Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI
PUSKESMAS PADANGBULAN MEDAN TAHUN 2014
RR DESRIANTY FORTRANITA 135102104
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
(3)
(4)
Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan
Tahun 2014
ABSTRAK
RR Desrianty Fortranita
Latar Belakang : Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. anemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hemoglobin (Hb). Menurut WHO, 40% kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Di Indonesia pada tahun 2010 angka kejadian anemia masih cukup tinggi yaitu sekitar 50-70 juta jiwa, anemia defisiensi besi (anemia yang disebabkan kurang zat besi) mencapai 20%-33%.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 35 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Medan. Analisa data menggunakan fisher’s exact test
Hasil : hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden di dapatkan umur 20-35 tahun sebanyak 31 orang (88,6%), pendidikan PT sebanyak 18 orang (51,4%), pekerjaan PNS sebanyak 15 orang (42,9%), penghasilan 1.000.000-1.500.000 sebanyak 17 orang(48,6%), dan dari hasil analisis bivariabel dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia (p = 0,002)
Kesimpulan : ibu yang patuh mengkonsumsi tablet zat besi tidak mengalami anemia pada saat hamil, Maka disarankan agar meningkatkan promosi kesehatan tentang cara, dosis, dan waktu yang tepat dan benar dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsinya.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih karunia Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi
Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan
Medan Tahun 2014”.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Diah Lestari Nasution, SST., M.Keb, selaku pembimbing karya tulis ilmiah yang telah banyak memberikan masukan dan nasehat pada penulis semoga Allah memberikan balasan yang setimpal untuknya.
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.
5. Pihak Puskesmas Padang Bulan Medan yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti untuk meneliti
6. Keluarga besar penulis yaitu sangat saya hormati dan sayangi orang tua saya tercinta, ayahanda (R sibuea) dan ibunda (R sitanggang) yang telah membesarkan, membimbing dan mengasuh saya dengan penuh kasih sayang , juga secara penuh memberikan dukungan doa dan materi hingga
(6)
program studi penulis dapat terselesaikan. Adi-adik tersayang yang senantiasa selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis dan kepada seluruh keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk keberhasilan menyelesaikan karya tulis lmiah ini.
7. Teman- teman satu bimbingan yang selalu bersama dalam suka dan duka selama menyelesaikan karya tulis ilmiah.
8. Teman- teman D-IV Bidan Pendidik yang telah memberikan dukungan, dan semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2014 Penulis
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang………..1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
1.Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
1. Bagi Penulis ... 4
2. Bagi Petugas Kesehatan ... 4
3. Bagi Institusi Pendidikan………...4
4. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 5
5. Bagi Responden ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Kepatuhan ... 6
1. Defenisi Kepatuhan ... 6
2. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Zat Besi ... 6
3. Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi ... 7
B. Tablet Zat Besi ... 8
1. Defenisi Tablet Zat Besi ... 8
2. Fungsi Tablet Zat Besi ... 9
3. Komposisi Tablet Zat Besi ... 10
(8)
5. Tabel rata-rata Kebutuhan Zat Besi... 11
6. Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi ... 11
C. Anemia ... 11
1. Defenisi Anemia ... 11
2. Tanda-tanda Anemia ... 12
3. Klasifikasi Anemia ... 12
4. Cut of Point ... 13
5. Jenis-jenis Anemia dalam Kehamilan ... 13
6. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil ... 14
BAB III KERANGKA KONSEP ... 15
A. Kerangka Konsep ... 15
B. Defenisi Operaional ... 16
C. Hipotesis ... 17
BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 18
A. Desain Penelitian ... 18
B. Populasi dan Sampel ... 18
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
D. Etika Penelitian ... 20
E. Instrumen Penelitian ... 20
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 21
1. Uji Validitas ... 21
2. Uji Reabilitas ... 21
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 22
H. Teknik Analisa Data ... 22
1. Pengolahan Data ... 22
2. Analisis Data ... 23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25
A. Hasil ... 25
(9)
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 34
A. Kesimpulan ... 35 B. Saran... 35
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Defenisi Operasional 16
Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik
Responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 26 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Padang
Bulan Medan Tahun 27
Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Jawaban Terhadap Pertanyaan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di
Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 28
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Anemia di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2014 29 Tabel 5.4 Distribusi Frekwensi dan Persentase Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di
(11)
DAFTAR SKEMA
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Kegiatan Penelitian
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Lembar Kuisioner
Lampiran 4 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 5 : Master Tabel
Lampiran 6 : Tabel Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 7 : Hasil Output Data Penelitian Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Lampiran 9 : Surat Balasan Izin Penelitian Lampiran 10 : Lembar Konsultasi
(13)
Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan
Tahun 2014
ABSTRAK
RR Desrianty Fortranita
Latar Belakang : Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. anemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hemoglobin (Hb). Menurut WHO, 40% kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Di Indonesia pada tahun 2010 angka kejadian anemia masih cukup tinggi yaitu sekitar 50-70 juta jiwa, anemia defisiensi besi (anemia yang disebabkan kurang zat besi) mencapai 20%-33%.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 35 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Medan. Analisa data menggunakan fisher’s exact test
Hasil : hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden di dapatkan umur 20-35 tahun sebanyak 31 orang (88,6%), pendidikan PT sebanyak 18 orang (51,4%), pekerjaan PNS sebanyak 15 orang (42,9%), penghasilan 1.000.000-1.500.000 sebanyak 17 orang(48,6%), dan dari hasil analisis bivariabel dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia (p = 0,002)
Kesimpulan : ibu yang patuh mengkonsumsi tablet zat besi tidak mengalami anemia pada saat hamil, Maka disarankan agar meningkatkan promosi kesehatan tentang cara, dosis, dan waktu yang tepat dan benar dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsinya.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi, dapat menyebabkan anemia zat besi (Eva, at all, 2010).
Anemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hemoglobin (Hb). Seseorang dikatakan terkena anemia berat apabila mempunyai hemoglobin (Hb) kurang dari 10gr% (Pujiningsih, 2010).
Kenaikan volume darah yang besar berarti tambahan zat besi dibutuhkan untuk membuat haemoglobin untuk sel darah merah yang meningkat. Semakin banyak haemoglobin yang terkandung dalam darah, semakin banyak oksigen yang dapat dibawa keberbagai jaringan termasuk placenta (Mayo clinic, 2011).
Menurut WHO, 40% kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia terutama bagi WUS (Novita, 2012).
Anemia defisiensi besi merupakan masalah umum dan luas dalam bidang gangguan gizi di dunia. Prevalensi anemia defisiensi besi masih tergolong tinggi sekitar dua miliar atau 30% lebih dari populasi manusia di dunia yang terdiri dari anak-anak, wanitamenyusui, wanita usia subur, dan wanita hamil (WHO, 2011).
(15)
Di Indonesia pada tahun 2010 angka kejadian anemia masih cukup tinggi yaitu sekitar 50-70 juta jiwa, anemia defisiensi besi (anemia yang disebabkan kurang zat besi) mencapai 20%-33%. Parahnya lagi 40,1% anemia dialami wanita hamil dengan batas bawah 11 gr %.
Penderita anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70 % artinya dari 10 ibu hamil sebanyak 7 orang akan menderita anemia. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada trimester ketiga, karena pada masa ini janin menimbun cadangan zat besi di dalam makanan sehari-hari (Eva, at all, 2010).
Di Sumatera Utara menunjukkan kenaikan yaitu 33,03% tahun 2003, naik menjadi 53,09% tahun 2005 dan menjadi 76,67% di tahun 2006 serta mengalami penurunan sedikit menjadi 75% di tahun 2007 dan tahun 2008 turun menjadi 68,85%, angka ini masih jauh dari target yang ditentukan yaitu 80% (Dinkes Propsu, 2010)
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Medan (2010), survei anemia yang dilaksanakan tahun 2005 di 4 kabupaten / kota di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Binjai, Kab.Deli Serdang dan Langkat,diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi anemia adalah dengan pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan (Dinkes Propsu, 2010).
Setiap ibu hamil membutuhkan tambahan sebesar 700-800mg zat besi. Jika kekurangan zat besi, maka dapat terjadi kemungkinan perdarahan setelah persalinan, memudahkan terjadinya infeksi, dan daya angkut zat asam juga menurun (Muliarini, 2010).
(16)
Kekurangan zat besi juga akan berisiko pada janin dan ibu hamil sendiri. Janin akan mengalami gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu, mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan,dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet
Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun
2014”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dalam penelitan ini
adalah “Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014”. C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
(17)
c. Untuk mengidentifikasi kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan 2014.
d. Untuk menguji hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penerapan ilmu yang di dapatkan dalam perkuliahan ke masyarakat.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi bidan dalam penyusunan program penanggulangan masalah anemia ibu hamil di masa yang akan datang agar lebih efisien dan efektif lagi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi, pengembangan ilmu dan referensi perpustakaan, sehingga dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa informasi tentang penting mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
(18)
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pemberian tablet zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
5. Bagi Responden
Hasil penelitan ini dapat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEPATUHAN 1. Defenisi Kepatuhan
Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat medis atau kesehatan. Dengan menggambarkanpenggunaan obat sesuai petunjuk pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar (Siregar, 2006).
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang artinya taat. Kepatuhan adalah perilaku pasien dalam melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan dokter atau orang lain (Arisman, 2004).
2. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi zat besi
Menurut anggreni (2008) mengutip dari sackett bahwa mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai sejauhmana perilaku individu sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesinal kesehatan.
Menurut Evawany (2010), kepatuhan tersebut dapat dilihat dari tepatnya ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi :
1. Dosis yang tepat untuk memulai suplementasi zat besi dengan dosis 30mg/hari (1tablet) selama 90 hari setelah kehamilam 12 minggu kehamilan (awal trimester II).
