Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.) Berbasis Curah Hujan di Provinsi Lampung

PEWILAYAHAN AGROKLIMAT
TANAMAN NILAM (Pogostemon spp.) BERBASIS CURAH
HUJAN DI PROVINSI LAMPUNG

I GDE DARMAPUTRA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pewilayahan
Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.) Berbasis Curah Hujan di
Provinsi Lampung adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan mapun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.


Bogor, Desember 2006

I Gde Darmaputra
NRP G251040021

ABSTRAK
I GDE DARMAPUTRA. Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon
spp.) Berbasis Curah Hujan di Provinsi Lampung. Dibimbing oleh YONNY
KOESMARYONO dan IMAM SANTOSA.
Pengembangan berbagai jenis komoditas yang memiliki keunggulan
komparatif merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki dan mempertahankan
pendapatan petani. Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman alternatif
pilihan untuk tujuan tersebut.
Pewilayahan komoditas diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
pemanfaatan teknologi, modal dan sumberdaya lahan. Tahap awalnya adalah
pewilayahan agroklimat tanaman. Tujuan penelitian ini adalah penentuan tingkat
kesesuaian agroklimat tanaman nilam di Provinsi Lampung, dan penentuan
peluang kejadian hujan bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman nilam.
Tahapan penelitian meliputi: penentuan distribusi temporal curah hujan
dengan Principle Component Analysis, pewilayahan curah hujan musiman dengan

Cluster Analysis, pewilayahan agroklimat tanaman nilam dengan superimpossed
peta curah hujan tahunan wilayah, peta jumlah bulan basah wilayah, dan peta
topografi berdasarkan persyaratan agroklimat nilam, dan penentuan peluang
hujan bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman nilam.
Analisis kesesuaian agroklimat menunjukkan: di Provinsi Lampung terdapat
lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk pengembangan tanaman nilam seluas
2 069 005 ha, yang tersebar 15.7% di Kabupaten Lampung Barat, 15.5% di
Kabupaten Lampung Tengah, 14.3% di Kabupaten Way Kanan, 14% di
Kabupaten Tanggamus, 12.5% di Kabupaten Lampung Utara, 10.8% di
Kabupaten Lampung Timur, 8.5% di Kabupaten Tulang Bawang, 8.2% di
Kabupaten Lampung Selatan, 0.4% di Kota Bandar Lampung dan 0.1% di Kota
Metro. Curah hujan musiman di Provinsi Lampung dapat dikelompokkan menjadi
tujuh tipe curah hujan wilayah (I-VII). Pada daerah pengembagan yang sangat
sesuai terdapat curah hujan wilayah tipe I-IV, dan pada daerah pengembangan
yang sesuai terdapat curah hujan wilayah tipe I-VI. Kejadian hujan bulanan ≤ 200
mm dengan peluang ≥ 60%, tidak terjadi pada tipe I, sedangkan pada tipe II
terjadi selama 5 bulan, pada tipe III dan tipe IV terjadi selama 4 bulan, pada tipe
V dan tipe VI terjadi selama 7 bulan.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006

Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut
Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik
cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

ii

PEWILAYAHAN AGROKLIMAT
TANAMAN NILAM (Pogostemon spp.) BERBASIS CURAH HUJAN
DI PROVINSI LAMPUNG

I GDE DARMAPUTRA

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2006

iii

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tesis

: Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.)
Berbasis Curah Hujan di Provinsi Lampung

Nama

: I Gde Darmaputra

NRP

: G251040021

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
Ketua

Dr. Ir. Imam Santosa, M.S.
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Agroklimatologi

Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc.
Tanggal Ujian : 29 November 2006

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal Lulus :


iv

Dipersembahkan untuk istri dan anak-anak tercinta: Ketut Dani,
IGP Oka Widyartha Putra, dan NSM Dewi Nityastithi Putri.

v

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas
segala rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian
yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2006 ini ialah pewilayahan agroklimat, dengan
judul Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.) Berbasis Curah
Hujan di Provinsi Lampung.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Yonny
Koesmaryono, M.S. dan Bapak Dr. Ir. Imam Santosa, M.S. selaku pembimbing, serta
Bapak Ir. Impron, M.Agr.Sc yang telah banyak memberi saran.
Penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Rosihan Rosman, M.S.
APU. staf peneliti Balittro Bogor, Bapak Ir. Suprapto, MP. staf pengajar Politeknik
Negeri Lampung dan Sdr. Ir. Elza Surmaini, M.Si. staf peneliti Balitklimat Bogor, atas

literatur dan informasinya.

Terima kasih juga penulis sampaikan ke Badan

Meteorologi dan Geofisika serta Departemen Kimpraswil (Pekerjaan Umum) atas
penyediaan datanya. Kepada Sdr. Rozi Cahyadi, S.Si. dan Sdr. Uus Saeful terima
kasih atas bantuan dan kerjasamanya. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan
ke istri dan anak-anak tercinta, serta seluruh keluarga atas dorongan, doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2006

I Gde Darmaputra

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tabanan pada tanggal 28 Februari 1965 dari ayah

I Gde Bagiada dan ibu Ni Ketut Wilis. Penulis merupakan putra kedua dari dua
bersaudara.
Tahun 1990 penulis lulus dari Program Studi Agrometeorologi, Jurusan
Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.
Kesempatan untuk melanjutkan ke program magister pada Program Studi
Agroklimatologi Sekolah Pascasarjana IPB, diperoleh pada tahun 2004. Beasiswa
pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
Sejak tahun 1994 penulis bekerja sebagai Dosen di Politeknik Negeri Lampung
Jurusan Teknologi Pertanian. Pada tahun 2000 – 2004 penulis dipercaya sebagai
Kepala UPT Pemeliharaan Fasilitas dan Pelayanan Praktek Politeknik Negeri
Lampung.
Penulis tercatat sebagai anggota PERHIMPI Cabang Lampung. Selama
mengikuti program S2, penulis menjadi anggota Wacana AGK IPB.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL …………………....….………........……………………


ix

DAFTAR GAMBAR ……...………....….………........……………………

x

DAFTAR LAMPIRAN …...………....….………........……………………

xi

PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………..……………………………….
Tujuan Penelitian .…………………………………………………..

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Nilam …………………………...…..……………………

Agroklimat Tanaman Nilam …………..……………………………
Hujan Daerah Tropis ........................................................................
Karakteristik Hujan Tropis .……........................……….…………
Analisis Komponen Utama ................................................................
Analisis Gerombol ...........................................................................
Analisis Peluang ...............................................................................

3
3
5
6
9
11
12

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat ................……………………...………………..
Bahan dan Alat ………………………….....……………………….
Metode Penelitian ………………………..………………………....


14
14
14

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Wilayah Penelitian ..................................................
Curah Hujan Musiman .....................……………...………………..
Curah Hujan Wilayah ………………………….......……………….
Pewilayahan Agroklimat Pengembangan Tanaman Nilam ……….
Analisis Peluang Hujan pada Daerah Pengembangan Nilam ...........

21
22
25
34
37

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .....……………....................................………………..
Saran ………………………….................................……………….

41
41

DAFTAR PUSTAKA …………………………..………………………….

42

LAMPIRAN ……………………………………..........……………………

47

viii

PEWILAYAHAN AGROKLIMAT
TANAMAN NILAM (Pogostemon spp.) BERBASIS CURAH
HUJAN DI PROVINSI LAMPUNG

I GDE DARMAPUTRA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pewilayahan
Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.) Berbasis Curah Hujan di
Provinsi Lampung adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan mapun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Desember 2006

