W:
BAB V I N FORM ASI YAN G D I KECUALI KAN
Pa sa l 1 7
Set iap Badan Publik waj ib m em buka akses bagi set iap Pem ohon I nform asi Publik unt uk m endapat kan I nform asi Publik, kecuali:
a. I nform asi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon I nform asi Publik dapat m engham bat proses
penegakan hukum , yait u inform asi yang dapat : 1. m engham bat proses penyelidikan dan penyidikan suat u
t indak pidana; 2. m engungkapkan ident it as inform an, pelapor, saksi,
dan at au korban yang m enget ahui adanya t indak pidana; 3. m engungkapkan dat a int elij en krim inal dan rencana-
rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bent uk kej ahat an t ransnasional;
4. m em bahayakan keselam at an dan kehidupan penegak huk um dan at au keluarganya; dan at au
5. m em bahayakan keam anan peralat an, sarana, dan at au prasarana penegak huk um .
b. I nform asi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon I nform asi Publik dapat m engganggu k epent ingan
perlindungan hak at as kekayaan int elekt ual dan perlindungan dari persaingan usaha t idak sehat ;
c. inform asi yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon I nform asi Publik dapat m em bahayakan pert ahanan dan
keam anan negara, y ait u: 1. inform asi t ent ang st rat egi, int elij en, operasi, t akt ik dan
t eknik yang berkait an dengan penyelenggaraan sist em pert ahanan dan keam anan negara, m eliput i t ahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran at au evaluasi dalam kait an dengan ancam an dari dalam dan luar
negeri;
2. dokum en yang m em uat t ent ang st rat egi, int elej en, operasi, t eknik dan t akt ik yang berkait an dengan
penyelenggaraan sist em pert ahanan dan keam anaan negara yang m eliput i t ahap perencanaan, pelaksanaan
dan pengakhiran at au evaluasi;
3. j um lah, kom posisi, disposisi, at au dislokasi kekuat an dan kem am puan dalam penyelenggaraan sist em pert ahanan
dan keam anan negara sert a rencana pengem bangannya; 4. gam bar dan dat a t ent ang sit uasi dan keadaan pangkalan
dan at au inst alasi m ilit er; 5. dat a perkiraan kem am puan m ilit er dan pert ahanan
negara lain t erbat as pada segala t indakan dan at au indikasi negara t ersebut yang dapat m em bahayakan
kedaulat an Negara Kesat uan Republik I ndonesia dan at au dat a t erkait kerj asam a m ilit er dengan negara lain yang
disepakat i dalam perj anj ian t ersebut sebagai rahasia at au sangat rahasia;
6. sist em persandian negara; dan at au 7. sist em int elij en negara.
d. I nform asi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon I nform asi Publik dapat m engungkapkan k ekayaan
alam I ndonesia; e. I nform asi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada
Pem ohon I nform asi Publik, dapat m erugikan k et ahanan ekonom i nasional:
1. rencana awal pem belian dan penj ualan m at a uang nasional at au asing, saham dan aset vit al m ilik negara;
2. rencana awal perubahan nilai t ukar, suk u bunga, m odel operasi inst it usi keuangan;
3. rencana awal perubahan suk u bunga bank, pinj am an pem erint ah, perubahan paj ak, t arif, at au pendapat an
negara daerah lainnya; 4. rencana awal penj ualan at au pem belian t anah at au
propert i; 5. rencana awal invest asi asing;
W:
6. proses dan hasil pengawasan perbankan, asuransi, at au lem baga keuangan lainnya; dan at au
7. hal- hal yang berkait an dengan proses pencet akan uang. f.
I nform asi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon I nform asi Publik, dapat m erugikan kepent ingan
hubungan luar negeri: 1. posisi, daya t awar dan st rat egi yang akan dan t elah
diam bil oleh
negara dalam
hubungannya dengan
negosiasi int ernasional; 2. korespondensi diplom at ik ant arnegara;
3. sist em kom unikasi dan persandian yang dipergunakan dalam m enj alankan hubungan int ernasional; dan at au
4. perlindungan dan pengam anan infrast rukt ur st rat egis I ndonesia di luar negeri.
