4.1.2. Peramalan dengan menggunakan metode
Double Exponential Smoothing.
Dari perhitungan dengan menggunakan metode
Double Exponential Smoothing
maka hasil peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel. 3 Hasil peramalan
Alpha MAE
MSE Forecast
0,1 6335888828,42754 5,06963434026322E+19 54091509592,1449
0,2 3476354584,42282 1,72853875054518E+19 60196807082,0198
0,3 2548070168,52373 1,01186557759302E+19 62065425613,9136
0,4 2657973522,02712 8,86600694887289E+18 62678944140,6649
0,5 2712989923,38916 9,24063641956127E+18 63049566753,5955
0,6 2697037232,60944 1,01717067122933E+19 63481063424,124
0,7 2741173259,03653 1,12836410507322E+19 64037613377,2844
0,8 3124408823,00688 1,23858601109372E+19 64688199990,7707
0,9 3450483349,5612
1,33798131354277E+19 65345107545,7637
Pada peramalan dengan menggunakan metode
Double Exponential Smoothing
berdasarkan nilai alpha dari 0,1 hingga alpha 0,9 ternyata yang memiliki
mean square error
terkecil yaitu pada alpha 0,4 yaitu dengan nilai MSE sebesar 8,86600694887289E+18,
dengan hasil peramalan sebesar 62.678.944.140,6649. Pembuatan
Program dengan
Menggunakan Program
Microsoft Visual Basic
6.0, untuk memudahkan peramalan hasil produksi rokok Kabupaten Kudus tahun 2009. Pada program ini
hanya dijabarkan mengenai penghitungan dengan metode
Double Exponential Smoothing
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan program
Microsoft Visual Basic
6.0 yang dibuat untuk meramalkan data produksi rokok Kabupaten Kudus tahun 2009.
a. Buka file yang akan digunakan untuk meramalkan data dengan
metode
Double Exponential Smoothing
, maka yang pertama kali
terlihat adalah tampilan seperti dibawah ini.
b. Lalu isi banyaknya data dan pilih alpha, setelah itu klik tombol
isi data, maka tampilan yang muncul adalah sebagai berikut.
c. Setelah semua data dimasukkan, maka selanjutnya untuk
memproses hasil peramalan produksi rokok tahun 2009 di
Kabupaten Kudus, maka klik tombol
Run
, maka tampilan yang muncul adalah sebagai berikut.
4.2. Pembahasan