Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Kedisan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bedisan.

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA

: KEDISAN

KECAMATAN

: KINTAMANI

KABUPATEN

: BANGLI

PROVINSI

: BALI

Disusun Oleh:

HARINDER KAUR

NIM. 1102005191

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT


(2)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang telah

ditentukan.

Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat guna memenuhi laporan KKN PPM periode XIII. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan karya ilmiah ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca.

Kedisan,


(4)

DAFTAR ISI

Halaman judul ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Error! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Ekonomi ... 5

2.1.2 Kebersihan dan Lingkungan……….………...…….6

2.1.3 Kesehatan……...……….……….6

2.2 Masalah Prioritas ... 7

2.2.1 Masalah Ekonomi……….7

2.2.2 Kesehatan………...8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 10

3.1 Program ... 10

3.1.1 Masalah Ekonomi………10

3.1.2 Kesehatan………....……11


(5)

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 9

4.1 Waktu ... 15

4.2 Lokasi………....…………15

4.3 Pelaksanaan………....…15

4.4 Hasil Pendampingan Keluarga……….15

4.5 Kendala Pendampingan Keluarga ... 16

BAB V PENUTUP ... 17

5.1 Simpulan... 17

5.2 Rekomendasi ... 17


(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana periode XII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.

Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Dimana keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang ingin diberdayakan. Adapun tujuan dari pelaksanaan KK Dampingan ini nantinya dapat lebih melibatkan peran mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari secara nyata sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-PPM Periode XII, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil tempat di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Salah satu Banjar di Desa Kedisan yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Banjar Kedisan. Kemudian atas rekomendasi dari Kepala Dusun, maka dipilihlah salah satu keluarga di Banjar Kedisan yang ingin diberdayakan melalui program KK Dampingan, yaitu keluarga Ibu Nengah Rati.

Keluarga Ibu Nengah Rati terdiri dari 5 anggota keluarga, yang terdiri atas anaknya yang bernama Bapak Wayan Amat, Bapak Made Seping, Ibu Nyoman Sekor, Ibu Ketut Sodri dan Bapak Wayan Rasta. Ibu Nengah Rati saat ini tinggal bersama kedua anggota keluarganya yang bernama Bapak Wayan Amat dan istrinya yang bernama Nyoman Darmini di rumah yang beralamat di Banjar Kedisan, Desa Kedisan. Anak yang lain dikatakan tinggal di Denpasar.

Ibu Nengah Rati merupakan warga asli desa Kedisan. Beliau pada saat ini tidak bekerja, melainkan untuk biaya kehidupan seharinya ditanggung oleh anaknya yang bekerja sebagai petani sayur-sayuran dikebunnya. Ibu Nengah Rati berhenti bekerja sebagai petani sepuluh


(7)

tahun yang lalu. Anaknya yang bernama Wayan Amat menanggung ibunya. Bapak Wayan Amat sehari hari kerja di kebun mulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA. Sedangkan sang istri bekerja sebagai pedagang di Pasar Kintamani dan ikut membantu suaminya bekerja di kebun. Ibu Nengah Rati dikatakan sendirian di rumah sehari-hari.

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota KeluargaNengah Rati

No Nama JK Umur Pendidikan Hubungan

dgn KK Pekerjaan 1. Nengah Judet L Meninggal - Suami KK - 2. Nengah Rati P 90 th - KK Petani 3. Wayan Amat L 60 th Tamat SD Anak KK Petani 4. Made Seping L 56 th Tamat SD Anak KK Pedagang

asongan 5. Nyoman Sekor P 53 th Tamat SMA Anak KK Pegawai Swasta 6. Ketut Sodri P 50 th Tamat SMA Anak KK Pegawai

Swasta 7. Wayan Rasta L 48th Tamat SMA Anak KK Pedagang

asongan

Konstruksi rumah Ibu Nengah Rati terbuat dari batako dengan luas 6 x 5 meter. Rumah tersebut berlantai semen. Rumah tersebut berisi satu kasur berdipan, satu lemari kecil untuk baju. Sedangkan dapur terletak dibelakang kamar tempat tidur yang berisi satu rak piring, perapian, dan beberapa alat masak. Untuk kamar mandi, keluarga Ibu Nengah Rati disebelah ruang dapur.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keadaan ekonomi Ibu Nengah Rati tergolong kurang mampu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, anaknya Bapak Wayan Amat bekerja menanam sayuran di kebun miliknya. Bapak Wayan Amat beserta istrinya hanya bekerja sebagai petani dan pedagang. Penghasilan yang didapat tidak menentu tergantung dari hasil panen tiap 3 bulannya. Berdasarkan hasil wawancara, dengan Bapak Wayan Amat beliau menyebutkan rata-rata penghasilan perbulannya sebesar satu juta lima ratus. Pendapatan yang lebih besar bisa diperoleh oleh Bapak Wayan Amat jika hasil panen sayur ataupun bawangnya memiliki nilai jual yang bagus.

