41
menggunakan pendekatan SAVI ini nilai hasil belajar siswa tidak hanya diperoleh dari nilai post test saja, nilai lain seperti nilai LKS dan LDS juga
berperan besar dalam penilaian. Hal ini terlihat bahwa pada kelas VIIID dan VIIIE untuk nilai LKS diperoleh nilai tertinggi sebesar 82 dan 82,5
dan nilai terendah sebesar 66,5, sedangkan untuk nilai LDS diperoleh nilai tertinggi sebesar 84,8 dan 82,5 dan nilai terendah sebesar 78,8. Menurut
Anni 2005: 105 tingkat kemampuan kognitif, psikomotorik, afektif, motivasi, minat dan harapan seseorang terhadap bahan belajar yang
dipelajari adalah berpengaruh terhadap proses, hasil dan transfer belajar.
2. Aktivitas Siswa selama Pembelajaran
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Aktivitas yang diamati selama proses
pembelajaran dengan pendekatan SAVI meliputi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dan aktivitas
siswa pada saat presentasi hasil diskusi. Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada tabel 3 dapat dilihat bahwa rata-rata
aktivitas siswa termasuk dalam kategori aktif. Pada kelas VIIID, untuk pertemuan I, rata-rata persentase keaktifan siswa sebesar 80,63,
pertemuan II 80,22, pertemuan III 81,47, pertemuan IV 81,25 sehingga diperoleh rata-rata aktifitas siswa dari semua pertemuan sebesar
80,89 dan termasuk dalam kriteria aktif. Pada kelas VIIIE, pertemuan I rata-rata persentase aktifitas siswa sebesar 80,85, pertemuan II 81,73,
pertemuan III 81,95, pertemuan IV 81,65 dan diperoleh rata-rata dari semua pertemuan sebesar 81,54 termasuk dalam kriteria aktif. Rata-rata
aktivitas dari kedua kelas tersebut dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI sudah memenuhi
indikator keberhasilan yaitu secara klasikal ≥ 75 siswa aktif dalam
proses pembelajaran. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siswa aktif dalam berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan
siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan bimbingan guru.
42
Keaktifan dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan minat dan motivasi belajar yang tinggi dan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan aktivitas belajar yang berdampak pada peningkatan hasil belajar. Sardiman 2007: 95 mengatakan bahwa didalam belajar
diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Dalam penelitian ini, dengan melakukan suatu diskusi kelompok
siswa dapat saling berinteraksi, bertukar pendapat dan pikiran dengan siswa lain. Siswa diajak untuk berfikir, memecahkan suatu masalah
dengan menjawab pertanyaan yang ada pada LDS. Selain itu pada saat presentasi siswa juga dilatih untuk berbicara, mengemukakan pendapat
didepan kelas dan menanggapi pendapat dari siswa lain. Dengan cara belajar seperti inilah siswa tidak merasa jenuh dan bosan, apalagi diakhir
pertemuan guru memberikan penguatan dengan media power point yang disertai dengan gambar-gambar tentang materi pertumbuhan dan
perkembangan yang dapat menumbuhkan semangat, motivasi dan minat siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan pada dua kelas yaitu kelas VIIID dan VIIIE, diketahui bahwa selama proses pembelajaran dengan
pendekatan SAVI siswa yang tergolong sangat aktif sebanyak 20 siswa, tergolong aktif sebanyak 44 siswa dan yang tergolong cukup aktif
sebanyak 16 siswa. Hal ini disebabkan karena kebanyakan siswa yang tergolong sangat aktif dan aktif adalah siswa yang sangat pandai dan
mempunyai aktivitas dan keberanian yang tinggi dalam belajar, sehingga selama proses pembelajaran siswa tersebut selalu bertanya
mengungkapkan pendapat dan memberikan suatu tanggapan ketika proses diskusi dan presentasi berlangsung. Siswa yang cukup aktif adalah siswa
yang tergolong kurang pandai dan mempunyai kemampuan yang terbatas sehingga dalam pelaksanaan diskusi dan presentasi siswa tersebut kurang
berani dan kurang percaya diri dalam menjawab, bertanya maupun
43
memberi tanggapan, sehingga kurang begitu aktif selama proses pembelajaran. Meskipun masih ada siswa yang cukup aktif dalam belajar,
proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu
≥ 75 siswa aktif dalam belajar.
3. Motivasi dan Minat siswa