Permasalahan Analisis Situasi dan Permasalahan

namun juga sedikit-sedikit sudah mulai menggunakan kurikulum 2013 meskipun belum sempurna. Dari KI-KD diturunkan menjadi silabus, dan diturunkan lagi menjadi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP disusun pada sebelum proses pembelajaran. Kurikulum dikembangkan berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Dari panduan kurikulum tersebut, maka sekolah dapat menentukan kebutuhan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, selain kemampuan akademis, seperti keterampilan hidup mandiri, yang dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, meliputi: pramuka, karate, angklung, dan menggambar. Kurikulum 2013 di SLB B Karnnamanohara jadi pada pelaksanaanya masih melakukan penyesuaian antara kurikulum dan metode yang digunakan dimana sekolah menggunakan Metode Martenal Reflektif MMR dalam kegiatan pembelajarannya. Adapun beban belajar kegiatan tatap muka untuk SLB B Karnnamanohara adalah sebagai berikut: Jam Pelajaran Waktu Pelajaran 1 08.00 – 08.35 Pelajaran 2 08.35 – 09.10 Pelajaran 3 09.10 – 09.45 Istirahat 09.45 – 10.15 Pelajaran 4 10.15 – 10.50 Pelajaran 5 10.50 – 11.25 ISHOMA 11.25 – 13.00 Pelajaran 6 13.00 – 13.35 Pelajaran 7 13.35 – 14.10 Pelajaran 8 14.10 – 14.55

2. Permasalahan

Tunarungu merupakan suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak mampu menangkap rangsang bunyi terutama yang melalui indera pendengaran, sebagai akibat dari adanya kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran. Oleh karena itu penyandang tunarungu memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus. Pembelajaran anak tunarungu lebih ditekankan pada bahasa oleh karena itu anak tunarungu harus banyak dilatih dan diajarkan berbahasa agar dapat berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga dalam pembelajaran di kelas, siswa tunarungu dituntut untuk berbicara tentang pengalaman yang dialami anak. Sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, kurikulum yang digunakanpun ikut berubah. Dari tahun sebelumnya yang masih menggunakan KTSP, sedangkan untuk tahun ini merupakan tahun pertama dimana guru-guru di SLB B Karnnamanohara menggunakan Kurikulum 13. Akan tetapi penyesuaian dengan Kurikulum 13 masih membingungkan bagi pengajar karena harus mengaitkan antara MMR dengan teknis pembelajaran Kurikulum 13 dan penilaiannya. Selain penyesuai kurikulum, sarana prasarana disekolah yang masih kurang seperti lapangan untuk pelaksanaan kegiatan olahraga, ruangan kelas yang sempit atau kurang sesuai dengan jumlah siswa.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Tahapan pertama PPL yang harus dilalui oleh mahasiswa khususnya mahasiswa S1 PLB adalah PPL 1 dengan kegiatan observasi baik sekolah maupun siswa. Tujuannya adalah untuk dapat mengetahui kondisi sekolah termasuk seluruh komponen di dalamnya, termasuk kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah. Selanjutnya hasil observasi tersebut digunakan sebagai dasar perumusan program dan rancangan kegiatan PPL. Tugas mahasiswa di sekolah tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga turut serta dalam kegiatan sekolah. Adapun rancangan persiapan kegiatan PPL diantaranya:

1. Pembekalan PPL

Kegiatan pembekalan PPL baik itu PPL 1 maupun PPL 2 merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan PPL. Pembekalan PPL bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat melaksanakan kegiatan PPL dengan baik. Kegiatan pembekalan PPL 1 dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Luar Biasa, sedangkan pembekalan PPL 2 dilakukan oleh pihak LPPMP. 2. Pelaksanaan PPL 1 PPL 1 merupakan kegiatan khusus bagi mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Luar Biasa. Kegiatan dalam PPL 1 adalah observasi, umumnya untuk melihat keadaan sekolah beserta komponennya, dan khususnya menentukan subyek dan mencari masalah yang dihadapi subyek. 3. Pembekalan Metode Pembelajaran di Sekolah Pembekalan metode pembelajaran dilakukan oleh pihak sekolah sebelum pelaksanaan PPL 2, pelaksanaannya selama kurang lebih satu minggu. Materi yang diberikan adalah pengenalan MMR Metode Maternal Reflektif yang merupakan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah. Selain itu dijelaskan juga mengenai mekanisme pembuatan RPP. 4. Penerjunan Mahasiswa PPL Penerjunan mahasiswa PPL merupakan kegiatan simbolis penyerahan mahasiswa PPL dari pihak universitas yang diwakili oleh Dosen Pembimbing Lapangan DPL kepada pihak sekolah yang diwakili oleh guru Koordinator

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II UNY LOKASI SLB B KARNNAMANOHARA (Alamat : Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta).

0 1 171

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II LOKASI SLB B Karnnamnohara Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarata.

1 5 168

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 DEPOK CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 169

LAPORAN PRATEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SLB B KARNNAMANOHARA Alamat: Jl. Pandean Gang. Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 95

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi Sekolah Luar Biasa Bagian B Karnnamanohara Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 174

LAPORAN INDIVIDU HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SLB B KARNNAMANOHARA Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 188

LAPORAN PPL II LOKASI DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 4 156

LAPORAN PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SLB B KARNNAMOHARA Alamat : Jl. Pandean 2 Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman Periode : 15 Juli 2016 s.d 15 September 2016.

0 1 151

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SLB- B KARNNAMANOHARA Kelas Dasar Empat (4) LOKASI SLB KARNNA MANOHARA DERESAN Jl. Pandean No. 2 Gang Wulung CC Depok.

0 3 156

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN INDIVIDU Lokasi SLB SLB Yapenas Nglaren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

1 2 28