Penghasilan tersebut digunakan untuk membayar iuran apabila ada upacara dan pengeluaran keluarga dan kebutuhan lainnya dalam beberapa bulan kedepan setelah panen.


(8)

Sedangkan sang istri, Nyoman Darmini juga ikut membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pedagang sembako dipasar, hail berjualannya digunakan untuk mencukupi biaya kehidupan sehari-harinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pendapatan keluarga Bapak Wayan Amat dan istrinya, Nyoman Darmini yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 2.000.000. Dengan besarnya pengeluaran tersebut, Bapak Wayan Amat harus memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan sehari-hari, biaya sosial, biaya listrik, kesehatan, kerohanian, dan lain-lain. Sehingga pengeluaran keluarga Bapak Wayan Amat terkadang melebihi penghasilan yang didapatkan oleh keluarga. Adapun rincian pengeluaran keluarga Bapak Wayan Amat adalah sebagai berikut :

1. Pengeluaran Harian

Pengeluaran perhari Ibu Nengah Rati sebesar Rp. 15.000 untuk biaya makan, yang ditanggung oleh Bapak Wayan Amat. Total pengeluaran Bapak Wayan Amat sebesar Rp. 65.000 per hari yang meliputi biaya dapur seperti beras, lauk pauk dan termasuk tanggungan Ibu Nengah Rati. Sehingga rata-rata dalam sebulan, pengeluaran untuk biaya dapur dan tanggungan adalah sekitar Rp 1.950.000.

2. Pengeluaran Bulanan

Pengeluaran bulanan yang harus dikeluarkan oleh keluarga adalah untuk biaya listrik, air, dan uang banjar. Setiap bulan Bapak Wayan Amat rata-rata membayar listrik dan air sebesar Rp 30.000 per bulan. Untuk air keluarga Bapak Wayan Amat menggunakan air yang berasal dari sumber air Banjar yang berasal dari danau yang dialirkan menggunakan Pump Hydrant yang dikelola swadaya oleh masyarakat Desa Kedisan. Kebutuhan lain seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan deterjen dapat dikategorikan dalam pengeluaran bulanan yang alokasi dananya adalah sebesar Rp 20.000 per bulan.

3. Kesehatan

Dari segi kesehatan, Ibu Nengah Rati memiliki jaminan kesehatan berupa JKBM. Sehingga apabila Ibu Nengah Rati mengalami masalah kesehatan dapat menggunakan kartu jaminan tersebut untuk meminimalisir biaya pengobatan, jika ada biaya tambahan


(9)

lainnya dibiayai oleh Bapak Wayan Amat seperti membeli obat dan biaya perawatan lainnya.

4. Sosial

Bapak Wayan Amat mengeluarkan dana sosial yang berupa iuran banjar, uang suka duka yang meliputi uang sukarela, warga yang mengalami kematian atau ngaben, hadiah atau sumbangan pada acara manusa yadnya. Besaran alokasi dana yang dikeluakan oleh keluarga Bapak Wayan Amat untuk kebutuhan sosial adalah sebesar Rp 300.000 setiap 6 bulannya. Sehingga setiap bulannya, keluarga Bapak Wayan Amat harus mengeluarkan rata-rata Rp 50.000 untuk biaya sosial.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dilakukan kepada keluarga Ibu Nengah Rati dengan menggunakan metode wawancara kepada Bapak Wayan Amat, istrinya Nyoman Darmini serta ibunya Ibu Nengah Rati. Identifikasi dilakukan dengan melakukan percakapan untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berkenalan dengan keluarga Ibu Nengah Rati, berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM serta membantu mengerjakan beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan keluarga Bapak Wayan Amat.