2. Waktu pemberian tablet zat besi mempunyai toleransi terbaik bila diberikan menjelang tidur malam.
(20)
3. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi
Kepatuhan sulit diukur karena tergantung pada banyak faktor, diantaranya dapat dilihat sikap dan tindakan.
1. Sikap
Sikap adalah merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo,2007).
Menurut Notoatmodjo (2007), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu : a. Menerima (Receiving)
Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
b. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
c. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah.
d. Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang lebih dipilihnya dengan segala resiko.
(21)
2. Tindakan
Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek dengan mudah dapat diamati oleh orang lain (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Notoatmodjo (2007), Ada empat tingkatan tindakan adalah sebagai berikut :
a. Prepepsi (Perception)
Mengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil.
b. Respon terpimpin (Guided response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar. c. Mekanisme (Mechanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan.
d. Adaptasi (Adaptation)
Suatu praktek yang sudah berkembang dengan baik artinya tindakan sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
B. TABLET ZAT BESI 1. Defenisi Tablet zat besi
Zat besi (Fe) merupakan mikro elemen essensial bagi tubuh yang diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Konsumsi tablet zat besi sangat berkaitan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Anemia defesiensi zat besi yang banyak
(22)
dialami ibu hamil disebabkan oleh kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi yang tidak baik ataupun cara mengonsumsi yang salah sehingga menyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu (Yenni, 2007).
Zat besi penting karena membantu sel darah merah membawa oksigen di dalam darah. Kekurangan dapat menyebabkan anemia. Dosis yang disarankan ialah 30 mg perhari. Pada ibu hamil, sel darah merah bertambah sampai 30%. Hal ini berarti tubuhnya memerlukan tambahan zat besi. Setiap ibu hamil membutuhkan tambahan sebesar 700-800 mg zat besi (Muliarini, 2010).
Sumber makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat diperoleh dari hewani terutama hati. Oleh karena itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi hati. Meskipun daging, telur, kacang - kacangan dan sayuran berwarna hijau tua juga banyak mengandung zat besi, tetapi jumlah kandungan zat besinya relative sedikit (Muliarini, 2010).
2. Fungsi tablet zat besi
Menurut Prasetyono (2009), ada beberapa fungsi dari tablet zat besi adalah Zat besi berfungsi untuk memelihara kahamilan. Ibu hamil yang kekurangan. zat besi dapat terganggu proses persalinannya dan bisa terjadi perdarahan sehabis persalinan. Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa menyusui banyak. dikeluarkan melalui keringat, air seni, kulit, dan air susu.Ibu menyusui, setidaknya, membutuhkan 1mg zat besi setiap hari selama 6 bulan menyusui agar tubuh ibu tidak terganggu dan mutu ASI tetap baik. Kekurangan zat besi berat pada ibu hamil meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Hal ini berarti mengancam keselamatan anak yang dikandungnya. Meningkatkan intelegensi anak.
(23)
3. Komposisi zat besi di dalam tubuh
Menurut Angreni (2008), jumlah zat besi di dalam tubuh seseorang berkisar antara 3 – 5 gr tergantung dari jenis kelamin, berat badan dan haemoglobin. Besi di dalam tubuh terdapat dalam haemoglobin sebanyak 1,5 – 3,0 gr dan sisa lainnya terdapat di dalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi terikat
dengan protein yang disebut “transferin” yaitu sebanyak 3 – 4 gr. Sedangkan dalam jaringan berada dalam suatu status esensial dan bukan esensial. Disebut esensial karena tidak dapat di pakai untuk pembentukan Hb maupun keperluan lainnya.
4. Jenis – jenis makanan yang kaya zat besi
Menurut Hannah dan Rosemary (2005), ada beberapa jenis makanan yang kaya zat besi sebagai beikut :
1. Daging sapi kurus, domba, dan hati 2. Ayam atau daing kalkun
3. Sardin 4. Roti gandum
5. Lentil merah, kapri, buncis, kacang merah
6. Sayuran berdaun-brokoli,ercis,kubis keriting,daun bawang,bayam 7. Kacang mete,biji bunga matahari
8. Buah-buahan kering-aprikot,prune,kurma 9. Kentang panggang
(24)
5. Tabel rata-rata kebutuhan zat besi pada wanita hamil
Menurut prasetyono (2009), rata–rata kebutuhan zat besi pada wanita hamil
Umur kehamilan
jumlah
Massa sel (mcg/ kg/ hari)
Darah merah (mcg/ kg/ hari)
Janin dan placenta (mcg/ kg/ hari)
Trimester I 0 0 14
Trimester II 50 15 80
Trimester III 50 50 114
6. Dosis dan cara pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
Tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu :
a. Dosis pencegahan
Diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan Hb. Dosis yaitu 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa kehamilan (KI).
b. Dosis pengobatan
Diberikan pada sasaran (Hb < ambang batas ) yaitu bila kadar Hb < 11 gr % pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya (Anggreni, 2008).
