PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TINGKAT KECAMATAN (Studi pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

ABSTRACT

SOCIETY PARTICIPATION IN PLANNING DEVELOPMENT MEETING
(PDM) DISTRICT LEVEL
(Study In District Planning Development Meeting In South Kotabumi
Regency At North Lampung)

BY:

HENDRI US
NPM. 0726021019

Planning development Region is one of instrument that became success key at
region development. To carry out the development at region is needed various
stages started from planning activity. Good or bad planning that appointed of
course it is big influences towards success or itself region development failure.
Since used law number 25 year 2004 about Planning National Development
System, planning development forum and participative budgeting with buttom up
pattern changes it name be Planning Development Meeting (PDM).
PDM District is an important district meeting year’s forum to get priority activity
from village/sub-district. And it agrees of planning activity rushes by village/subdistrict. The district concerned as base district work plan arrangement and

regency/city region ware work unit work plan in the year next. for that author
feels to do watchfulness related to PDM this district as a mean to describes society
participation with see society participation ladder location in PDM district based
on theory that proposed by Arnstein.
This research uses a qualitative approach. This research is chosen because the
researcher wants to get description about society participation in PDM at south
Kotabumi district regency of north Lampung. Data source is gotten from primary
data and secondary data. Data collecting technique uses interview and
documentation. Data processing technique passes data reduction stage, data
presentation, and data verification.

Result discussion about society participation in PDM is: Society participation
related to society involvement in preparation stage PDM at the executor
team/committee PDM district socializes about related execution planning PDM of
society participation. Participation form in this stage belongs to the directly
participation that is society involved directly in village/sub-district level meeting.
Society comes to impersonate in activity. In execution stage PDM district
societies’ participation in south Kotabumi district form of following the meeting
process in discussing and agreement pickings PDM from village/sub-district level
that it will be developing priority activity at district area of south Kotabumi

district. Besides that, societies’ participation form of discussing and deciding the
development priority activity at district level covered in village/sub-district
development activity priority. In district society execution stage in south
Kotabumi district participates in form of this thinking is marked by society’s
willing existence to determines the activity priority genuinely which is become
the problem and need that it must be overcome as soon as possible.
Society participation ladder location in PDM district at south Kotabumi district in
preparing stage PDM district presents in level “information delivery”. While
execution stage of PDM district at south Kotabumi district present in level
“peaceful”. So it can be concluded the district society participation ladder location
at south Kotabumi in district PDM present in level “Tokenism/Present”. With
society’s reason in district PDM is not thoroughly given authority to determine
planning development yet. Society has passed to develop meeting forum by
government involved. But in the fact, practically society’s position in this activity
is only has run development meeting process mechanism that appointed.
Keyword: Participation and Planning Development Meeting

ABSTRAK

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TINGKAT
KECAMATAN
(Studi pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

Oleh :

HENDRI US
NPM. 0726021019

Perencanaan pembangunan daerah merupakan salah satu instrumen yang menjadi
kunci keberhasilan pelaksanaan pembangunan di daerah. Untuk melaksanakan
pembangunan di daerah diperlukan berbagai tahapan yang pada dasarnya dimulai
dari kegiatan perencanaan. Baik atau buruknya perencanaan yang ditetapkan
tentunya akan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan atau kegagalan
pembangunan daerah itu sendiri. Semenjak diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
forum perencanaan pembangunan dan penganggaran yang partisipatif dengan pola
buttom up tersebut berubah namanya menjadi Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang).

Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah tahunan para pemangku
kepentingan ditingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan kegiatan prioritas
dari desa/kelurahan serta menyepakati rencana kegiatan lintas desa/kelurahan di
kecamatan yang bersangkutan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja
Kecamatan dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota
pada tahun berikutnya. Untuk itu penulis merasa perlu melakukan penelitian
terkait dengan Musrenbang Kecamatan ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan
partisipasi masyarakat serta melihat letak tangga partisipasi masyarakat dalam
Musrenbang Kecamatan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Arnstein.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena
peneliti ingin memperoleh gambaran tentang partisipasi masyarakat pada
Musrenbang di Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Sumber
data diperoleh dari data primer dan sekunder. Tehnik pengumpulan data
menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Tehnik pengolahan data melalui
tahap reduksi data, penyajian data, kemudian verifikasi data.
Hasil pembahasan mengenai partisipasi masyarakat dalam Musrenbang
Kecamatan, yaitu : Partisipasi masyarakat yang terkait dengan keterlibatan
masyarakat dalam tahap persiapan Musrenbang yakni pada saat Tim/Panitia
Pelaksana Musrenbang Kecamatan mensosialisasikan terkait rencana pelaksanaan

Musrenbang. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap ini adalah tergolong
partisipasi secara langsung yaitu masyarakat terlibat langsung dalam musyawarah
tingkat desa/kelurahan, masyarakat ikut berperan serta dalam kegiatan tersebut.
Dalam tahap pelaksanaan Musrenbang Kecamatan partisipasi masyarakat
kecamatan Kotabumi Selatan dalam bentuk mengukiti proses musyawarah dalam
membahas dan menyepakti hasil-hasil Musrenbang dari tingkat desa/kelurahan
yang akan menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan
Kotabumi Selatan, selain itu partisipasi masyarakat dalam bentuk bagaimana
membahas dan menetapkan kegiatan prioritas pembangunan di tingkat kecamatan
yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan desa/kelurahan.
Dalam tahap pelaksanaan masyarakat kecamatan Kotabumi Selatan berpartisipasi
dalam bentuk pemikiran ini ditandai dengan adanya keinginan masyarakat
menentukan prioritas kegiatan yang benar-benar merupakan persoalan dan
kebutuhan yang harus segera ditanggulangi.
Letak tangga partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Kecamatan di Kecamatan
Kotabumi Selatan pada Tahap persiapan Musrenbang Kecamatan berada pada
level “Penyampaian Informasi”. Sedangkan tahap pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan di Kecamatan Kotabumi Selatan, berada pada tingkat “Penentraman”.
Sehingga dapat disimpulkan Letak Tangga Partisipasi masyarakat Kecamatan
Kotabumi Selatan dalam Musrenbang Kecamatan berada pada tingkat

“Tokenisme/Hadiah”. dengan alasan masyarakat dalam Musrenbang Kecamatan
ini belum sepenuhnya diberikan wewenang untuk menentukan perencanaan
pembangunan. Masyarakat melalui forum musyawarah pembangunan yang
difasilitasi oleh pihak pemerintah seolah-olah telah dilibatkan namun pada
kenyataannya posisi masyarakat dalam kegiatan ini hanya menjalankan
mekanisme proses musyawarah pembangunan yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Partisipasi dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan