PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN POLA PEMBERDAYAAN BERFIKIR MELALUI PERTANYAAN UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 9 SUGIO LAMONGAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN POLA PEMBERDAYAAN BERFIKIR MELALUI PERTANYAAN UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 9
SUGIO LAMONGAN
SKRIPSI
.
DISUSUN OLEH : ETA MAQFIROWATI
06330018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010
(2)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN POLA PEMBERDAYAAN BERFIKIR MELALUI PERTANYAAN UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 9
SUGIO LAMONGAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
. Disusun Oleh :
ETA MAQFIROWATI 06330018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Eta MaqfiroWati
NIM : 06330018
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Pola Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan
Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
(4)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Eta MaqfiroWati
Tempat, Tgl lahir : Lamongan, 12 September 1988
Nim : 06330018
Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Pola Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan” adalah bukan merupakan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarbenarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.
Malang, 27 Juli 2010 Yang Menyatakan
(Eta MaqfiroWati) Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
(5)
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi
Sebagai dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 27 Juli 2010 Dekan
(Drs. Fauzan, M. Pd)
Dewan Penguji : Paraf
1. Dra. Elly Purwanti, MP 1. ……….
2. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 2. ……….
3. Drs. Samsun Hadi, MS 3. ……….
(6)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Keridhoan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan
dan melakukan perubahan pada kesalahan adalah bentuk tertinggi dari
penghormatan pada diri sendiri. (Mutiara Amaly)
Semakin banyak kita memperhatikan apa yang dikerjakan orang lain, semakin
banyak kita belajar sesuatu untuk diri kita sendiri.(Isaac Basnevis)
Kegagalan yang sesungguhnya adalah ketakutan yang ada pada diri kita untuk
bangkit menjadi lebih baik (Penulis).
Seiring dengan sujud syukur padaNya, setetes peluh dan sebentuk karya kecil ini kupersembahkan kepada:
Ø Ayahanda Juri, S.Pd dan Ibunda Wati “tercinta” Terima kasih telah memberikan kasih sayang yang tulus, doa, dan restumu adalah anugerah terindah dalam hidupku, yang selalu terucap disetiap hitungan detik dan disetiap sujud sucimu serta tiap tetesan keringatmu adalah semangat bagiku. Ø Adek ku Fakhrudin Dhuka Anggara, mas Deny, mas Puji, mbak Lina, mbak
Mimin, mak’de Subiati, pakwo Suradi, mbah Sina, mbah Brahim dan semua keluargaku yang ada di Lamongan terima kasih banyak atas motivasi, untaian doa dan nasihatnya.
Ø Sahabatsahabatku Meme, Zaqi’, Rita, Uut, Rosi, Wati, Tatik, Titi, Ade, Wulan dan semua temanteman BioKes’06 yang saling bertukar informasi, memberikan dukungan dan bantuannya terimakasih banyak.
Ø Keluarga dikos pak Tris dan Ibu Sri, Moza, Linda, Ayu’, Rina dan lainnya yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
(7)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan kemurahanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Pola Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan” Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (SI) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan tenaga, pikiran informasi, bimbingan dan sumbangan doa dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs.H. Fauzan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan, dan saran sehingga terselesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Elly Purwanti, MP selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah 5. Ayahanda Juri, S.Pd dan Ibunda Wati terima kasih atas kasih sayang dan
(8)
6. Bapak Drs. Suparnadi, S.Kom selaku kepala sekolah SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan yang memberikan tempat dan waktu pada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan.
7. Ibu Eny Sri Rahayu, S.Si selaku guru biologi kelas VIIA serta keluarga besar SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan yang telah banyak memberikan saran serta meluangkan waktu kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
Semoga Allah berkenan membalas amal baik yang telah diberikan, amien. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
Malang, 27 Juli 2010
(9)
ABSTRAKSI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN POLA PEMBERDAYAAN BERFIKIR MELALUI PERTANYAAN UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 9 SUGIO LAMONGAN Oleh:Eta MaqfiroWati (06330018)
Proses pembelajaran sains biologi di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang, hal tersebut secara tidak langsung berdampak pada hasil yang didapat juga kurang dari SKBM yaitu 65. Kurangnya siswa merespon guru, bertanya maupun menanggapi ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Keadaan demikian dilakukan penelitian dengan penerapan pembelajaran pola PBMP merupakan pembelajaran yang memiliki ciri utama memberdayakan berpikir melalui pertanyaan. tipe TPS merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu yang lebih untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali postes. Indikator keberhasilan tindakan dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II sebagai akibat dari penerapan tipe TPS dengan pola PBMP. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan pada senin 03 Mei 2010 31 Mei 2010 di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIA yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi siswa. Analisis data untuk pemecahan masalah menggunakan presentase tingkat aktivitas siswa sedangkan hasil belajar dianalisis dengan menggunakan ketuntasan belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukan, siswa dalam penerapan tipe TPS dengan pola PBMP dapat meningkatkan aktivitas belajar, terlihat aktivitas siswa pada siklus I adalah 56,8% (Cukup) dan pada siklus II adalah 66,4% (Baik), sehingga mengalami peningkatan sebesar 9,6%. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I adalah 68,7% (Cukup) dan pada siklus II adalah 90,6% (Sangat Baik), sehingga mengalami peningkatan sebesar 21,9%. Berdasarkan hasil temuan ini maka kesimpulan dari peneliti adalah penerapan tipe TPS dengan pola PBMP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Aktivitas belajar, hasil belajar, tipe TPS, pola PBMP Malang, 27 Juli 2010
Pembimbing I, Penulis,
(10)
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
LEMBAR PERNYATAAN ...iii
LEMBAR PENGESAHAN ...iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...v
KATA PENGANTAR ...vi
ABSTRAKSI...ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Definisi Istilah ... 6
1.6 Batasan Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pembelajaran dengan Pola PBMP ... 8
2.1.1 Pengembangan PBMP dalam pembelajaran IPA Biologi ... 11
2.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 13
2.3 Sintaks antara PBMP dengan TPS... 17
2.4 Aktivitas Belajar ... 18
2.5 Hasil Belajar ... 19
(11)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 21
3.2 Subjek Penelitian ... 22
3.3 Kehadiran Peneliti ... 22
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
3.5 Kegiatan Penelitian ... 23
3.6 Metode pengumpulan data ...28
3.6.1 Instrumen Penelitian ... 28
3.6.2 Instrumen pembelajaran ...28
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.7 Teknik Analisis Data ... 29
3.7.1 Aktivitas Belajar Siswa ... 29
3.7.2 Hasil Belajar Siswa... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 32
4.1.1 Pra Tindakan... 32
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 33
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II... 47
4.2 Pembahasan ... 62
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ...74
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Penentuan Taraf Keberhasilan Tindakan ... 30
3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar... 31
4.1 Evaluasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I ... 39
4.2 Perbandingan Hasil Ujian Sebelum dan Setelah Sikus I ... 43
4.3 Analisis Perbandingan Nilai Ujian Sebelum dan Setelah Siklus I ... 45
4.4 Evaluasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Silus II ... 53
4.5 Perbandingan Hasil Ujian Siklus I dan Siklus II ... 58
4.6 Analisis Perbandingan Nilai Ujian Siklus I dan Siklus II ... 60
4.7 Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Siklus I dan Siklus II ... 61
4.8 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II ... 61
4.9 Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II.... 62
4.10 Analisis Aktivitas Siswa Tiap Deskriptor Pada Silus I dan Siklus II ... 63
4.11 Hasil Remidi Peserta Didik Yang Belum Tuntas ... 67
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Sintaks Antara PBMP dengan TPS ... 17 3.1 Desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart ... 22 4.1 Diagram Penilaian Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 65 4.2 Diagram Peningkatan Prosentase MasingMasing Deskriptor Aktivitas Siswa
Pada Siklus I dan siklus II ... 66 4.3 Diagram RataRata Hasil Postes Siklus I dan Siklus II ... 70 4.4 Diagram Ketuntasan Klasikal Pada Siklus I dan Siklus II ... 71
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... .. 76
Lampiran 2 Lembar JawabanThink...77
Lampiran 3 Lembar JawabanPair...78
Lampiran 4 Lembar JawabanShare ... 79
Lampiran 5 Daftar Anggota Kelompok Siswa... 80
Lampiran 6 Silabus ... 81
Lampiran 7a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 83
Lampiran 7b Materi Esensial Siklus I... 86
Lampiran 8a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II... 91
Lampiran 8b Materi Esensial Siklus II ... 94
Lampiran 9a Lembar PBMP Siklus I ... 98
Lampiran 9b Lembar Jawaban Lembar PBMP Siklus I ... 102
Lampiran 10a Lembar PBMP Siklus II... 108
Lampiran 10b Lembar Jawaban Lembar PBMP Siklus II... 111
Lampiran 11a Soal dan Kunci Jawaban Postes Siklus I ... 116
Lampiran 11b Kisikisi Soal Postes Siklus I ... 118
Lampiran 12a Soal dan Kunci Jawaban Postes Siklus II ... 119
Lampiran 12b Kisikisi Soal Postes Siklus II ... 121
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 122
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 126
Lampiran 15 Penilaian Hasil Belajar Lembar PBMP Siklus I ... 130
Lampiran 16 Penilaian Hasil Belajar Lembar PBMP Siklus II...132
Lampiran 17 Perbandingan Hasil Nilai Lembar PBMP pada siklus I dan Siklus II. ...134
Lampiran 18 Daftar Hasil Nilai Siswa Sebelum Tindakan...136
Lampiran 19 Daftar Hasil Nilai Siswa Siklus I...138
Lampiran 20 Daftar Hasil Nilai Siswa Siklus II ...140
Lampiran 21 Soal dan Kunci Jawaban Remidi...142
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung. Alfabeta
Arikunto. 2002. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi cetakan 3. Jakarta: Bumi Akasara
Corebima, A. Duran. 2000. Pemberdayaan Penalaran Siswa untuk Menyiapkan Generasi Berkualitas. Makalah Disajikan dalam Seminar Sehari Pemberdayaan Penalaran di SLTP 2 Malang, Malang 15 April.
_________. 2001. Pola Pengemangan Lembar PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) dalam Pembelajaran IPA Biologi. Makalah Disampaikan pada Pelatihan dan Lokakarya PBMP (pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan) di Universitas Negeri Malang, 31 Agustus – 1 September 2001.
_________. 2005a. Pengukuran Kemampuan Berpikir. Makalah Disampaikan pada Pelatihan PBMP (pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan) pada Pembelajaran dengan Tema: Pemberdayaan Kemampuan Berpikir selama Pembelajaran Pembelajaran sebagai Langkah Strategis Implementasi Kurikulum 2004 bagi Para Guru dan Mahasiswa Sains Biologi dalam Rangka RUKK VA. 25 Juni 2005.
_________. 2005b. Pemberdayaan Berpikir Siswa pada Pembelajarn Biologi: Satu Penggalakan Penelitian Payung di Jurusan Biologi UM. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya dengan Tema “Menyiapkan Generasi Masa Depan Melalui Pengembangan Biologi dan Pembelajarannya” yang Diselenggarakan oleh Jurusan Biologi FMIPA UM di Malang. 3 Desember 2005
________. 2006. Metakognisi: Suatu Ringkasan Kajian. Makalah Disajikan pada Pelatihan Strategi Metakognitif pada Pembelajaran Biologi untuk Guruguru Biologi SMA di Kota Palangkaraya, 23 Agustus 2006
Hasibuan, J.J. dkk. 1988. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: penerbit Remaja Karya CV.
Herawati ,Susilo. 2005. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Makalah Disampaikan pada Pelatihan PBMP pada Pembelajaran dengan Tema “Pemberdayaan Kemampuan Berpikir Selama Pembelajaran sebagai Langkah Strategis Implementasi Kurikulum 2004” bagi Para Guru dan Mahasiswa Sains Biologi dalam Rangka RUKK VA, Malang 25 Juni 2005
(16)
Indrawati, 2005. Pembelajaran Konstruktivistik Kontekstual Pola PBMP dan Kooperatif Model Jigsaw: Hubungan antara Kemempuan Berpikir Kritis dan Life Skill dengan Hasil Belajar Kognitif. Makalah Disampaiakan Dalam Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya dengan Tema “Menyiapkan Generasi Masa Depan Melalui Pengembangan Biologi dan Pembelajarannya” yang Diselenggarakan oleh Jurusan Biologi FMIPA UM di Malang. 3 Desember 2005.
