Metode Pengumpulan Data T1 362009103 BAB III

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Vrandenberg menjelaskan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan realitas social yang kompleks dengan menerapkan konsep-konsep yang telah dikembangkan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pola komunikasi yang dilakukan Jamaah Produksi dalam rangka mengembangkan potensi pertanian di Kelurahan Kalibening.

3.4 Sumber Data dan Informasi

Penelitian ini menggunakan sumber data yang berupa informan yang terdiri dari penggagas Jamaah Produksi yaitu Bahrudin, para kader Jamaah Produksi, para petani binaan jamaah produksi di Kelurahan Kalibening serta pihak pemerintah yaitu Kepala Kelurahan Kalibening Salatiga. Selain informan tersebut, peneliti juga mengambil data dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini serta bahan-bahan atau naskah akademis yang diterbitkan oleh SPPQT sebagai penggagas Jamaah Produksi ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Menurut Bagong Suyanto dan Sutinah 2006: 172 ada beberapa metode pengumpulan data yang dikenal dalam penelitian kualitatif. Disebutkan pula bahwa metode yang paling pokok adalah pengamatan observasi dan wawancara mendalam in- depth interview. Sedangkan menurut Imam dan Tobroni 2001: 167, ada beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian, yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan penggalian data dari sumber-sumber sekunder mencatat dokumen. Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara Mendalam Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui percakapan langsung dan tatap muka face to face dengan memiliki maksud tertentu Imam dan Tobroni, 2001: 172. Dijelaskan pula bahwa maksud dari wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti. Wawancara yang akan dilakukan akan bersifat lentur dan terbuka serta tidak dalam suasana formal kepada para narasumber. Menurut Deddy Mulyana wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya key informan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Yang akan dilakukan peniliti adalah wawancara informasi dengan pertnyaan terbuka. Dalam wawancara informasi, pewawancara berusaha mengetahui beberapa hal yang perlu diwawancarai, biasanya orang berprestasi atau memiliki reputasi tertentu. Pewawancara mengajukan pertanyaan untuk mencapai tujuan mendapatkan pandangan keyakinan, wawasan, perspekstif, prediksi, sejarah dan sebagainya dari orang yang diwawancara. Devito hal 282 . Pertanyaan terbuka, menyerupai pertanyaan esai dalam ujian; ia tidak membatasi panjangnya jawaban responden . Dan informan kunci dalam penilitian ini adalah Bachrudin sebagai pendiri Serikat Paguyuban Petani Qariyah Thayyibah SPPQT dan Jamaah Produksi. 2. Observasi Non-Partisipan Imam dan Tobroni 2001: 167 menjelaskan secara umum, bahwa observasi berarti pengamatan dan penglihatan. Sedangkan secara khusus dalam penelitian, dijelaskan bahwa observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap suatu fenomena selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diamati, dengan mencatat, merekam, dan memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis. Peneliti m elakukan observasi dengan ikut berperan aktif secara langsung dalam kegiatan pengembangan program - program Jamaah Produksi di Kelurahan Kalibening. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan catatan-catatan lapangan yang kemudian akan menjadi dokumen atau arsip tertulis dari setiap perilaku atau kejadian yang diamati selama observasi berlangsung.

3.6 Uji Keabsahan Data