5. Seni Anyaman
Seni anyaman ialah milik masyarakat Melayu yang masih dikagumi dan digemari hingga hari ini. Kegiatan seni anyaman ini telah bermula sejak
zaman dahulu. Ini boleh di lihat pada rumah-rumah masyarakat zaman dahulu di mana dinding rumah mereka dianyam dengan buluh dan kehalusan seni
anyaman itu
masih bertahan
hingga hari
ini. Seni anyaman dipercayai bermula dan berkembang tanpa menerima pengaruh
luar. Penggunaan tali, akar dan rotan merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinan tangan anyaman yang telah menjadi usaha tradisi sejak
berabad-abad lalu. Bahan-bahan dari tumbuhan ini tumbuh secara liar di hutan-hutan, kampung-kampung dan kawasan di sekitar pantai
Arisudaryatno : 2010
. Kerajinan anyaman merupakan salah satu hasil kerajinan. Kerajinan
anyaman terdapat di berbagai wilayah nusantara. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan yang terdapat di berbagai daerah. Menganyam merupakan
kegiatan sehari-hari yang dilakukan berbagai suku bangsa secara tradisional. Keterampilan menganyam diwariskan secara turun temurun Narimo dan Eka
Katminingsih. 2006:72. Apabila dilihat dari fisiknya kerajinan anyaman ditinjau dari seni rupa
tidak dapat banyak kita temukan mengenai ungkapan ekspresinya. Bahkan pengerjaan anyaman lebih mengutamakan keterampilan fisik tentang kerja
anyam yang justru membutuhkan ketelitian, kesabaran, kejelian, dan yang paling utama adalah keterampilan. Dari pengerjaan kerajinan anyam secara
manual ternyata pada akhir-akhir ini justru malah disenangi oleh masyarakat dibandingkan dengan yang dari pengerjaan anyam yang dikerjakan oleh
pabrik. Anyaman yang dikerjakan secara manual ternyata malah lebih disukai karena mempunyai nilai seni yang cukup tinggi Pamadhi dan Evan S. 2009:
6.5. Anyaman adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari
bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain dan plastik. Ia
banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari Anneahira : 2010.
6. Kertas