Tinjauan Pustaka T1 672010167 Full text

3 Hasil perhitungan kriteria dan alternatif tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi Router Cisco seri berapa yang akan dipilih dengan menggunakan metode AHP dan output berupa aplikasi berbasis desktop. Seluruh proses perhitungan, tujuan dan hasil rekomendasi digunakan untuk membantu admin jaringan dalam pemilihan Router Cisco.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Cisco Learning Routing Network” memperkenalkan beberapa router merk Cisco yang digunakan dalam penelitian dan penggunaan router untuk keperluan bisnis dan lembaga, serta penggunaan router sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya [5]. Penelitian yang berjudul “Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring Sistem Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan Pendekatan AHP Pada PT XYZ ” dalam penelitian ini menentukan perangkat lunak apa yang akan digunakan sebagai monitoring jaringan dengan menggunakan metode AHP sebagai metode dalam pengambilan keputusan menggunakan tool expert chooice 200 dimana kriteria yang digunakan adalah Teknologi related, User related dan vendor realted , sedangkan untuk alternatif menggunakan macam-macam dari software monitoring jaringan seperti Nagios, Cacti, Open NMS dan Dude [6]. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu masalah dalam proses pengambilan keputusan. Masalahnya adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan router Cisco sangat riskan bila tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan. Dengan bermacam-macam spesifikasi dari masing masing router Cisco diharapakan seorang admin jaringan mengerti akan kebutuhan dari router dari perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan router. Dengan demikian dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu masalah diatas. Sistem pendukung keputusan merupakan mengkombinasikan alternatif- alternatif solusi sehingga dapat diperoleh solusi tersebut. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur. Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang mendukung pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat [4]. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty 1993, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan memepercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan sebjektif tentang pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut [4]. 4 Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah sebagai berikut [7] : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini menjelaskan tentang menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Melalui masalah yang ada didapatkan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria jika mungkin diperlukan. 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [n-12] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Nilai dari rondom indexRI dan skala penilaian perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Tabel Nilai RI [7] N RI 1 0,00 2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,14 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,58 Hiraki AH Ga pertama a akan dikaj yang haru paling ide tahap ini j dalam pen Ro dua jaring jaringan k Computer sistem bus tugas khus Ro yaitu Inter konfiguras yang men mengguna dari route memory interface [ Ko CP dalam op Tab Nilai 1 3 5 7 9 2,4,6,8 HP dalam pe ambar 1 me adalah tujua ji yaitu Cisc us dipenuhi eal. Tahap umlah dari nelitian ini h outer adalah gan atau le ke jaringan l r PC dekst s dan banya sus yang tid outer memb rnetwork O sinya. Konf ngontrol al akan protok er adalah r NVRAM, [9]. omponen ut PU – Centr perating sys bel 2 Skala pe Eleme Eleme Eleme Eleme Eleme Nilai-n enelitian ini G enjelaskan m an utama ya co Router. T oleh semua ketiga adal alternatif ti hanya meng h komputer ebih jaring lain. Router top, router m ak sistem in dak dimiliki butuhkan o Operating Sy figurasi-kon liran trafik kol routing u random-acc flash mem ama dari ro ral Process stem . Bebe 5 enilaian perba en A dan B s en A lebih p en A kuat tin en A sangat en A mutlak nilai interm i dapat dilih Gambar 1 Hir mengenai h ang akan di Tahap yang a alternatif lah alternat idak dibatas ggunakan lim khusus yan gan komput r memiliki k memiliki C nputoutput i oleh PC de operating sy System IOS nfigurasi ini k yang ma untuk mene ess memory mory, read- outer adalah ing Unit be erapa fungs andingan berpa Inter sama pentin penting darip ngkat kepen kuat tingka k lebih penti mediet hat pada Gam rarki AHP irarki AHP icapai atau g kedua adal agar layak tif atau pili si sesuai de ma alternati ng berfungs ter untuk m komponen y Central Proc t [9]. Router esktop . system untu S software i berisi perin asuk dan k entukan jalu ry RAM, -only memo h sebagai ber ertugas men si yang di asangan [8] rpretasi ng pada B ntingannya d at kepenting ing daripada mbar 1 dalam pen penyelesaia lah kriteria, untuk menj ihan penyel ngan kebutu if. i sebagai pe meneruskan yang sama d cessing Unit r didisain u uk menjalan untuk menj ntah-perinta keluar dari ur terbaik. K nonvolatile ory ROM rikut [10]: njalankan p laukan ole daripada B gannya darip a B nelitian ini, an masalah , kriteria ap jadi pilihan lesaian mas tuhan, sedan enghubung n data dari dengan Per t CPU, me untuk melak nkan fungs njalankan fil ah dan param router . R Komponen u e random-a dan inter perintah-per eh CPU se pada B tahap yang a saja yang salah, ngkan antar i satu rsonal emori kukan sinya, le-file meter Router utama access rface- rintah eperti: inisialisasi sebuah mi RA cache fast Pada keba fungsi rou memory s interface-i hilang kal random-ac suatu mod Fla Router no dengan ca maupun ti selama pr langsing d PCMCIA RO startup dia adalah unt ke RAM. alternatif.

3. Me