I Gde Darmaputra
NRP G251040021

ABSTRAK
I GDE DARMAPUTRA. Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon
spp.) Berbasis Curah Hujan di Provinsi Lampung. Dibimbing oleh YONNY
KOESMARYONO dan IMAM SANTOSA.
Pengembangan berbagai jenis komoditas yang memiliki keunggulan
komparatif merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki dan mempertahankan
pendapatan petani. Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman alternatif
pilihan untuk tujuan tersebut.
Pewilayahan komoditas diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
pemanfaatan teknologi, modal dan sumberdaya lahan. Tahap awalnya adalah
pewilayahan agroklimat tanaman. Tujuan penelitian ini adalah penentuan tingkat
kesesuaian agroklimat tanaman nilam di Provinsi Lampung, dan penentuan
peluang kejadian hujan bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman nilam.
Tahapan penelitian meliputi: penentuan distribusi temporal curah hujan
dengan Principle Component Analysis, pewilayahan curah hujan musiman dengan
Cluster Analysis, pewilayahan agroklimat tanaman nilam dengan superimpossed
peta curah hujan tahunan wilayah, peta jumlah bulan basah wilayah, dan peta
topografi berdasarkan persyaratan agroklimat nilam, dan penentuan peluang
hujan bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman nilam.
Analisis kesesuaian agroklimat menunjukkan: di Provinsi Lampung terdapat
lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk pengembangan tanaman nilam seluas
2 069 005 ha, yang tersebar 15.7% di Kabupaten Lampung Barat, 15.5% di
Kabupaten Lampung Tengah, 14.3% di Kabupaten Way Kanan, 14% di
Kabupaten Tanggamus, 12.5% di Kabupaten Lampung Utara, 10.8% di
Kabupaten Lampung Timur, 8.5% di Kabupaten Tulang Bawang, 8.2% di
Kabupaten Lampung Selatan, 0.4% di Kota Bandar Lampung dan 0.1% di Kota
Metro. Curah hujan musiman di Provinsi Lampung dapat dikelompokkan menjadi
tujuh tipe curah hujan wilayah (I-VII). Pada daerah pengembagan yang sangat
sesuai terdapat curah hujan wilayah tipe I-IV, dan pada daerah pengembangan
yang sesuai terdapat curah hujan wilayah tipe I-VI. Kejadian hujan bulanan ≤ 200
mm dengan peluang ≥ 60%, tidak terjadi pada tipe I, sedangkan pada tipe II
terjadi selama 5 bulan, pada tipe III dan tipe IV terjadi selama 4 bulan, pada tipe
V dan tipe VI terjadi selama 7 bulan.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut
Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik
cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

ii

PEWILAYAHAN AGROKLIMAT
TANAMAN NILAM (Pogostemon spp.) BERBASIS CURAH HUJAN
DI PROVINSI LAMPUNG

I GDE DARMAPUTRA

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

iii

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tesis

: Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.)
Berbasis Curah Hujan di Provinsi Lampung

Nama

: I Gde Darmaputra

NRP

: G251040021

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
Ketua

Dr. Ir. Imam Santosa, M.S.
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Agroklimatologi

Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc.
Tanggal Ujian : 29 November 2006

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal Lulus :

iv

Dipersembahkan untuk istri dan anak-anak tercinta: Ketut Dani,
IGP Oka Widyartha Putra, dan NSM Dewi Nityastithi Putri.

v

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas
segala rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian
yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2006 ini ialah pewilayahan agroklimat, dengan
judul Pewilayahan Agroklimat Tanaman Nilam (Pogostemon spp.) Berbasis Curah
Hujan di Provinsi Lampung.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Yonny
Koesmaryono, M.S. dan Bapak Dr. Ir. Imam Santosa, M.S. selaku pembimbing, serta
Bapak Ir. Impron, M.Agr.Sc yang telah banyak memberi saran.
Penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Rosihan Rosman, M.S.
APU. staf peneliti Balittro Bogor, Bapak Ir. Suprapto, MP. staf pengajar Politeknik
Negeri Lampung dan Sdr. Ir. Elza Surmaini, M.Si. staf peneliti Balitklimat Bogor, atas
literatur dan informasinya.

Terima kasih juga penulis sampaikan ke Badan

Meteorologi dan Geofisika serta Departemen Kimpraswil (Pekerjaan Umum) atas
penyediaan datanya. Kepada Sdr. Rozi Cahyadi, S.Si. dan Sdr. Uus Saeful terima
kasih atas bantuan dan kerjasamanya. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan
ke istri dan anak-anak tercinta, serta seluruh keluarga atas dorongan, doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2006

I Gde Darmaputra

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tabanan pada tanggal 28 Februari 1965 dari ayah
I Gde Bagiada dan ibu Ni Ketut Wilis. Penulis merupakan putra kedua dari dua
bersaudara.
Tahun 1990 penulis lulus dari Program Studi Agrometeorologi, Jurusan
Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.
Kesempatan untuk melanjutkan ke program magister pada Program Studi
Agroklimatologi Sekolah Pascasarjana IPB, diperoleh pada tahun 2004. Beasiswa
pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
Sejak tahun 1994 penulis bekerja sebagai Dosen di Politeknik Negeri Lampung
Jurusan Teknologi Pertanian. Pada tahun 2000 – 2004 penulis dipercaya sebagai
Kepala UPT Pemeliharaan Fasilitas dan Pelayanan Praktek Politeknik Negeri
Lampung.
Penulis tercatat sebagai anggota PERHIMPI Cabang Lampung. Selama
mengikuti program S2, penulis menjadi anggota Wacana AGK IPB.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL …………………....….………........……………………

ix

DAFTAR GAMBAR ……...………....….………........……………………

x

DAFTAR LAMPIRAN …...………....….………........……………………

xi

PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………..……………………………….
Tujuan Penelitian .…………………………………………………..

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Nilam …………………………...…..……………………
Agroklimat Tanaman Nilam …………..……………………………
Hujan Daerah Tropis ........................................................................
Karakteristik Hujan Tropis .……........................……….…………
Analisis Komponen Utama ................................................................
Analisis Gerombol ...........................................................................
Analisis Peluang ...............................................................................

3
3
5
6
9
11
12

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat ................……………………...………………..
Bahan dan Alat ………………………….....……………………….
Metode Penelitian ………………………..………………………....

14
14
14

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Wilayah Penelitian ..................................................
Curah Hujan Musiman .....................……………...………………..
Curah Hujan Wilayah ………………………….......……………….
Pewilayahan Agroklimat Pengembangan Tanaman Nilam ……….
Analisis Peluang Hujan pada Daerah Pengembangan Nilam ...........

21
22
25
34
37

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .....……………....................................………………..
Saran ………………………….................................……………….

41
41

DAFTAR PUSTAKA …………………………..………………………….

42

LAMPIRAN ……………………………………..........……………………

47

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Kriteria kesesuaian iklim tanaman nilam …....…................………........………

5

2 Korelasi (r) antar curah hujan bulanan ………………….…….......………..… 23
3 Akar ciri (characteristic root) dan ragam komponen utama .…...…..............…

23

4 Korelasi (factor loading) antara peubah asal dan komponen utama …..........…. 24
5 Koefisien pembobot (characteristic vector) peubah asal terhadap
komponen utama pertama (Z1) dan komponen utama kedua (Z2) ...................... 25
6 Skor komponen utama pertama (Z1) dan komponen utama kedua (Z2)
stasiun hujan di Lampung .................. ....................…........................….......…. 26
7 Karakter curah hujan musiman, curah hujan tahunan, bulan basah dan bulan
kering menurut Oldeman (bulan) stasiun hujan wilayah ...................................... 27
8 Curah hujan bulanan dan tahunan wilayah (mm) .................................................. 29
9 Sebaran spasial kesesuaian agroklimat wilayah pengembangan nilam di
Provinsi Lampung ............................................................................................... 35
10 Hasil pengujian sebaran data dengan metode chi-square goodness of fit test
(N: sebaran normal, G: sebaran gamma, C: sebaran campuran) ........ ................ 38
11 Peluang curah hujan wilayah bulanan ≤ 200 mm ................................................. 39

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Tiga jenis tanaman nilam …..................................................…..…….......……… 4
2 Skema Tahapan Penelitian …................................................….........…………… 19
3 Proses penentuan peluang hujan ........................................…..…........………… 20
4 Loading plot peubah asal terhadap komponen utama pertama (Z1) dan
kedua (Z2) ............................................................................................................ 24
5 Dendrogram pengelompokan stasiun hujan ......................................................... 26
6 Penentuan jumlah kelompok optimum berdasarkan perubahan gradien
garis yang mendadak ............................................................................................ 27
7 Pola curah hujan wilayah bulanan ........................................................................ 30
8 Pola curah hujan wilayah musiman ..................................................................... 31
9 Wilayah curah hujan musiman ............................................................................ 32
10 Kesesuaian agroklimat tanaman nilam di Provinsi Lampung ............................ 34
11 Persentase luas daerah kesesuaianagroklimat tanaman nilam di Provinsi
Lampung .................................................................................................. ......... 35
12 Sebaran lahan yang sangat sesuai (a) dan sesuai (b) untuk pengembangan
tanaman nilam di Provinsi Lampung .................................................................. 36
13 Tipe curah hujan wilayah pada daerah kesesuaian pengembangan
tanaman nilam di Provinsi Lampung ................................................................... 37
14 Pola peluang curah hujan wilayah bulanan ....................................................... 40

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Prosedur analisis komponen utama ............................................…..…………… 48
2 Prosedur analisis peluang .............................................................…..…………… 53
3 Curah hujan rata-rata di Provinsi Lampung ...............................…..…………… 57
4 Peta posisi stasiun hujan di Provinsi Lampung ............................…..…………… 59
5 Peta wilayah curah hujan tahunan Provinsi Lampung ...............................…..….. 60
6 Peta wilayah bulan basah Provinsi Lampung ...................................................... 61
7 Peta kelas ketinggian Provinsi Lampung .............................................................. 62
8 Contoh uji homogenitas data hujan ....................................................................... 63
9 Contoh uji sebaran hujan wilayah ......................................................................... 66

xi

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengembangan berbagai jenis komoditas merupakan salah satu upaya dalam
memperbaiki pendapatan dan kesejahteraan petani.

Jenis komoditas yang

dikembangkan adalah komoditas yang kompetitif terhadap pasar baik di masa
sekarang maupun di masa datang. Untuk tujuan tersebut, beberapa wilayah di
Lampung telah memilih tanaman nilam sebagai tanaman alternatif (Yufdy 1995).
Tanaman nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri, yang
merupakan komoditas ekspor Indonesia. Sumbangan minyak nilam terhadap
ekspor minyak atsiri Indonesia lebih dari 50%, dan hingga saat ini 90% kebutuhan
minyak nilam dunia dipasok Indonesia (Indrawanto dan Mauludi 2004). Selain
merupakan komoditas penghasil devisa bagi negara, budidaya tanaman nilam juga
mampu meningkatkan pendapatan petani (Kemala 1998).
Agar tercapai tingkat efisiensi yang tinggi terhadap pemanfaatan teknologi,
modal dan sumberdaya lahan, maka dalam pengembangan suatu komoditas perlu
dilakukan pewilayahan sesuai dengan potensi lahan (Wahid et al. 1993).
Keberhasilan pengembangan suatu komoditas di suatu wilayah, menurut Bey et
al. (1995) ditentukan oleh tiga aspek yaitu: 1) kondisi dan keragaman biofisik
lingkungan (iklim dan tanah) yang berkaitan dengan kesesuaian agroekologi
tanaman, 2) kondisi dan keragaman sosial ekonomi (sumberdaya manusia dan
budaya) yang erat kaitannya dengan keunggulan komparatif tanaman dan 3)
efisiensi pengembangan sistem usaha tani yang meliputi penyediaan sarana
produksi, penanganan panen dan pasca panen, serta pemasarannya.
Tahap awal pewilayahan komoditas adalah pewilayahan agroekologi
tanaman yaitu pewilayahan jenis tanaman menurut kesesuaian agroklimat dan
jenis tanahnya (Las 1992). Pengembangan komoditas pada daerah yang tidak
sesuai secara agroekologinya dapat berakibat tingkat kematian tanaman tinggi,
produktivitas rendah, input produksi tinggi, dan mutu hasil rendah.
Kesesuaian agroklimat mencakup kesesuaian tanaman terhadap unsur-unsur
iklim seperti radiasi surya, suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, penguapan
dan angin.

Untuk daerah tropis, curah hujan merupakan unsur iklim yang

2
keragamannya paling tinggi secara ruang dan waktu, serta pengaruhnya sangat
dominan dalam keberhasilan pertanian, terutama untuk pertanian lahan kering.
Tanaman nilam dibudidayakan di lahan kering.

Pada lahan kering (tidak

beririgasi) curah hujan merupakan satu-satunya sumber air untuk memenuhi
kebutuhan tanaman.

