3.5.7 Kesiapan siswa
Jumlah skor perolehan Nilai =
Jumlah skor maksimal x 100
Kriteria penilaian kesiapan siswa : 85 dari seluruh siswa siap dalam kegiatan belajar mengajar.
3.5.8 Keaktifan siswa
Jumlah skor perolehan Nilai =
Jumlah skor maksimal x 100
Kriteria penilaian keaktifan siswa : 85 dari seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
3.6 Indikator Keberhasilan Kerja
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar yaitu sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang
ada di kelas tuntas belajar yaitu memperoleh nilai ≥ 65.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Kondisi awal objek penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dengan guru mata pelajaran kimia dan pengisian kuersioner awal tanggapan siswa
kelas XI IPA 3 terhadap pembelajaran kimia selama ini. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti ketika Praktik Pengalaman Lapangan PPL diketahui
bahwa pembelajaran kimia di kelas XI IPA SMA 6 Semarang masih kurang kondusif. Kesiapan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dalam setiap proses pembelajaran terutama mengenai konsep hitungan kimia, guru secara langsung memberikan rumus-rumus kemudian siswa diberi
latihan soal. Penjelasan yang terkait dengan materi sedikit sekali disampaikan. Guru lebih sering menerapkan metode pembelajaran drill soal. Keaktifan siswa
dalam pembelajaran masih kurang terutama keaktifan bertanya dan mengerjakan soal latihan di depan kelas. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,
terlihat hanya beberapa siswa yang mau bertanya kepada guru mengenai materi yang disampaikan. Hanya siswa-siswa tertentu saja yang sanggup mengerjakan
tugas ataupun latihan soal yang ada, walaupun harus dengan cara ditunjuk terlebih dahulu dalam mengerjakan tugas maupun latihan soal di depan kelas.
48
Data hasil ujian akhir semester 1 siswa kelas XI IPA 3 SMA 6 Semarang yang diperoleh dari observasi kondisi awal memperlihatkan bahwa
masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Rangkuman hasil ujian akhir semester 1 disajikan pada tabel 4.1 selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 2: Tabel 4.1. Hasil ujian akhir semester 1 siswa kelas XI IPA 3
No. Hasil tes
Pencapaian 1. Nilai
terendah 27
2. Nilai tertinggi
92 3. Nilai
rata-rata 59,14
4. Jumlah siswa yang tuntas
22 5.
Jumlah siswa 42
6. Ketuntasan belajar
52,38
Dari hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA menyatakan bahwa respon siswa kelas XI IPA 1 sangat aktif dan merupakan kelas unggulan,
kelas XI IPA 4 dan 5 aktif, XI IPA 2 dan 6 sedikit aktif dan kelas XI IPA 3 kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Bertolak dari data hasil belajar ujian akhir semester 1 dan informasi dari guru maka subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3. Dari hasil angket
observasi awal dan wawancara dengan beberapa siswa kelas XI IPA 3 tentang bagaimana penerapan proses pembelajaran di kelas selama ini, sebagian siswa
menyatakan bahwa mereka merasa kesulitan dalam memahami konsep dan perhitungan kimia. Hal ini disebabkan monotonnya metode pembelajaran yang
diterapkan yaitu guru sedikit menyampaikan materi dan cenderung memberikan drill soal.
Berdasarkan kondisi awal tersebut, perlu dilakukan tindakan yaitu memperbaiki kualitas pembelajaran kimia. Penulis bermaksud untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di kelas XI IPA 3 SMA 6 Semarang dengan menerapkan strategi pembelajaran IQRO berbasis problem posing pada
pokok materi larutan asam-basa dan larutan penyangga.
4.2 Hasil Penelitian