Berdasarkan hasil pendampingan keluarga, diskusi dan pengamatan, beberapa masalah yang dihadapi keluarga Ibu Nengah Rati adalah sebagai berikut :

2.1.1 Ekonomi

Keluarga ibu Nengah Rati merupakan salah satu keluarga yang tergolong keluarga dengan ekonomi yang kurang mampu. Dalam sebulan penghasilan kepala keluarganya yaitu bapak Wayan Amat besrta istrinya rata-rata sebesar Rp 2.000.000 per bulannya. Pendapatan ini dikatakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk seluruh anggota keluarga karena terkadang lebih besar pengeluaran dibandingkan pendapatan yang didapat.

Pengeluaran untuk biaya dapur dalam sebulannya saja telah mencapai Rp 1.500.000 ditambah dengan adanya biaya tanggungan untuk ibu Nengah Rati sebesar 450.000 per bulannya dan pengeluaran bulanan lainnya seperti listrik dan air sebesar Rp 50.000. Untuk biaya sosial rata-rata keluarga Bapak Wayan Amat harus mengeluarkan biaya Rp 50.000 per bulan. Sehingga jumlah pengeluaran keluarga Bapak Wayan Amat dalam sebulan adalah Rp 1.950.000. Pengeluaran ini belum termasuk biaya untuk kebutuhan kesehatan yang belum dialokasikan oleh keluarga Bapak Wayan Amat, maupun kebutuhan mendadak lainya.

2.1.2 Kebersihan dan Lingkungan

Keluarga Ibu Nengah Rati tinggal di rumah yang cukup bersih dan rapi. Rumah tempat tinggal Ibu Nengah Rati berukuran berkisar 6 x 5 meter, dimana rumah ini berdinding batako dengan lantai semen. Rumah tersebut berisi satu kasur berdipan, satu lemari kecil untuk baju. Sedangkan dapur terletak dibelakang kamar tempat tidur yang berisi satu rak piring, perapian,


(11)

dan beberapa alat masak. Untuk kamar mandi, keluarga Ibu Nengah Rati disebelah ruang dapur. Untuk keadaan lingkungan di sekitar rumah, masih tergolong bersih karena selalu disapu. Namun untuk pengelolaan sampah, tergolong masih kurang. Dimana antara sampah yang organik maupun non-organik masih dicampur menjadi satu. Sampah yang sudah ditumpuk, kemudian biasanya dibakar. Penempatan tempat sampah diletakan begitu saja disebelah kamar tidur Ibu Nengah Rati.

Untuk mandi, keluarga Ibu Nengah Rati mempunyai kamar mandi yang terletak disebelah ruang dapur. Kamar mandi tersebut termasuk kotor, karena meskipun sudah berjamban dan terdapat bak untuk menampung air, kebersihan kamar mandi tidak dijaga. Kamar mandi Ibu Nengah Rati berbau tidak sedap karena jarang dibersihkan. Untuk memasak keluarga Ibu Nengah Rati menggunakan dapur, yang memasaknya menggunakan kompor. Ventilasi dalam dapur masih kurang yang mengakibatkan seringkali asap hasil memasak membuat mata pedih. Dinding disekitar dapur tampak menghitam karena dikatakan sebelum ini menggunakan tungku api untuk memasak. Dari wawancara didapatkan Bapak Wayan Amat akan membeli makanan siang untuk ibunya dan pada waktu malam istrinya Nyoman Darmini akan memasak untuk keluarganya.

2.1.3 Kesehatan

Dari segi kesehatan, Ibu Nengah Rati dikatakan sering mengalami keluhan sakit kepala pada bagian belakang dan pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan tensi Ibu Nengah Rati setinggi 160/100mmHg yang termasuk Hipertensi grade II. Ibu Nengah Rati mengetahui dirinya memiliki riwayat sakit tekanan darah tinggi namun tidak pernah diobati. Ia hanya beristirahat di rumah apabila kepalanya sakit, maupun tidur dirumahnya. Dikatakan ia pernah meminum obat untuk tekanan darahnya, namun tidak pernah kontrol lagi karena menganggap keluhannya adalah karena umurnya yang tua. Dari wawancara didapatkan Ibu Nengah Rati tidak pernah ke rumah sakit atau puskesmas. Ibu hanya akan ke bidan kalau keluhannya bertambah parah. Enam bulan yang lalu dikatakan mengalami demam yang tinggi sehingga Ibu Nengah Rati tidak bisa bangun dari tempat tidur. Waktu itu Bapak Wayan Amat membawa ibunya ke bidan dan disana sempat memeriksa tensinya dikatakan tinggi sekitar 170/90 mmHg. Waktu itu dikatakan diberikan suntikan dan obat hipertensi setelah obatnya habis Ibu Nengah Rati tidak pernah kontrol lagi. Bapak Wayan Amat mengeluh sering merasa lelah dan pusing. Sedangkan istrinya tidak pernah mengalami penyakit serius yang membutuhkan pengananan khusus. Biasanya hanya batuk dan pilek jika kondisi tubuh sedang tidak fit. Disisi lain, kebiasaan minum kopi sehari lebih dari tiga kali merupakan hal yang harus


(12)

menjadi perhatian. Keluarga Ibu Nengah Rati beserta anak dan istrinya biasanya minum kopi pagi sebelum bekerja ke kebun, siang hari saat di kebun dan sore hari saat dirumah. Keluarga Ibu Nengah Rati memiliki Kartu Jaminan Kesehatan berupa JKBM tetapi jarang digunakan karena tidak sering ke rumah sakit.

2.2 Masalah Prioritas

Dari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan menyelesaikan masalah dan melakukan pemberdayaan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi keluarga yang didampingi. Masalah yang dijadikan sebagai masalah prioritas untuk dipecahkan adalah masalah yang terkait dengan ekonomi dan kesehatan.

2.2.1 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi bagi keluarga Ibu Nengah Rati merupakan hal yang menjadi prioritas. Pendapatan yang masih kurang dibandingkan kebutuhan perbulannya menjadi masalah yang harus segera dituntaskan. Keterbatasan dana yang dimiliki oleh Bapak Wayan Amat juga menyebabkan keadaan rumah dan kamar mandi yang dimilikinya masih jauh dari kata bersih dan sehat.

Keadaan ekonomi yang pas-pasan dengan kebutuhan keluarga, membuat tidak terpenuhinya kebutuhan lain, seperti alokasi untuk kesehatan dan dana untuk perbaikan rumah. Dari segi kesehatan, rumah yang dimiliki Ibu Nengah Rati masih belum dapat dikatakan sehat. Misalkan saja dari minimnya ventilasi untuk pertukaran udara di dapur, sampai letak tempat sampah dan pembakaran yang berada disebelah kamar. Kamar mandi juga tidak sehat karena kurang bersih dan gelap. Sehingga diperlukan pembenahan rumah yang memerlukan biaya tambahan.

Pengeluaran untuk biaya dapur dalam sebulannya saja telah mencapai Rp 1.500.000 ditambah dengan adanya biaya tanggungan untuk Ibu Nengah Rati sebesar 450.000 per bulannya dan pengeluaran bulanan lainnya seperti listrik dan air sebesar Rp 50.000. Untuk biaya sosial rata-rata keluarga Bapak Wayan Amat harus mengeluarkan biaya Rp 50.000 per bulan. Sehingga jumlah pengeluaran keluarga Bapak Wayan Amat dalam sebulan adalah Rp 1.950.000.

Dari uraian diatas, masalah mengenai ekonomi merupakan masalah yang diprioritaskan untuk mendapatkan pemecahan masalah. Karena permasalahan ekonomi


(13)

keluarga Ibu Nengah Rati tersebut berdampak terhadap banyak hal, seperti kebutuhan sehari-hari, kesehatan dan lain-lain.

2.2.2 Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar dari setiap orang. Dengan kesehatan yang baik, setiap orang dapat melakukan aktivitas dengan baik dan melakukan pekerjaan dengan produktivitas yang baik juga. Apabila kesehatan menurun dan mengalami sakit, maka berbagai pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan maksimal.

Masalah utama kesehatan di keluarga Ibu Nengah Rati adalah hipertensi yang dialami oleh Ibu Nengah Rati.

Masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Nengah Rati terkadang akan membuatnya susah untuk bekerja dan melakukan akitivitas harian. Ibu Nengah Rati tidak pernah berobat untuk keluhan tekanan darah tingginya karena dikatakan anaknya Bapak Wayan Amat setiap hari sibuk bekerja dan ibunya menggangap keluhanya karena usia tuanya. Ia hanya akan beristirahat di rumah, maupun tidur apabila sakit kepala belakangnya kumat.