C. ANEMIA
1. Defenisi Anemia
Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan
(25)
oksigen keseluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme (Eva, at all, 2010).
Wanita hamil memiliki volume darah yang lebih besar, tetapi lebih encer, sehingga mengalami penurunan (Musbikin, 2007).
Biasanya wanita tidak hamil mempunyai hemoglobin normal sebesar 12 – 15 gr %. Dan wanita hamil juga biasanya memiliki hemoglobin sebesar 12 – 15 gr %. Namun ibu hamil memiliki resiko lebih besar untuk menderita anemia. Biasanya kondisi ibu hamil yang anemia adalah yang mempunyai Hb < 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,5 gr % pada trimester II. Karena ada perbedaaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada trimeste II ( Pujiningsih, 2010).
2. Tanda – tanda anemia adalah
Menurut Muliarini (2010) tanda-tanda anemia adalah : 1. Kulit pucat
2. Rasa lelah berkepanjangan 3. Napas pendek
4. Kuku mudah patah dan pecah
5. Sakit kepala sebelah depan terus menerus terutama muncul pada trimester II
3. Klasifikasi anemia
Menurut Eva, at all (2010) anemia diklasifikasikan sebagai berikut : - Hb 11 g% Tidak Anemia
(26)
- Hb 9-10 g% Anemia Ringan - Hb 7-8 g% Anemia Sedang - Hb < 7 g% Anemia Berat
4. Cut of point (penentuan ambang batas)
Menurut Evawani (2010), ada beberapa cut of point (penentuan ambang batas) anemia pada ibu hamil berdasarkan kadar Hb :
a. Trimester I : kadar Hb 11,0 gr/dl b. Trimester II : kadar Hb 10,5 gr/dl c. Timester III : kadaR Hb 11,0 gr/dl
5. Jenis anemia dalam kehamilan
Dalam kehamilan ada beberapa klasifikasi anemia yaitu :
a. Anemia Defisiensi Zat Besi
Penyebab dari anemia defisiensi besi yaitu kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan banyak darah dan juga adanya penyakit kronis lainnya untuk pengobatan maka ibu hamil biasanya di beri zat besi oleh dokter agar tidak menemia.
b. Anemia Megabolistik
Penyebabnya adalah kekurangan asam folat. Asam folat terkandung dalam vitamin B12. Sangat jarang apabila ibu hamil kekurangan vitamin ini karena penyebab anemia megabolistik ini adalah malnutrisi dan infeksi yang kronik.
c. Anemia Hipoplastik
Anemia ini disebabkan karena tidak berfungsinya dengan baik orgen sumsum tulang belakang untuk membentuk sel darah merah baru. Penyakit
(27)
anemia ini memerlukan pemeriksaaan diantaranya pemeriksaaan darah tepi lengkap, pemeriksaan fungsi sternal dan pemeriksaan retikulosit. Pengobatannya dengan terapi obat-obatan atau transfusi darah.
d. Anemia Hemolitik
Disebabkan karena pemecahan sel darah merah yang lebih cepat pembuatannya. Gejala utamanya adalah anemia dengan kelainan ambaran darah, kelelahan, kelemahan serta komplikasi alat-alat vital. Pengobatannya bisa dengan transfusi darah dan terapi obat-obatan.
6. Akibat anemia pada ibu hamil
Menurut Eva, at all ( 2010) anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan : 1. Perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit menutup 2. Meninggal saat persalinan
3. Meningkatkan resiko persalinan prematur 4. Berat bayi rendah
(28)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Konsep Penelitian
Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antarvariabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti) (Nursalam, 2008).
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Setiadi, 2007).
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka peneliti mengembangkan kerangka konsep peneliti yang berjudul “Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia di
Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014”. Dapat digambarkan sebagai
berikut :
>>>>>>
Skema 3.1 Kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi
Kejadian anemia pada ibu hamil
(29)
B. Defenisi Operasional
NO Variabel Defenisi operasional
Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Kepatuhan Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi yang dilihat dari: - Ketepatan
jumlah tablet zat besi yang dikonsumsi ibu hamil
- Ketetapan cara
mengkonsum si tablet zat besi
- Frekwensi mengkonsum si zat besi perhari
Angket Dengan melihat hasil dari jawaban ibu dan
memberi penilaian :
a. Patuh : jika responden menjawab 7 – 10 pertanyaan dengan benar
b. Tidak patuh : jika responden menjawab 0 – 6 pertanyaan dengan benar
a. Sikap baik / positif / patuh
b. Sikap kurang baik / negatif / tidak patuh
(30)
2. Anemia Anemia adalah keadaan berkurangnya kadar
haemoglobin (Hb) dalam sel darah pada ibu hamil
Hemoglobi nometer (Hemomete r) Sahli Dengan melihat hasil dari
pengukuran Hb ibu hamil yg diperoleh dari data sekunder
a. Tidak anemia : Hb 10-12 gr % b. Anemia : <
10 gr %
Ordinal
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian. Jadi hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah :
Hipotesa alternatif = ada hubungan kepatuhan ibu hubungan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia
(31)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini bersifat desrkriptif korelasi
dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mencari seberapa besar hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan.
