Pembahasan DALAM MERAMALKAN PRODUKSI ROKOK DI KABUPATEN

Kabupaten Kudus, maka klik tombol Run , maka tampilan yang muncul adalah sebagai berikut.

4.2. Pembahasan

Fasilitas yang dapat diberikan oleh Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain adalah efisiennya waktu perhitungan, hemat tenaga, banyak aplikasi yang dapat disajikan dan lain sebagainya. Untuk itu, dengan dibuatnya program Microsoft Visual Basic 6.0, diharapkan mampu mempermudah dalam meramalkan hasil produksi rokok tahun 2009 di Kabupaten Kudus. Berdasarkan hasil penelitian di atas melalui program Microsoft Visual Basic 6.0 yang telah dibuat, akan dilakukan peramalan hasil produksi rokok tahun 2009 di Kabupaten Kudus dengan menggunakan metode Auto Regresi dan Auto Korelasi, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Persamaan Auto Regresi : Y = 2255646792,95788+0,997128 Xt-1 Koefisien Auto Korelasi : r = 0,941336 atau 94,1336. Dari persamaan Auto Regresi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui besar pengaruh yang signifikan antara hasil produksi rokok tahun 2008 terhadap hasil produksi rokok pada tahun 2009. Dengan persamaan Auto Regresi itu pula dapat digunakan untuk meramalkan hasil produksi rokok tahun 2009, dengan hasil produksi rokok pada tahun 2008 sebesar 61.285.365.384 sebagai variabel independent, maka peramalan hasil produksi rokok tahun 2009 sebesar 63.365.000.607,375. Sedangkan koefisien Auto Korelasi sebesar 94,13 menunjukkan bahwa produksi rokok pada tahun 2009 dengan produksi rokok pada tahun 2008 terdapat hubungan yang erat, dan sisanya sebesar 5,87 dipengaruhi oleh faktor lain. Pemilihan metode Auto Regresi dan Auto Korelasi dalam meramalkan hasil produksi rokok sangat beralasan, karena pemilihan metode Auto Regresi dan Auto Korelasi berdasarkan nilai standart error yang jauh dibawah nilai standar t error pada metode Double Exponentia l Smoothing . Hal ini berarti standart penyimpangan data dari garis auto regresinya sebesar 2879661432,30225, maka penggunaan metode Auto Regresi dan Auto Korelasi lebih cocok apabila digunakan untuk meramalkan hasil produksi rokok tahun 2009 di Kabupaten Kudus. 46 BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan