commit to user 36
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Antam Tbk Pongkor merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berada dibawah naungan Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral. Perusahaan ini mengoperasikan enam unit penambangan yang salah satunya adalah PT. Antam Tbk UPBE Pongkor
yang bergerak dibidang pertambangan, pengolahan emas dan perak. Berlokasi di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung
yang dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan jarak 54 Km dari pusat kota Bogor dan 150 Km ke arah Barat Daya dari Jakarta.
Secara geografis PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor mempunyai Kuasa penambangan KP 6.047 Ha dan berada di kaki bukit Taman Nasional
Gunung Halimun, dengan rincian Kawasan Taman Nasioanal 105 Ha, hutan lindung 275 Ha Produksi 2.025 Ha dan selebihnya merupakan tanah milik di
luar kawasan. Berdasarkan data Klimatologi yang diperoleh PT. Antam Tbk.
UBPE Pongkor memiliki relief permukaan perbukitan sedang sampai terjal dengan kemiringan lereng dari 15 hingga 60. Curah hujan rata-rata
tahunan 3200-4229 mm dengan suhu 21.2
°
C - 29,5
°
C serat kelembaban udara rata-rata 86 . Penyinaraan matahari rata-rata 5 sampai 7 jam.
36
commit to user 37
PT. Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia dengan pengoperasian enam unit penambangan.
Perusahaan beroperasi secara terpadu mulai dari kegiataan eksplorasi, penambangan, peleburan, pemurnian dan pemasaran. Keberadaan Tambang
Emas Pongkor dimulai dengan dilakukannya eksplorasi logam dasar timbal dan seng Pb dan Zn dibagian utara gunung Pongkor oleh para geologiawan
Antam pada tahun 1974, yang dilanjutkan dengan survey pendahuluan di daerah pongkor oleh tim eksplorasi dan menemukan endapan quart kwara
quatrz vein berkadar 4 GTP Au dan 126 GTP Ag. Sekitar tahun 1982-1988 kegiatan survey tersebut ditangguhkan
karena seluruh kegiatan PT. Antam difokuskan pada unit pertambangan emas Cikotok. Pada tahun 1988, kegiatan dilanjutkan kembali dengan lebih
sistematis dan lengkap, dibuatkan studi kelayakan dan terbit kuasa pertambangan eksploitasi yang pertama KP. DU 893Jabar seluas 4.058 Ha
diperoleh tahun . Penelitian studi kelayakan feasibility study pada tahun 1991
dilakukan oleh Kailborn Engeneering Pacific Canada, sedangkan study desain pengolahan penambangan oleh PT. Nedpac yang bekerjasama dengan Signet
Engeneering Pty, Ltd, Dames MooreLtd Australia dan jim Mining co. Ltd. Kegiataan pembangunan tambang pongkor dimulai awal tahun
1992 dengan pembuatan jalan masuk dari Parempeng menuju Sorongan sepanjang 12,5 km yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Pemerintah
Daerah PEMDA Bogor dan Program Karya Bhakti Angkatan Bersenjata
commit to user 38
Republik Indonesia ABRI. Tahun 1993 dilakukan pembangunan fisik pabrik dan tailing dam, sedangkan tahun 1994 commissioning pabrik pengolahan
dan menjadi salah satu unit produksi ANTAM dengan nama Unit Pertambangan Emas UPE Pongkor.
Perluasan tambang Ciurugan juga pembangunan pabrik II, untuk peningkatan kapasitas produksi dimulai pada tahun 1997, tetapi pada tahun
1998 tepatnya pada tanggal 3 Desember terjadi kerusuhan dan pengerusakan yang dipicu oleh masalah Penambangan Emas Tanpa Izin PETI
mengakibatkan rusaknya beberapa instalasi pabrik sehingga produksi terhenti 10 hari.
Tanggal 1
Agustus 2000
perusahaan mendapat
kuasa pertambangan eksploitasi kw 98 0138 seluas 6.074 hektar. UPE Pongkor
berubah menjadi Unit Bisnis Pertambangan Emas UBPE Pongkor sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan PT. Antam Tbk.
B. Karakteristik Subjek Penelitian