8
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1
Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga Dampingan diperoleh melalui proses wawancara dan observasi yang dilakukan setelah beberapa kali
mengadakan kunjungan ke tempat tinggal keluarga Dampingan. Kunjungan dilakukan selama 22 kali, yang mana pada tiap kali kunjungan, penulis memiliki
guideline perihal topik yang akan digali. Permasalahan keluarga yang ada diperoleh melalui metode pendekatan kekeluargaan dengan melakukan wawancara serta
pengamatan langsung ke rumah keluarga Dampingan yaitu keluarga Ibu Ni Made Geloh.
Berikut adalah temuan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Made Geloh:
a. Permasalahan ekonomi b. Penataan tanaman pada rumah Ibu Ni Made Geloh yang kurang baik
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Made Geloh ialah permasalahan dalam bidang ekonomi, bidang kesehatan dan penataan tanaman pada
rumah Ibu Ni Made Geloh yang kurang baik. Berikut penjabaran permasalahan- permasalahan tersebut:
a. Permasalahan Ekonomi Permasalahan ekonomi merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh
keluarga Ibu Ni Made Geloh. Karena anak-anak Ibu Ni Made Geloh telah memiliki kehidupan rumah tangga masing-masing, sehingga perihal biaya hidup sehari-hari,
keperluan rumah tangga dan lain sebagainya merupakan tanggungan Ibu Ni Made Geloh sendiri dengan bantuan anak perempuan Ibu Ni Made Geloh yang masih
lajang dan tinggal bersamanya. Mata pencaharian beliau adalah sebagai buruh serabutan. Beliau juga kadang bekerja sebagai penjual slepan dan jejahitan berbahan
slepan ketika tidak ada panggilan pekerjaan di sawah. Namun dengan permintaan pekerjaan yang tidak menentu, menjadikan penghasilan keluarga ini juga semakin
9
tidak menentu. Hal ini semakin diperparah dengan makin banyaknya buruh dan penjual slepan yang berada di wilayah Banjar Babakan. Sering kali jumlah uang
yang didapat sangat sedikit dan hanya mampu dimanfaatkan untuk membeli konsumsi sehari-hari.
Saat ini, salah seorang anak Ibu Ni Made Geloh yakni Bapak I Made Suasta bekerja sebagai buruh ukir di Desa Buruan. Karena beliau tinggal dekat dengan
tempat kerjanya di Desa Buruan, tidak setiap hari beliau dapat memberikan uang untuk Ibu Ni Made Geloh. Beliau juga harus menyisihkan uangnya untuk kehidupan
sehari-hari keluarga kecilnya yang tinggal bersamanya. Tentunya jumlah yang didapatkan sangat kurang untuk biaya kehidupan sehari-hari keluarga besarnya.
b. Penataan Tanaman pada Rumah Ibu Ni Made Geloh yang Kurang Baik Lingkungan rumah Ibu Ni Made Geloh seluas 5 are, sebagian besar
merupakan bagian ruang luar pekarangan. Dalam lingkungan rumah Ibu Ni Made Geloh, terdapat tanaman-tanaman yang tumbuh dengan liar. Ibu Ni Made Geloh
mengaku kerap mengumpulkan biji-biji tanaman yang ia temui saat bekerja, lalu mencoba menanamnya di pekarangan rumahnya. Jika beruntung, tanamannya akan
tumbuh. Namun karena keterbatasan pengetahuan akan cara menanam yang baik, sehingga hasil yang Ibu Ni Made Geloh harapkan tidak dapat tercapai.
Berbicara mengenai penataan ruang luar di lingkungan permukiman, tidak terlepas dari masalah kebersihan. Rumah Ibu Ni Made Geloh terbilang minim akan
tempat sampah sehingga Ibu Ni Made Geloh akan cenderung akan mengumpulkannya di salah satu sudut pekarangannya. Sehingga jika ada angin atau
hujan, sampah-sampah tersebut akan berserakan di pekarangan rumahnya.
10
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH