Hasil belajar kognitif Hasil belajar afektif

diterapkan yaitu guru sedikit menyampaikan materi dan cenderung memberikan drill soal. Berdasarkan kondisi awal tersebut, perlu dilakukan tindakan yaitu memperbaiki kualitas pembelajaran kimia. Penulis bermaksud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di kelas XI IPA 3 SMA 6 Semarang dengan menerapkan strategi pembelajaran IQRO berbasis problem posing pada pokok materi larutan asam-basa dan larutan penyangga.

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan masalah yang teridentifikasi pada observasi awal telah direncanakan pembelajaran pada pokok materi larutan asam-basa dan larutan penyangga dengan menerapkan strategi IQRO berbasis problem posing. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada kesiapan, aktivitas dan hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

4.2.1 Hasil belajar kognitif

Hasil belajar aspek kognitif siswa dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan setiap akhir siklus. Pada masing-masing siklus diberikan soal pilihan ganda sebanyak 15 soal. Nilai yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menetukan kriteria ketuntasan belajar. Rekapitulasi hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 3 SMA 6 Semarang tertulis pada tabel 4.2 selengkapnya pada lampiran 21. Tabel 4.2. Rekapitulasi penilaian kognitif siswa No. Pencapaian Siklus I Siklus II Siklus III 1. Nilai terendah 53 53 60 2. Nilai tertinggi 87 87 93 3. Rata-rata nilai 62 68,3 74,1 4. Ketuntasan belajar 61,90 78,57 88,09 5. Ketidaktuntasan belajar 38,10 21,43 11,91 Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian yaitu sekurang- kurangnya 85 siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 seperti terlihat pada tabel 5, rata-rata nilai siswa pada siklus I adalah 62 dan ketuntasan klasikal masih 61,90 sehingga penelitian tindakan kelas pada siklus I belum berhasil dan perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 68,3 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 78,57. Tetapi ketuntasan hasil belajar siklus II ini belum mencapai 85 sehingga penelitian tindakan kelas pada siklus II masih perlu dilanjutkan ke siklus III. Presentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 16,67 dan dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 9,52. Peningkatan hasil belajar kognitif dapat dilihat pada gambar 4.1: 62 61.9 68.3 78.57 74.1 88.09 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pers en ta se I II III S i kl u s k e - Diagram Hasil Belajar Kognitif Siswa Rat a-rat a nilai kognit if ket unt asan kognit if Gambar 4.1. Diagram peningkatan hasil belajar kognitif

4.2.2 Hasil belajar afektif

Hasil belajar afektif diperoleh dari pengamatan keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Penilaian hasil belajar ini didasarkan pada 10 macam indikator. Observasi mengenai kesiapan dan aktivitas siswa juga merupakan penilaian hasil belajar afektif. Rekapitulasi hasil penilaian afektif siswa terangkum pada tabel 4.3 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 Tabel 4.3. Rekapitulasi penilaian afektif siswa No. Pencapaian Siklus I Siklus II Siklus III 1. Skor terendah 44 64 70 2. Skor tertinggi 92 86 98 3. Rata-rata skor 72,57 76,14 82,14 4. Ketuntasan 73,81 80,95 100 5. Kriteria Baik Baik Baik 72.57 73,81 76.14 80.95 82.14 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pe rs en ta se I II III Siklus ke - Diagram Hasil Belajar Afektif Siswa Rata-rata nilai afektif ketuntasan afektif Gambar 4.2. Diagram peningkatan hasil belajar afektif Rekapitulasi hasil observasi kesiapan siswa seperti tertera pada tabel 4.3 selengkapnya pada lampiran 23 Tabel 4.4. Rekapitulasi hasil observasi kesiapan siswa No. Pencapaian Siklus I Siklus II Siklus III 1. Skor terendah 48 48 60 2. Skor tertinggi 88 92 96 3. Rata-rata skor 65,62 72 80,48 4. Jumlah siswa yang siap 20 32 39 5. Kriteria Cukup Baik Baik Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa seperti tertera pada tabel 4.4 selengkapnya pada lampiran 25 Tabel 4.5. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa No. Pencapaian Siklus I Siklus II Siklus III 1. Skor terendah 30 56,67 58,33 2. Skor tertinggi 81,67 96,67 96,67 3. Rata-rata skor 59,29 79,01 81,79 4. Jumlah siswa yang aktif 20 33 37 5. Kriteria Cukup Baik Baik Berdasarkan pengamatan observer ketika pembelajaran berlangsung, diperoleh hasil seperti tertera pada tabel 4.4 dan 4.5. Dari tabel di atas dapat diketahui adanya kenaikan rata-rata skor kesiapan dan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II ke siklus III. Peningkatan kesiapan dan aktivitas pada tiap-tiap siklus dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4: Gambar 4.3 Diagram peningkatan kesiapan siswa Gambar 3.3 Diagram peningkatan kesiapan siswa 65,62 47,62 72 80,48 10 20 30 40 60 70 R a ta -r a la i 50 ta n i 80 90 I II III Siklus ke - Diagram Kesiapan Siswa Rata-rata nilai kesiapan Siswa yang m siklus III.

4.2.3 Hasil bela

Dokumen yang terkait

Implementasi Pendekatan Pembelajaran Problem Posing dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika

0 3 15

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing

0 3 9

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Problem Posing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP MTA Gemolong Tahun 2013/2014.

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA SMP Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Problem Posing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP MTA Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Giving Question And Getting Answers Pada Siswa Kelas IV SDN Krandan Tahun Pela

0 1 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Giving Question And Getting Answers Pada Siswa Kelas IV SDN Krandan Tahun Pela

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGANSTRATEGI PROBLEM POSING Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Problem Posing (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester II MTs N Karangmojo Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013).

0 2 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS PADA POKOK BAHASAN MATRIKS (PTK

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SM

0 0 16

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING DENGA

0 1 11