6.
Nyoman Ari Putri Anak
11 th Masih
Sekolah SD Tidak
bekerja Belum
Kawin Rumah yang ditinggali oleh Bapak Nyoman Sional sekeluarga terletak di
samping jalan raya di area perkebunan yang agak masuk kedalam dan hanya data dimasuki oleh motor. Ruangan yang ada didalamnya yaitu 3 kamar dan teras depan
serta memiliki 1 dapur luar, dapur menggunakan bahan bakar kayu atau ranting kering dengan bangunan dapur yang masih berdiding bedeg dan atap dari daun kelapa. Bapak
Wayan Sional juga memelihara 2 ekor Sapi dengan sistem Ngadas atau Bagi hasil. Selain itu di rumah Beliau memelihara Anjing untuk menjaga rumah. Bapak Wayan
sional Tidak memiliki PDAM, dan untuk mendapatkan air bapak Wayan sional menampung air dari air hujan dengan menggali tanah kemudian menutupnya dengan
terpal dan dengan membeli air setiap bulan. Bapak Wayan Sional tidak memilki kamar mandi, sehingga untuk mandi, mandi di luar dan untuk buang air besar harus ke kebun
dengan menggali tanah kemudian menutupnya. Tiap harinya Bapak Wayan Sional bekerja menjadi Petani, sedangkan ibu Buruh Toko dan bekerja paruh waktu membuat
canang pada malam hari bersama ketiga anak perempuannya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut dengan cara melihat serta
mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas
mengenai beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas
penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak Wayan Sional
Wayan Sional pekerjaannya hanyalah seorang petani dengan penghasilan perharinya kurang lebih Rp. 30.000. Namun, istri dari Bapak Wayan Sional bekerja
menjadi buruh di sebuah Toko. Dengan Penghasilan Rp 500.000 perbulan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Bapak Iwayan Sional di Bantu oleh anak
– anaknya yang sudah bekerja selaian itu anak ketiga dan anak keempat saling bergantian
menggantikan ibunya pada malam hari untuk bekerja menjadi buruh di toko.
1.2.2 Pengeluaran keluarga
Pengeluaran keluarga Bapak Wayan Sional hanya terbatas pada kebutuhan pokok sehari-hari, dan untuk sekolah anaknya, kesehatan serta kebutuhan lainnya yang
sifatnya mendesak dan kebutuhan sosial di banjar.
1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari keluarga Bapak Wayan Sional menghabiskan biaya Rp. 60.000. Perincian untuk kebutuhan keluarga Bapak Wayan
Sional adalah sebagai berikut: Beras 1,5 kg Rp 10.000 : Rp 15.000 x 30 hari =
Rp 450.000 Lauk
: Rp 20.000 x 30 hari = Rp 600.000
Kebutuhan Mck =
Rp 30 .000 Bensin : Rp 15.000minggu x 4 minggu =
Rp 60.000 +
Rp. 1.140.000
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak Wayan Sional memiliki enam orang anak, anak pertama yang bernama Gede Ardana yang sudah bekerja, Anak Kedua bernama Nyoman Tiasa yang
sudah bekerja, Anak ketiga bernama Ketut Arami yang sudah bekerja, anak keempat bernama Ayu Sari yang masih duduk di kelas 3 SMP, Anak kelima yang bernama
Made darmadi yang masih duduk di kelas 2 SMP, anak keenam yang bernama Nyoman Ari Putri yang duduk di kelas 5 SD. Biaya yang dikeluarkan perhari Rp. 2.000 untuk
bekal di sekolah untuk ketiga anak dan transportasi untuk anak keempat dan anak kelima sebesar Rp 20.000.
1.2.2.3 Kesehatan
Keluarga Bapak Wayan Sional memilki penyakit asma yang bisa kambuh setiap saat dan bapak Wayan Sional tidak memilki Jaminan Kesehatan maka dari itu
keluarga bapak Wayan Sional masih mengeluarkan biaya untuk masalah kesehatan dan untuk mendapatkan obat, Bapak Wayan Sional membeli obat ke puskesmas yang
terletak di Desa Kedisan.