Rencana Rehabilitasi Jembatan Trinil

commit to user 2 m 5 m Miring + 3,5 m Kedalaman air diukur Hanyut Ambles ± 45 cm Gaya akibat hanyutan Uplift Gambar 4.16. Pilar dan Pondasi setelah Collaps Setelah dinyatakan pilar tidak stabil dan jembatan tidak dapat berfungsi maka perlu dilaksanakan perencanaan dengan alternatif rehabilitasi jembatan sesuai dengan beban lalu lintas, kondisi hidrologi dan Pedoman Perencanaan Jembatan dan Jalan Raya serta perhitungan nilai ekonomis selama umur rencana 50 tahun.

4.6. Rencana Rehabilitasi Jembatan Trinil

Pokok-pokok perencanaan dalam perencanaan rehabilitasi jembatan Trinil sebagaimana dalam Panduan Perencanaan Teknik Jembatan adalah : 1. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan, dimana semua unsur struktur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban ULS keadaan batas ultimate dan seluruh struktur dalam keadaan stabil pada pembebanan tersebut. 2. Kelayanan Struktural, bangunan bawah dan pondasi harus berada tetap dalam keadaan layan pada beban ULS keadaan batas kelayanan. Sehingga struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan dan getaran yang mengkhawatirkan dan jembatan jadi tidak layak untuk digunakan. 80 commit to user 3. Keawetan, bahan struktur jembatan harus sesuai dengan lingkungan, misalnya tidak mudah korosi, lapuk dan rusak karena cuaca. 4. Kemudahan konstruksi, yaitu harus mudah dilaksanakan. Perencanaan yang sulit akan meningkatkan biaya dan waktu pelaksanaan. 5. Ekonomis dapat diterima, yaitu rencana termurah yang sesuai pendanaan dan pokok- pokok rencana lainnya umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur total struktur yang mencakup biaya pemeliharaan tidak hanya biaya konstruksi. Dengan pertimbangan di atas perlu diketahui beberapa rancangan rehabilitasi jembatan Trinil sebagai berikut : 1. Beberapa alternatif berkaitan lokasi jembatan yaitu posisi jembatan tetap atau dipindah di hulu atau hilir jembatan lama. 2. Beberapa alternatif berkaitan data debit banjir, mengingat hasil perhitungan debit dengan cara Log Pearson III, Nakayasu dan Rating curve tidak menghasilkan angka yang sama. 3. Beberapa alternatif berkaitan dengan struktur gelagar jembatan, bentang jembatan dan bahan gelagar jembatan. 4. Beberapa alternatif berkaitan dengan struktur bawah, pangkal jembatan dan pondasi, pilar jembatan dan pondasi. 5. Beberapa alternatif berkaitan dengan lantai jembatan, lebar, tebal dan mutu bahan. Dari gambaran beberapa alternatif di atas akan ditawarkan 2 dua alternatif perencanaan rehabilitasi jembatan Trinil Kabupaten Magelang, yaitu : a. Alternatif I, dengan lokasi yang sama dengan jembatan sebelumnya, dengan pilar baru sebanyak 3 tiga buah, dan 2 dua buah abutmen baru, bentang jembatan sama dan gelagar jembatan menggunakan gelagar jembatan sebelumnya dimanfaatkan 81 commit to user kembali, lantai jembatan beton bertulang lebar sama dengan jembatan sebelumnya, elevasi lantai jembatan dinaikkan semula +3,40 menjadi +5,60 m. b. Alternatif II, dengan lokasi yang sama dengan jembatan sebelumnya, dan bentang 55 m yang menggunakan baja fabrikasi B-CLASS BRIDGES B55 TRUSS , dengan 2 abutmen baru, lebar lantai jembatan 6 m dan trotoir 2 x 0,5 m, elevasi lantai jembatan dinaikkan dari + 3,40 menjadi + 5,60 m. Rencana rehabilitasi jembatan ke-2 dua alternatif tersebut di atas akan diuraikan lebih lanjut. 4.7. Rehabilitasi Jembatan dengan Alternatif I 4.7.1. Data teknis jembatan