EFEKTIVITAS SARI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica)TERHADAP PENURUNAN KADAR BILIRUBIN SERUMTIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)
EFEKTIVITAS SARI DAUN PEGAGAN(Centella asiatica)TERHADAP
PENURUNAN KADAR BILIRUBIN SERUMTIKUS (Rattus norvegicus)
YANG DIINDUKSI DENGANKARBON TETRAKLORIDA (CCl4)
Oleh: DIAN KURNIAWATI ( 02020004 )
Medical
Dibuat: 20080408 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pegagan (Centella asiatica), Bilirubin, tikus putih (Rattus norvegicus), CCl4,
Hepar merupakan organ perfusi pertama yang salah satu fungsinya adalah menetralisir segala
racun yang masuk ke dalam tubuh sehingga membuatnya sangat rentan terhadap trauma oleh zat
zat kimia yang masuk dalam tubuh.
Salah satu penyebab kerusakan hepar akibat bahan kimia adalah CCl4, yang menginduksi suatu
produk berupa radikal bebas. Parameter bilirubin dipakai sebagai indikasi terjadinya kerusakan
hepar untuk mengetahui fungsi ekskresi dari hepar.
Daun Pegagan (Centella asiatica) mengandung ß karoten sebagai antioksidan yang mampu
meredam radikal bebas yang dihasilkan oleh CCl4. Kerusakan hepar yang terjadi meliputi
pembengkakan hepatosit dan nekrosis hepatosit yang menyebabkan peningkatan kedua jenis
bilirubin baik direk maupun indirek.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masingmasing
perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Populasi yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) yang memenuhi kriteria inklusi sedangkan sampel yang diambil adalah 25 ekor tikus
putih jantan. Variabel bebas yang digunakan adalah dosis sari daun pegagan sedangkan variabel
tergantung yang digunakan adalah kadar bilirubin direk, indirek, dan total serumtikus putih. Sari
daun pegagan diberikan dua kali sehari selama 4 minggu dengan sonde secara peroral sedangkan
CCl4 diberikan dengan injeksi subkutan 2 hari sekali selama 4 minggu.
Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh pemberian sari daun pegagan terhadap
penurunan kadar bilirubin direk, indirek, dan total serum dengan p
PENURUNAN KADAR BILIRUBIN SERUMTIKUS (Rattus norvegicus)
YANG DIINDUKSI DENGANKARBON TETRAKLORIDA (CCl4)
Oleh: DIAN KURNIAWATI ( 02020004 )
Medical
Dibuat: 20080408 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pegagan (Centella asiatica), Bilirubin, tikus putih (Rattus norvegicus), CCl4,
Hepar merupakan organ perfusi pertama yang salah satu fungsinya adalah menetralisir segala
racun yang masuk ke dalam tubuh sehingga membuatnya sangat rentan terhadap trauma oleh zat
zat kimia yang masuk dalam tubuh.
Salah satu penyebab kerusakan hepar akibat bahan kimia adalah CCl4, yang menginduksi suatu
produk berupa radikal bebas. Parameter bilirubin dipakai sebagai indikasi terjadinya kerusakan
hepar untuk mengetahui fungsi ekskresi dari hepar.
Daun Pegagan (Centella asiatica) mengandung ß karoten sebagai antioksidan yang mampu
meredam radikal bebas yang dihasilkan oleh CCl4. Kerusakan hepar yang terjadi meliputi
pembengkakan hepatosit dan nekrosis hepatosit yang menyebabkan peningkatan kedua jenis
bilirubin baik direk maupun indirek.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masingmasing
perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Populasi yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) yang memenuhi kriteria inklusi sedangkan sampel yang diambil adalah 25 ekor tikus
putih jantan. Variabel bebas yang digunakan adalah dosis sari daun pegagan sedangkan variabel
tergantung yang digunakan adalah kadar bilirubin direk, indirek, dan total serumtikus putih. Sari
daun pegagan diberikan dua kali sehari selama 4 minggu dengan sonde secara peroral sedangkan
CCl4 diberikan dengan injeksi subkutan 2 hari sekali selama 4 minggu.
Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh pemberian sari daun pegagan terhadap
penurunan kadar bilirubin direk, indirek, dan total serum dengan p