Analisis sistem pemasaran wortel dan bawang daun (studi kasus Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat)

ANALISIS SPSTEM PEMASAMN WORTEL
DAN BAWANG DAUN
(Studi Kasus Desa Sukatani, Keca~natanPacet, Kat~upatenCianjur,
Propinsi Jawa Barat)

W N I INDRZA SARI
A14102023

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STlJDl MANAJEMEN AGRIBISNIS
PAKULT.4S I'ERTANIAN
INSTI'I'UT PEIXTANIiiN BOGOli
2006

YUNl INDRIA SARI. Analisis Siste~nPemasaran Wortel dan Bawang Daun
(Studi Kasus Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjm). Di bawah
bimbingan ANITA RISTIANINGI1UM.

Sayuran merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang
rnempunyai nilai kolnersial yang cukup tinggi karena dikosurnsi setiap saat.
Tanaman sayuran yang mempunyai hasil produksi dua terbesar di Kabupaten
Cianjur adalah wortel dan bawang daun. Jumlah prodi~ksiyang besar ini juga
diikuti dengan peningkatan pada jumlah konsumsi wortel rata-rata per kapita dan
adanya peluang bisnis bawang daun yang cerah karena banyak dibutuhkan
rnasyarakat sebagai bahan sayuran dan bu~nbupenyedap masakan serta sebagai
bahan pengobatan (terapi).
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh petani di Desa Sukatani adalah
seringkali petani tidak bisa menentukan besarnya harga pasar, tetapi berdasarkan
keinginan tengkulak. Ketergantungan sebagian besar p e t p i terhadap tengkulak
menyebabkan posisi tawar petani cenderung rendah. Sistenl pe~nbayaranhasil
panen yang ditunda (berdasarkan nota) juga sering menyebabkan ketidakpastian
petani ~nenerimapendapatan penjualan. Kondisi ini menyimpulkan bahwa petani
memcrlultan suafu sisteni pemasaran yang efesien agar dapat ~nenghasilkan
lteuntungan yang lebih besar bagi petani.
Penelitian dilakukan di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, yang merupakan
salah satu desa inti Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjur. Pe~nilihandesa
dilakukan secara sengaja burposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Sukatani
lnerupakan salah satu sentra produksi wortel dan bawang daun ymg sangat

potensial untuk terus dikembangkan. Pengambilan data dilakukan selama 1 bulan
yaitu dari bulan Maret sa~npai bulan. April 2006. Penganbilan responden
dilalcukan secara sengaja dan acak sederhana untuk petani dan menggunakan
snowholling sunzpling untuk pedagang yang terlibat, yaitu 40 orang petani, 8
orang tengkulak kecil, 7 orang tengltulak besar, 8 orang pedagang grosir dan 10
orang pedagang pengecer. Responden yang diambil tersebar di tiga daerah yaitu di
Desa Sukatani dan sekitarnya, Bogor dan Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitstif dan kuantitatif.
Analisis ltualitatif dilakukan dengan pengamatan langsun;; terhadap keadaan
sisteln pe~nasaranyang meliputi analisis pola saluran penmaran, fungsi-f'ungsi
lelnbaga pemasaran, struktur pasar dan perilaku pasar. Sedangkan analisis
kuantitatif menggunakan analisis marjin pemasaran, ffurt?zer8.sshore clan rasio
keuntungan biaya.
Saluran pemasaran wortel dan bawang daun di Desa Sukatani ada lima
saluran, yaitu saluran I (Petani - Tengkulak Kecil - Pedagang Pengecer Lokal Konsumen), saluran 11 (Petani -- Pedagang Pengecer 1,okal- Konsumen), Saluran
111 (Petani - Tengkulak Besar - Pedagang Grosir - Pedagang pengecer Konsumen), saluran IV (Petani - Tengkulak Kecil - Pedagang Grosir - I'edagang
Per~gecer- Konsumen) dan saluran V (Petani - Tengkulak ECecil - Tengkulak
Besar - Pedagang Grosir - Pedagang Pengecer - IConsumen).

Sebagian besar petani wortel dan bawang daun ~llelakukan penjualan

kepada tengkulak kecil pada saluran pemasarn IV karena tenskulak kecil Yang
mellyalurkan langsung ke Bogor dan Jakarta banyak tersebar di masing-masing
dusun sehingga lebih mudah. Fungsi pemasaran yang dilakukan ~ e t a n wortel
i
dan
bawang daun adalah fungsi pertukaran berupa fungsi penjualan, fungsi fisik
berupa fungsi pengangkutan, serta fungsi fasilitas berupa fungsi resiko, fungsi
biaya dan fungsi infonnasi pasar. Struktur pasar yang terjadi pada petani
cenderung mendekati pasar oligopsoni di~nanakekuatan penentuan harga lebih
dimiliki oleh pedagang, lerutama tengkulak kecil dan tengkulak besar.
Tengkulak kecil melakukan fungsi pemasaran berupa fungsi pertukaran
yaitn pcrnbclian dan penjualan. IJmumnya, siste~npembelian yang dilakukan ole11
tengkulak kecil terhadap petani adalah secara borongan. Sedangkan penjualan
dilaltukan terhadap tengk~~lalc
besar, pedagang grosir dan pedagang pengecer
secara kiloan1 timbangan. Fungsi fisik berupa pengangkutan dan kadang-kadang
penyimpanan serta fungsi fasilitas berupa penanggungan resiko, pembiayaan dan
informasi pasar. Kekuatan penentuan hnrga di tingkat tengkulak kecil sebagai
penjual cenderung berada di pihak pembeli, kecuali pedagang pengecer sebagai
pembeli dengan sisteln pembayaran secara tunai atau siste~nnota.

Tengkulak besar inelakukan fungsi pertukaran berupa pembelian dan
penjualan, fungsi fisik berupa pengangkutan dan pengemasan, serta fungsi
fasilitas berupa sortasi, penanggungan resiko, pembiayaan dan informasi pasar.
Pe~nbeliandilakukan dari petani langsung dan ada juga melalui tengkulak kecil
.
terlebih dahulu. Sedangkan penjualan dilakukan kepada pedagang grosir di Bogor
dan Jakarta. Kekuatan penentuan harga di tingkat tengkulak besar sebagai pe~~jual
cenderung berada di pihak pembeli (pedagang grosir) dengan sistetn pemasaran
secara tunai atau ada juga dengan nlenenma nota penjualan terlebih dahulu.
Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang grosir antara lain fungsi
fisik berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa pengemasan dan fungsi
fasilitas berupa sortasi, penanggungan resiko, pembiayaan dan informasi pasar.
Penjualan dilakukan terhadap pedagang pengecer yang tcrsebar di Jakarta dan
Bogor. Penentuan harga cenderung berada di pihak pedagang grosir dengan sistem
pembayaran tunai atau sistem nota.
Pedagang pengecer juga melakukan fungsi pertukaran yang sama yaitu
pembelian dan penjualan, fungsi fisik berupa penyimpanan (sa!uran III, IV dan V)
dan pengangkutan kecuali pedagang pengecer saluran I dan 11, sarta fungsi
fasilitas berupa sortasi, penanggungan resiko, pembiayaan dan infonnasi pasar.
Pe~nbeliandilakukan langsung dari petani dan tengkulak kecil untlik pedagang

pengecer yang berada di pasar lokal, sedangkan pedagang pengecer ysng berada
di Bogor dan Jakarta membeli terlebih dahulu dari pedagang grosir baik yang
berlangganan lnaupun tidak. Penentuan harga berdasarkan mekanisme pasar yang
terjadi dan dengan sistem pembayaran secara tunai.
Berdasarkan perhiturlgan marjin pemasaran dan for117er :Y SIIU~E,
saluran
pemasaran wortel dan bawang daun yang paling etisien adalah saluran I karena
memiliki marjin pemasaran yang paling lcecil masing-masing sebesar 1.450 per kg
(64,4496) dan Rp 1.400 per kg (56%). Sedangltanjurtne~'J'sI7ul.e untuk wortel dan
bawang daun paling besar terdapat pada saluran pemasaran 11 yaitu masingmasing sebesar 44,44% dan 54%. Untuk wortel dan bawang daun, rasio
keuntungan dan bjaya yang tertinggi juga terdapat pada saluran 11, masing-masing

. ..

.

sebesar 5,99 dan 6,81. Berarti, setiap Rp 100 per kg wortel biaya pemasaran yang
dikeluarkan akan menghasilkari keuntungan sebesar Rp 599,- per kg dan Rp 681,per kg. Dengan demikian saluran pelnasaran I ~nerupakansaluran yang paling
efisien, sedangkan saluran pemasarn 11 yang lnemberikan keuntungan yang besar
kepada petani karena memiliki fanner 's stzare serta rasio keuntungan dan biaya

terbesar.

.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama

:

Yuni Indria Sari

NRF'

:

A14102023

Program Studi

:


Manajemen Agribisnis

Judul Skripsi

:

Analisis Sistem Pemasaran Wortel dan Bawang Daun
(Studi Kasus Desa Sukatani, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan pada Program Sarjana Manajemen
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2006
Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Anita hstianingmm, M.Si
NIP. 132 046 437


Tanggal Lulus :

Q 8 JUN 2m

PERNYATAAN

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAV BAHWA KARYA ILMJAH IN1
BENAR-BENAR MERUPAKAN KARYA ILMIAII SENDIRI YANG BE1,UM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILIMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juni 2006

Yuni lndria Sari
A14102023