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Padang bulan tahun 2014 yaitu sebanyak 38 orang.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi penelitian di masukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden yang diperlukan terpenuhi.
Adapun kriteria inklusi adalah Ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya harus memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS), dengan Usia kehamilan ibu Trimester III.
(32)
Penentuan jumlah sampel seperti yang disebutkan menggunakan rumus (Nursalam, 2008)
� = N
1 + N(d)2
Dimana :
n = Besar sampel
N= Besar Populasi
d = Tingkat kepercayaan (0,05)
dari rumus di atas dapat dihitung jumlah sampel dari survey awal yang akan dijadikan responden pada penelitian ini, yaitu:
N = 38
d = 0,05
� = 38
1 + 38(0.05)2
� = 38
1 + 0,095
� = 38 1,095
� = 34,7 = 35 orang
Dari rumus diatas dapat disimpulkan jumplah sampel yang akan dijadikan responden pada penelitian ini sebesar 35 orang.
(33)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Padang Bulan 2014.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan Mei 2014.
D. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan persetujuan penelitian kepada Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik. Setelah mendapatkan surat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan langkah sebagai berikut, yaitu: peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Setelah partisipan menandatangani surat persetujuan partisipan. Selanjutnya untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, maka pada lembar pengumpulan data (kuesioner) peneliti hanya menggunakan nomor kode sehingga kerahasiaan identitas dan semua kerahasiaan partisipan terjaga.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini di buat dalam bentuk kuesioner yang berisikan pertanyaan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini di buat dalam bentuk kuesioner. Yang terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. Kuesioner data demografi, 2. Kuesioner tentang hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia dan melihat Hb ibu hamil
(34)
yang di peroleh dari data sekunder (KMS) / data objektif dengan mengukur Hb ibu dengan menggunakan Hemoglobinometer Sahli.
1. Kuesioner data demografi
Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi nama, usia, status, pendidikan, dan pekerjaan.
2. Kuesioner kepatuhan ibu hamil
a. Patuh : jika responden menjawab 7 – 10 pertanyaan dengan benar b. Tidak patuh : jika responden menjawab 0 – 6 pertanyaan dengan benar
F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas 1. Uji Validasi
Uji validitas berkaitan dengan keabsahan suatu kuesioner, dimana uji validitas ini dapat mengukur butir-butir pertanyaan dalam prinsip mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan secara content validity dengan ibu Pestaria Simarmata,SST. Dimana pada tahap pertama ada perbaikan pertanyaan dan pada tahap kedua kuesioner dinyatakan valid dengan CVI (Content Validity Indeks ) sebesar 0,81.
2. Uji Reabilitas
Untuk mengetahui kekuatan instrumen di lakukan uji reabilitas sehingga dapat digunakan peneliti berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Dalam penelitian ini di gunakan uji reabilitas konsistensi internal karna memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya 1 kali dengan satu bentuk istrumen kepada satu subjek studi (Azwar, 2003 dalam Yundahari, 2007).
(35)
Dari hasil Uji realibilitas dengan menggunakan formula Cronbach Alpa dalam program SPSS versi 18.0 terhadap kuesioner hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia di puskesmas Poadang Bulan Medan tahun 2014 adalah 0.856 dimana menurut Polit dan Hungler (2010) suatu instrumen baru reliabel bila koefisiennya 0.70 atau lebih.
G. Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Puskesmas Padang Bulan Medan.
Pada saat pengumpulan data peneliti telah menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan cara pengisian kuesioner kepada calon responden. Kemudian peneliti meminta kesedian responden untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, bagi yang bersedia dan memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan (Infoemed Consent) taupun memneri persetujuan secara lisan. Selanjutnya responden di minta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan di berikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti, setelah semua responden mengisi semua koesioner yang diberikan, maka peneliti mengumpulkan data untuk dianalisi
H. Teknik Analisa data 1. Pengolahan data
Setelah data dari kuesioner di dapatkan, peneliti mengelola data yang masuk dengan teknik komputerisasi dengan langkah - langkah yang akan dilakukan di antaranya adalah :
(36)
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan semua jawaban yang telah diisi. Peneliti meminta reponden agar menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan agar tidak perlu lagi pengambilan data ulang.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini akan dilakukan dengan menggunakan computer untuk memudahkan proses analisis data.
3. Entry data
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer. Data-data yang termasukl dalam factor-faktor yang terdapat di dalam variable penelitian akan dimasukan ke dalam sistem komputerisasi sebagai master table.
4. cleaning
Setelah data di masukkan kedalam komputer, kemudian dilakukan cleaning/ pembersihan data yang merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudahdi masukkan apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Analisis data
Teknik analisis yang digunakan adalah analisa univariat deskriptif dan
analisa bivariat.
