Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan BlackBerry
PENGEMBANGAN APLIKASI SURVEI KETERSEDIAAN
LIMBAH MINYAK GORENG UNTUK PRODUKSI
BIODIESEL BERBASIS ANDROID
DAN BLACKBERRY
ADITYA AUFAR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan
Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak Goreng untuk Produksi Biodiesel
Berbasis Android dan BlackBerry adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Aditya Aufar
NIM G64100010
ABSTRAK
ADITYA AUFAR. Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak
Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan BlackBerry. Dibimbing
oleh IRMAN HERMADI dan YANDRA ARKEMAN.
Tata cara penggunaan minyak goreng dan pembuangan limbahnya secara
benar masih belum banyak diketahui masyarakat. Selain itu, limbah minyak
goreng tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku penyusun bahan bakar
kendaraan bermotor alternatif. Namun ketersediaannya perlu dipertimbangkan
untuk menentukan kesiapannya menggeser peran bahan bakar konvensional. Oleh
karena itu dikembangkan aplikasi survei dan sistem informasi berbasis Android
dan BlackBerry. Sistem dikembangkan menggunakan framework PhoneGap dan
jQuery Mobile yang ditujukan kepada rumah tangga. Pengembangan sistem
menggunakan metode incremental. Sistem ini diharapkan mampu menjadi pusat
informasi cara penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta dapat
menyediakan data survei yang valid. Selain itu, sistem mempunyai fitur kalkulasi
GHG output yang dapat ditekan sesuai kuantitas limbah minyak goreng yang
dialihkan menjadi biodiesel.
Kata kunci: Android, BlackBerry, incremental, limbah minyak goreng, PhoneGap
ABSTRACT
ADITYA AUFAR. Android and BlackBerry Mobile Application Development of
Cooking Oil Waste Availability Survey for Biodiesel Production. Supervised by
IRMAN HERMADI and YANDRA ARKEMAN.
Correct cooking oil usage and disposal procedures have been the major
issue nowadays. Moreover, the cooking oil waste can be used as the main
component of biodiesel. However, the availability is yet unknown to replace the
conventional fuel. Therefore, a survey and information system software with
Android and BlackBerry based is developed. The software is developed using
PhoneGap and jQuery Mobile framework and aiming households as the users. The
software developed using incremental method. The software is expected to be the
source of useful information about the procedures of using cooking oil and
disposing its waste correctly and provide valid survey data. Furthermore, the
system is capable of calculating the amount of GHG output that can be
suppressed with particular amount of cooking oil waste transformed to biodiesel.
Keywords: Android, BlackBerry, cooking oil waste, incremental, PhoneGap
PENGEMBANGAN APLIKASI SURVEI KETERSEDIAAN
LIMBAH MINYAK GORENG UNTUK PRODUKSI
BIODIESEL BERBASIS ANDROID
DAN BLACKBERRY
ADITYA AUFAR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Penguji: Karlina Khiyarin Nisa, SKom, MT
Judul Skripsi : Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak
Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan BlackBerry
Nama
: Aditya Aufar
NIM
: G64100010
Disetujui oleh
Irman Hermadi, SKom, MS, PhD
Pembimbing I
Dr Ir Yandra Arkeman, MEng
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah bahan
bakar alternatif, dengan judul: Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan
Limbah Minyak Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan
BlackBerry.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Irman Hermadi, SKom, MS,
PhD dan Dr Ir Yandra Arkeman, MEng selaku pembimbing, serta Ibu Karlina
Khiyarin Nisa, SKom, MT yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2015
Aditya Aufar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
3
METODE
3
Analysis (Analisis)
3
Design (Perancangan)
4
Code (Implementasi)
4
Test (Pengujian)
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Analysis (Analisis Iterasi Pertama)
5
Design (Perancangan Iterasi Pertama)
8
Code (Implementasi Iterasi Pertama)
10
Test (Pengujian Iterasi Pertama)
11
Analysis (Analisis Iterasi Kedua)
11
Design (Perancangan Iterasi Kedua)
12
Code (Implementasi Iterasi Kedua)
14
Test (Pengujian Iterasi Kedua)
14
Analysis (Analisis Iterasi Ketiga)
14
Design (Perancangan Iterasi Ketiga)
15
Code (Implementasi Iterasi Ketiga)
16
Test (Pengujian Iterasi Ketiga)
17
SIMPULAN DAN SARAN
18
Simpulan
18
Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
18
RIWAYAT HIDUP
29
DAFTAR TABEL
1
2
Kebutuhan Fungsional (iterasi pertama)
Tambahan kebutuhan fungsional (iterasi kedua)
8
12
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Incremental model (Pressman 2010)
Flowchart sistem (iterasi pertama)
Context Level Diagram sistem
DFD level 1 sistem
ERD Model konseptual basis data sistem (iterasi pertama)
Perancangan antarmuka dan struktur menu halaman utama
Keterhubungan antar tabel pada basis data (Iterasi pertama)
Screenshot halaman awal sistem melalui browser
Screenshot halaman survei sistem melalui browser
ERD model konseptual basis data sistem (iterasi kedua)
Penambahan perancangan antarmuka dan struktur menu halaman
utama (iterasi kedua)
Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi kedua)
Screenshot halaman website admin sistem
ERD model konseptual basis data sistem (iterasi ketiga)
Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi ketiga)
Screenshot aplikasi Eco Style pada device
3
5
6
7
8
9
9
10
10
12
13
13
14
15
16
17
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
Rumus GHG output sesuai perlakuan penggunaan minyak goreng
dan kondisi akhir minyak goreng.
Rincian hasil pengujian implementasi iterasi pertama
Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi kedua
Rincian hasil pengujian implementasi iterasi kedua
Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi ketiga
19
21
23
25
27
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak goreng adalah bahan yang substansial bagi masyarakat. Bahan
yang dapat diekstrak dari lemak hewani maupun nabati ini digunakan di seluruh
dunia umumnya untuk memasak. Menurut Food and Environmental Hygiene
Department, dalam proses memasak, minyak goreng berperan penting sebagai
media penyalur panas agar masakan dapat memiliki tingkat kematangan
maksimal. Namun, pengulangan penggunaan minyak goreng kembali (reuse)
yang berlebihan perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan minyak ini
menjadi beracun. Selain itu, limbah dari minyak goreng dapat merusak
lingkungan jika dibuang di sembarangan tempat.
WATER UK, industri yang bergerak di bidang pelayanan air dan
limbahnya di Inggris menyatakan bahwa lemak tumbuhan atau hewan yang
terkandung pada limbah minyak goreng dapat menyebabkan masalah pada pipa
air dan drainase. Ketika limbah tersebut dibuang pada drainase di dapur, limbah
tersebut dapat menyebabkan penyumbatan karena jika mendingin, struktur limbah
tersebut dapat mengental dan mengeras. Hal ini dapat berujung kepada kebanjiran
pada saluran pembuangan. Jika limbah ini dibuang di sungai, toilet, atau
permukaan air lainnya, maka limbah ini pun juga dapat membahayakan ekosistem
di sekitarnya terutama di lingkungan perairan (Castellanelli et al [tahun tidak
diketahui]). Oleh karena itu, perlu ada perlakuan khusus sebelum limbah minyak
goreng ini dibuang, salah satunya adalah dengan membekukannya terlebih dahulu.
Membiarkan limbah ini menyerap di kertas ataupun di media lainnya juga dapat
menjadi solusi selama limbah minyak ini tidak berada dalam fase cairnya.
Cara lain untuk membuang limbah ini adalah mengalokasikannya kepada
hal yang lebih bermanfaat yaitu menggunakannya kembali sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor (BBM). Dalam hal ini, limbah minyak goreng berperan
sebagai biodiesel atau bahan bakar biologis karena substansinya yang terbuat dari
mahluk hidup. Biodiesel lebih aman dari bensin karena mempunyai flash point
lebih tinggi (minimal 130º C) daripada bensin (minimal 52º C) (Presentasi
Workshop Biodiesel 2012). Selain itu gas emisi rumah kaca hasil dari pembakaran
juga lebih kecil (hingga 40% lebih sedikit) daripada bensin sehingga biodiesel ini
merupakan salah satu solusi pengurangan gas rumah kaca di bumi yang berujung
kepada kontribusi besar pada pencegahan pemanasan global.
Namun, terlepas dari itu bahan bakar alternatif dengan limbah minyak
goreng ini belum dapat dipastikan ketersediaannya untuk menggantikan peran
bensin sebagai bahan bakar utama kendaraan bermotor di suatu daerah. Penelitian
mengenai hal ini pernah dilakukan, namun pengumpulan data limbah minyak
dimaksud untuk memperoleh green house gas (GHG) output yang dapat ditekan
dengan pengalokasiannya sebagai biodiesel. Penelitian tersebut dirancang oleh
Universitas Niigata dengan melibatkan komunitas di sekolah-sekolah, restoran,
serta perusahaan transportasi yang menggunakan biodiesel di Indonesia dan
berhasil merancang aplikasi BlackBerry yang menghitung GHG output (Fujita
2013). Aplikasi ini bersifat sebagai media sosial agar masyarakat tergerak untuk
mengalokasikan limbah minyak goreng mereka sebagai biodiesel. Penentuan
2
aplikasi pengumpulan data dan sistem informasi ini pun dirancang pada mobile
agar lebih memudahkan pengguna daripada harus mengakses menggunakan
aplikasi web-based.
Smartphone Keynote, badan yang bergerak dalam pemantauan teknologi
mobile dan internet pada tahun 2012 melakukan survei dengan respondennya
adalah sejumlah 5388 orang dari panel penelitian Keynote. Dari survei tersebut
diperoleh hasil bahwa 3145 orang adalah pengguna smartphone sementara 1976
orang adalah pengguna tablet. Di antara pengguna smartphone tersebut, sistem
operasi Android menempati posisi tertinggi sebanyak 43%, diikuti dengan iOS
sebanyak 37% dan BlackBerry sebanyak 8%. Namun di antara pengguna tablet,
iOS menempati posisi pertama terbanyak yaitu 43% diikuti dengan Android 35%.
Pada tahun 2009, penjualan smartphone di Indonesia menempati jumlah
terbanyak diantara negara-negara ASEAN lainnya dengan presentasi 39% diikuti
dengan Thailand dan Singapura yang masing-masing sebanyak 22%. Di antara
pengguna smartphone tersebut, sistem operasi Symbian adalah yang terbanyak
yaitu 38,38% diikuti dengan BlackBerry 38% (Frost dan Sullivan 2011). Survei
lain dilakukan di Indonesia oleh Telunjuk, salah satu situs yang menyediakan jasa
mesin pencari untuk gadget di Indonesia pada tahun 2012. Pada ulasan survei
tersebut dikatakan bahwa BlackBerry masih menjadi smartphone yang dicari dan
dibeli di Indonesia dengan pangsa pasar 33% diikuti dengan Android sebanyak
17%.
Dari beberapa survei di atas dan merujuk kepada sistem terdahulu, terlihat
Android dan BlackBerry merupakan sistem operasi mobile yang paling banyak
digunakan masyarakat, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, aplikasi
pengumpulan data dan sistem informasi yang dibangun dengan sistem operasi
Android dan BlackBerry diharapkan merupakan pendekatan yang efektif untuk
diimplementasikan di Indonesia.
Perumusan Masalah
Belum ada data atau informasi valid yang dapat digunakan untuk
menetapkan ketersediaan limbah minyak goreng sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor utama, khususnya di Indonesia.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem penyalur
informasi kepada masyarakat dan pencatat data survei penggunaan minyak goreng
dan pembuangan limbahnya di lingkungan rumah tangga.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah mampu berkontribusi besar dalam
pengurangan emisi rumah kaca secara signifikan dan pengurangan ketergantungan
bahan bakar fosil terhadap kendaraan bermotor serta mengurangi kontaminasi
lingkungan akibat pembuangan minyak goreng bekas yang tidak benar.
3
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini antara lain:
Penelitian ini menggunakan rumus green house gas (GHG) output yang
mengukur jumlah emisi gas karbon dioksida yang dapat ditekan sesuai
jumlah limbah minyak goreng yang dialihkan menjadi biofuel
2 Sistem yang dikembangkan adalah aplikasi mobile berbasis Android dan
BlackBerry dengan OS 6 hingga OS 9.
3 Dalam pengembangan perangkat lunak digunakan metode pengembangan
perangkat lunak incremental
4 Sistem ditujukan kepada kepada pengguna rumah tangga.
1
METODE
Penelitian ini menggunakan metode Incremental yang sejatinya merupakan
metode sekuensial Waterfall yang diulangi terus menerus sampai tujuan dan
fungsi sistem seluruhnya tercapai. Tahapan dari metode Incremental sendiri
didasari oleh 4 tahapan sederhana, antara lain Modeling yang terdiri dari tahap
analysis, design, serta Construction yang terdiri dari tahap code, dan test yang
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Incremental model (Pressman 2010)
Analysis (Analisis)
Tahapan analisis terdiri dari analisis alur sistem, analisis aliran data, dan
analisis rancangan basis data untuk aplikasi.
4
Analisis alur sistem. Pada tahapan ini alur penggunaan sistem untuk
pengguna dibangun dengan menggunakan flowchart sebagai ilustrasi
Analisis aliran data. Pada tahapan ini dibangun data flow diagram (DFD)
yang mengilustrasikan inputs, processes, storage, outputs, dan bagaimana
masing-masing bekerja pada sistem (Satzinger et al 2009)
Analisis rancangan basis data. Pada tahapan ini dibangun rancangan basis
data sistem menggunakan entity relationship diagram (ERD) sebagai
permodelan
Analisis kebutuhan sistem. Pada tahapan ini didefenisikan kebutuhan
fungsional.
Design (Perancangan)
Tahapan perancangan meliputi perancangan arsitektur sistem, perancangan
antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan antar tabel pada
ERD. Perancangan keterhubungan antar tabel ini merupakan tahapan
keberlanjutan rancangan basis data.
Code (Implementasi)
Tahapan ini adalah tahapan pembangunan sistem ke dalam kode bahasa
pemograman. Hasil dari tahapan sebelumnya akan menjadi panduan dan serta
bahan untuk pengembangan sistem. Lingkungan pengembangan sistem meliputi
sumber daya fisik yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak juga
ditentukan. Perangkat keras yang digunakan dapat berupa Notebook PC atau
Desktop PC dan perangkat pendukung lainnya seperti tetikus. Sementara itu
perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem adalah software
development kit (SDK) untuk Android dan BlackBerry, Java, integrated
development environment (IDE) berupa Eclipse, text editor berupa Notepad++,
localhost server berupa XAMPP, database management system (DBMS) berupa
PHPMyadmin serta perangkat lunak desain grafis berupa GIMP.
Test (Pengujian)
Pada tahap ini dilakukan pengujian oleh pengembang terlebih dahulu
meliputi penemuan error pada sistem. Metode pengujian yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pengujian dengan black-box testing. Selanjutnya, pengujian
dan evaluasi sistem akan dilakukan oleh client yang nantinya akan menjadi bahan
acuan iterasi berikutnya pada pengembangan sistem.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah diterapkan metode Incremental pada sistem hingga iterasi ketiga.
Berikut adalah tahapan-tahapan metode Incremental dari iterasi pertama hingga
iterasi ketiga mulai dari analysis, design, implementation, dan test.
Analysis (Analisis Iterasi Pertama)
Tahap analisis terdiri dari analisis alur sistem, analisis aliran data ,dan
analisis rancangan basis data.
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke
dalam bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai
tahapan dari penggunaan sistem oleh pengguna yang dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Flowchart sistem (iterasi pertama)
Pada alur penggunaan sistem, pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan
dan pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow
frying (menggoreng).
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan
dan pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan
minyak goreng yang benar serta GHG output yang dapat ditekan jika
minyak yang sudah dipakai dialokasikan untuk biofuel.
6
2
Analisis aliran data, berdasarkan kebutuhan dan fungsi-fungsi
perangkat lunak, maka pengguna akan berinteraksi dengan sistem
yang menghasilkan aliran data antar entitas pada sistem yang
digambarkan pada diagram konteks yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Aliran data lebih spesifik ditunjukkan pada Data Flow Diagram
(DFD) yang melibatkan proses dan tempat penyimpanan data (data
store) yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3 Context Level Diagram sistem
Pada gambar 3, ada dua pengguna umum yang diharuskan memiliki akun.
Oleh karena itu dua akun untuk masing-masing entitas tersebut memiliki hak
akses dan aliran data yang berbeda-beda. Adapun aliran data pada diagram
konteks adalah sebagai berikut :
Account Data = Username + Password + Email
Personal Data = Name + Address + NoFamilies + Income +
EducationofHeadFam
Custom Data = QuantitySet + RangeSet
User Data = Account Data + Personal Data + Custom Data
Oil Quantity Used = InitialOil + UseTimes + UseTimesAnother +
QuantityAnother
Oil Quantity Disposed = QuantityDisposed
GHG Output
=
InitialOil + UseTimes + UseTimesAnother +
QuantityAnother + NoReuse + QuantityDisposed
7
Gambar 4 DFD level 1 sistem
Pada Gambar 4, aliran data dijelaskan lebih spesifik yang berjalan dari
suatu entitas menuju ke suatu mekanisme proses terlebih dahulu lalu direkam
oleh tempat penyimpan data (data store). Masing-masing data dapat mempunyai
tempat penyimpanan yang berbeda yang harus terlebih dahulu melalui suatu
mekanisme proses. Data yang tersimpan pada tempat penyimpanan data
kemudian dapat diambil atau diakses kembali oleh entitas lain, dalam hal ini
administrator yang mempunyai hak akses khusus. Pengambilan atau pengaksesan
data dari tempat penyimpanan data pun juga harus melewati suatu mekanisme
proses terlebih dahulu lalu sebelum sampai ke suatu entitas. Aliran data pada
DFD level 1 secara rinci sama dengan aliran data pada pada diagram konteks.
3
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal
basis data adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi
identitas entitas, identifikasi atribut dan primary key pada masingmasing tabel, serta Entity Relationship Diagram (ERD). Pada iterasi
pertama, model konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng
serta dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Shallow, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng dengan metode shallow frying (menggoreng)
oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
8
b
ERD
ERD iterasi pertama pada sistem dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 ERD Model konseptual basis data sistem (iterasi pertama)
4
Analisis kebutuhan sistem, pada tahap ini didefenisikan kebutuhan
fungsional dari sistem. Analisis kebutuhan sistem pada iterasi
pertama mendefenisikan 7 fungsi yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Kode
Eco-001
Eco-002
Eco-003
Eco-004
Eco-005
Eco-006
Eco-007
Tabel 1 Kebutuhan Fungsional (iterasi pertama)
Fungsi
Fungsi mengakses halaman awal
Fungsi login user
Fungsi melakukan survei shallow frying
Fungsi melakukan pendaftaran
Fungsi logout user
Fungsi menampilkan GHG output
Fungsi menampilkan tata cara penaganan
limbah minyak goreng
Pengguna
User
User
User
User
User
User
User
Design (Perancangan Iterasi Pertama)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD.
a Perancangan antamuka dan struktur menu
Perancangan antarmuka dibuat berdasarkan halaman-halaman pada sistem
yang dapat dilihat pada Gambar 6.