g. inform asi yang apabila dibuka dapat m engungkapkan isi akt a ot ent ik yang bersifat pribadi dan kem auan t erakhir at aupun
wasiat seseorang; h. inform asi yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pem ohon
I nform asi Publik dapat m engungkap rahasia pribadi, yait u:
1. riwayat dan kondisi anggot a keluarga; 2. riwayat , kondisi dan perawat an, pengobat an kesehat an
fisik, dan psikis seseorang; 3. kondisi keuangan, aset , pendapat an, dan rekening bank
seseorang; 4. hasil- hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilit as,
int elekt ualit as, dan rekom endasi kem am puan seseorang; dan at au
5. cat at an yang m enyangkut pribadi seseorang yang berkait an dengan kegiat an sat uan pendidikan form al dan
sat uan pendidikan nonform al. i.
m em orandum at au surat - surat ant ar Badan Publik at au int ra Badan Publik, yang m enurut sifat nya dirahasiakan kecuali
at as put usan Kom isi I nform asi at au pengadilan; j .
inform asi yang
t idak boleh
diungkapkan berdasarkan
Undang- Undang.
Pa sa l 1 8
1 Tidak t erm asuk dalam kat egori inform asi yang dikecualikan
adalah inform asi berikut : a. put usan badan peradilan;
b. ket et apan, keput usan, perat uran, surat edaran, at aupun
bent uk kebij akan lain, baik yang t idak berlaku m engikat m aupun m engikat ke dalam at aupun ke luar sert a
pert im bangan lem baga penegak hukum ; c. surat perint ah penghent ian penyidikan at au penunt ut an;
d. rencana pengeluaran t ahunan lem baga penegak hukum ; e. laporan keuangan t ahunan lem baga penegak hukum ;
f. laporan hasil pengem balian uang hasil korupsi; dan at au g. inform asi lain sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 ayat
2 . 2 Tidak t erm asuk inform asi yang dikecualikan sebagaim ana
dim aksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, ant ara lain apabila :
a.
pihak yang rahasianya diungkap m em berikan perset uj uan t ert ulis; dan at au
b.
pengungkapan berkait an dengan posisi seseorang dalam j abat an- j abat an publik.
3 Dalam hal kepent ingan pem eriksaan perkara pidana di pengadilan, Kepala Kepolisian Republik I ndonesia, Jaksa Agung, Ket ua
Mahkam ah Agung, Ket ua Kom isi Pem berant asan Korupsi, dan at au Pim pinan lem baga negara penegak hukum lainnya yang
diberi kewenangan
oleh Undang- Undang
dapat m em buka
inform asi yang dikecualikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 huruf a, hur uf b, hur uf c, hur uf d, hur uf e, huruf f, hur uf i, dan
huruf j . 4 Pem bukaan inform asi y ang dikecualikan sebagaim ana yang
dim aksud pada ayat 3 dilakukan dengan cara m engaj ukan
W:
perm int aan izin kepada Pr esiden. 5 Perm int aan izin sebagaim ana dim aksud pada ayat 3 dan ayat
4 unt uk kepent ingan pem eriksaan perkara perdat a yang berkait an dengan keuangan at au kekayaan negara di pengadilan,
perm int aan izin diaj ukan oleh Jaksa Agung sebagai pengacara negara kepada Presiden.
6 I zin t ert ulis sebagaim ana yang dim aksud pada ayat 3 , ayat 4 , dan ayat 5 diberikan oleh Presiden kepada Kepala Kepolisian
Republik I ndonesia, Jaksa Agung, Ket ua Kom isi Pem berant asan Korupsi, Pim pinan Lem baga Negara Penegak Hukum lainnya,
at au Ket ua Mahkam ah Agung.
7 Dengan
m em pert im bangkan kepent ingan
pert ahanan dan
keam anan negara dan kepent ingan um um , Presiden dapat m enolak perm int aan inform asi yang dikecualikan sebagaim ana
dim aksud pada ayat 3 , ayat 4 dan ayat 5 .
Pa sa l 1 9
Pej abat Pengelola I nform asi dan Dokum ent asi di set iap Badan Publik waj ib
m elakukan penguj ian
t ent ang konsekuensi
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 dengan saksam a dan penuh ket elit ian
sebelum m enyat akan I nform asi Publik t ert ent u dikecualikan unt uk diakses oleh set iap Orang.
Pa sa l 2 0
1 Pengecualian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 huruf a, huruf b, hur uf c, huruf d, hur uf e, dan hur uf f t idak bersifat
perm anen. 2 Pengat uran lebih lanj ut m engenai j angka wakt u pengecualian
diat ur dalam Perat uran Pem erint ah.
BAB VI M EKAN I SM E M EM PEROLEH I N FORM ASI