1. Analisa univariat
Analisa data yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase tiap variabel yang diteliti. Analisis univariat dilakukan untuk
(37)
mengetahui distribusi frekuensi variabel independen yaitu kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dan variabel dependen yaitu kejadian anemia pada ibu hamil.
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006, hal 271). Pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi Square (x2),
dengan nilai kemaknaan (α = 0,05).
Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima, yaitu ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dan apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak, yaitu tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
(38)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian mengenai hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia melalui pengumpulan data terhadap 35 responden yaitu ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan ibu trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Padang Bulan Medan.
Penyajian data meliputi analisa univariat yaitu meliputi karakteristik responden, deskripsi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi, deskripsi kejadian anemia, analisa bivariat yaitu deskripsi hubungan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014.
1. Karakteristik Responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Karakteristik responden yang dapat dilihat dari frekwensi umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 35 responden pada karakteriktik umur mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 31 orang (88.6%), mayoritas responden berpendidikan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 18 orang (51.4%), mayoritas responden berkerja PNS sebanyak 15 orang (42.9%), mayoritas responden berpenghasilan 1.000.000 –1.500.000 sebanyak 17 orang (48.6%).
(39)
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Berdasarkan Karakteristik Responden di Puskesmas Padang Bulan Medan
Tahun 2014 (n=35)
Karakteristik Frekensi (f) Persentase (%)
Umur
< 20 Tahun 4 11.4
20-35 Tahun 31 88.6
> 35 Tahun 0 00.0
Pendidikan
SD 1 2.9
SLTP 7 20.0
SMA 9 25.7
PT 18 51.4
Pekerjaan
PNS 15 42.9
Wiraswasta 10 28.6
IRT 10 28.6
Penghasilan
>2.000.000 14 40.0
1.000.000 –1.500.000 17 48.6
(40)
2. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat besi berdasarkan Jawaban Terhadap Pertanyaan
Berdasarkan tabel 5.2. hasil penelitian dari 35 responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 bahwa distribusi jawaban responden tentang kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi yaitu mayoritas menjawab ’ya’ adalah pernyataan nomor 10 dengan pertanyaan “ menurut ibu apakah dengan
mengkonsumsi tablet zat besi bermanfaat bagi kehamilan ibu ” yaitu sebanyak 34 orang (97,1%), sedangkan mayoritas menjawab ’tidak’ adalah pernyataan nomor
7 dengan pertanyaan “apakah selama hamil zat besi yang ibu konsumsi sebanyak 90 tablet” yaitu sebanyak 23 orang (65.7%).
TABEL 5.2
Distribusi Frekwensi dan Presentase Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Kepatuhan Responden mengkonsumsi Tablet ZatBesi di
Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 (n=35)
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya % Tidak %
1 Apakah selama hamil ibu tidak pernah merasakan mudah letih, lemah, dan lesu?
20 57.1 15 42.9 2 Apakah ibu mengetahui tentang anemia dalam
kehamilan?
28 80.0 7 20.0 3 Apakah ibu mengetahui tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan?
25 71.4 10 28.6 4 Selama ibu hamil apakah ibu mengkonsumsi tablet zat
besi?
30 85.7 5 14.3 5 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur
sesuai dengan dosis 1 tablet untuk 1 hari?
25 71.4 10 28.6 6 Pada saat ibu mengkonsumsi tablet zat besi, apakah ibu
megkonsumsinya tidak bersamaan dengan meminum teh dan kopi?
27 77.1 8 22.9
7 Apakah selama hamil zat besi yang ibu konsumsi sebanyak 90 tablet?
12 34.4 23 65.7 8 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi pada malam
hari sebelum tidur?
26 74.3 9 25.7 9 Apakah ibu tidak pernah lupa meminum tablet zat besi
tersebut?
13 37.1 22 62.9 10 Menurut ibu apakah dengan mengkonsumsi tablet zat
besi bermanfaat bagi kehamilan ibu?
(41)
a. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.2.1 hasil penelitian dari 35 responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 bahwa mayoritas responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 21 orang dengan persentase 60.0%
TABEL 5.2.1 Distribusi Frekuensi dan Presentase Berdasarkan Kepatuhan Responden
Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 (n=35)
Kepatuhan Frekwensi (f) Persentase (%)
Patuh 21 60.0
Tidak patuh 14 40.0
3. Kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.3 hasil penelitian dari 35 responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 bahwa mayoritas responden tidak anemia sebanyak 24 orang dengan presentase 68.6%
TABEL 5.3 Distribusi Frekuensi Dan Presentase Berdasarkan Kejadian Anemia
Responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 (n=35)
Kejadian Anemia Frekwensi (f) Preseentase (%)
Tidak anemia 24 68.6
(42)
4. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa persentase kepatuhan responden untuk mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia mayoritas ibu hamil yang patuh dan tidak mengalami anemia sebanyak 19 orang dengan presentase 90.5% sedangkan persentase responden yang memiliki motivasi sedang mayoritas yang tidak patuh dan tidak anemia hanya 5 orang dengan persentase 35.7%.
Dari Hasil uji statistik menggunakan Fisher’s exact test, dan dari uji tersebut diperoleh nilai P = 0,002 maka P < 0.05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 17.1, artinya ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet zat besi 17.1 kali tidak mengalami kejadian anemia
Tabel 5. 4
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Berdasarkan Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian
Anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014
Kepatuhan Kejadian Anemia Total OR
95%CI
P *
TidakAnemia % % f %
Patuh 19 54.3 5.7 21 60% 17.1 0.002
Tidak Patuh 5 14.3 25.7 14 40%
(43)
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 31 orang dengan persentase 88.6% dan minoritas responden berumur 30-35 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase 20.0%. Umur termasuk berpengaruh dalam melakukan suatu tindakan, karena daya ingatan seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Semakin tua umur seseorang fungsi organ-organ tubuhnya juga menurun termasuk daya ingat. Semakin menurun fungsi organ-organ tubuh dan ingatannya maka semakin menurun keaktifan seseorang dalam melakukan suatu tindakan.
Selanjutnya, dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas responden mayoritas berpendidikan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 18 orang dengan persentase 51.4% dan minoritas berpendidikan SD sebanyak 1 orang dengan persentase 2.9%. Pendidikan termasuk berpengaruh dalam melakukan tindakan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pengetahuannya berarti bimbingan yang diberikan kepada ibu hamil tentang teknik mengkonsumsi tablet zat besi yang benar dapat lebih mudah dipahami.
Selanjutnya, dapat dilihat dari 35 responden mayoritas responden berkerja sebagai PNS sebanyak 15 orang dengan persentase 42.9% dan minoritas bekerja sebagai Wiraswata dan IRT sebanyak 10 orang dengan prersentase 28.6%. Pekerjaan termasuk berpengaruh dalam melakukan tindakan karena lingkungan pekerjaan dapat membuat ibu hamil untuk memperoleh informasi lebih banyak.
Selanjutnya dapat dilihat dari 35 responden mayoritas responden berpenghasilan 1.000.000 –1.500.000 sebanyak 17 orang dengan persentase
(44)
48.6% dan minoritas berpenghasilan <500.000. Penghasilan berpengaruh dalam melakukan tindakan karena semakin tinggi penghasilan yang diperoleh maka semakin bagus asupan gizi yang akan di konsumsi ibu hamil selama kehamilan.
2. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.2 hasil penelitian dari 35 responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 bahwa mayoritas responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 21 orang dengan presentase 60.0% dan minoritas responden tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 14 orang dengan presentase 40.0%.
Menurut Siregar (2006), Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat medis atau kesehatan. Dengan menggambarkan penggunaan obat sesuai petunjuk pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar.
Jadi dari data hasil penelitian yang diperoleh, dari 35 responden dapat disimpulkan lebih banyak ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan ketepatan cara mengkonsumsinya, waktu mengkonsumsinya, dan dosis yang dikonsumsi dibandingkan dengan responden yang tidak patuh.
3. Tingkat kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.3 hasil penelitian dari 35 responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014 bahwa mayoritas responden tidak anemia sebanyak 24 orang dengan presentase 68.6% dan minoritas responden anemia sedang sebanyak 11 orang dengan presentase 31.4%.
(45)
Menurut Eva (2010), Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme.
Jadi dari data hasil penelitian yang diperoleh, dari 35 responden dapat disimpulkan ibu hamil lebih banyak yang tidak anemia dibandingkan dengan responden yang anemia.
4. Distribusi Frekuensi Dan Presentase Berdasarkan Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemiadi Puskesmas Padang Bulan Medan tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.4 dari hasil uji statistik dari 35 responden diperoleh mayoritas patuh mengkonsumsi tablet zat besi dan tidak anemia sebanyak 19 orang (54.3%) dan minoritas patuh tetapi mengalami anemia sebanyak 2 orang (5.7%) sedangkan pada responden yang mayoritas tidak patuh yang dan mengalami anemia sebanyak 9 orang (25.7%) dan minoritas yang tidak patuh dan tidak anemia sebanyak 5 orang (14.3%.)
Diperoleh juga nilai p = 0.02 berarti p < 0.05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014.
Menurut peneliti, ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu ibu hamil yang mengkonsumsi tablet zat besi dengan tepat cara, tepat waktu, dan tepat dosis tidak akan mengalami anemia dibandingkan dengan responden yang tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi.
(46)
Sejalan dengan penelitian Anggreni (2008), bahwa ibu hamil yang patuh dengan melakukan upaya maksimal dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilannya lebih sedikit mengalami anemia.
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Pratino (2013), yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara sikap ibu hamil yang patuh dengan kadar HB ibu hamil.