9
Gambar 6 Perancangan antarmuka dan struktur menu halaman utama
(iterasi pertama)
b
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Keterhubungan antar tabel pada basis data (Iterasi pertama)
10
Code (Implementasi Iterasi Pertama)
Tahapan implementasi pada iterasi pertama pengembangan sistem Android
dan BlackBerry dilaksanakan sekaligus menggunakan framework jQuery Mobile
dengan HTML5, CSS3, dan Javasript untuk client-side. Sementara untuk serverside menggunakan bahasa pemograman PHP dengan basis data MySQL. Iterasi
pertama fokus kepada fungsi-fungsi utama yang terdapat pada Tabel 1. “jQuery
Mobile tidak memerlukan markup khusus, namun perlu adanya indikator untuk
setiap sektor di satu halaman tertentu dengan atribut tambahan data-role. Datarole yang valid adalah page, header, content, dan footer” (Reid 2011). Screenshot
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9. Pada iterasi pertama, sistem
belum diimplementasikan ke device secara langsung, oleh karena itu masih
menggunakan web browser Google Chrome dengan server adalah server lokal.
Gambar 8 Screenshot halaman awal sistem melalui browser
Gambar 9 Screenshot halaman survei sistem melalui browser
11
Test (Pengujian Iterasi Pertama)
Pada iterasi pertama, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
yang ada pada Tabel 1 dengan metode black-box serta pengiriman data dari
client-side ke server-side atau basis data MySQL. Pengujian belum dilakukan di
device secara langsung, oleh karena itu masih menggunakan web browser Google
Chrome dengan server adalah server lokal. Terdapat 7 fungsi utama yang diuji
pada iterasi pertama dan seluruhnya berhasil dilakukan. Uraian lengkap hasil
pengujian pada iterasi pertama dapat dilihat pada Lampiran 2.
Analysis (Analisis Iterasi Kedua)
Pada iterasi kedua, terdapat perubahan pada tahap analisis. Hal ini meliputi
perubahan pada analisis alur sistem dan analisis basis data.
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke dalam
bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai tahapan dari
penggunaan sistem oleh pengguna. Gambar flowchart beserta penjelasannya
pada iterasi ke dua dilampirkan pada Lampiran 3 agar gambar terlihat lebih
jelas.
2
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal basis data
adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi identitas entitas,
identifikasi atribut dan primary key pada masing-masing tabel, serta ERD.
Pada iterasi kedua, model konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta
dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Shallow, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng dengan metode shallow frying (menggoreng)
oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
Stir, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara penggunaan
minyak goreng dengan metode stir frying (menumis) oleh pengguna sesuai
data yang dimasukkan.
b
ERD
ERD iterasi kedua pada sistem dapat dilihat pada Gambar 10.
12
Gambar 10 ERD model konseptual basis data sistem (iterasi kedua)
3
Analisis kebutuhan sistem, pada iterasi kedua, ditambahkan 12
fungsi utama yang dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 2 Tambahan kebutuhan fungsional (iterasi kedua)
Kode
Eco-008
Eco-009
Eco-010
Eco-011
Eco-012
Eco-013
Eco-014
Eco-015
Eco-016
Eco-017
Eco-018
Eco-019
Fungsi
Pengguna
Fungsi melakukan survei stir frying
User
Fungsi mengubah profil user
User
Fungsi forgot password
User
Fungsi mengubah pengaturan user
User
Fungsi menampilkan waktu terakhir kali User
survei dilakukan
Fungsi login Administrator
Administrator
Fungsi logout Administrator
Administrator
Fungsi memasukkan data baru
Administrator
Fungsi mengubah data
Administrator
Fungsi menghapus data
Administrator
Fungsi mengurutkan data
Administrator
Fungsi menampilkan data
Administrator
Design (Perancangan Iterasi Kedua)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD. Pada iterasi kedua terdapat perubahan baik pada
perancangan antarmuka dan struktur menu maupun keterhubungan antar tabel.
a
Perancangan antamuka dan struktur menu
13
Perancangan antarmuka dibuat berdasarkan halaman-halaman pada sistem
yang pada iterasi kedua terdapat penambahan halaman dari iterasi
sebelumnya yang dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Penambahan perancangan antarmuka dan struktur menu
halaman utama (iterasi kedua)
b
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi kedua)
14
Code (Implementasi Iterasi Kedua)
Tahapan implementasi pada iterasi kedua melanjutkan tahap implementasi
iterasi sebelumnya dengan mengakomodasikan semua perubahan dan penambahan
pada sistem. Terdapat penambahan fungsionalitas yang dapat dilihat pada Tabel
2, diantaranya perancangan website admin yang dapat diakses dengan web
browser guna melihat, mengubah, atau menghapus data survei di basis data
MySQL yang telah dirancang yang masuk dari aplikasi mobile. Selain itu, admin
juga dapat memasukkan data survei langsung melalui website. Terdapat
perbedaan hak akses dimana aplikasi mobile mempunyai hak akses user
sementara website mempunyai hak akses admin. Perancangan website
menggunakan bahasa pemograman PHP untuk server-side serta HTML5, CSS3,
dan Javascript untuk client-side. Screenshot website dapat dilihat pada Gambar
13.
Gambar 13 Screenshot halaman website admin sistem
Test (Pengujian Iterasi Kedua)
Pada iterasi kedua, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
yang ada pada Tabel 2 dengan metode black-box serta pengiriman data dari
client-side ke server-side atau basis data MySQL yang sudah diimplementasikan
pada server . Namun pengujian belum dilakukan di device secara langsung, oleh
karena itu masih menggunakan web browser Google Chrome termasuk pengujian
untuk website Admin. Terdapat 12 fungsi tambahan pada iterasi kedua yang
terdiri dari 5 fungsi untuk aplikasi mobile dan 7 fungsi untuk website Admin.
Secara keseluruhan, hanya 1 fungsi yang gagal dilakukan yaitu fungsi forgot
password. Uraian lengkap pengujian pada iterasi kedua dapat dilihat pada
Lampiran 4.
Analysis (Analisis Iterasi Ketiga)
Pada iterasi ketiga, terdapat perubahan pada tahap analisis. Hal ini meliputi
perubahan pada analisis alur sistem dan analisis basis data.
15
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke dalam
bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai tahapan dari
penggunaan sistem oleh pengguna. Gambar flowchart beserta penjelasannya
pada iterasi ke tiga dilampirkan pada Lampiran 5 agar gambar terlihat lebih
jelas.
2
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal basis
data adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi identitas
entitas, identifikasi atribut dan primary key pada masing-masing tabel,
serta ERD Pada iterasi ketiga, model konseptual yang dibentuk adalah
sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta
dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Frying Type, yaitu informasi jenis memasak. Ada dua jenis memasak terdapat
pada tabel ini yaitu stir frying (menumis) dan shallow frying (menggoreng).
Frying Info, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
b
ERD
ERD iterasi ketiga pada sistem dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 ERD model konseptual basis data sistem (iterasi ketiga)
Design (Perancangan Iterasi Ketiga)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD. Pada iterasi ketiga, hanya terdapat perubahan signifikan
pada keterhubungan antar tabel.
16
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi ketiga)
Code (Implementasi Iterasi Ketiga)
Tahapan implementasi pada iterasi ketiga melanjutkan tahap implementasi
iterasi sebelumnya dengan mengakomodasikan semua perubahan dan penambahan
pada sistem. Pada iterasi ini, sistem mulai diimplementasikan ke dalam device
Android dan BlackBerry dengan framework PhoneGap. Installer dari aplikasi
dapat diperoleh dengan bantuan library Javascript bernama Cordova pada
framework tersebut. “Library bekerja di belakang layar dan melakukan pekerjaan
pemanggilan fitur-fitur asli platform” (Wahana Komputer 2014). Namun, terdapat
perbedaan antara Android dan BlackBerry dari segi kompilasi sistem karena
menggunakan aplikasi bawaan native masing-masing.
Installer Android atau Android Application Package (.apk) diperoleh
dengan cara kompilasi menggunakan Java dan IDE Eclipse Android Developer
Tools seperti halnya Android Project native, namun terdapat perbedaan pada
komposisi project yang mengandung library Cordova dan file HTML5, CSS3,
serta Javascript di dalamnya. Eco Style menggunakan Android versi 2.3.3 atau
versi Gingerbread untuk kompilasinya. Setelah dikompilasi, Installer Android
dapat diperoleh dan dapat diinstall di device Android dengan spesifikasi Android
minimal versi 2.3.3.
Installer BlackBerry dapat berupa file Code and Data (.cod) atau file
Application Loader XML (.alx). Framework PhoneGap hanya kompatibel dengan
17
BlackBerry OS 6 ke atas. Oleh karena itu, Eco Style dikembangkan untuk
BlackBerry OS 6 hingga OS 9. Sama halnya dengan Android, kompilasi juga
membutuhkan Java, namun tidak melalui IDE Eclipse, melainkan dengan tool
yang bernama Apache Ant. Proses kompilasi dilakukan melalui Command Prompt
dengan command dari Apache Ant dan folder project yang berisi Cordova serta
file HTML5, CSS3, serta Javascript di dalamnya. Setelah dikompilasi, installer
perlu melalui proses code signing terlebih dahulu dengan cara mendaftar di
website Research In Motion (RIM). Setelah proses tersebut selesai, maka installer
dapat diinstall pada device BlackBerry dengan spesifikasi BlackBerry OS 6
hingga OS 9 melalui Command Prompt dan command dari Apache Ant dengan
terlebih dahulu menghubungkan laptop dengan device BlackBerry.
Test (Pengujian Iterasi Ketiga)
Pada iterasi ketiga, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
keseluruhan pada katagori pengguna user dan pengiriman data ke server yang
dilakukan di device secara langsung. Device Android yang digunakan adalah Acer
Liquid Z160 dengan versi Android 4.2.2 atau versi JellyBean sedangkan device
BlackBerry yang digunakan adalah BlackBerry Bold 9790 dengan BlackBerry OS
6. Semua fungsi yang telah diuji sebelumnya dapat berjalan baik pada device
Android maupun pada device BlackBerry. Hasil implementasi sistem pada device
dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Screenshot aplikasi Eco Style pada device
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Telah diterapkan metode pengembangan perangkat lunak incremental untuk
membangun survei berbasis Android dan BlackBerry. Dalam pengembangannya,
dilakukan sebanyak tiga iterasi atau increment mulai dari analysis, design, code,
serta test. Sistem pada mobile dapat digunakan sebagai media pengiriman data
maupun sebagai sumber informasi kepada penggunanya. Sementara sistem
website dapat digunakan sebagai media penyimpanan dan pengolahan data untuk
admin.
