11
perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.
2.2. Expected return
Menurut Jogiyanto 2010, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dibedakan menjadi
dua, yaitu realized return dan expected return. Realized return
merupakan return
yang telah
terjadi, menggunakan data historis. Realized return penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan, juga berguna sebagai dasar penentuan
expected return dan resiko di masa mendatang. Expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang. Berbeda dengan realized return yang sifatnya sudah terjadi, expected return
sifatnya belum terjadi. Single Index Model
Pada tahun
1963, William
Sharpe mengembangkan model analisis portofolio yang disebut
Single Index Model Model Indeks Tunggal. Model ini merupakan penyederhanaan perhitungan dari model
Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input
yang diperlukan
dalam perhitungan
model Markowitz. Single Index Model Model Indeks Tunggal
juga dapat
digunakan untuk
menghitung return
ekspektasi dan risiko portofolio. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan
bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah
12
dengan indeks harga pasar Jogiyanto, 2010. Pada umumnya saham yang diamati kebanyakan saham
mengalami kenaikan saham jika indeks harga saham naik, begitu juga sebaliknya jika harga saham turun,
kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menggambarkan bahwa return-return dari sekuritas
mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum common response terhadap perubahan nilai pasar.
Model indeks tunggal dapat dirumuskan sebagai berikut: �
�
=
�
+
�
�
�
+ �
�
………………………………… 1
Keterangan: �
�
= stock return �
�
= market return
�
= konstanta
�
= beta yang merupakan koefesien yang mengukur perubahan
�
�
akibat dari perubahan �
�
, �
�
= kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama dengan nol atau
� �
�
= .
2.3. R-squared
Dufour 2011
menyatakan bahwa
koefisien determinasi R
2
mengukur proporsi varians dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen
≤ �
2
≤ . Misalkan �
2
= .8 menunjukkan bahwa 80 dari perubahan dalam variabel dependen dijelaskan oleh
variabel independennya. Dalam memperkirakan harga saham, R
2
digunakan untuk melihat sejauh mana model yang digunakan mampu menjelaskan perubahan harga
saham. Misalnya market model atau dikenal single index model seperti pada persamaan 1 yaitu model yang
digunakan untuk memprediksi harga saham stock return
13
berdasarkan pergerakan harga pasar market return. Semakin tinggi nilai R
2
berarti variabel dependennya yaitu stock
return mampu
dijelaskan oleh
variabel independennya yaitu market return, sebaliknya jika R
2
rendah berarti stock return lebih mampu dijelaskan variabel lain.
2.4. Perumusan Hipotesis