Selain jumlahnya yang harus memadai, distribusi menurut

waktu (temporal) dan tempat (spasial) juga sangat menentukan dalam
pewilayahan pengembangannya.
Dengan alasan tersebut di atas maka penelitian mengenai karakteristik
curah hujan suatu wilayah untuk pengembangan tanaman nilam masih diperlukan.
Pada penelitian ini dilakukan analisis data curah hujan untuk pewilayahan
tanaman nilam di Provinsi Lampung.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1) Penentuan tingkat kesesuaian agroklimat pengembangan tanaman nilam di
Provinsi Lampung berdasarkan analisis curah hujan wilayah.
2) Penentuan peluang hujan bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman
nilam pada daerah pengembangan sangat sesuai dan sesuai.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Nilam
Secara taksonomi tanaman nilam (Pogostemon spp.) termasuk famili
Labiateae, ordo Lamiales, klas Angiospermae dan divisi Spermatophyta (Nuryani
1998). Secara morfologi tanaman nilam (Pogostemon spp.) mempunyai ciri-ciri:
berakar serabut, bentuk daun bulat sampai lonjong, berambut di permukaan
bagian bawah, batang berkayu dengan diameter 10 sampai 20 mm. Sistem
percabangan bertingkat, 3 - 5 cabang per tingkat. Tinggi tanaman yang berumur
enam bulan dapat mencapai satu meter dengan radius cabang 60 cm (Sudaryani
dan Sugiharti 2005).
Menurut Guenther (1952), diacu dalam Syukur dan Nuryani (1998) di
Indonesia dikenal tiga jenis tanaman nilam yaitu Pogostemon cablin Benth,
Pogostemon hortensis Backer, dan Pogostemon heyneanus Benth (Gambar 1).
Agroklimat Tanaman Nilam
Tanaman nilam dapat tumbuh dan berproduksi pada dataran rendah dan
dataran tinggi. Di Filipina nilam tumbuh secara liar pada ketinggian 1000 sampai
2000 m dari permukaan laut (dpl), di Aceh dan Sumatra Utara dapat tumbuh pada
ketinggian 1500 m dpl (Soepadyo dan Tan 1978 diacu dalam Rosman et al. 1998).
Tanaman nilam membutuhkan suhu udara harian yang berkisar 24-28 °C
(Mansur dan Tasma 1987), kelembaban relatif harian dengan kisaran 60-90%
(Rosman et al. 1998). Tanaman nilam membutuhkan intensitas cahaya yang
cukup. Menurut Mansur dan Tasma (1987) tanaman yang diberi naungan tumbuh
lebih subur dengan daun lebih hijau, lebar dan tipis, tetapi kadar minyaknya
rendah. Sebaliknya tanaman tanpa naungan pertumbuhannya kurang rimbun, daun
kecil dan tebal, berwarna kuning kemerahan namun kadar minyak lebih tinggi.
Produksi terna dan minyak tertinggi diperoleh pada intensitas cahaya 75% sampai
100% (Emmyzar 1998, diacu dalam Rosman et al. 1998). Soepadyo dan Tan
(1978), diacu dalam Rosman et al. (1998) mendapatkan kandungan minyak di
pertanaman yang terbuka 5.1%, sedangkan yang ditanam sebagai tanaman sela di
antara pohon karet dan kelapa sawit hanya 4.6%.

4

(a) Pogostemon cablin Benth
Pogostemon cablin Benth dikenal
dengan nama nilam Aceh. Bentuk
daunnya agak membulat seperti
jantung dan berambut di permukaan
bagian bawah, tidak berbunga. Kadar
minyak berkisar 2.5% sampai 5.0%
dengan mutu bagus.

(b) Pogostemon heyneanus Benth
Pogostemon heyneanus Benth dikenal
dengan nama nilam Jawa atau nilam
hutan. Jenis ini berasal dari India
yang banyak tumbuh liar di hutan
pulau Jawa. Bentuk daunnya tipis
dengan ujung meruncing dan
berbunga. Kandungan minyaknya
berkisar 0.5% sampai 1.5% dengan
mutu rendah.

(c) Pogostemon hortensis Backer
Pogostemon hortensis Backer, sering
disebut nilam sabun, bentuknya mirip
dengan nilam Jawa, ujung daun
meruncing dan lebih tipis, tetapi tidak
berbunga. Kandungan minyaknya
berkisar 0.5% sampai 1.5% dengan
mutu rendah.
Gambar 1 Tiga jenis tanaman nilam (Sudaryani dan Sugiharti 2005).

5
Curah hujan yang diperlukan berkisar 2300 mm sampai 3000 mm per
tahun dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun (Rosman et al. 1998).
Tanaman dapat diusahakan pada daerah bercurah hujan rendah (1750 - 2500 mm
tahun-1) dengan pemberian naungan dan mulsa (Werkhoven 1968, diacu dalam
Rosman et al. 1998).
Rosman et al. (1998) telah menyusun suatu kriteria kesesuaian iklim
tanaman nilam seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kriteria kesesuaian iklim tanaman nilam
Parameter
Ketinggian tempat (m dpl)

Sangat
sesuai
100-400

Iklim
1. Curah hujan tahunan (mm)

2300-3000

2.

Hari hujan tahunan (hari)

120-180

3.
4.

Bulan basah** / tahun (bulan)
Kelembaban nisbi udara (%)

11-12*
70-80

5.

Suhu udara harian (°C)

25-26

Tingkat Kesesuaian
Sesuai
Kurang
sesuai
>700
0-100.
400-700
1750-2300,
3000-3500
100-120,
180-210
8-10*
60-70
80-90
24-25
26-28

>3500
1200-1750
210-230,
85-100
5-7*
50-60
>90
23-24

Tidak
Sesuai
>700

>5000
230,