Saran
Penelitian ini masih dapat dikembangkan dan diperbaiki lagi terkait fungsi
yang masih belum dapat dijalankan yaitu fungsi forgot password dan perbaikan
antarmuka sistem agar tampil lebih responsif pada segala bentuk ukuran device.
DAFTAR PUSTAKA
Castellanelli, de Mello CA, Luva C. [tahun tidak diketahui]. Analyzes Of The
Used Fried Oil Under Environmental Perspective And Its Possibilities For
Production Of Biodiesel [Internet]. [diunduh 2014 Feb 28]. Tersedia pada
http://www.environmentalexpert.com/Files%5C0%5Carticles%5C19099%5CBiodiesel_oil.pdf
Enviromental Protection Agency. 2012. Waste Cooking Oil to Fuel Program:
How to Start Your Own Biodiesel Fuel Program. United States
Frost and Sullivan. 2011. Mobile Apps – Where are You in Value-chain?. Frost
and Sullivan ICT Practice: Mobile Monday Presentation
Fujita H. 2013. Development of a Data Driven Social System, for Visualizing
Environmental Loads. Niagata (JP): Department of Information Systems
Niagata, University of International and Information Studies
Keynote Research Panel 2012. 2012 Mobile User Survey: Mobile User
Preferences, Habits and Expectations. Keynote Industry.
Nielsen. 2011. Smartphone Share. Nielsen Mobile Insight, National
WATER UK. [tahun tidak diketahui]. Disposal of Fats, Oils Grease and Food
Waste. London (UK)
Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering. Ed ke-7. New York (USA):
McGraw-Hill
Reid J. 2011. jQuery Mobile. Sebastopol (USA): O’Reilly Media
Wahana Komputer. 2014. Membangun Aplikasi Mobile Cross Platform dengan
PhoneGap. Jakarta (ID): PT Alex Media Komputindo.
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2010. Systems Analysis and Design in a
Changing World. Ed ke-5. Boston (USA): Course Technology: Cengage
Learning.
19
Lampiran 1 Rumus GHG output sesuai perlakuan penggunaan minyak goreng
dan kondisi akhir minyak goreng.
Kondisi
Akhir
Limbah
Variabel
Nilai
Minyak
Goreng
Disposed
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak goreng yang dibuang
xc
rc * 1
r
0.9
m
0
rs
0.9
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
g
rc2 / xc * 1 – rsa1 / (1 – rs )
GHG Output (fr - 0.041914137) * g - (fr - 1.843600467) * rc
(kg)
Not
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak tersisa setelah menggoreng
xc (mL)
Nilai banyaknya minyak di awal penggorengan
Disposed
rs
0.6
&
r
0.9
Not
Adding
m
1
New Oil
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
g
rc2 / xc
GHG Output ((fr - 1.843600469) * rc) - ((fr - 0.041914134) * g * (1 +
(kg)
rsa1) / (1 + rs))
Not
xc (mL)
Nilai banyaknya minyak di awal penggorengan
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak tersisa setelah menggoreng
Disposed
xs (mL)
Nilai banyaknya minyak goreng yang ditambahkan ketika
&
minyak goreng yang digunakan tidak cukup lagi untuk
Adding
New Oil
menggoreng
m
Berapa kali minyak goreng ditambahkan ketika minyak
goreng yang digunakan tidak cukup lagi untuk menggoreng
r
0.9
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
left
(fr - 1.843600469) * rc
a2
xca1
g
rc2 / a2
xcs
xc - xs
a3
xcsa1
gh
(a2 + a3) / ( 2 * xc - xs)
h
g * gh
right
(fr - 0.041914134) * h
GHG Output left - right
(kg)
20
21
Lampiran 2 Rincian hasil pengujian implementasi iterasi pertama
Kode
Definisi
Nilai
Hasil yang diharapkan
Kebutuhan Kebutuhan
masukkan
[Eco-001] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat masuk ke
mengakses
halaman awal dan memilih
halaman awal
menu untuk melakukan
survei
[Eco-002] Fungsi login Benar
Pengguna dapat masuk ke
user
dalam sistem menggunakan
akun yang sudah terdaftar
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
[Eco-003] Fungsi
Benar
Pengguna dapat melakukan
melakukan
survei penggunaan minyak
survei
goreng dengan cara shallow
shallow
frying
frying
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
[Eco-004] Fungsi
Benar
Pengguna dapat
melakukan
mendaftarkan akun
pendaftaran
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
[Eco-005] Fungsi logout Tidak ada Pengguna dapat keluar dari
user
sistem
[Eco-006] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat melihat
menampilkan
informasi berupa nilai GHG
GHG output
output
[Eco-007] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat melihat tata
menampilkan
cara penanganan limbah
tata cara
minyak goreng setelah
penaganan
selesai melakukan survei
limbah
minyak
goreng
Status
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
22
23
Lampiran 3 Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi kedua
24
Pada alur penggunaan sistem di atas pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Setelah pengguna login maka pengguna masuk ke homepage yang berisi
infromasi mengenai kapan pengguna tersebut terakhir kali melakukan
survei. Di homepage pengguna juga bisa mengubah data atau informasi
pengguna. Jika ingin langsung mengisi survei maka pengguna memilih
opsi untuk melakukan survei.
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan dan
pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow frying
(menggoreng).
Jika pengguna menggunakan minyak goreng dengan cara stir frying
(menumis) maka pengguna bisa melanjutkan mengisi berbagai pertanyaan
survei terkait penggunaan dan pembuangan minyak goreng dengan cara
penggunaan stir frying (menumis). Jika tidak, pengguna bisa melewatinya.
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan dan
pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan minyak
goreng yang benar serta GHG output yang dapat ditekan jika minyak yang
sudah dipakai didaur ulang (recycle). Setelah semua selesai pengguna
kembali ke homepage.
25
Lampiran 4 Rincian hasil pengujian implementasi iterasi kedua
Kode
Definisi
Kebutuhan Kebutuhan
[Eco-008] Fungsi
melakukan
survei stir
frying
[Eco-009]
[Eco-010]
[Eco-011]
[Eco-012]
[Eco-013]
[Eco-014]
[Eco-015]
Nilai
Hasil yang diharapkan
masukkan
Benar
Pengguna dapat melakukan
survei penggunaan minyak
goreng dengan cara shallow
frying
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Benar
Pengguna dapat mengubah
data profil dan
menyimpannya kembali
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Benar
Pengguna dapat melakukan
reset password jika lupa dan
mengubah password
kembali
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Benar
Pengguna dapat mengubah
pengaturan pada survei
Status
Salah
Berhasil
Fungsi
menampilkan
waktu
terakhir kali
survei
dilakukan
Fungsi login Benar
Administrator
Berhasil
Fungsi
mengubah
profil user
Fungsi forgot
password
Fungsi
mengubah
pengaturan
user
Sistem mengeluarkan
peringatan
Tidak ada Pengguna dapat melihat
kapan waktu terakhir kali
survei dilakukan
Admin dapat masuk ke
website admin dengan akun
admin yang terdaftar
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Fungsi logout Tidak ada Admin dapat keluar dari
Administrator
website admin
Fungsi
Benar
Admin dapat memasukkan
memasukkan
data survei baru melalui
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Gagal
Gagal
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
26
Kode
Definisi
Kebutuhan Kebutuhan
data baru
[Eco-016]
[Eco-017]
[Eco-018]
[Eco-019]
Fungsi
mengubah
data
Fungsi
menghapus
data
Fungsi
mengurutkan
data
Fungsi
menampilkan
data
Nilai
Hasil yang diharapkan
masukkan
website admin
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Benar
Admin dapat mengubah data
survei yang ada di database
melalui website admin
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Tidak ada Admin dapat menghapus
data survei melalui website
admin
Tidak ada Admin dapat mengurutkan
data berdasarkan komponen
survei
Tidak ada Admin dapat menampilkan
data survei yang masuk
melalui website admin
Status
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
27
Lampiran 5 Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi ketiga
28
Pada alur penggunaan sistem di atas pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan dan
pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow frying
(menggoreng).
Jika pengguna menggunakan minyak goreng dengan cara stir frying
(menumis) maka pengguna bisa melanjutkan mengisi berbagai pertanyaan
survei terkait penggunaan dan pembuangan minyak goreng dengan cara
penggunaan stir frying (menumis). Jika tidak, pengguna bisa melewatinya.
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan dan
pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan minyak
goreng yang benar atau alternatif dari membuang minyak goreng serta
GHG output yang dapat ditekan jika minyak yang sudah dipakai didaur
ulang (recycle).
29
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 25 April 1993. Penulis adalah
putra pertama dari tiga bersaudara yang merupakan anak dari pasangan ayah
Adriansyah Rahim dan ibu Lita Fahrani. Pada tahun 2010 penulis telah
menyelesaikan masa studinya di bangku SMAN 1 Medan. Setelah lulus, penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mayor Ilmu Komputer pada
tahun yang sama.
LIMBAH MINYAK GORENG UNTUK PRODUKSI
BIODIESEL BERBASIS ANDROID
DAN BLACKBERRY
ADITYA AUFAR
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan
Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak Goreng untuk Produksi Biodiesel
Berbasis Android dan BlackBerry adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Aditya Aufar
NIM G64100010
ABSTRAK
ADITYA AUFAR. Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak
Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan BlackBerry. Dibimbing
oleh IRMAN HERMADI dan YANDRA ARKEMAN.
