3
Hasil perhitungan kriteria dan alternatif tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi Router Cisco seri berapa yang akan dipilih dengan menggunakan
metode AHP dan output berupa aplikasi berbasis desktop. Seluruh proses perhitungan, tujuan dan hasil rekomendasi digunakan untuk membantu admin
jaringan dalam pemilihan Router Cisco.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Cisco Learning Routing Network” memperkenalkan beberapa router merk Cisco yang digunakan dalam
penelitian dan penggunaan router untuk keperluan bisnis dan lembaga, serta penggunaan router sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya [5].
Penelitian yang berjudul “Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring
Sistem Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan Pendekatan AHP Pada PT XYZ ” dalam penelitian ini menentukan perangkat lunak apa yang
akan digunakan sebagai monitoring jaringan dengan menggunakan metode AHP sebagai metode dalam pengambilan keputusan menggunakan tool expert chooice
200
dimana kriteria yang digunakan adalah Teknologi related, User related dan vendor realted
, sedangkan untuk alternatif menggunakan macam-macam dari software monitoring
jaringan seperti Nagios, Cacti, Open NMS dan Dude [6]. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu masalah
dalam proses pengambilan keputusan. Masalahnya adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan router Cisco sangat riskan bila tidak sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan dari perusahaan. Dengan bermacam-macam spesifikasi dari masing masing router Cisco diharapakan seorang admin jaringan mengerti akan
kebutuhan dari router dari perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan router. Dengan demikian dibutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu masalah diatas.
Sistem pendukung keputusan merupakan mengkombinasikan alternatif- alternatif solusi sehingga dapat diperoleh solusi tersebut. Sistem pendukung
keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang
mendukung pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat
keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat [4].
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty 1993, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan
dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan memepercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan sebjektif tentang
pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak
untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut [4].
4
Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut [7] : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap
ini menjelaskan tentang menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Melalui masalah yang ada didapatkan solusi yang
mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap
berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah
menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan
atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan
subkriteria jika mungkin diperlukan. 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat
untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis
kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi
dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen
lainnya. 4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian
seluruhnya sebanyak n x [n-12] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka
dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Nilai dari rondom indexRI dan skala penilaian perbandingan
berpasangan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Tabel Nilai RI [7]
N RI 1 0,00
2 0,00 3 0,58
4 0,90 5 1,12
6 1,14 7 1,32
8 1,41 9 1,45
10 1,49 11 1,51
12 1,58
Hiraki AH
Ga pertama a
akan dikaj yang haru
paling ide tahap ini j
dalam pen
Ro dua jaring
jaringan k Computer
sistem bus tugas khus
Ro yaitu Inter
konfiguras yang men
mengguna dari route
memory
interface [
Ko CP
dalam op
Tab
Nilai 1
3 5
7 9
2,4,6,8 HP dalam pe
ambar 1 me adalah tujua
ji yaitu Cisc us dipenuhi
eal. Tahap umlah dari
nelitian ini h outer
adalah gan atau le
ke jaringan l r
PC dekst s dan banya
sus yang tid outer
memb rnetwork O
sinya. Konf ngontrol al
akan protok er
adalah r NVRAM,
[9]. omponen ut
PU – Centr perating sys
bel 2 Skala pe
Eleme Eleme
Eleme Eleme
Eleme Nilai-n
enelitian ini
G
enjelaskan m an utama ya
co Router. T oleh semua
ketiga adal alternatif ti
hanya meng h komputer
ebih jaring lain. Router
top, router m ak sistem in
dak dimiliki butuhkan o
Operating Sy figurasi-kon
liran trafik kol routing u
random-acc flash mem
ama dari ro ral Process
stem . Bebe
5 enilaian perba
en A dan B s en A lebih p
en A kuat tin en A sangat
en A mutlak
nilai interm i dapat dilih
Gambar 1 Hir
mengenai h ang akan di
Tahap yang a alternatif
lah alternat idak dibatas
ggunakan lim khusus yan
gan komput r
memiliki k memiliki C
nputoutput i oleh PC de
operating sy System
IOS nfigurasi ini
k yang ma untuk mene
ess memory mory, read-
outer adalah ing Unit
be erapa fungs
andingan berpa
Inter sama pentin
penting darip ngkat kepen
kuat tingka k lebih penti
mediet hat pada Gam
rarki AHP
irarki AHP icapai atau
g kedua adal agar layak
tif atau pili si sesuai de
ma alternati ng berfungs
ter untuk m komponen y
Central Proc t
[9]. Router esktop
. system
untu S software
i berisi perin asuk dan k
entukan jalu ry
RAM, -only memo
h sebagai ber ertugas men
si yang di
asangan [8]
rpretasi ng
pada B ntingannya d
at kepenting ing daripada
mbar 1
dalam pen penyelesaia
lah kriteria, untuk menj
ihan penyel ngan kebutu
if. i sebagai pe
meneruskan yang sama d
cessing Unit r
didisain u uk menjalan
untuk menj ntah-perinta
keluar dari ur terbaik. K
nonvolatile ory
ROM rikut [10]:
njalankan p laukan ole
daripada B gannya darip
a B
nelitian ini, an masalah
, kriteria ap jadi pilihan
lesaian mas tuhan, sedan
enghubung n data dari
dengan Per t
CPU, me untuk melak
nkan fungs njalankan fil
ah dan param router
. R Komponen u
e random-a dan inter
perintah-per eh CPU se
pada B
tahap yang
a saja yang
salah, ngkan
antar i satu
rsonal emori
kukan sinya,
le-file meter
Router utama
access rface-
rintah eperti:
inisialisasi sebuah mi
RA cache fast
Pada keba fungsi rou
memory s interface-i
hilang kal random-ac
suatu mod
Fla Router
no dengan ca
maupun ti selama pr
langsing d PCMCIA
RO startup dia
adalah unt ke RAM.
alternatif.
3. Me