tindak pidana, dimana hukuman
yang akan dijatuhan itu dapat berupa:
24
1. Pidana Pokok:
a. Pidana mati
b. Pidana penjara
c. Kurungan
d. Denda
e. Pidana Tutupan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1946
2. Pidana tambahan:
a. Pencabutan hak-hak tertentu
b. Perampasan barang-barang tertentu
c. Pengumuman putusan hakim
23
Andi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia, Pradya Paramita, Jakarta, 1993, hlm 36-37.
24
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Yogyakarta, Rajawali Pers, 2011, hlm 117
Penjara  seumur  hidup  adalah  sebetulnya  bagian  dari  pidana  perampasan kemerdekaan  perampasan  kemerdekaan  ini  tentu  membawa  dampak  buruk  bagi
narapidana.  Kaitan  dengan  dampak  buruk  dari  pidana  perampasan  kemerdekaan ini  Barda  Nawawi  Arief
25
menyatakan  bahwa  pidana  penjara  tidak  hanya mengakibatkan perampasan kemerdekaan, Pidana tetapi juga menimbulkan akibat
negatif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dirampasnya kemerdekaan itu sendiri.  Akibat  negatif  itu  antara  lain  terampasnya  juga  kehidupan  seksual  yang
normal  dari  seseorang,  sehingga  sering  terjadi  hubungan  homoseksual  dan masturbasi  di  kalangan  terpidana.  Dengan  terampasnya  kemerdekaan  seseorang
juga  berarti  terampasnya  kemerdekaan  berusaha  dari  orang  itu  yang  dapat mempunyai  akibat  serius  bagi  kehidupan  sosial  ekonomi  keluarganya.  Terlebih
pidana  penjara  itu  dikatakan  dapat  memberikan  cap  jahat  stigma  yang  akan terbawa terus walaupun yang bersangkutan tidak lagi melakukan kejahatan.
Selain  dampak  seperti  diungkap  di  atas,  ditinjau  pula  kedudukan  pidana  seumur
hidup. Bahwa kedudukan pidana seumur hidup sebagai bagian dari Pidana penjara adalah  termasuk  salah  satu  bentuk  pidana  pokok  yang  diatur  dalam  Pasal  10
KUHP.  Sekalipun  tidak  tercantum  secara  langsung  dalam  susunan  pidana strafstelsel pada Pasal 10 KUHP, tetapi pidana seumur hidup merupakan bagian
dari  pidana  penjara,  hal  ini  ditegaskan  dalam  Pasal  12  ayat  1  KUHP  yang menegaskan  bahwa  “pidana  penjara  ialah  seumur  hidup  atau  selama  waktu
tertentu”.  Berdasarkan  kententuan  Pasal  12  ayat  1  KUHP  ini  jelaslah  bahwa pidana  penjara  terdiri  dari  2  dua  jenis  pidana  penjara,  yaitu  1  pidana  seumur
hidup , 2 pidana selama waktu tertentu.
25
Barda Nawawi Arif, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cetaka Ketiga Edisi Revisi, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2005, hal 237