Tata cara penggunaan minyak goreng dan pembuangan limbahnya secara
benar masih belum banyak diketahui masyarakat. Selain itu, limbah minyak
goreng tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku penyusun bahan bakar
kendaraan bermotor alternatif. Namun ketersediaannya perlu dipertimbangkan
untuk menentukan kesiapannya menggeser peran bahan bakar konvensional. Oleh
karena itu dikembangkan aplikasi survei dan sistem informasi berbasis Android
dan BlackBerry. Sistem dikembangkan menggunakan framework PhoneGap dan
jQuery Mobile yang ditujukan kepada rumah tangga. Pengembangan sistem
menggunakan metode incremental. Sistem ini diharapkan mampu menjadi pusat
informasi cara penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta dapat
menyediakan data survei yang valid. Selain itu, sistem mempunyai fitur kalkulasi
GHG output yang dapat ditekan sesuai kuantitas limbah minyak goreng yang
dialihkan menjadi biodiesel.
Kata kunci: Android, BlackBerry, incremental, limbah minyak goreng, PhoneGap
ABSTRACT
ADITYA AUFAR. Android and BlackBerry Mobile Application Development of
Cooking Oil Waste Availability Survey for Biodiesel Production. Supervised by
IRMAN HERMADI and YANDRA ARKEMAN.
Correct cooking oil usage and disposal procedures have been the major
issue nowadays. Moreover, the cooking oil waste can be used as the main
component of biodiesel. However, the availability is yet unknown to replace the
conventional fuel. Therefore, a survey and information system software with
Android and BlackBerry based is developed. The software is developed using
PhoneGap and jQuery Mobile framework and aiming households as the users. The
software developed using incremental method. The software is expected to be the
source of useful information about the procedures of using cooking oil and
disposing its waste correctly and provide valid survey data. Furthermore, the
system is capable of calculating the amount of GHG output that can be
suppressed with particular amount of cooking oil waste transformed to biodiesel.
Keywords: Android, BlackBerry, cooking oil waste, incremental, PhoneGap
PENGEMBANGAN APLIKASI SURVEI KETERSEDIAAN
LIMBAH MINYAK GORENG UNTUK PRODUKSI
BIODIESEL BERBASIS ANDROID
DAN BLACKBERRY
ADITYA AUFAR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Penguji: Karlina Khiyarin Nisa, SKom, MT
Judul Skripsi : Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan Limbah Minyak
Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan BlackBerry
Nama
: Aditya Aufar
NIM
: G64100010
Disetujui oleh
Irman Hermadi, SKom, MS, PhD
Pembimbing I
Dr Ir Yandra Arkeman, MEng
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah bahan
bakar alternatif, dengan judul: Pengembangan Aplikasi Survei Ketersediaan
Limbah Minyak Goreng untuk Produksi Biodiesel Berbasis Android dan
BlackBerry.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Irman Hermadi, SKom, MS,
PhD dan Dr Ir Yandra Arkeman, MEng selaku pembimbing, serta Ibu Karlina
Khiyarin Nisa, SKom, MT yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2015
Aditya Aufar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
3
METODE
3
Analysis (Analisis)
3
Design (Perancangan)
4
Code (Implementasi)
4
Test (Pengujian)
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Analysis (Analisis Iterasi Pertama)
5
Design (Perancangan Iterasi Pertama)
8
Code (Implementasi Iterasi Pertama)
10
Test (Pengujian Iterasi Pertama)
11
Analysis (Analisis Iterasi Kedua)
11
Design (Perancangan Iterasi Kedua)
12
Code (Implementasi Iterasi Kedua)
14
Test (Pengujian Iterasi Kedua)
14
Analysis (Analisis Iterasi Ketiga)
14
Design (Perancangan Iterasi Ketiga)
15
Code (Implementasi Iterasi Ketiga)
16
Test (Pengujian Iterasi Ketiga)
17
SIMPULAN DAN SARAN
18
Simpulan
18
Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
18
RIWAYAT HIDUP
29
DAFTAR TABEL
1
2
Kebutuhan Fungsional (iterasi pertama)
Tambahan kebutuhan fungsional (iterasi kedua)
8
12
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Incremental model (Pressman 2010)
Flowchart sistem (iterasi pertama)
Context Level Diagram sistem
DFD level 1 sistem
ERD Model konseptual basis data sistem (iterasi pertama)
Perancangan antarmuka dan struktur menu halaman utama
Keterhubungan antar tabel pada basis data (Iterasi pertama)
Screenshot halaman awal sistem melalui browser
Screenshot halaman survei sistem melalui browser
ERD model konseptual basis data sistem (iterasi kedua)
Penambahan perancangan antarmuka dan struktur menu halaman
utama (iterasi kedua)
Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi kedua)
Screenshot halaman website admin sistem
ERD model konseptual basis data sistem (iterasi ketiga)
Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi ketiga)
Screenshot aplikasi Eco Style pada device
3
5
6
7
8
9
9
10
10
12
13
13
14
15
16
17
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
Rumus GHG output sesuai perlakuan penggunaan minyak goreng
dan kondisi akhir minyak goreng.
Rincian hasil pengujian implementasi iterasi pertama
Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi kedua
Rincian hasil pengujian implementasi iterasi kedua
Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi ketiga
19
21
23
25
27
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak goreng adalah bahan yang substansial bagi masyarakat. Bahan
yang dapat diekstrak dari lemak hewani maupun nabati ini digunakan di seluruh
dunia umumnya untuk memasak. Menurut Food and Environmental Hygiene
Department, dalam proses memasak, minyak goreng berperan penting sebagai
media penyalur panas agar masakan dapat memiliki tingkat kematangan
maksimal. Namun, pengulangan penggunaan minyak goreng kembali (reuse)
yang berlebihan perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan minyak ini
menjadi beracun. Selain itu, limbah dari minyak goreng dapat merusak
lingkungan jika dibuang di sembarangan tempat.
WATER UK, industri yang bergerak di bidang pelayanan air dan
limbahnya di Inggris menyatakan bahwa lemak tumbuhan atau hewan yang
terkandung pada limbah minyak goreng dapat menyebabkan masalah pada pipa
air dan drainase. Ketika limbah tersebut dibuang pada drainase di dapur, limbah
tersebut dapat menyebabkan penyumbatan karena jika mendingin, struktur limbah
tersebut dapat mengental dan mengeras. Hal ini dapat berujung kepada kebanjiran
pada saluran pembuangan. Jika limbah ini dibuang di sungai, toilet, atau
permukaan air lainnya, maka limbah ini pun juga dapat membahayakan ekosistem
di sekitarnya terutama di lingkungan perairan (Castellanelli et al [tahun tidak
diketahui]). Oleh karena itu, perlu ada perlakuan khusus sebelum limbah minyak
goreng ini dibuang, salah satunya adalah dengan membekukannya terlebih dahulu.
Membiarkan limbah ini menyerap di kertas ataupun di media lainnya juga dapat
menjadi solusi selama limbah minyak ini tidak berada dalam fase cairnya.
Cara lain untuk membuang limbah ini adalah mengalokasikannya kepada
hal yang lebih bermanfaat yaitu menggunakannya kembali sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor (BBM). Dalam hal ini, limbah minyak goreng berperan
sebagai biodiesel atau bahan bakar biologis karena substansinya yang terbuat dari
mahluk hidup. Biodiesel lebih aman dari bensin karena mempunyai flash point
lebih tinggi (minimal 130º C) daripada bensin (minimal 52º C) (Presentasi
Workshop Biodiesel 2012). Selain itu gas emisi rumah kaca hasil dari pembakaran
juga lebih kecil (hingga 40% lebih sedikit) daripada bensin sehingga biodiesel ini
merupakan salah satu solusi pengurangan gas rumah kaca di bumi yang berujung
kepada kontribusi besar pada pencegahan pemanasan global.
Namun, terlepas dari itu bahan bakar alternatif dengan limbah minyak
goreng ini belum dapat dipastikan ketersediaannya untuk menggantikan peran
bensin sebagai bahan bakar utama kendaraan bermotor di suatu daerah. Penelitian
mengenai hal ini pernah dilakukan, namun pengumpulan data limbah minyak
dimaksud untuk memperoleh green house gas (GHG) output yang dapat ditekan
dengan pengalokasiannya sebagai biodiesel. Penelitian tersebut dirancang oleh
Universitas Niigata dengan melibatkan komunitas di sekolah-sekolah, restoran,
serta perusahaan transportasi yang menggunakan biodiesel di Indonesia dan
berhasil merancang aplikasi BlackBerry yang menghitung GHG output (Fujita
2013). Aplikasi ini bersifat sebagai media sosial agar masyarakat tergerak untuk
mengalokasikan limbah minyak goreng mereka sebagai biodiesel. Penentuan
2
aplikasi pengumpulan data dan sistem informasi ini pun dirancang pada mobile
agar lebih memudahkan pengguna daripada harus mengakses menggunakan
aplikasi web-based.
Smartphone Keynote, badan yang bergerak dalam pemantauan teknologi
mobile dan internet pada tahun 2012 melakukan survei dengan respondennya
adalah sejumlah 5388 orang dari panel penelitian Keynote. Dari survei tersebut
diperoleh hasil bahwa 3145 orang adalah pengguna smartphone sementara 1976
orang adalah pengguna tablet. Di antara pengguna smartphone tersebut, sistem
operasi Android menempati posisi tertinggi sebanyak 43%, diikuti dengan iOS
sebanyak 37% dan BlackBerry sebanyak 8%. Namun di antara pengguna tablet,
iOS menempati posisi pertama terbanyak yaitu 43% diikuti dengan Android 35%.
Pada tahun 2009, penjualan smartphone di Indonesia menempati jumlah
terbanyak diantara negara-negara ASEAN lainnya dengan presentasi 39% diikuti
dengan Thailand dan Singapura yang masing-masing sebanyak 22%. Di antara
pengguna smartphone tersebut, sistem operasi Symbian adalah yang terbanyak
yaitu 38,38% diikuti dengan BlackBerry 38% (Frost dan Sullivan 2011). Survei
lain dilakukan di Indonesia oleh Telunjuk, salah satu situs yang menyediakan jasa
mesin pencari untuk gadget di Indonesia pada tahun 2012. Pada ulasan survei
tersebut dikatakan bahwa BlackBerry masih menjadi smartphone yang dicari dan
dibeli di Indonesia dengan pangsa pasar 33% diikuti dengan Android sebanyak
17%.
