Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 143
Apabila semua aspek kehidupan manusia ingin terbentuk secara harmonis, sebaiknya didasari oleh nilai persatuan
dan kesatuan. Dalam kehidupan bernegara, pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk
perilaku, antara lain: 1. mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah
Indonesia; 2. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
3. mengembangkan semangat kekeluargaan; serta 4. menghindari penonjolan SARA.
Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia telah mengikrarkan bentuk perilaku yang mendukung
persatuan dan kesatuan. Ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan pada
tanggal 28 Oktober 1928.
Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia seperti dinyatakan dalam Sumpah Pemuda merupakan bentuk
perilaku mengamalkan tetap tegaknya persatuan dan kesatuan. Salah satu contoh perilaku mendukung persatuan
dan kesatuan lainnya, yaitu kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan negara.
Bentuk dari rasa bangga terhadap bangsa dan negara diwujudkan dengan sikap mencintai dan menggunakan
produk dalam negeri. Apabila produk dalam negeri digunakan, dengan sendirinya para pengusaha yang
menciptakan berbagai produk dan pegawainya akan tetap memiliki penghasilan dan dapat menciptakan kesejahteraan
rakyat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang sejahtera akan lebih kuat memiliki bangsa dan negara Indonesia jika
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak sejahtera.
Alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “... merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Oleh karena itu, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, seluruh
tindakan pemerintah, rakyat, dan bangsa Indonesia harus mengarah kepada terciptanya keadilan dan kemakmuran
bagi seluruh bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Alinea kedua
Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
menyatakan, “... merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur”.