T1 672010167 Full text
Pe
Router
erancanga
Cisco Me
unt
Pro
F
Un
an Sistem
enggunak
A
Fakul uk meperole
R N
ogram Stu
Fakultas T
niversitas
D
m Penduku
kan Metod
(AHP
Artikel Ilm
Diajukan k ltas Teknolo eh Gelar SaOleh : Ridwan Hida NIM: 672010
udi Tekni
Teknologi
Kristen S
Salati
Desember
ung Kepu
de
Analyc
P)
miah
kepadaogi Informa arjana Komp
ayat 0167
ik Inform
i Informa
Satya Wa
ga
r 2015
utusan Pem
ctical Hier
si puter
matika
asi
acana
milihan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Router
Cisco Menggunakan Metode
Analyctical Hierarcy Process
(AHP)
1)
Ridwan Hidayat, 2) Prihanto Ngesti Basuki, 3)Wiwin Sulistyo
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)ridwanhdy@gmail.com, 2) ngesti@staff.uksw.edu,
3)wiwinsulistyo@staff.uksw.edu
Abstract
Router is a network device that serves as a liaison between two or more computer networks to carry data from one network to another . Router has multiple developers , one of the developers of the famous router is a router brand CISCO . There are many series of brand CISCO routers that can be used by the company upper middle and middle class , kind of - kind of router specifications ranging from the size of the RAM (Random Access Memory ) until the price is varied. A network administrator must understand the need for a router or a company where he works in accordance with the needs of companies tersbut . This research using AHP (Analyctical Hierarcy Process) in decision making. Weighting of each criterion and alternatives as input from the user that will result in the recommendation . The end result of this desktop -based application will be displayed in the form of ranking product .
Keywords: Router, AHP, Criteria, Alternative, Weight
Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan komputer atau lebih untuk mengirim data dari satu jaringan ke jaringan lain.
Router dikembangkan oleh banyak vendor, salah satu vendorrouter yang terkenal yaitu
CISCO. Terdapat banyak seri dari router merk CISCO yang dapat digunakan perusahaan
menengah ke atas dan menengah kebawah, macam – macam spesifikasi router mulai dari
ukuran RAM (Random Access Memory) sampai harga yang bervariatif. Seorang admin
jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja
sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersbut. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang
menggunakan metode AHP (Analyctical Hierarcy Process) dalam pengambilan
keputusan dengan menggunakan spesifikasi dari router Cisco sebagai parameter dalam
menentukan router mana yang akan dipilih. Pembobotan dari setiap kriteria dan alternatif sebagai input dari user akan menghasilkan bentuk rekomendasi. Hasil akhir dari aplikasi ini akan ditampilkan dalam bentuk rangking produk.
Kata kunci : Router, AHP, Kriteria, Alternatif, Bobot.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
(7)
1. Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi khususnya jaringan komputer sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ini maka perlu adanya manajemen yang baik terhadap sebuah infrastruktur jaringan agar dapat dimanfaatkan dan berjalan dengan baik [1]. Dalam membangun sebuah infrastruktur jaringan hal yang harus diperhatikan antara lain adalah router. Router merupakan salah satu perangkat keras jaringan yang sangat penting, berfungsi sebagai penghubung antar dua jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lain. Sangat vital bila sebuah perusahaan salah dalam memilih sebuah router karena akan merugikan perusahaan tersebut. Terdapat beberapa vendor yang memproduksi router, salah satu vendor yang terkenal dengan perangkat-perangkat jaringan yang telah diproduksi termasuk router adalah Cisco System Inc. Router Cisco adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada jaringan area luas atau Wired Area Network (WAN) dan digunakan di perusahaan kecil maupun perusahaan besar sesuai kebutuhan masing-masing [2].
Banyak nomor seri yang digunakan Cisco dalam pembuatan router-nya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan jenisnya, macam – macam spesifikasi router dengan harga yang bervariatif. Seorang admin jaringan harus mengerti kebutuhan router untuk perusahaan atau tempat dia bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut, pemilihan router yang salah dapat mengganggu kinerja perusahaan tersebut dan dapat merugikan perusahaan tersebut.