Dari beberapa survei di atas dan merujuk kepada sistem terdahulu, terlihat
Android dan BlackBerry merupakan sistem operasi mobile yang paling banyak
digunakan masyarakat, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, aplikasi
pengumpulan data dan sistem informasi yang dibangun dengan sistem operasi
Android dan BlackBerry diharapkan merupakan pendekatan yang efektif untuk
diimplementasikan di Indonesia.
Perumusan Masalah
Belum ada data atau informasi valid yang dapat digunakan untuk
menetapkan ketersediaan limbah minyak goreng sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor utama, khususnya di Indonesia.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem penyalur
informasi kepada masyarakat dan pencatat data survei penggunaan minyak goreng
dan pembuangan limbahnya di lingkungan rumah tangga.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah mampu berkontribusi besar dalam
pengurangan emisi rumah kaca secara signifikan dan pengurangan ketergantungan
bahan bakar fosil terhadap kendaraan bermotor serta mengurangi kontaminasi
lingkungan akibat pembuangan minyak goreng bekas yang tidak benar.
3
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini antara lain:
Penelitian ini menggunakan rumus green house gas (GHG) output yang
mengukur jumlah emisi gas karbon dioksida yang dapat ditekan sesuai
jumlah limbah minyak goreng yang dialihkan menjadi biofuel
2 Sistem yang dikembangkan adalah aplikasi mobile berbasis Android dan
BlackBerry dengan OS 6 hingga OS 9.
3 Dalam pengembangan perangkat lunak digunakan metode pengembangan
perangkat lunak incremental
4 Sistem ditujukan kepada kepada pengguna rumah tangga.
1
METODE
Penelitian ini menggunakan metode Incremental yang sejatinya merupakan
metode sekuensial Waterfall yang diulangi terus menerus sampai tujuan dan
fungsi sistem seluruhnya tercapai. Tahapan dari metode Incremental sendiri
didasari oleh 4 tahapan sederhana, antara lain Modeling yang terdiri dari tahap
analysis, design, serta Construction yang terdiri dari tahap code, dan test yang
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Incremental model (Pressman 2010)
Analysis (Analisis)
Tahapan analisis terdiri dari analisis alur sistem, analisis aliran data, dan
analisis rancangan basis data untuk aplikasi.
4
Analisis alur sistem. Pada tahapan ini alur penggunaan sistem untuk
pengguna dibangun dengan menggunakan flowchart sebagai ilustrasi
Analisis aliran data. Pada tahapan ini dibangun data flow diagram (DFD)
yang mengilustrasikan inputs, processes, storage, outputs, dan bagaimana
masing-masing bekerja pada sistem (Satzinger et al 2009)
Analisis rancangan basis data. Pada tahapan ini dibangun rancangan basis
data sistem menggunakan entity relationship diagram (ERD) sebagai
permodelan
Analisis kebutuhan sistem. Pada tahapan ini didefenisikan kebutuhan
fungsional.
Design (Perancangan)
Tahapan perancangan meliputi perancangan arsitektur sistem, perancangan
antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan antar tabel pada
ERD. Perancangan keterhubungan antar tabel ini merupakan tahapan
keberlanjutan rancangan basis data.
Code (Implementasi)
Tahapan ini adalah tahapan pembangunan sistem ke dalam kode bahasa
pemograman. Hasil dari tahapan sebelumnya akan menjadi panduan dan serta
bahan untuk pengembangan sistem. Lingkungan pengembangan sistem meliputi
sumber daya fisik yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak juga
ditentukan. Perangkat keras yang digunakan dapat berupa Notebook PC atau
Desktop PC dan perangkat pendukung lainnya seperti tetikus. Sementara itu
perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem adalah software
development kit (SDK) untuk Android dan BlackBerry, Java, integrated
development environment (IDE) berupa Eclipse, text editor berupa Notepad++,
localhost server berupa XAMPP, database management system (DBMS) berupa
PHPMyadmin serta perangkat lunak desain grafis berupa GIMP.
Test (Pengujian)
Pada tahap ini dilakukan pengujian oleh pengembang terlebih dahulu
meliputi penemuan error pada sistem. Metode pengujian yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pengujian dengan black-box testing. Selanjutnya, pengujian
dan evaluasi sistem akan dilakukan oleh client yang nantinya akan menjadi bahan
acuan iterasi berikutnya pada pengembangan sistem.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah diterapkan metode Incremental pada sistem hingga iterasi ketiga.
Berikut adalah tahapan-tahapan metode Incremental dari iterasi pertama hingga
iterasi ketiga mulai dari analysis, design, implementation, dan test.
Analysis (Analisis Iterasi Pertama)
Tahap analisis terdiri dari analisis alur sistem, analisis aliran data ,dan
analisis rancangan basis data.
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke
dalam bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai
tahapan dari penggunaan sistem oleh pengguna yang dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Flowchart sistem (iterasi pertama)
Pada alur penggunaan sistem, pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan
dan pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow
frying (menggoreng).
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan
dan pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan
minyak goreng yang benar serta GHG output yang dapat ditekan jika
minyak yang sudah dipakai dialokasikan untuk biofuel.
6
2
Analisis aliran data, berdasarkan kebutuhan dan fungsi-fungsi
perangkat lunak, maka pengguna akan berinteraksi dengan sistem
yang menghasilkan aliran data antar entitas pada sistem yang
digambarkan pada diagram konteks yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Aliran data lebih spesifik ditunjukkan pada Data Flow Diagram
(DFD) yang melibatkan proses dan tempat penyimpanan data (data
store) yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3 Context Level Diagram sistem
Pada gambar 3, ada dua pengguna umum yang diharuskan memiliki akun.
Oleh karena itu dua akun untuk masing-masing entitas tersebut memiliki hak
akses dan aliran data yang berbeda-beda. Adapun aliran data pada diagram
konteks adalah sebagai berikut :
Account Data = Username + Password + Email
Personal Data = Name + Address + NoFamilies + Income +
EducationofHeadFam
Custom Data = QuantitySet + RangeSet
User Data = Account Data + Personal Data + Custom Data
Oil Quantity Used = InitialOil + UseTimes + UseTimesAnother +
QuantityAnother
Oil Quantity Disposed = QuantityDisposed
GHG Output
=
InitialOil + UseTimes + UseTimesAnother +
QuantityAnother + NoReuse + QuantityDisposed
7
Gambar 4 DFD level 1 sistem
Pada Gambar 4, aliran data dijelaskan lebih spesifik yang berjalan dari
suatu entitas menuju ke suatu mekanisme proses terlebih dahulu lalu direkam
oleh tempat penyimpan data (data store). Masing-masing data dapat mempunyai
tempat penyimpanan yang berbeda yang harus terlebih dahulu melalui suatu
mekanisme proses. Data yang tersimpan pada tempat penyimpanan data
kemudian dapat diambil atau diakses kembali oleh entitas lain, dalam hal ini
administrator yang mempunyai hak akses khusus. Pengambilan atau pengaksesan
data dari tempat penyimpanan data pun juga harus melewati suatu mekanisme
proses terlebih dahulu lalu sebelum sampai ke suatu entitas. Aliran data pada
DFD level 1 secara rinci sama dengan aliran data pada pada diagram konteks.
3
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal
basis data adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi
identitas entitas, identifikasi atribut dan primary key pada masingmasing tabel, serta Entity Relationship Diagram (ERD). Pada iterasi
pertama, model konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng
serta dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Shallow, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng dengan metode shallow frying (menggoreng)
oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
8
b
ERD
ERD iterasi pertama pada sistem dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 ERD Model konseptual basis data sistem (iterasi pertama)
4
Analisis kebutuhan sistem, pada tahap ini didefenisikan kebutuhan
fungsional dari sistem. Analisis kebutuhan sistem pada iterasi
pertama mendefenisikan 7 fungsi yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Kode
Eco-001
Eco-002
Eco-003
Eco-004
Eco-005
Eco-006
Eco-007
Tabel 1 Kebutuhan Fungsional (iterasi pertama)
Fungsi
Fungsi mengakses halaman awal
Fungsi login user
Fungsi melakukan survei shallow frying
Fungsi melakukan pendaftaran
Fungsi logout user
Fungsi menampilkan GHG output
Fungsi menampilkan tata cara penaganan
limbah minyak goreng
Pengguna
User
User
User
User
User
User
User
Design (Perancangan Iterasi Pertama)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD.
a Perancangan antamuka dan struktur menu
Perancangan antarmuka dibuat berdasarkan halaman-halaman pada sistem
yang dapat dilihat pada Gambar 6.
9
Gambar 6 Perancangan antarmuka dan struktur menu halaman utama
(iterasi pertama)
b
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Keterhubungan antar tabel pada basis data (Iterasi pertama)
10
Code (Implementasi Iterasi Pertama)
Tahapan implementasi pada iterasi pertama pengembangan sistem Android
dan BlackBerry dilaksanakan sekaligus menggunakan framework jQuery Mobile
dengan HTML5, CSS3, dan Javasript untuk client-side. Sementara untuk serverside menggunakan bahasa pemograman PHP dengan basis data MySQL. Iterasi
pertama fokus kepada fungsi-fungsi utama yang terdapat pada Tabel 1. “jQuery
Mobile tidak memerlukan markup khusus, namun perlu adanya indikator untuk
setiap sektor di satu halaman tertentu dengan atribut tambahan data-role. Datarole yang valid adalah page, header, content, dan footer” (Reid 2011). Screenshot
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9. Pada iterasi pertama, sistem
belum diimplementasikan ke device secara langsung, oleh karena itu masih
menggunakan web browser Google Chrome dengan server adalah server lokal.
