T1 462012102 BAB III
22 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap.
3.2 Desain Penelitian
Desain dalam penelitian dapat disusun sebagai berikut:
Gambar 3.2 Desain Penelitian
Tingkat Kepuasan Pasien 1. Bukti Langsung 2. Keandalan 3. Daya Tanggap 4. Jaminan 5. Empati Komunikasi Terapeutik
1. Komunikasi Verbal; - Jelas dan Ringkas - Perbendaharaan kata
(mudah dipahami) - Denotatif dan konotatif
- Selaan dan
kesempatan berbicara - Waktu dan relevansi 2. Komunikasi Non
verbal; - Kinesik - Haptik
- Paralinguistik
(2)
23 3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Variabel Independen
Variabel Independen atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah: komunikasi terapeutik.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah: tingkat kepuasan pasien rawat inap.
3.4 Defenisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), defenisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati / diteliti.
(3)
24
Variable Definisi Indikator Alat Ukur
Skala Pengukuran Komunikasi terapeutik Proses yang berkesinambungan antara perawat dan pasien
mengembangkan hubungan tidak hanya untuk berbagi
informasi tetapi juga membantu
pertumbuhan dan penyembuhan.
1. Komunikasi Verbal: - Jelas dan ringkas - Perbendaharaan kata
(mudah dipahami) - Denotatif dan konotatif - Selaan dan kesempatan
berbicara
- Waktu dan relevansi 2. Komunikasi Non Verbal: - Kinesik
- Haptik
- Paralinguistik - Tampilan fisik tubuh
Kuesioner Ordinal
Tingkat Kepuasan Pasien
Tingkat kepuasan adalah perasaan yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah membandingkan dengan apa yang diharapkan oleh pasien.
1. Bukti Langsung:Fasilitas fisik, perlengkapan perawat.
2. Keandalan: kemampuan memberi pelayanan dengan segera, dan memuaskan,serta sikap empati perawat yang memiliki tingkat
kehadiran yang tinggi.
(4)
25
Table 3.4 Defenisi Operasional 3. Cepat tanggap:
Keinginan perawat untuk membantu pasien, memberi pelayanan dengan cepat tanggap. 4. Jaminan: pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki perawat. 5. Empati: melakukan
hubungan antara perawat dan pasien, Komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pasien.
(5)
26 3.5 Responden Penelitian
3.5.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang.
3.5.2 Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan cara Non-Probability sampling. Non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien yang di rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang dengan kirteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
Kriteria Inklusi :
1. Pasien dirawat minimal 1 hari, dan menjelang pulang.
2. Pasien rawat inap berumur 17 - 60 tahun. 3. Pasien dalam kondisi sadar.
4. Pasien kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik.
(6)
27 Kriteria eksklusi:
1. Pasien rawat jalan.
2. Pasien rawat inap berumur <16 tahun 11 bulan dan >59 tahun 11 bulan.
3. Pasien dalam kondisi tidak sadar.
4. Pasien menolak menjadi responden penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner buatan sendiri yang terdiri dari dua bagian, yaitu identitas pasien dan pertanyaan tentang hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Menurut widoyoko (2012), skala Likert digunakan untuk menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinium sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat positif sampai dengan sangat negatif yang bentuknya dengan 5 alternatif jawaban, yakni:
1. Sangat Puas (SS): diberi skor 5 2. Puas (S): diberi skor 4
(7)
28 3. Netral (N): diberi skor 3 4. Tidak Puas (ST): diberi skor 2
5. Sangat Tidak Puas (STS) : diberi skor 1
Menggunakan 5 alternatif jawaban dengan tujuan untuk lebih mengetahui tentang kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Cara atau prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
3.6.2.1 Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada instansi tempat penelitian.
3.6.2.2 Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian.
3.6.2.3 Menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat, peran serta responden selama penelitian dilakukan dan menjamin kerahasian responden.
3.6.2.4 Mengajukan permohonan persetujuan penelitian kepada responden.
(8)
29
3.6.2.5 Setelah responden setuju, responden diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden.
3.6.2.6 Membagi kuesioner kepada responden
3.6.2.7 Menjelaskan cara menjawab kuesioner sesuai acuan kepada responden.
3.6.2.8 Melihat kembali kuesioner yang sudah di isi oleh responden sudah sesuai atau belum.
3.6.2.9 Semua data hasil kuesioner dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.
3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti menggunakan hasil uji validitas dan reliabilitas intrumen yang telah dilakukan di Puskesmas pabelan ruang rawat inap pada tanggal 12 April - 27 April 2016 dengan responden 10 orang.
Pengujian validitas ditentukan dengan teknik Produk Moment Pearson dan reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronchbach dengan nilai signifikansi 5% atau 0,05.
(9)
30
Berdasarkan hasil uji validitas, dari 35 item pernyataan yang dibuat terdapat 4 item yang tidak valid yaitu item nomor 1,14,16 dan 32 sedangkan 31 item lainnya dapat dikatakan valid. Item nomor 1,14,16 dan 32 tidak di gunakan pada waktu penelitian. Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai alpha sebesar 0,766. Oleh karena itu, dapat dinyatakan pernyataan-pernyataan tersebut reliable.
3.7 Analisis Data
Analisa data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil penelitian, dan analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga saling mempengaruhi (Notoatmodjo, 2010) :
3.7.1 Analisa Univariat
Penyajian data dari masing-masing variabel menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh (Notoadmojo, 2010). Variabel dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk frekuensi dan presentase yaitu: jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama dirawat, serta yang sudah pernah atau pertama kali dirawat di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk analisis data dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat
(10)
31
kepuasan pasien rawat inap. Untuk itu peneliti menggunakan pengujian Spearman Rank yang bertujuan untuk menguji hipotesis korelasi variabel independen dan dependen bila data berbentuk kategorik ordinal.
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dianalisis tingkat kemaknaan 95 % (nilai α yaitu 0,05) yang mempunyai arti resiko salah dalam pengambilan keputusan untuk menolak hipotesis sebanyak-banyaknya 5%. Dalam penelitian ini yang dilihat adalah ada tidaknya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Komunikasi terapeutik dikatakan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan nilai probabilitas dengan nilai α . Jika nilai probabilitas (p value) lebih besar dari nilai
α (p value> α), maka hipotesis nol (Ho) gagal ditolak (tidak ada
hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap), sedangkan jika nilai probabilitas kurang dari atau sama dengan nilai α (p value ≤ α ), maka hipotesis nol ditolak (ada hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap).
(11)
32 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian telah dilaksanakan di ruang rawat inap Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 April - 12 Juli 2016.
(1)
27 Kriteria eksklusi:
1. Pasien rawat jalan.
2. Pasien rawat inap berumur <16 tahun 11 bulan dan >59 tahun 11 bulan.
3. Pasien dalam kondisi tidak sadar.
4. Pasien menolak menjadi responden penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner buatan sendiri yang terdiri dari dua bagian, yaitu identitas pasien dan pertanyaan tentang hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Menurut widoyoko (2012), skala Likert digunakan untuk menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinium sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat positif sampai dengan sangat negatif yang bentuknya dengan 5 alternatif jawaban, yakni:
1. Sangat Puas (SS): diberi skor 5 2. Puas (S): diberi skor 4
(2)
28 3. Netral (N): diberi skor 3 4. Tidak Puas (ST): diberi skor 2
5. Sangat Tidak Puas (STS) : diberi skor 1
Menggunakan 5 alternatif jawaban dengan tujuan untuk lebih mengetahui tentang kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Cara atau prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
3.6.2.1 Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada instansi tempat penelitian.
3.6.2.2 Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian.
3.6.2.3 Menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat, peran serta responden selama penelitian dilakukan dan menjamin kerahasian responden.
3.6.2.4 Mengajukan permohonan persetujuan penelitian kepada responden.
(3)
29
3.6.2.5 Setelah responden setuju, responden diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden.
3.6.2.6 Membagi kuesioner kepada responden
3.6.2.7 Menjelaskan cara menjawab kuesioner sesuai acuan kepada responden.
3.6.2.8 Melihat kembali kuesioner yang sudah di isi oleh responden sudah sesuai atau belum.
3.6.2.9 Semua data hasil kuesioner dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.
3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti menggunakan hasil uji validitas dan reliabilitas intrumen yang telah dilakukan di Puskesmas pabelan ruang rawat inap pada tanggal 12 April - 27 April 2016 dengan responden 10 orang.
Pengujian validitas ditentukan dengan teknik Produk Moment Pearson dan reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronchbach dengan nilai signifikansi 5% atau 0,05.
(4)
30
Berdasarkan hasil uji validitas, dari 35 item pernyataan yang dibuat terdapat 4 item yang tidak valid yaitu item nomor 1,14,16 dan 32 sedangkan 31 item lainnya dapat dikatakan valid. Item nomor 1,14,16 dan 32 tidak di gunakan pada waktu penelitian. Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai alpha sebesar 0,766. Oleh karena itu, dapat dinyatakan pernyataan-pernyataan tersebut reliable.
3.7 Analisis Data
Analisa data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil penelitian, dan analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga saling mempengaruhi (Notoatmodjo, 2010) :
3.7.1 Analisa Univariat
Penyajian data dari masing-masing variabel menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh (Notoadmojo, 2010). Variabel dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk frekuensi dan presentase yaitu: jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama dirawat, serta yang sudah pernah atau pertama kali dirawat di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk analisis data dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat
(5)
31
kepuasan pasien rawat inap. Untuk itu peneliti menggunakan pengujian Spearman Rank yang bertujuan untuk menguji hipotesis korelasi variabel independen dan dependen bila data berbentuk kategorik ordinal.
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dianalisis tingkat kemaknaan 95 % (nilai α yaitu 0,05) yang mempunyai arti resiko salah dalam pengambilan keputusan untuk menolak hipotesis sebanyak-banyaknya 5%. Dalam penelitian ini yang dilihat adalah ada tidaknya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Komunikasi terapeutik dikatakan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan nilai probabilitas dengan nilai α . Jika nilai probabilitas (p value) lebih besar dari nilai
α (p value> α), maka hipotesis nol (Ho) gagal ditolak (tidak ada
hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap), sedangkan jika nilai probabilitas kurang dari atau sama dengan nilai α (p value ≤ α ), maka hipotesis nol ditolak (ada hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap).
(6)
32 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian telah dilaksanakan di ruang rawat inap Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 April - 12 Juli 2016.