Disisi lain jarak puskesmas yang jauh membuat Ibu Nengah Rati berpikir dua kali, karena ia tidak memiliki sepeda motor pribadi dan ibunya selalu bergantung pada anaknya yang sering sibuk di tempat kerjanya. Ibu Nengah Rati mengatakan hanya liat anaknya pada waktu malam semasa makan malam setelah itu anaknya serta istrinya akan tidur karena kecapekan. Ibu Nengah Rati mengatakan mereka jarang berbicara.


(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut di cari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu memberdayakan KK dampingan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri. Pemecahannya di sesuaikan dengan kemampuan dari KK yang di dampingi sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Ibu Nengah Rati adalah:

3.1.1 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh keluarga Ibu Nengah Rati merupakan masalah yang cukup susah untuk dipecahkan. Namun sebenarnya terdapat beberapa hal kecil yang mungkin dapat dilakukan oleh Bapak Wayan Amat dan Ibu Nyoman Darmini untuk meningkatkan pendapatan yang diperolehnya setiap bulan. Beberapa hal tersebut adalah pengelolaan sampah yang benar dan menternakkan beberapa ayam . Adapun hal yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran untuk makan sehari-harinya adalah pemanfaatan sedikit lahan kosong disamping rumah Bapak Wayan Amat untuk menternakkan beberapa ayam. Ibu Nyoman Darmini yang bekerja sebagai pedagang sembako juga bisa menjual ayam dan telur untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Pada dasarnya sampah merupakan salah satu komponen yang dapat dimanfaatkan kembali apabila dikelola dengan tepat. Sampah non organik memiliki nilai ekonomis yang dapat memberikan penghasilan tambahan. Sampah organik juga dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai guna yang tinggi apabila diolah dengan baik. Salah satu pengolahan sampah organik sederhana yang dapat diterapkan adalah pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Salah satu solusi yang diberikan kepada Ibu Nengah Rati untuk meningkatkan pendapatan keluarga adalah dengan menjadikan sampah-sampah, terutama non organik menjadi sampah yang memiliki nilai ekonomis.

Sampah non organik dan sampah organik dipilah terlebih dahulu. Sampah non organik seperti botol, kaca dan kertas dikumpulkan kemudian dijual ke tempat pengepul sampah non organik sehingga memiliki nilai ekonomis. Sedangkan sampah organik dikelola menjadi kompos.


(15)

Selain pengelolaan sampah, hal lain yang dapat dilakukan keluarga Ibu Nengah Rati adalah menternakkan beberapa ayam. Bapak Wayan Amat bisa membeli beberapa ekor ayam liar yang biasanya bisa bertelur supaya Ibu Nyoman Darmini menjual di pasar telurnya. Jika saja keluarga Ibu Nengah Rati mau untuk lebih memanfaatkan ayam-ayam tersebut, hal ini dapat meningkatkan penghasilan keluarganya.

Lahan disamping rumah Ibu Nengah Rati yang dapat dimanfaatkan untuk menternakkan beberapa ayam dan dapat dimanfaatkan seperti yang dijelaskan di atas. Sayur-sayuran yang dihasilkan di kebun dan peternakan ayam diharapkan dapat membantu mengurangi pengeluaran harian untuk membeli bahan-bahan tersebut.

3.1.2 Kesehatan

Masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Nengah Rati seharusnya diperiksakan ke seorang dokter. Tekanan darah tinggi yang dimiliki oleh Ibu Nengah Rati mengharuskan minum obat penurun tensi seterusnya dan rajin kontrol di puskesmas. Belum lagi karena jarak yang jauh dari puskesmas dan kedua anggota keluarganya sibuk bekerja tiap hari. Oleh karena itu, solusi yang dapat diajukan adalah memeriksakan kesehatannya pada saat acara pelayanan kesehatan umum gratis yang diadakan oleh Puskesmas Pembantu di Desa Kedisan. Hanya dengan membawa kartu BPJS, Ibu Nengah Rati dapat memeriksa kesehatannya dengan gratis, mendapat obat, susu dan vitamin. Diharapkan dari hasil pemeriksaan ini, Ibu Nengah Rati dapat memperbaiki kesehatannya.

Selain itu, kebiasaan minum kopi tiga kali sehari Ibu Nengah Rati juga harus dikurangi. Disisi lain dapat menghemat pengeluaran, minum kopi berlebih dapat menyebabkan gangguan kesehatan berlanjut. Membuat ventilasi di dapur juga dapat mengurangi asap produksi dari memasak, supaya mencegah gangguan kesehatan pada masa depan.