Gambar 8 Screenshot halaman awal sistem melalui browser
Gambar 9 Screenshot halaman survei sistem melalui browser
11
Test (Pengujian Iterasi Pertama)
Pada iterasi pertama, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
yang ada pada Tabel 1 dengan metode black-box serta pengiriman data dari
client-side ke server-side atau basis data MySQL. Pengujian belum dilakukan di
device secara langsung, oleh karena itu masih menggunakan web browser Google
Chrome dengan server adalah server lokal. Terdapat 7 fungsi utama yang diuji
pada iterasi pertama dan seluruhnya berhasil dilakukan. Uraian lengkap hasil
pengujian pada iterasi pertama dapat dilihat pada Lampiran 2.
Analysis (Analisis Iterasi Kedua)
Pada iterasi kedua, terdapat perubahan pada tahap analisis. Hal ini meliputi
perubahan pada analisis alur sistem dan analisis basis data.
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke dalam
bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai tahapan dari
penggunaan sistem oleh pengguna. Gambar flowchart beserta penjelasannya
pada iterasi ke dua dilampirkan pada Lampiran 3 agar gambar terlihat lebih
jelas.
2
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal basis data
adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi identitas entitas,
identifikasi atribut dan primary key pada masing-masing tabel, serta ERD.
Pada iterasi kedua, model konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta
dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Shallow, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng dengan metode shallow frying (menggoreng)
oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
Stir, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara penggunaan
minyak goreng dengan metode stir frying (menumis) oleh pengguna sesuai
data yang dimasukkan.
b
ERD
ERD iterasi kedua pada sistem dapat dilihat pada Gambar 10.
12
Gambar 10 ERD model konseptual basis data sistem (iterasi kedua)
3
Analisis kebutuhan sistem, pada iterasi kedua, ditambahkan 12
fungsi utama yang dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 2 Tambahan kebutuhan fungsional (iterasi kedua)
Kode
Eco-008
Eco-009
Eco-010
Eco-011
Eco-012
Eco-013
Eco-014
Eco-015
Eco-016
Eco-017
Eco-018
Eco-019
Fungsi
Pengguna
Fungsi melakukan survei stir frying
User
Fungsi mengubah profil user
User
Fungsi forgot password
User
Fungsi mengubah pengaturan user
User
Fungsi menampilkan waktu terakhir kali User
survei dilakukan
Fungsi login Administrator
Administrator
Fungsi logout Administrator
Administrator
Fungsi memasukkan data baru
Administrator
Fungsi mengubah data
Administrator
Fungsi menghapus data
Administrator
Fungsi mengurutkan data
Administrator
Fungsi menampilkan data
Administrator
Design (Perancangan Iterasi Kedua)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD. Pada iterasi kedua terdapat perubahan baik pada
perancangan antarmuka dan struktur menu maupun keterhubungan antar tabel.
a
Perancangan antamuka dan struktur menu
13
Perancangan antarmuka dibuat berdasarkan halaman-halaman pada sistem
yang pada iterasi kedua terdapat penambahan halaman dari iterasi
sebelumnya yang dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Penambahan perancangan antarmuka dan struktur menu
halaman utama (iterasi kedua)
b
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi kedua)
14
Code (Implementasi Iterasi Kedua)
Tahapan implementasi pada iterasi kedua melanjutkan tahap implementasi
iterasi sebelumnya dengan mengakomodasikan semua perubahan dan penambahan
pada sistem. Terdapat penambahan fungsionalitas yang dapat dilihat pada Tabel
2, diantaranya perancangan website admin yang dapat diakses dengan web
browser guna melihat, mengubah, atau menghapus data survei di basis data
MySQL yang telah dirancang yang masuk dari aplikasi mobile. Selain itu, admin
juga dapat memasukkan data survei langsung melalui website. Terdapat
perbedaan hak akses dimana aplikasi mobile mempunyai hak akses user
sementara website mempunyai hak akses admin. Perancangan website
menggunakan bahasa pemograman PHP untuk server-side serta HTML5, CSS3,
dan Javascript untuk client-side. Screenshot website dapat dilihat pada Gambar
13.
Gambar 13 Screenshot halaman website admin sistem
Test (Pengujian Iterasi Kedua)
Pada iterasi kedua, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
yang ada pada Tabel 2 dengan metode black-box serta pengiriman data dari
client-side ke server-side atau basis data MySQL yang sudah diimplementasikan
pada server . Namun pengujian belum dilakukan di device secara langsung, oleh
karena itu masih menggunakan web browser Google Chrome termasuk pengujian
untuk website Admin. Terdapat 12 fungsi tambahan pada iterasi kedua yang
terdiri dari 5 fungsi untuk aplikasi mobile dan 7 fungsi untuk website Admin.
Secara keseluruhan, hanya 1 fungsi yang gagal dilakukan yaitu fungsi forgot
password. Uraian lengkap pengujian pada iterasi kedua dapat dilihat pada
Lampiran 4.
Analysis (Analisis Iterasi Ketiga)
Pada iterasi ketiga, terdapat perubahan pada tahap analisis. Hal ini meliputi
perubahan pada analisis alur sistem dan analisis basis data.
15
1
Analisis alur sistem, yaitu alur penggunaan sistem divisualisasikan ke dalam
bentuk flowchart yang memberikan informasi mengenai tahapan dari
penggunaan sistem oleh pengguna. Gambar flowchart beserta penjelasannya
pada iterasi ke tiga dilampirkan pada Lampiran 5 agar gambar terlihat lebih
jelas.
2
Analisis basis data, pada tahap analisis basis data, rancangan awal basis
data adalah model konseptual berupa penentuan identifikasi identitas
entitas, identifikasi atribut dan primary key pada masing-masing tabel,
serta ERD Pada iterasi ketiga, model konseptual yang dibentuk adalah
sebagai berikut:
a
Identifikasi identitas entitas
Admin, yaitu informasi akun dari admin yang dapat mengambil data dari
basis data, mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem
User, yaitu informasi akun dari pengguna yang dapat menggunakan sistem
untuk memasukkan data penggunaan dan pembuangan minyak goreng serta
dapat merubah informasi akunnya sewaktu-waktu
Frying Type, yaitu informasi jenis memasak. Ada dua jenis memasak terdapat
pada tabel ini yaitu stir frying (menumis) dan shallow frying (menggoreng).
Frying Info, yaitu informasi penggunaan dan pembuangan serta tata cara
penggunaan minyak goreng oleh pengguna sesuai data yang dimasukkan
b
ERD
ERD iterasi ketiga pada sistem dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 ERD model konseptual basis data sistem (iterasi ketiga)
Design (Perancangan Iterasi Ketiga)
Tahap perancangan adalah keberlanjutan dari tahap analisis yang terdiri dari
perancangan antar muka dan struktur menu, serta perancangan keterhubungan
antar tabel pada ERD. Pada iterasi ketiga, hanya terdapat perubahan signifikan
pada keterhubungan antar tabel.
16
Keterhubungan antar tabel
Keterhubungan antar tabel adalah proses lanjut dari model konseptual dan
perancangan ERD yang dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Keterhubungan antar tabel pada basis data (iterasi ketiga)
Code (Implementasi Iterasi Ketiga)
Tahapan implementasi pada iterasi ketiga melanjutkan tahap implementasi
iterasi sebelumnya dengan mengakomodasikan semua perubahan dan penambahan
pada sistem. Pada iterasi ini, sistem mulai diimplementasikan ke dalam device
Android dan BlackBerry dengan framework PhoneGap. Installer dari aplikasi
dapat diperoleh dengan bantuan library Javascript bernama Cordova pada
framework tersebut. “Library bekerja di belakang layar dan melakukan pekerjaan
pemanggilan fitur-fitur asli platform” (Wahana Komputer 2014). Namun, terdapat
perbedaan antara Android dan BlackBerry dari segi kompilasi sistem karena
menggunakan aplikasi bawaan native masing-masing.
Installer Android atau Android Application Package (.apk) diperoleh
dengan cara kompilasi menggunakan Java dan IDE Eclipse Android Developer
Tools seperti halnya Android Project native, namun terdapat perbedaan pada
komposisi project yang mengandung library Cordova dan file HTML5, CSS3,
serta Javascript di dalamnya. Eco Style menggunakan Android versi 2.3.3 atau
versi Gingerbread untuk kompilasinya. Setelah dikompilasi, Installer Android
dapat diperoleh dan dapat diinstall di device Android dengan spesifikasi Android
minimal versi 2.3.3.
Installer BlackBerry dapat berupa file Code and Data (.cod) atau file
Application Loader XML (.alx). Framework PhoneGap hanya kompatibel dengan
17
BlackBerry OS 6 ke atas. Oleh karena itu, Eco Style dikembangkan untuk
BlackBerry OS 6 hingga OS 9. Sama halnya dengan Android, kompilasi juga
membutuhkan Java, namun tidak melalui IDE Eclipse, melainkan dengan tool
yang bernama Apache Ant. Proses kompilasi dilakukan melalui Command Prompt
dengan command dari Apache Ant dan folder project yang berisi Cordova serta
file HTML5, CSS3, serta Javascript di dalamnya. Setelah dikompilasi, installer
perlu melalui proses code signing terlebih dahulu dengan cara mendaftar di
website Research In Motion (RIM). Setelah proses tersebut selesai, maka installer
dapat diinstall pada device BlackBerry dengan spesifikasi BlackBerry OS 6
hingga OS 9 melalui Command Prompt dan command dari Apache Ant dengan
terlebih dahulu menghubungkan laptop dengan device BlackBerry.
Test (Pengujian Iterasi Ketiga)
Pada iterasi ketiga, pengujian ditujukan untuk memeriksa fungsionalitas
keseluruhan pada katagori pengguna user dan pengiriman data ke server yang
dilakukan di device secara langsung. Device Android yang digunakan adalah Acer
Liquid Z160 dengan versi Android 4.2.2 atau versi JellyBean sedangkan device
BlackBerry yang digunakan adalah BlackBerry Bold 9790 dengan BlackBerry OS
6. Semua fungsi yang telah diuji sebelumnya dapat berjalan baik pada device
Android maupun pada device BlackBerry. Hasil implementasi sistem pada device
dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Screenshot aplikasi Eco Style pada device
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Telah diterapkan metode pengembangan perangkat lunak incremental untuk
membangun survei berbasis Android dan BlackBerry. Dalam pengembangannya,
dilakukan sebanyak tiga iterasi atau increment mulai dari analysis, design, code,
serta test. Sistem pada mobile dapat digunakan sebagai media pengiriman data
maupun sebagai sumber informasi kepada penggunanya. Sementara sistem
website dapat digunakan sebagai media penyimpanan dan pengolahan data untuk
admin.
Saran
Penelitian ini masih dapat dikembangkan dan diperbaiki lagi terkait fungsi
yang masih belum dapat dijalankan yaitu fungsi forgot password dan perbaikan
antarmuka sistem agar tampil lebih responsif pada segala bentuk ukuran device.
DAFTAR PUSTAKA
Castellanelli, de Mello CA, Luva C. [tahun tidak diketahui]. Analyzes Of The
Used Fried Oil Under Environmental Perspective And Its Possibilities For
Production Of Biodiesel [Internet]. [diunduh 2014 Feb 28]. Tersedia pada
http://www.environmentalexpert.com/Files%5C0%5Carticles%5C19099%5CBiodiesel_oil.pdf
Enviromental Protection Agency. 2012. Waste Cooking Oil to Fuel Program:
How to Start Your Own Biodiesel Fuel Program. United States
Frost and Sullivan. 2011. Mobile Apps – Where are You in Value-chain?. Frost
and Sullivan ICT Practice: Mobile Monday Presentation
Fujita H. 2013. Development of a Data Driven Social System, for Visualizing
Environmental Loads. Niagata (JP): Department of Information Systems
Niagata, University of International and Information Studies
Keynote Research Panel 2012. 2012 Mobile User Survey: Mobile User
Preferences, Habits and Expectations. Keynote Industry.
Nielsen. 2011. Smartphone Share. Nielsen Mobile Insight, National
WATER UK. [tahun tidak diketahui]. Disposal of Fats, Oils Grease and Food
Waste. London (UK)
Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering. Ed ke-7. New York (USA):
McGraw-Hill
Reid J. 2011. jQuery Mobile. Sebastopol (USA): O’Reilly Media
Wahana Komputer. 2014. Membangun Aplikasi Mobile Cross Platform dengan
PhoneGap. Jakarta (ID): PT Alex Media Komputindo.
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2010. Systems Analysis and Design in a
Changing World. Ed ke-5. Boston (USA): Course Technology: Cengage
Learning.
19
Lampiran 1 Rumus GHG output sesuai perlakuan penggunaan minyak goreng
dan kondisi akhir minyak goreng.
Kondisi
Akhir
Limbah
Variabel
Nilai
Minyak
Goreng
Disposed
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak goreng yang dibuang
xc
rc * 1
r
0.9
m
0
rs
0.9
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
g
rc2 / xc * 1 – rsa1 / (1 – rs )
GHG Output (fr - 0.041914137) * g - (fr - 1.843600467) * rc
(kg)
Not
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak tersisa setelah menggoreng
xc (mL)
Nilai banyaknya minyak di awal penggorengan
Disposed
rs
0.6
&
r
0.9
Not
Adding
m
1
New Oil
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
g
rc2 / xc
GHG Output ((fr - 1.843600469) * rc) - ((fr - 0.041914134) * g * (1 +
(kg)
rsa1) / (1 + rs))
Not
xc (mL)
Nilai banyaknya minyak di awal penggorengan
rc (mL)
Nilai banyaknya minyak tersisa setelah menggoreng
Disposed
xs (mL)
Nilai banyaknya minyak goreng yang ditambahkan ketika
&
minyak goreng yang digunakan tidak cukup lagi untuk
Adding
New Oil
menggoreng
m
Berapa kali minyak goreng ditambahkan ketika minyak
goreng yang digunakan tidak cukup lagi untuk menggoreng
r
0.9
a1
2*m + 1
fr
0.138653713 / (1 - r )
left
(fr - 1.843600469) * rc
a2
xca1
g
rc2 / a2
xcs
xc - xs
a3
xcsa1
gh
(a2 + a3) / ( 2 * xc - xs)
h
g * gh
right
(fr - 0.041914134) * h
GHG Output left - right
(kg)
20
21
Lampiran 2 Rincian hasil pengujian implementasi iterasi pertama
Kode
Definisi
Nilai
Hasil yang diharapkan
Kebutuhan Kebutuhan
masukkan
[Eco-001] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat masuk ke
mengakses
halaman awal dan memilih
halaman awal
menu untuk melakukan
survei
[Eco-002] Fungsi login Benar
Pengguna dapat masuk ke
user
dalam sistem menggunakan
akun yang sudah terdaftar
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
[Eco-003] Fungsi
Benar
Pengguna dapat melakukan
melakukan
survei penggunaan minyak
survei
goreng dengan cara shallow
shallow
frying
frying
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
[Eco-004] Fungsi
Benar
Pengguna dapat
melakukan
mendaftarkan akun
pendaftaran
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
[Eco-005] Fungsi logout Tidak ada Pengguna dapat keluar dari
user
sistem
[Eco-006] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat melihat
menampilkan
informasi berupa nilai GHG
GHG output
output
[Eco-007] Fungsi
Tidak ada Pengguna dapat melihat tata
menampilkan
cara penanganan limbah
tata cara
minyak goreng setelah
penaganan
selesai melakukan survei
limbah
minyak
goreng
Status
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
22
23
Lampiran 3 Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi kedua
24
Pada alur penggunaan sistem di atas pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Setelah pengguna login maka pengguna masuk ke homepage yang berisi
infromasi mengenai kapan pengguna tersebut terakhir kali melakukan
survei. Di homepage pengguna juga bisa mengubah data atau informasi
pengguna. Jika ingin langsung mengisi survei maka pengguna memilih
opsi untuk melakukan survei.
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan dan
pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow frying
(menggoreng).
Jika pengguna menggunakan minyak goreng dengan cara stir frying
(menumis) maka pengguna bisa melanjutkan mengisi berbagai pertanyaan
survei terkait penggunaan dan pembuangan minyak goreng dengan cara
penggunaan stir frying (menumis). Jika tidak, pengguna bisa melewatinya.
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan dan
pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan minyak
goreng yang benar serta GHG output yang dapat ditekan jika minyak yang
sudah dipakai didaur ulang (recycle). Setelah semua selesai pengguna
kembali ke homepage.
25
Lampiran 4 Rincian hasil pengujian implementasi iterasi kedua
Kode
Definisi
Kebutuhan Kebutuhan
[Eco-008] Fungsi
melakukan
survei stir
frying
[Eco-009]
[Eco-010]
[Eco-011]
[Eco-012]
[Eco-013]
[Eco-014]
[Eco-015]
Nilai
Hasil yang diharapkan
masukkan
Benar
Pengguna dapat melakukan
survei penggunaan minyak
goreng dengan cara shallow
frying
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Benar
Pengguna dapat mengubah
data profil dan
menyimpannya kembali
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Benar
Pengguna dapat melakukan
reset password jika lupa dan
mengubah password
kembali
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Benar
Pengguna dapat mengubah
pengaturan pada survei
Status
Salah
Berhasil
Fungsi
menampilkan
waktu
terakhir kali
survei
dilakukan
Fungsi login Benar
Administrator
Berhasil
Fungsi
mengubah
profil user
Fungsi forgot
password
Fungsi
mengubah
pengaturan
user
Sistem mengeluarkan
peringatan
Tidak ada Pengguna dapat melihat
kapan waktu terakhir kali
survei dilakukan
Admin dapat masuk ke
website admin dengan akun
admin yang terdaftar
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Fungsi logout Tidak ada Admin dapat keluar dari
Administrator
website admin
Fungsi
Benar
Admin dapat memasukkan
memasukkan
data survei baru melalui
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Gagal
Gagal
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
26
Kode
Definisi
Kebutuhan Kebutuhan
data baru
[Eco-016]
[Eco-017]
[Eco-018]
[Eco-019]
Fungsi
mengubah
data
Fungsi
menghapus
data
Fungsi
mengurutkan
data
Fungsi
menampilkan
data
Nilai
Hasil yang diharapkan
masukkan
website admin
Sistem mengeluarkan
Salah
peringatan
Benar
Admin dapat mengubah data
survei yang ada di database
melalui website admin
Salah
Sistem mengeluarkan
peringatan
Tidak ada Admin dapat menghapus
data survei melalui website
admin
Tidak ada Admin dapat mengurutkan
data berdasarkan komponen
survei
Tidak ada Admin dapat menampilkan
data survei yang masuk
melalui website admin
Status
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
27
Lampiran 5 Flowchart beserta penjelasannya pada iterasi ketiga
28
Pada alur penggunaan sistem di atas pengguna diharuskan untuk mendaftar
terlebih dahulu jika belum mempunyai akun lalu melakukan login
Pengguna lalu mengisi berbagai pertanyaan survei terkait penggunaan dan
pembuangan minyak goreng dengan cara penggunaan shallow frying
(menggoreng).
Jika pengguna menggunakan minyak goreng dengan cara stir frying
(menumis) maka pengguna bisa melanjutkan mengisi berbagai pertanyaan
survei terkait penggunaan dan pembuangan minyak goreng dengan cara
penggunaan stir frying (menumis). Jika tidak, pengguna bisa melewatinya.
Jika semua pertanyaan selesai, maka data hasil survei akan disimpan dan
pengguna memperolah informasi berupa tata cara pembuangan minyak
goreng yang benar atau alternatif dari membuang minyak goreng serta
GHG output yang dapat ditekan jika minyak yang sudah dipakai didaur
ulang (recycle).
29
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 25 April 1993. Penulis adalah
putra pertama dari tiga bersaudara yang merupakan anak dari pasangan ayah
Adriansyah Rahim dan ibu Lita Fahrani. Pada tahun 2010 penulis telah
menyelesaikan masa studinya di bangku SMAN 1 Medan. Setelah lulus, penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mayor Ilmu Komputer pada
tahun yang sama.