Metode AHP merupakan metode yang dapat menguraikan suatu masalah multicriteria yang kompleks menjadi sautu hirarki. Kelebihan dari metode AHP dari beberapa metode sistem pengambilan keputusan yang ada adalah dengan cara membandingkan secara berpasangan setiap kriteria yang dimiliki oleh suatu permasalahan sehingga didapatkan bobot nilai dari kepentingan setiap kriteria - kriteria yang ada serta dapat memecahkan masalah yang tidak terstruktur menjadi terstruktur dengan menggunakan hirarki AHP dimana dalam penelitian ini data diolah menjadi tahapan - tahapan yang terstrukur [3].
Penelitian ini melakukan analisis untuk menentukan router Cisco seri apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Penelitian ini menggunakan data yang didapat melalui kuesioner yang dibagian kepada sebagian dosen jaringan Fakultas Teknologi Informasi(FTI) Universitas Kristen Satya Wacana(UKSW) khususnya dosen yang mengampu mata kuliah dibidang jaringan, para teknisi yang ada di FTI dan teknisi yang bekerja di BTSI serta mahasiswa FTI UKSW yang mengambil jurusan jaringan, serta melakukan analisa data di internet khusunya website Cisco. Pemilihan router Cisco dapat dilakukan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam memberikan rekomendasi router Cisco seri berapa yang akan digunakan. Pada penelitian ini menggunakan beberapa kriteria dari spesifikasi router Cisco, yaitu kriteria harga, besarnya ukuran RAM, flash memori, garansi dan banyaknya port dan slot pada masing masing router. Selain itu, digunakan lima alternatif dalam penelitian ini, alternatif tersebut adalah Router Cisco seri 1921, Router Cisco seri 1941, Router Cisco seri 2901, Router Cisco 2911 dan Router Cisco 2921 . Penentuan pembobotan kriteria dalam perbandingan berpasangan menggunakan range pembobotan 1 sampai 5.
(8)
Hasil perhitungan kriteria dan alternatif tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi Router Cisco seri berapa yang akan dipilih dengan menggunakan metode AHP dan output berupa aplikasi berbasis desktop. Seluruh proses perhitungan, tujuan dan hasil rekomendasi digunakan untuk membantu admin jaringan dalam pemilihan Router Cisco.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Cisco Learning Routing Network” memperkenalkan beberapa router merk Cisco yang digunakan dalam penelitian dan penggunaan router untuk keperluan bisnis dan lembaga, serta penggunaan router sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya [5].
Penelitian yang berjudul “Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring Sistem Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan Pendekatan AHP Pada PT XYZ ” dalam penelitian ini menentukan perangkat lunak apa yang akan digunakan sebagai monitoring jaringan dengan menggunakan metode AHP sebagai metode dalam pengambilan keputusan menggunakan tool expert chooice 200 dimana kriteria yang digunakan adalah Teknologi related, User related dan vendor realted, sedangkan untuk alternatif menggunakan macam-macam dari software monitoring jaringan seperti Nagios, Cacti, Open NMS dan Dude [6].
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu masalah dalam proses pengambilan keputusan. Masalahnya adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan router Cisco sangat riskan bila tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan. Dengan bermacam-macam spesifikasi dari masing masing router Cisco diharapakan seorang admin jaringan mengerti akan kebutuhan dari router dari perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan router. Dengan demikian dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu masalah diatas.
Sistem pendukung keputusan merupakan mengkombinasikan alternatif-alternatif solusi sehingga dapat diperoleh solusi tersebut. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang mendukung pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat [4].
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (1993), seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan memepercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan sebjektif tentang pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut [4].
(9)
Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah sebagai berikut [7] :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini menjelaskan tentang menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Melalui masalah yang ada didapatkan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Nilai dari rondom index(RI) dan skala penilaian perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Tabel Nilai RI [7]
N RI
1 0,00 2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,14 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,58
(10)
Hiraki AH
Ga pertama a akan dikaj yang haru paling ide tahap ini j dalam pen Ro dua jaring jaringan k Computer sistem bus tugas khus Ro yaitu Inter konfiguras yang men mengguna dari route memory ( interface [ Ko CP dalam op
Tab Nilai 1 3 5 7 9 2,4,6,8
HP dalam pe
ambar 1 me adalah tujua ji yaitu Cisc us dipenuhi
eal. Tahap umlah dari nelitian ini h outer adalah gan atau le ke jaringan l r (PC) dekst s dan banya sus yang tid outer memb rnetwork O sinya. Konf ngontrol al akan protok er adalah r (NVRAM), [9].
omponen ut PU – Centr perating sys
bel 2 Skala pe
Eleme Eleme Eleme Eleme Eleme Nilai-n enelitian ini G enjelaskan m an utama ya
co Router. T oleh semua ketiga adal alternatif ti hanya meng h komputer ebih jaring lain. Router top, router m ak sistem in dak dimiliki
butuhkan o Operating Sy
figurasi-kon liran trafik kol routing u
random-acc flash mem ama dari ro ral Process stem. Bebe
enilaian perba
en A dan B s en A lebih p en A kuat tin en A sangat en A mutlak nilai interm
i dapat dilih
Gambar 1 Hir mengenai h ang akan di Tahap yang a alternatif lah alternat idak dibatas ggunakan lim khusus yan gan komput r memiliki k
memiliki C nput/output i oleh PC de operating sy System (IOS
nfigurasi ini k yang ma untuk mene ess memory mory, read-outer adalah
ing Unit be erapa fungs andingan berpa Inter sama pentin penting darip ngkat kepen kuat tingka k lebih penti mediet
hat pada Gam
rarki AHP irarki AHP icapai atau g kedua adal agar layak tif atau pili si sesuai de ma alternati ng berfungs ter untuk m komponen y Central Proc
t [9]. Router esktop. system untu S) software
i berisi perin asuk dan k entukan jalu ry (RAM), -only memo h sebagai ber ertugas men si yang di
asangan [8] rpretasi ng pada B ntingannya d at kepenting ing daripada mbar 1 dalam pen penyelesaia lah kriteria, untuk menj ihan penyel ngan kebutu if.
i sebagai pe meneruskan yang sama d cessing Unit
r didisain u
uk menjalan untuk menj ntah-perinta keluar dari ur terbaik. K
nonvolatile ory (ROM)
rikut [10]: njalankan p
laukan ole daripada B gannya darip a B nelitian ini, an masalah , kriteria ap jadi pilihan
lesaian mas tuhan, sedan
enghubung n data dari dengan Per t (CPU), me untuk melak
nkan fungs njalankan fil ah dan param
router. R Komponen u
e random-a ) dan inter
perintah-per eh CPU se
pada B tahap yang a saja yang salah, ngkan antar i satu rsonal emori kukan sinya, le-file meter Router utama access rface-rintah eperti:
(11)
inisialisasi sebuah mi
RA cache fast Pada keba fungsi rou memory s interface-i hilang kal random-ac suatu mod
Fla Router no dengan ca maupun ti selama pr langsing d PCMCIA RO startup dia adalah unt ke RAM. alternatif. 3. Me Sis mengguna pengemba metode pe squential melakukan kebutuhan detail, alur
i sistem, ro icroprocesso AM – Rand
t switching, anyakan ro uter. Secara share input/
interface ro lau router ccess memo dule memori
ash – flash ormalnya m ara men-dow
idak. Pada k roses bootin dari flash. F yang dapat OM – ROM agnostic, ya tuk diagnos Beberapa Dan dapat etode Pera stem pend akan dua angan peran enelitian da atau serin n pendekat n, perancang
r metode lin
uting, dan k or.
dom Access M konfiguras outer RAM
a logik RA /output (I/O outer untuk
dimatikan ory (DRAM i yang diseb h memory
embutuhkan wnload imag kebanyakan ng. Pada r Flash terpa ditambahka M digunakan ang dikenal
a hardware router, RO di-upgrade
ncangan Si
dukung k metode ya ngkat lunak alam pembu ng disebut tan secara gan sistem, near squent Gam
kontrol inte
Memory dig si yang seda meyediaka AM dibagi O). Memory penyimpan
atau di-res M) dan dap but dengan d digunakan n IOS defa ge baru ke d n router unt router yang asang secar
an atau dile n secara pe l dengan na e selama rou OM juga bis dengan car
istem
keputusan aitu metod k dan Analy
uatan sistem t juga den sistematis implementa tial digamba
mbar 2 Metod
erface jaring
gunakan un ang jalan, d an space m menjadi m y share I/O
an paket sem start. RAM pat di-upgr dual in-line untuk me ult dari flas dalam flash
tuk meng-c g lain IOS
a single slo epas pada sa ermanen un ama ROM m
uter booting sa digunaka ra melepas c
untuk m de linear ytical Hiera m pendukung ngan metod dan urut, asi, integra arkan sepert
de linier squen
gan. CPU ro
ntuk informa dan mengatu memory unt
emory pros merupakan mentara. Isi
biasanya b rade dengan e memory m enyimpan im
sh. Image d . IOS bisa j copy IOS di mungkin d ot SIMM a aat upgrade ntuk menyim monitor. Tu
g dan loadin an sebagai chip pada so
menentukan squential s rcy Process g keputusan de waterfa dimulai da asi dan main ti Gambar 2
nital[6]
outer merup
asi table rou tur antrian p tuk menjala sesor utama n share dia i dari RAM
bertipe dyn n menamba module (DIM mage dari dapat di-upg jadi ter-kom itansfer ke R dapat dijala atau berupa e flash.
mpan kode-ugas utama R
ng IOS dari sumber bo ocketnya.
router C sebagai m s (AHP) se n. Metode l all. Metod ari level an ntenance. S 2 pakan uting, paket. ankan a dan antara M akan namic ahkan MM). IOS. grade mpresi RAM ankan card -kode ROM flash ooting Cisco metode ebagai linear e ini nalisa Secara
(12)
Tahap pertama dalam metode ini adalah analisa kebutuhan, pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden yaitu dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang mengampu mata kuliah jaringan komputer, beberapa teknisi jarigan FTI dan BTSI Universitas Kristen Satya Wacana yang bertugas sebagai pengelola jaringan komputer di dalam kampus serta beberapa mahasiswa yang mempelajari atau memiliki konsentrasi jaringan komputer guna memperoleh kriteria apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi pemilihan router. Data yang telah didapat lalu disaring kembali untuk melihat kriteria apa yang paling dominan dipilih oleh para responden. Dalam isian data diambil dari sumber website Cisco dimana di website tersebut terdapat spesifikasi dari router yang akan digunakan sebagai data alternatif di penelitian ini. Hasil dari kuesioner dan spesifikasi router dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Data alternatif dan kriteria Router
Series
RAM Flash Memory
Garansi Harga Jml Port & Slot 1921 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 13.000.000 4 1941 512 MB 256 MB 360 Hari Rp 15.000.000 5 2901 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 18.000.000 9 2911 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 20.000.000 11 2921 2000 MB 8000 MB 90 Hari Rp 25.000.000 13
Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem dan perangkat lunak, dalam tahap ini dilakukan penyusunan data ke dalam sistem, serta aliran proses pembuatan dan hubungan antar data yang telah diperoleh dengan menggunakan UML. Tahap ini menjelaskan aliran bagaimana data akan diproses dan menjadi sebuah sistem.
Use case diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3, menggambarkan hak akses admin dalam mengelola seluruh data mulai dari user melakukan login dari sistem kemudian user dapat melakukan lihat data alternatif, menambah data alternatif, mengedit data alternatif, menyimpan data alternatif dan menghapus data alternatif. Selain itu user juga dapat melihat data kriteria, menambah data kriteria, mengedit data kriteria, menghapus data kriteria dan menyimpan data kriteria. Selanjutnya user dapat melakukan penilaian terhadap alternatif dan juga melakukan pembobotan kriteria yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dari perhitungan AHP.
