Perhitungan Stabilitas Pilar 1 Pembebanan Pilar

commit to user Sedangkan debit banjir hasil perhitungan berdasarkan passing capacity dengan bantuan software HEC-RAS setelah melimpas di atas lantai jembatan adalah di atas 1251,440 m 3 det. 4.3. Perhitungan Stabilitas Pilar 4.3.1 Pembebanan Pilar Beban mati jembatan dengan bentang 11,7 m adalah : 1. Air hujan 5,5 m x 0,05 x 11,70 x 1000 kgm¹ = 3.217,5 kg 2. Beban aspal 0,08 m x 5 ,5m x 11,7 x 2200 kgm³ = 11.325,6 kg 3. Beban plat dek 0,22 m x 5,78 m x 11,7 x 2400 kgm³ = 32.706,5 kg 4. Beban deck slab 0,08 m x 1,65 m x 3 m x 11,7 m x 2400 kgm³ = 11.119,7 kg 5. Beton lonning 0,20 x 0,20 x 1,20 x 6 x 2 x 2400 kgm³ = 1.382,4 kg 6. Besi lonning Ø 4 medium A 4 x 11,7 x 72,6 x 16 = 566,3 kg 7. Gelagar prategang 4 bh tinggi 105 cm 68 commit to user 0,45 0,20 0,10 0,45 0,20 0,10 0,5 Gambar 4.6. Gelagar Prategang 0,2 x 0,45 x 11,7 x 2400 x4 = 10.108,8 kg 0,1 x 0,25 x 11,7 x 2400 x4 = 2.808,0 kg 0,2 x 0,65 x 11,7 x 2400 x4 = 14.601,6 kg 0,1 x 0,15 x 11,7 x 2400 x4 = 1.648,8 kg 0,25 x 0,50 x 11,7 x 2400 x4 = 14.040,0 kg 43.243,2 kg Jadi total berat 1-7 1 Bentang jembatan = 106.561,188 kg = 106,561 ton ½ bentang jembatan = 53.280,594 kg = 53,281 ton Beban hidup yang bekerja pada jembatan dengan bentang 11,7 m adalah beban hidup yang bekerja pada jembatan terdiri dari beban merata dan beban garis. Beban merata : Panjang jembatan balok = 11,7 m Q = 2,20 tonm untuk L 30 m Akibat beban merata = 41,184 ton Akibat beban garis 69 commit to user Beban garis per meter lebar jembatan P : P‟ = 80 x Pβ,75 = 80 x 1ββ,75 = γ,491 tonm Menurut PMJR tahun 1987, tegangan-tegangan akibat beban garis harus dikalikan dengan koefisien kejut k . k = Beban garis = 3,491x 5,5x 100 x 1,32 = 25,425 ton Jadi beban hidup untuk 1 bentang : =41,184 ton + 25,425 ton = 66,609 ton = 66.609,00 kg Beban hidup 1 pilar = ½ x 66,609 x 2 = 66,609 ton = 66.609,00 kg Berat Total 1 Pilar : Gambar 4.7. Bagian Pilar 1,80 x 1,6 x 1,6 x 2400 kgm¹ = 11.059,20 kg ′ = 361.366,272 kg ′ = 175.824,000 kg 2,0 x 8,5 x 5,5 x 2400 kgm³ = 224.400,000 kg + Total 1 pilar = 772.649,472 kg 510H 30 x2 3,2 4,2 4,2 8,5 5,5 poer 70 commit to user Tegangan tanah yang terjadiakibat beban yang bekerja pada pilar  ext: - Beban mati = 106.561,188 kg - Beban hidup = 66.609,000 kg - Berat sendiri 1 pilar = 772.649,472 kg Total = 945.819,660 kg = 945,820 ton Check Tegangan Tanah yang terjadi akibat beban yang terjadi pada dasar pondasi pilar pada kedalaman 2 m di bawah muka tanah eksisting. Dengan asumsi bahwa beban yang terjadi sentris pada tengah-tengah dasar pondasi : σ ext = = = 2,023 kgcm²

4.3.2 Gaya Akibat Aliran Air dan Tumbukan Benda-Benda Hanyutan

Pilar dan bagian lain yang mengalami gaya-gaya aliran air diperhitungkan berdasarkan pasal 3 ayat 4 SKBI-1.3.28.1987 Pedoman Perencanaan Pembebanan Jalan Raya. Berdasarkan hasil perhitungan: a. Cross Section Output propil 13 RS : 12.04 BR U b. Debit Q banjir diasumsikan 1300 m 3 det c. Kecepatan aliran total v = 6,01 mdet d. Luas area penampang basah sungai As = 216, 42 m 2 Tekanan yang terjadi menurut SKBI diperhitungkan dengan persamaan 2.5. P = k x v 2 2.5 Gaya yang terjadi pada pilar bentuk setengah lingkaran : P = 0,035 x 6,01 2 = 1,264 tm 2 Gaya yang terjadi pada balok gelagar bentuk persegi empat : 71 commit to user 120 500 31,697 t m 2,275 t m G 31,679 tm 2,275 tm 4,424 tm Pbl = 0,075 x 6,01 2 = 2,709 tm 2 Besar gaya merata pada balok : 2,709 tm 2 x11,7 m = 31,697 tm Besar gaya merata pada pilar ujung atas : 1,264 tm 2 x 1,8 m = 2,276 tm Besar gaya merata pada pilar bagian bawah : 1,264 tm 2 x 3,5 m = 4,426 tm, selanjutnya dapat dimodelkan seperti Gambar 4.8. Gaya Akibat Aliran Air. Gambar 4.8. Diagram Tekanan Momen yang timbul akibat aliran pada pilar dan gelagar adalah : M G = 31,697 tm x 1,2 m x 5,6 m + 2,276 tm x 5,5 m x 2,5 m + 4,426 m x 52 x 53 m = 262,741 tm Tambahan tegangan tanah akibat aliran pada pilar : W = σ ext = 72 commit to user = = 20,230 ± 3,968 Total tegangan yang terjadi pada dasar pilar : Tegangan maksimum = 20,230 + 3,968 = 24,198 tm 2 Tegangan minimum = 20,230 - 3,968 = 16,262 tm 2 Dari data tanah dapat dilihat bahwa : Pada titik sondir S1, pada kedalaman -0,00 sampai dengan -1,20 m σ ijin antara 2,5 kgcm 2 sampai dengan 3,33 kgcm 2 , pada kedalaman -1,20 sampai dengan -5,20 m σ ijin antara 4,00 kgcm 2 sampai dengan 13,33 kgcm 2 . Pada titik sondir S2, pada kedalaman -0,00 sampai dengan -1,80 meter σ ijin antara 0,66 kgcm 2 sampai dengan 3,33 kgcm 2 , Pada kedalaman -2,00 sampai dengan -4,60 m σ ijin antara 6,67 kgcm 2 sampai dengan 13,33 kgcm 2 . Pada titik sondir S3, pada kedalaman -0,00 sampai dengan -1,60 m σ ijin antara 0,66 kgcm 2 sampai dengan 3,33 kgcm 2 . Pada kedalaman -1,80 sampai dengan -4,80 m σ ijin antara 4,00 kgcm 2 sampai dengan 12,00 kgcm 2 . Asumsi dasar pondasi pilar pada elevasi 2 m di bawah muka tanah, maka tegangan tanah dapat dinyatakan tidak terlampaui σ ext σ ijin , sehingga pondasi pilar dalam keadaan aman.

4.4. Analisis