Makanan Cair Alternatif Tinggi Protein Berbasis Tepung Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Dan Pengaruhnya Terhadap Kadar Prealbumin Pasien Pasca Bedah Di Rsud Cibinong

MAKANAN CAIR ALTERNATIF TINGGI PROTEIN BERBASIS
TEPUNG IKAN LELE (Clarias gariepinus) DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KADAR PREALBUMIN PASIEN PASCA
BEDAH DI RSUD CIBINONG

GUNAWAN WIBISONO

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Makanan Cair
Alternatif Tinggi Protein Berbasis Tepung Ikan Lele (Clarias gariepinus) dan
Pengaruhnya Terhadap Kadar Prealbumin Pasien Pasca Bedah Di RSUD
Cibinong adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015
Gunawan Wibisono
NIM I14124032

* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama terkait

ABSTRAK
GUNAWAN WIBISONO. Makanan Cair Alternatif Tinggi Protein Berbasis
Tepung Ikan Lele (Clarias gariepinus) dan Pengaruhnya Terhadap Kadar
Prealbumin Pasien Pasca Bedah Di RSUD Cibinong. Dibimbing oleh CLARA M.
KUSHARTO dan MERRY AITONAM.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya terima makanan cair
alternatif tinggi protein berbasis tepung ikan lele (Clarias gariepinus) dan
pengaruhnya terhadap kadar prealbumin pasien pasca bedah di RSUD Cibinong,

Bogor. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap, yaitu pengamatan daya terima dan
intervensi. Desain penelitian menggunakan Experimental group pre test - post test
pada 15 pasien yaitu 13 pasien kelompok intervensi dan 3 pasien kelompok
kontrol (20%), namun 1 pasien drop out (incomplete post-test). Data yang
dikumpulkan meliputi daya terima, karakteristik pasien, asupan dan tingkat
kecukupan gizi, kadar prealbumin. Hasil penelitian menunjukkan daya terima
makanan cair pasien memiliki tingkat kesukaan yang tinggi baik atribut warna,
tekstur, rasa maupun aromanya 80%;85%;77.5%;77.5% berturut-turut dan dapat
menerima makanan cair 80% secara keseluruhan. Sebagian besar kelompok
intervensi adalah perempuan 69.2% berumur antara 44-64 tahun. Kasus bedah
terbanyak kelompok intervensi adalah batu ureter 30.8% dan berstatus gizi normal
61.5%. Rata-rata kenaikan asupan energi dan protein sebesar 34.2% dan 48.8%
pada kelompok intervensi yang diberikan Makanan Standard Rumah Sakit dan
Makanan Cair Tinggi Protein (MSRS+MCTP). Tingkat kecukupan energi (TKE)
dan protein (TKP) kelompok intervensi berada pada kategori normal 61.5% dan
69.2%. Hasil uji beda kadar prealbumin kelompok intervensi menunjukkan
terdapat perbedaan yang sangat signifikan (p