Dari penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilannya maka kejadian anemia juga akan semakin kecil. Sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan cara bidan melakukan penyuluhan dan konsultasi secara berkesinambungan kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya agar ibu hamil lebih memahami lagi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilannya dan juga ibu hamil lebih efektif lagi mengkonsumsi tablet zat besi tersebut.
(47)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan karakteriktik mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 31 orang (88.6%), mayoritas responden berpendidikan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 18 orang (51.4%), mayoritas responden berkerja PNS sebanyak 15 orang (42.9%), dan mayoritas responden berpenghasilan 1.000.000 –1.500.000 sebanyak 17 orang (48.6%).
2. Berdasarkan kepatuhan bahwa mayoritas responden patuh sebanyak 21 orang (60.0%).
3. Berdasarkan kejadian anemia bahwa mayoritas responden tidak anemia sebanyak 24 orang dengan presentase (68.6%).
4. Nilai P = 0,002 maka P < 0.05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa sara antara lain :
1. Bagi Petugas Kesehatan
Supaya meningkatan pada promosi kesehatan melalui penyuluhan masyarakat yang berhubungan dengan mengkonsumsi tablet zat besi
(48)
selama kehamilan secara tepat dan benar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsinya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Supaya meningkatkan dan menambah informasi, pengembangan ilmu dan referensi perpustakaan, sehingga dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa informasi tentang penting mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pemberian tablet zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
(49)
DAFTAR PUSTAKA
Angreini. (2008). KTI Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi terhadap Kejadian Anemia, Medan.
Arisman. (2004). Perilaku dan Tindakan Kepatuhan Dalam Pengobatan, yogyakarta: MITRA MEDIA.
Eva. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil, Bogor: IPB PRESS.
Fadilah, N. (2011). Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anda Hamil, Yogyakarta: LAKSANA.
Hunter, H & Dodds, R. (2005). Makanan yang Aman untuk Kehamilan, Jakarta: PENERBIT ARCAN.
Mayo clinik. (2011). Kehamilan Yang Sehat, Jakarta: MITRA MEDIA.
Musbikin, I. (2007). Persiapan Menghadapi Persalinan, Yogyakarta: MITRA PUSTAKA.
Muliarini, P. (2010). Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat, Yogyakarta: NUHA MEDIKA.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: RINEKA CIPTA.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: PENERBIT SALEMBA MEDIKA.
(50)
Prasetyono, S. (2009). Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil, Yogyakarta: DIVA press.
Prasetyono, S. (2012). Buku Pintar ASI Eksklusif, Yogyakarta: DIVA press.
Pratino. (2013). Sikap Kepatuhan Konsumsi Tablet FE. Jakarta: ESA UNGGUL
Pujiningsih, S. (2010). Permasalahan Kehamilan yang Sering Terjadi, Jakarta Selatan: PT. SUKA BUKU.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan, Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Sibagariang, Pusmaika, Rismalinda. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: CV. TRANS INFO MEDIA.
Siregar. (2006). Sikap Kepatuhan Dalam Tindakan. Jakarta: MITRA MEDIA.
Waryana. (2010). Kebutuhan Dasar Kehamilan, Jakarta: ERLANGGA
Yulaikhah, L. (2009). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC.
(51)
(52)
(53)
(54)
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS
PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2014
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah selama hamil ibu tidak pernah merasakan mudah letih, lemah, dan lesu?
2 Apakah ibu mengetahui tentang anemia dalam kehamilan? 3 Apakah ibu mengetahui tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet zat besi selama kehamilan?
4 Selama ibu hamil apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi? 5 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur
sesuai dengan dosis 1 tablet untuk 1 hari?
6 Pada saat ibu mengkonsumsi tablet zat besi, apakah ibu megkonsumsinya tidak bersamaan dengan meminum teh dan kopi?
7 Apakah selama hamil zat besi yang ibu konsumsi sebanyak 90 tablet?
8 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi pada malam hari sebelum tidur?
9 Apakah ibu tidak pernah lupa meminum tablet zat besi tersebut?
10 Menurut ibu apakah dengan mengkonsumsi tablet zat besi bermanfaat bagi kehamilan ibu?
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(1)
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS
PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2014
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah selama hamil ibu tidak pernah merasakan mudah letih, lemah, dan lesu?
2 Apakah ibu mengetahui tentang anemia dalam kehamilan? 3 Apakah ibu mengetahui tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet zat besi selama kehamilan?
4 Selama ibu hamil apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi? 5 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur
sesuai dengan dosis 1 tablet untuk 1 hari?
6 Pada saat ibu mengkonsumsi tablet zat besi, apakah ibu megkonsumsinya tidak bersamaan dengan meminum teh dan kopi?
7 Apakah selama hamil zat besi yang ibu konsumsi sebanyak 90 tablet?
8 Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi pada malam hari sebelum tidur?
9 Apakah ibu tidak pernah lupa meminum tablet zat besi tersebut?
10 Menurut ibu apakah dengan mengkonsumsi tablet zat besi bermanfaat bagi kehamilan ibu?
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)