Untuk masalah biaya kesehatan, solusi yang diberikan adalah dengan menjelaskan adanya Jaminan Kesehatan Nasional yaitu JKBM.

3.2 Jadwal Kegiatan

Dari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Ibu Nengah Rati. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, beserta kegiatan yang telah


(16)

pendamping laksanakan. Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Nama KK Dampingan: Nengah Rati

Lokasi : Banjar Kedisan, Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Nama Mahasiswa : Harinder Kaur NIM : 1102005191

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK Dampingan

No Hari/ Tanggal

Waktu Kegiatan Jam

1. Senin, 25 Juli 2016

16.00-20.00 Bertemu Kepala Desa Kedisan untuk mendapatkan daftar KK miskin di Desa Kedisan

4

2. Selasa, 26 Juli 2016

14.00-20.00 Mengunjungi kediaman KK Dampingan dan berkenalan dengan KK Dampingan

6

3. Rabu, 27 Juli 2016

14.00-20.00 Pendataan profil KK Dampingan dan beramah tamah. Ikut membantu menyiapkan makan malam.

6

4. Kamis, 28 Juli 2016

15.00 – 20.00 Mengikuti kegiatan KK Dampingan 5

5. Minggu, 31 Juli 2016

14.00 –20.00 Melakukan kegiatan bersama KK Dampingan, memeriksa kesehatan dasar KK Dampingan

6

6. Senin, 01 Agustus 2016

14.00-20.00 Berbincang-bincang dengan Ibu Nengah Rati masalah ekonomi, social dan kesehatan

6

7. Rabu, 03 Agustus 2016

14.00-20.00 Memantau kesehatan Ibu Nengah Rati dan mendokumentasikan kediaman beliau


(17)

8. Kamis, 04 Agustus 2016

14.00-20.00 Berkunjung ke kediaman KK dampingan untuk bersilaturahmi mengakrabkan kembali

5

9. Senin, 08 Agustus 2016

16.00-21.00 Berkunjung ke KK Dampingan dan menanyakan permasalahan yang dihadapi. Diskusi masalah pengaturan keuangan.

5

10. Selasa, 09 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Menengok KK Dampingan, membantu bekerja di kebun dan berdiskusi bahaya dan proteksi dari pestisida.

5

11. Rabu, 10 Agustus 2016

15.00-21.00 Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan dan ramah tamah.

6

12. Jumat, 12 Agustus 2016

13.00-19.00 Memberikan saran mendapatkan pemasukan dari beternak. Membantu membersihkan halaman.

6

13. Minggu, 14 Agustus 2016

16.00-21.00 Berkunjung ke rumah KK Dampingan, membantu merapikan tempat sampah yang berada di sebelah kamar tidur

5

14. Senin, 21 Agustus 2016

16.00 – 21.00 Berkunjung ke rumah KK Dampingan, memberi penjelasan pentingnya menjaga kebersihan kamar mandi, membantu memasang lampu baru di kamar mandi.

5

15. Selasa, 22 August 2016

14.00 – 20.00 Diskusi tentang masalah dan solusi yang telah diberikan selama ini, melakukan pemeriksaan kesehatan dasar terakhir.

6

16. Rabu, 24 Agustus 2016

16.00 – 20.00 Memastikan kembali hasil wawancara sebelumnya untuk laporan

4

17. Sabtu, 27 Agustus 2016

14.00 – 20.00 Kunjungan terakhir KK Dampingan, dilanjutkan dengan perpisahan dan pemberian vitamin


(18)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 25 Juli hingga 27 Agustus 2016. Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali dengan total JKEM 91 jam, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi dan melakukan pemberdayaan terhadap keluarga Ibu Nengah Rati.

4.2 Lokasi

Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Ibu Nengah Rati yaitu di Banjar Kedisan, Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Terhitung dari tanggal 25 Juli hingga tanggal 27 Agustus 2016, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 17 kali.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi dengan beberapa saran yang telah diberikan, seperti pengaturan keuangan dan pengeluaran sehari-hari, pemanfaatan sampah, pengelolaan ternak serta menggunakan JKBM apabila mengalami masalah kesehatan diharapkan dapat membantu keuangan keluarga Ibu Nengah Rati.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan belum menunjukkan hasil sepenuhnya. Setelah beberapa kali kunjungan, Ibu Nengah Rati masih memiliki tekanan darah tinggi, namun sudah mengurangi konsumsi kopi menjadi 1 kali sehari, yakni pagi hari saja. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan, keluarga


(19)

berencana untuk memeriksakan kesehatan gratis yang diadakan oleh desa di Banjar Kedisan.

4.5 Kendala

Identifikasi permasalahan yang dihadapi selama pendampingan keluarga Ibu Nengah Rati adalah sebagai berikut :

1. Bapak Wayan Amat sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WITA setiap harinya selalu berada di kebun, sehingga kunjungan awal hanya dapat dilakukan saat malam hari ketika semua anggota keluarga telah berada di rumah.

2. Ibu Nengah Rati tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya dapat berbahasa daerah Kintamani. Ini menyebabkan kesulitan berkomunikasi dengan Ibu Nengah Rati.


(20)

1

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan dan pendampingan yang telah dilakukan selama 17 kali terhadap keluarga Ibu Nengah Rati, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu keluarga Ibu Nengah Rati tergolong dalam keluarga dengan tingkat ekonomi yang kurang, dilihat dari pengeluaran yang dikeluarkan melebihi dari pendapatan yang dihasilkan keluarga. Dari sisi kebersihan lingkungan, keluarga Ibu Nengah Rati masih mengalami beberapa kendala diantaranya adalah kondisi rumah yang tidak sehat, salah satunya adalah minimnya ventilasi dan terdapatnya tempat sampah disebelah kamar tidur, serta kamar mandi yang tidak sehat. Hal ini juga disebabkan/terkait dengan masalah ekonomi yang dialami oleh Bapak Wayan Amat. Dari sisi kesehatan, Ibu Nengah Rati mengalami penyakit Hipertensi grade II yang tidak diobati. Kesehatan Ibu Nengah Rati harus segera diperiksakan dan diobati.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah: 1. Untuk meningkatkan penghasilan/pendapatan keluarga Ibu Nengah Rati ada

beberapa hal kecil yang dapat dilakukan. Diantaranya adalah pemisahan sampah organik dan non-organik, setelah itu melakukan pemanfaatan kembali sampah non-organik untuk dijual ke pengepul dan pemanfaatan sampah organic menjadi pupuk kompos. Selain pengelolaan sampah, keluarga Ibu Nengah Rati diharapkan dapat menternakkan beberapa ekor ayam, sebagai ayam petelur maupun ayam potong.

2. Memeriksakan kesehatan Ibu Nengah Rati ke Puskesmas dan menggunakan JKBM agar tidak mengeluarkan biaya. Kemudian dengan mengurangi konsumsi kopi agar dapat mengurangi keluhan kesehatan Ibu Nengah Rati.


(21)

2

LAMPIRAN

Gambar 1. Bersama Wayan Amat dan istrinya

Gambar 2. Gambar Tampak Depan Rumah Ibu Nengah Rati

Gambar 3. Ibu Nengah Rati sedang dilakukan pemeriksaan tekanan darah

Gmbar 4. Membantu Membersihkan halaman rumah


(22)

(1)

8. Kamis, 04 Agustus 2016

14.00-20.00 Berkunjung ke kediaman KK dampingan untuk bersilaturahmi mengakrabkan kembali

5

9. Senin, 08 Agustus 2016

16.00-21.00 Berkunjung ke KK Dampingan dan menanyakan permasalahan yang dihadapi. Diskusi masalah pengaturan keuangan.

5

10. Selasa, 09 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Menengok KK Dampingan, membantu bekerja di kebun dan berdiskusi bahaya dan proteksi dari pestisida.

5

11. Rabu, 10 Agustus 2016

15.00-21.00 Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan dan ramah tamah.

6

12. Jumat, 12 Agustus 2016

13.00-19.00 Memberikan saran mendapatkan pemasukan dari beternak. Membantu membersihkan halaman.

6

13. Minggu, 14 Agustus 2016

16.00-21.00 Berkunjung ke rumah KK Dampingan, membantu merapikan tempat sampah yang berada di sebelah kamar tidur

5

14. Senin, 21 Agustus 2016

16.00 – 21.00 Berkunjung ke rumah KK Dampingan, memberi penjelasan pentingnya menjaga kebersihan kamar mandi, membantu memasang lampu baru di kamar mandi.

