2.Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut. Istilah konsumen berasal dari kata consumer Inggris-Amerika, atau
consumentkonsument Belanda, pengertian tersebut secara harfiah diartikan
sebagai ”orang atau perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu” atau ”sesuatu atau seseorang yang menggunakan suatu persediaan
atau sejumlah barang” Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2009: 22. Istilah konsumen juga dapat kita temukan dalam peraturan perundang-
undangan Indonesia. Secara yuridis formal pengertian konsumen dimuat dalam Pasal 1 angka 2 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
konsumen adalah pemakai terakhir dari barang danatau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
2.2 Perilaku Konsumen
2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Mowen dan Minor dalam Anova, 2010: 33 mendefinisikan perilaku
konsumen consumer behaviour sebagai studi tentang pembelian buying units
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.
Perilaku Konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi,
mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barang-barang dan jasa Nugroho dalam Karoma, 2013: 8.
Sedangkan menurut Engel, Blackweel, dan Miniard dalam Danang Sunyoto, 2013: 3 mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan, produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini,
merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”. Menurut Winardi dalam Danang Sunyoto, 2013: 3 perilaku konsumen
dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa.
Solomon menyatakan bahwa, “consumer is the process involved when
individuals or group select, purchase, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and desires”. Yang dapat diartikan bahwa
perilaku konsumen merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang ataupun suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan dan memanfaatkan
barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan Michael R. Solomon, 2011: 172-173.
Swastha dan Handoko dalam Sasangka, 2010: 20-21 mengatakan perilaku konsumen consumer behavior dapat didefinisikan sebagai kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Menurut Schiffman dan Kanuk 2004: 6, studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber
daya mereka yang tersedia waktu, uang, usaha guna membeli barang- barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka
beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka
menggunakannya. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca
konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu cara individu dalam proses memilih, membeli, menggunakan dan menilai suatu
barang atau jasa termasuk didalamnya proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini guna memenuhi kebutuhan mereka.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologis. Sebagian besar faktor-faktor tersebut dapat
dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus tetap memperhitungkannya. Kotler 2006: 180
– 182 menjelaskan faktor-faktor tersebut sebagai berikut : 1. Kebudayaan, antara lain :
a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah
dipelajari. b. Sub-budaya
Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebihkecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku
anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.
c. Kelas sosial. Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok
cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2. Sosial, meliputi :
a. Kelompok referensi Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
b. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembelian. c. Peranan dan Status.
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 3. Pribadi, meliputi :
a. Usia dan Tahap Daur Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah selama
hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya.
b. Pekerjaan Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat
memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu.
c. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang
dapat berpengaruh terhadap pilihan produk. d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian.
e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap orang
sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 4. Psikologis, meliputi :
a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi
oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. c. Belajar
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh
dengan mempelajarinya. d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian Kotler, 2006: 180-
182. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
2.3 Nilai Konsumsi