Mulyasa. 2004.Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyati, Yayuk. 2005. Penerapan Pembelajaran Berpikir Melalui Pertanyaan
(PBMP) dengan Metode Think Pair Share Pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Jendral Sudirman Malang. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Negeri Malang.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press
Pribadi, Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Dian Rakyat.
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Sukrisdiyana, A. 2002. Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas I SMPN 4 Trenggalek Melalui Pembelajaran Biologi dengan Siklus Belajar. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Susanto, Pudyo. 2002. Keterampilan dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme. Malang: JICA
Zubaidah, Siti. 2000. Polapola Stimulasi Pertanyaan dalam Rangka Menunjang Pengembangan Penalaran Siswa: Salah Satu Upaya Pemberdayaan Pembelajaran: Makalah Disajikan pada Seminar Nasional Pemerintahan. Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Malang, 15 Juli 2000
Zubaidah, Siti,dkk. 2001. Penerapan Pola PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) Pada Mata Kuliah Botani Tumbuhan Rendah untuk Menunjang Perkembangan Penalaran Formal Mahasiswa. Malang:Universitas Negeri Malang
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam mempersiapkan SDM, pembangunan pendidikan tidak bisa hanya terfokus pada kebutuhan material jangka pendek (seperti yang banyak dipraktekkan sekarang), tetapi harus menyentuh dasar untuk memberikan watak pada visi dan misi pendidikan, yaitu perhatian mendalam pada etika moral dan spiritual yang luhur. Dalam hal ini, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan (political will) pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Dari semuanya itu, guru merupakan komponen paling menentukan karena ditangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, serta iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. Di sinilah, antara lain pentingnya guru. (Mulyasa, 2004)
Guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Menyadari hal tersebut, betapa pentingnya untuk meningkatkan aktivitas kreatifitas, kualitas dan profesionalisme guru. Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa
(18)
2
secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa kearah penguasaan kompetensi yang lebih baik. (Syaodih, 1998)dalam (Mulyasa, 2009).
Untuk mencapai keberhasilannya, interaksi antara guru dengan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya strategi dan metode pengajaran, alat pelajaran, sumber belajar dan evaluasi belajar. Strategi dan metode yang tepat yang digunakan oleh guru diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa secara optimal, dengan peran aktif siswa didalamnya. Karena seiring dengan perubahan sistem pendidikan yang ada bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan akan lebih berpusat pada siswa (student centered), sehingga dalam hal ini peran guru di dalam kelas hanya sebagai motivator dan fasilitator.
Salah satu pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Cooperative berarti bekerjasama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama. Namun tidak semua belajar bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama melalui teknikteknik tertentu. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, dan bekerja sama (Pribadi, 2009).
Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama menyelesaikan tugastugas akademik dengan teman sebaya, yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ideide
(19)
3
yang terdapat di dalam materi tertentu. Pembelajaran Kooperatif (cooperative
learning) mampu mengubah peranan guru yang semula sebagai pusat pembicara
atau pembicara utama di dalam kelas, menjadi fasilitator, motivator dan moderator dalam pembelajaran. Sehingga siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) memiliki banyak sekali model pembelajaran dan salah satunya adalah tipe TPS yang merupakan jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimaksudkan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (26 anggota). Tipe TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. (Herawati, 2005)
Menurut Corebima (2000) dalam Siti Zubaidah, (2001) PBMP merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informative, seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam ‘lembarlembar PBMP’.
Hasil wawancara dengan guru biologi yang ada dikelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan, diperoleh bahwa pembelajaran yang berlangsung memakai metode pembelajaran ceramah, yang mana guru terus berbicara dan lebih menekankan penyampaian tekstual serta kurang mengembangkan aktivitas siswa. Pada metode pembelajaran ceramah ini yang lebih banyak aktif adalah guru, sehingga peran guru merupakan sumber utama
(20)
4
dari pembelajaran ini. Hal ini dapat menyebabkan aktifitas siswa sangat tidak terlihat, siswa kurang berminat terhadap proses pembelajaran dan secara tidak langsung berdampak pada hasil yang didapat. Hasil data awal yang diperoleh peneliti dari guru yang bersangkutan terlihat bahwa nilai ulangan harian masih banyak yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65.
Dari uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba menerapkan tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas dan hasil siswa, alasan menggunakan tipe TPS dengan pola PBMP karena merupakan pola pembelajaran yang berlangsung dengan adanya lembar PBMP yang sudah dirancang oleh peneliti dan didalam lembar ini berisi bagianbagian yaitu pendahuluan tentang pertanyaan apersepsi, sediakan mempunyai konotasi penyampaian alat dan bahan, kemudian dipadukan dengan tipe TPS pada bagian lakukan meliputi kerja kelompok, renungkan perluasan pikiran pada bagian amatan, pikirkankesimpulan dari konsep dan subkonsep, evaluasi untuk memantapkan konsep, dan akan dilanjutkan oleh guru dengan arahan. Dengan penerapan tipe TPS dengan pola PBMP ini diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih memahami konsep pembelajaran, dan akhirnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Melihat latar belakang yang di uraiankan maka diadakanlah penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Pola Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan”
(21)
5
1.2 Rumusan masalah
Dari judul penelitian diatas, dapat dibuat rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan?
1.3 Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas, dapat dibuat tujuan penelitiannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS melalui pola PBMP untuk peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar, terutama di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga
(22)
6
nantinya dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif didalam kelas.
3. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan kebiasaan positif seperti mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain dan dapat bekerjasama dengan orang lain
4. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil pembelajaran. 1.5 Definisi Istilah
1. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Menurut (Alma, 2009) cooperative berarti bekerjasama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama. Namun tidak semua belajar bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama melalui teknikteknik tertentu. Pembelajaran Kooperatif
(cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dengan
menggunakan kelompok kecil, dan bekerja sama.
2. Model pembelajaran tipe TPS yang merupakan jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimaksudkan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (24 anggota). Tipe TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa
(23)
7
waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. (Herawati, 2005)
3. Menurut Corebima (2000) dalam Siti Zubaidah, (2001) PBMP merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif, seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam ‘lembarlembar PBMP’.
4. Aktivitas Belajar adalah kegiatan intelektual, menganalisa, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu pada KBM (Sardiman, 2007) 5. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa yang terlibat dari hasil tes
yang diberikan kepada siswa dan keterampilan proses yang dicapai siswa untuk memperoleh hasil akhir tersebut (Sardiman, 2007).
1.6 Batasan Penelitian
1. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi, diskusi dengan teman sebangku dan kelompok, mengajukan pertanyaan pada saat diskusi, memberikan jawaban atau menanggapi pertanyaan teman pada saat diskusi, mempresentasikan hasil diskusi
2. Hasil belajar siswa dilihat dari nilai lembar PBMP pada tahap Think, Pair,
danShare.Selain itu peningkatan hasil belajar siswa juga akan dilihat dari
perbandingan postes pada siklus I dan II.
3. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan pada mata pelajaran biologi siswa kelas VIIA pada semester II tahun ajaran 20092010
(1)
secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa kearah penguasaan kompetensi yang lebih baik. (Syaodih, 1998)dalam (Mulyasa, 2009).
Untuk mencapai keberhasilannya, interaksi antara guru dengan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya strategi dan metode pengajaran, alat pelajaran, sumber belajar dan evaluasi belajar. Strategi dan metode yang tepat yang digunakan oleh guru diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa secara optimal, dengan peran aktif siswa didalamnya. Karena seiring dengan perubahan sistem pendidikan yang ada bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan akan lebih berpusat pada siswa (student centered), sehingga dalam hal ini peran guru di dalam kelas hanya sebagai motivator dan fasilitator.
Salah satu pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Cooperative berarti bekerjasama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama. Namun tidak semua belajar bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama melalui teknikteknik tertentu. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, dan bekerja sama (Pribadi, 2009).
Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama menyelesaikan tugastugas akademik dengan teman sebaya, yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ideide
(2)
yang terdapat di dalam materi tertentu. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) mampu mengubah peranan guru yang semula sebagai pusat pembicara atau pembicara utama di dalam kelas, menjadi fasilitator, motivator dan moderator dalam pembelajaran. Sehingga siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) memiliki banyak sekali model pembelajaran dan salah satunya adalah tipe TPS yang merupakan jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimaksudkan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (26 anggota). Tipe TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. (Herawati, 2005)
Menurut Corebima (2000) dalam Siti Zubaidah, (2001) PBMP merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informative, seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam ‘lembarlembar PBMP’.
Hasil wawancara dengan guru biologi yang ada dikelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan, diperoleh bahwa pembelajaran yang berlangsung memakai metode pembelajaran ceramah, yang mana guru terus berbicara dan lebih menekankan penyampaian tekstual serta kurang mengembangkan aktivitas siswa. Pada metode pembelajaran ceramah ini yang lebih banyak aktif adalah guru, sehingga peran guru merupakan sumber utama
(3)
dari pembelajaran ini. Hal ini dapat menyebabkan aktifitas siswa sangat tidak terlihat, siswa kurang berminat terhadap proses pembelajaran dan secara tidak langsung berdampak pada hasil yang didapat. Hasil data awal yang diperoleh peneliti dari guru yang bersangkutan terlihat bahwa nilai ulangan harian masih banyak yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65.
Dari uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba menerapkan tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas dan hasil siswa, alasan menggunakan tipe TPS dengan pola PBMP karena merupakan pola pembelajaran yang berlangsung dengan adanya lembar PBMP yang sudah dirancang oleh peneliti dan didalam lembar ini berisi bagianbagian yaitu pendahuluan tentang pertanyaan apersepsi, sediakan mempunyai konotasi penyampaian alat dan bahan, kemudian dipadukan dengan tipe TPS pada bagian lakukan meliputi kerja kelompok, renungkan perluasan pikiran pada bagian amatan, pikirkankesimpulan dari konsep dan subkonsep, evaluasi untuk memantapkan konsep, dan akan dilanjutkan oleh guru dengan arahan. Dengan penerapan tipe TPS dengan pola PBMP ini diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih memahami konsep pembelajaran, dan akhirnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Melihat latar belakang yang di uraiankan maka diadakanlah penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Pola Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan”
(4)
1.2 Rumusan masalah
Dari judul penelitian diatas, dapat dibuat rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan?
1.3 Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas, dapat dibuat tujuan penelitiannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pola PBMP untuk peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS melalui pola PBMP untuk peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar, terutama di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga
(5)
nantinya dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif didalam kelas.
3. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan kebiasaan positif seperti mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain dan dapat bekerjasama dengan orang lain
4. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil pembelajaran.
1.5 Definisi Istilah
1. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Menurut (Alma, 2009) cooperative berarti bekerjasama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama. Namun tidak semua belajar bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama melalui teknikteknik tertentu. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, dan bekerja sama.
2. Model pembelajaran tipe TPS yang merupakan jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimaksudkan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (24 anggota). Tipe TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa
(6)
waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. (Herawati, 2005)
3. Menurut Corebima (2000) dalam Siti Zubaidah, (2001) PBMP merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif, seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam ‘lembarlembar PBMP’.
4. Aktivitas Belajar adalah kegiatan intelektual, menganalisa, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu pada KBM (Sardiman, 2007) 5. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa yang terlibat dari hasil tes
yang diberikan kepada siswa dan keterampilan proses yang dicapai siswa untuk memperoleh hasil akhir tersebut (Sardiman, 2007).
1.6 Batasan Penelitian
1. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi, diskusi dengan teman sebangku dan kelompok, mengajukan pertanyaan pada saat diskusi, memberikan jawaban atau menanggapi pertanyaan teman pada saat diskusi, mempresentasikan hasil diskusi
2. Hasil belajar siswa dilihat dari nilai lembar PBMP pada tahap Think, Pair, danShare.Selain itu peningkatan hasil belajar siswa juga akan dilihat dari perbandingan postes pada siklus I dan II.
3. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 9 Sugio Lamongan pada mata pelajaran biologi siswa kelas VIIA pada semester II tahun ajaran 20092010