5

15. Selasa, 22 August 2016

14.00 – 20.00 Diskusi tentang masalah dan solusi yang telah diberikan selama ini, melakukan pemeriksaan kesehatan dasar terakhir.

6

16. Rabu, 24 Agustus 2016

16.00 – 20.00 Memastikan kembali hasil wawancara sebelumnya untuk laporan

4

17. Sabtu, 27 Agustus 2016

14.00 – 20.00 Kunjungan terakhir KK Dampingan, dilanjutkan dengan perpisahan dan pemberian vitamin


(2)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 25 Juli hingga 27 Agustus 2016. Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali dengan total JKEM 91 jam, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi dan melakukan pemberdayaan terhadap keluarga Ibu Nengah Rati.

4.2 Lokasi

Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Ibu Nengah Rati yaitu di Banjar Kedisan, Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Terhitung dari tanggal 25 Juli hingga tanggal 27 Agustus 2016, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 17 kali.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi dengan beberapa saran yang telah diberikan, seperti pengaturan keuangan dan pengeluaran sehari-hari, pemanfaatan sampah, pengelolaan ternak serta menggunakan JKBM apabila mengalami masalah kesehatan diharapkan dapat membantu keuangan keluarga Ibu Nengah Rati.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga di bidang kesehatan belum menunjukkan hasil sepenuhnya. Setelah beberapa kali kunjungan, Ibu Nengah Rati masih memiliki tekanan darah tinggi, namun sudah mengurangi konsumsi kopi menjadi 1 kali sehari, yakni pagi hari saja. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan, keluarga


(3)

berencana untuk memeriksakan kesehatan gratis yang diadakan oleh desa di Banjar Kedisan.

4.5 Kendala

Identifikasi permasalahan yang dihadapi selama pendampingan keluarga Ibu Nengah Rati adalah sebagai berikut :

1. Bapak Wayan Amat sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WITA setiap harinya selalu berada di kebun, sehingga kunjungan awal hanya dapat dilakukan saat malam hari ketika semua anggota keluarga telah berada di rumah.

2. Ibu Nengah Rati tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya dapat berbahasa daerah Kintamani. Ini menyebabkan kesulitan berkomunikasi dengan Ibu Nengah Rati.


(4)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan dan pendampingan yang telah dilakukan selama 17 kali terhadap keluarga Ibu Nengah Rati, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu keluarga Ibu Nengah Rati tergolong dalam keluarga dengan tingkat ekonomi yang kurang, dilihat dari pengeluaran yang dikeluarkan melebihi dari pendapatan yang dihasilkan keluarga. Dari sisi kebersihan lingkungan, keluarga Ibu Nengah Rati masih mengalami beberapa kendala diantaranya adalah kondisi rumah yang tidak sehat, salah satunya adalah minimnya ventilasi dan terdapatnya tempat sampah disebelah kamar tidur, serta kamar mandi yang tidak sehat. Hal ini juga disebabkan/terkait dengan masalah ekonomi yang dialami oleh Bapak Wayan Amat. Dari sisi kesehatan, Ibu Nengah Rati mengalami penyakit Hipertensi grade II yang tidak diobati. Kesehatan Ibu Nengah Rati harus segera diperiksakan dan diobati.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah: 1. Untuk meningkatkan penghasilan/pendapatan keluarga Ibu Nengah Rati ada

beberapa hal kecil yang dapat dilakukan. Diantaranya adalah pemisahan sampah organik dan non-organik, setelah itu melakukan pemanfaatan kembali sampah non-organik untuk dijual ke pengepul dan pemanfaatan sampah organic menjadi pupuk kompos. Selain pengelolaan sampah, keluarga Ibu Nengah Rati diharapkan dapat menternakkan beberapa ekor ayam, sebagai ayam petelur maupun ayam potong.

2. Memeriksakan kesehatan Ibu Nengah Rati ke Puskesmas dan menggunakan JKBM agar tidak mengeluarkan biaya. Kemudian dengan mengurangi konsumsi kopi agar dapat mengurangi keluhan kesehatan Ibu Nengah Rati.


(5)

2 LAMPIRAN

Gambar 1. Bersama Wayan Amat dan istrinya

Gambar 2. Gambar Tampak Depan Rumah Ibu Nengah Rati

Gambar 3. Ibu Nengah Rati sedang dilakukan pemeriksaan tekanan darah

Gmbar 4. Membantu Membersihkan halaman rumah


(6)