Analisis Penggerusan Analisis Pembebanan Pilar Analisis Pondasi Pilar

commit to user Komponen ini mampu menganalisa aliran satu dimensi pada kondisi aliran unsteady . Analisa dapat dilakukan pada saluran terbuka, baik saluran alami maupun buatan. Software versi 3.1 ini simulasi aliran dapat dilakukan pada kondisi subkritik, kritik, maupun superkritik. Terdapat 5 lima langkah dalam membuat model hidrolika, yaitu: 1 Memulai proyek baru 2 Memasukkan data geometri 3 Memasukkan data aliran dan kodisi batas 4 Melakukan analisa hidrolika running 5 Menampilkan hasil

3.5. Analisis Penggerusan

Menghitung dengan rumus kedalaman penggerusan dengan data bentang jembatan, lebar alur Jembatan, jenis tanah dasar, tipe aliran dan debit masing- masing kala ulang tertentu.

3.6. Analisis Pembebanan Pilar

Dari data lalu lintas, dimensi jembatan yang didapat dari as build drawing kemudian dihitung berdasarkan mutu beton dan mutu baja, sehingga dapat dilihat hasil hitungan berupa gaya vertikal, horizontal dan momen.

3.7. Analisis Pondasi Pilar

Berdasarkan hasil hitungan pembebanan akibat beban yang ada pada bangunan atas, didapatkan besarnya beban vertikal, beban horizontal dan momen yang terjadi pada pondasi. Selanjutnya besar tegangan tanah yang terjadi dapat diketahui. 54 commit to user Mulai Data lalu lintas, data tanah, data kualifikasi jalan, data eksisting jembatan Topografi, data hujan max, DAS, cathment area, dan cross section sungai Analisa beban mati beban pilar Menghitung gaya vertikal, horizontal dan momen pilar pondasi Evaluasi pondasi pilar Analisa Hidrologi Analisa Hidrolika HEC-RAS Perhitungan Debit Kala Ulang 2,5,10,20,50,100 tahun Perhitungan Scouring Check Stabilitas Pilar Alternatif Rehabilitasi Jembatan dan Perhitungan Nilai Ekonomi Jembatan Pilihan Alternatif Rehabilitasi Selesai Analisis dan proses analisis seperti tercantum dalam Gambar alir penelitian lebih jelas lihat Gambar 3.2. Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian 55 commit to user commit to user Lantai jembatan : beton bertulang dengan mutu K-225 dengan tebal 20 cm Gelagar Jembatan : masing-masing 4 buah dari beton prategang dengan tinggi 90 cm. Pangkal Jembatan : 2 buah dari pasangan batu kali tipe pangkal jembatan tak tergambar. Pilar Jembatan : 3 buah dari konstruksi pasangan batu lama dibalut beton K-250. Kondisi : tidak mampu melayani arus lalu lintas, pilar posisi miring, plat lantai jembatan turun elevasinya.

4.1.3. Debit Sungai

Data debit harian Bendung Badran diperoleh mulai dari tahun 1995 sampai 2009, merupakan hasil pencatatan Debit Sungai oleh Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo yang dilaksanakan oleh petugas dari Pos Bendung Badran, Dukuh Badran Desa Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung debit maximum bulanan dapat dilihat pada Lampiran A-3 sd A-17. Jarak dari Bendung Badran sampai potongan melintang jembatan Trinil adalah 5400 m ke arah hilir. Bendung Badran berada di sungai Progo menurut balai PSDA Kutoarjo dengan cathment area seluas 468,7 km 2 . Sedangkan jembatan Trinil berada di sungai Progo dengan cathment area 575,18 km 2 . Gambar cathment area sungai Progo pada ruas jembatan Trinil dapat dilihat pada gambar Lampiran A-2.

4.1.4. Data Tanah

Data tanah didapatkan dari hasil sondir dan boring yang dilaksanakan oleh Labolatorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil UNNES pada tanggal 2 57 commit to user Oktober 2009. Sondir dan borring ini dilaksanakan dalam rangka mencari data tanah untuk Perencanaan Pembangunan Jembatan Trinil. Adapun hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C-1 sd C-4. Lokasi 3 titik sondir dan 3 titik borring berada di sebelah hulu jembatan Trinil.

4.2. Analisis Data