(13)
(14)
Gambar 4 Sequence diagram
Gambar 4 menjelaskan gambaran skenario atau rangkaian langkah-langkah yang terjadi di dalam sistem. Admin melakukan login terhadap sistem. Sistem meminta username dan password dari admin untuk bisa melakukan login. Admin memasukkan username dan password kepada sistem. Sistem melakukan verifikasi terhadap username dan password. Sistem melakukan sinkronisasi permintaan kepada database untuk data yang akan disajikan. Sistem memberikan akses data yang tersimpan dalam database kepada admin. Admin melakukan input data yang akan disimpan kedalam database. Data yang telah disimpan dalam database dapat dilihat oleh admin.
System Database
data kriteria
Lihat data kriteria
data router data kriteria
hasil seleksi login request username and password
input username and password
akses
input data Router
input data kriteria : admin
verifikasi username and password
data Router
Lihat data Router
identifikasi proses
seleksi
data Router data kriteria
evaluasi
data seleksi
(15)
Sistem memiliki relasi database seperti pada Gambar 5
Gambar 5 relasi database
Relasi database pada Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut. Relasi database terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel router menyimpan informasi mengenai data router. Tabel router mempunyai relasi dengan tabel seleksi_nilai. Selanjutnya tabel seleksi_header, tabel ini berisi nama seleksi apa yang akan dilakukan dan tanggal seleksi dilakukan, tabel seleksi_header juga memiliki relasi dengan tabel seleksi_nilai dan tabel seleksi_bobot. Berikutnya yaitu tabel seleksi_bobot dalam tabel ini menyajikan kode kriteria yang telah ditentukan dalam database dan bobot yang digunakan. Selanjutnya tabel kriteri, dalam tabel kriteria memiliki kode kriteria yang telah ditentukan dan nama dari kriteria yang digunakan. Selanjutnya tabel skala dalam tabel skala terdapat kode kriteria, skala besaran isi dari kriteria, batas maximum dari isi kriteria dan nilai dari isi kriteria. Terakhir tabel seleksi_nilai dalam tabel ini menyakup id_router, id_seleksi, kode kriteria, skala, nilai dan isian.
Aplikasi yang dibuat akan berupa dekstop dimana untuk penerapan aplikasi ini nantinya dibutuhkan spesifikasi minimum dari PC, seperti Tabel 4.
Tabel 4 Spesifikasi Minimum PC
Prosesor Inetel Pentium 4
RAM 1 GB
Free Disk space Database 100 MB
Selain spesifikasi minimum dari PC, juga ditentukan kebutuhan dari perangkat lunak, seperti pada Tabel 5.
Seleksi_header id_seleksi nm_seleksi tgl_seleksi
Skala KodeKriteria skala BatasMax Nilai Seleksi_bobot
id_seleksi KodeKriteria bobot
n 1
Kriteria KodeKriteria nm_Kriteria 1 n n
1 Router
*id_router ns_router jenis_router
Seleksi_nilai id_router id_seleksi KodeKriteria skala nilai isian n
1
n 1
n
n
n n
1
1
1
1
(16)
Tabel 5 Kebutuhan Perangkat Lunak
Database Microsoft Access 2010 UML Designer Rational Rose 2002 Program Tools Visual Basic 6
Tahapan ketiga adalah penerapan dan pengujian, dalam hal ini mulai membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman dan dilakukan pengujian untuk mengetahui kesalahan pemrogramannya, hasilnya akan dievaluasi kembali, jika masih belum sempurna maka akan dikembalikan ke tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut. Pada tahap ini akan dilampirkan perhitungan manual dari penelitian ini dimana perhitungan ini digunakan sebagai acuan dalam pengisian program. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan AHP.
1. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Dalam tahap ini dilakukan perbandingan antar kriteria dengan cara memberikan bobot antar satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Matrix Perbandingan Berpasangan Harga RAM Flash
Memori
Port & Slot
Garansi
Harga 1 2 3 4 5 RAM 0,5 1 2 3 4
FM 0,33 0,5 1 2 3
Port&slot 0,25 0,33 0,5 1 2 Garansi 0,2 0,25 0,33 0,5 1
Jumlah 2,28 4,08 6,83 10,5 15
Angka 1 pada kolom Harga baris Harga menjelaskan tingkat kepentingan yang sama antara Harga dengan Harga, sedangkan angka 2 pada kolom RAM baris Harga menunjukan Harga sedikit lebih penting dibandingkan dengan RAM. Angka 0,5 pada kolom Harga baris RAM merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom RAM (2). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. FM(Flash Memori).
2. Membuat matriks nilai kriteria
Matriks ini diperoleh dengan rumus berikut: Nilai baris kolom baru = Nilai baris-kolom lama/jumlah masing-masing kolom lama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 7.
(17)
Tabel 7 Matriks Nilai Kriteria
Harga RAM FM Port&Slot Garansi JML Priori tas Harga 0,43 0,49 0,43 0,38 0,33 2,06 0,41 RAM 0,21 0,24 0,29 0,28 0,28 1,28 0,26
FM 0,14 0,12 0,14 0,19 0,2 0,79 0,16
port&slot 0,10 0,08 0,07 0,09 0,13 0,47 0,09
Garansi 0,08 0,06 0,04 0,04 0,06 0,28 0,06
Nilai 0,43 pada kolom Harga baris Harga Tabel 5 diperoleh dari nilai kolom Harga baris Harga Tabel 4 dibagi jumlah kolom Harga baris Harga pada tabel 4 (1/2,28). Nilai kolom jumlah pada tabel 5 diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. Untuk baris pertama, nilai 2,06 merupakan hasil penjumlahan dari 0,43 + 0,49 + 0,43 + 0,38 + 0,33 = 2,06. Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini ada 5 kriteria. Contoh perhitungan 2,06/5 = 0,41.
3. Membuat metriks penjumlahan tiap baris
Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas pada Tabel 7 dengan matriks perbandingan berpasangan Tabel 6. Hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Harga RAM FM Port
&Slot
Garansi JML
Harga 0,41 0,82 1,23 1,64 2,05 6,15 RAM 0,13 0,26 0,52 0,78 1,04 2,73
FM 0,05 0,08 0,16 0,32 0,48 1,09 Port&slot 0,02 0,03 0,04 0,09 0,18 0,36
Garansi 0,01 0,01 0,02 0,03 0,09 0,16
Nilai 0,41 pada baris harga kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris harga pada Tabel 7 (0,41) dikalikan dengan nilai baris Harga kolom harga pada Tabel 6 (1). Nilai 0,13 pada baris RAM kolom harga Tabel 8 diperoleh dari nilai prioritas baris RAM pada Tabel 7 (0,26) dikalikan dengan nilai dari baris RAM kolom harga pada Tabel 6 (0,5). Kolom jumlah pada Tabel 8 didapatkan dari penjumlahan dari setiap baris pada Tabel 8. Contohnya nilai 6,15 pada kolom jumlah merupakan hasil penjumlahan dari 0,41 + 0,82 + 1,23 + 1,64 + 2,05 = 6,15
4. Perhitungan rasio konsistensi
Perhitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0,1. Jika ternyata CR lebih besar dari 0,1, maka matriks perbandingan berpasangan harus diperbaiki atau dimulai dari awal.Untuk menghitung rasio konsitenti, dibuat tabel seperti pada Tabel 9.
(18)
Tabel 9 Perhitungan Rasio Konsistensi Jumlah
per Baris
Prioritas Hasil
Harga 6,15 0,41 6,56 RAM 2,73 0,26 2,99
FlashMemori 1,09 0,16 1,25 Port&Slot 0,36 0,09 0,45
Garansi 0,16 0,06 0,22
Kolom jumlah per baris diperoleh dari kolom jumlah pada Tabel 8, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada Tabel 7. Dari Tabel 9, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
Nilai kolom Hasil pada Tabel 9 diperoleh dari penjumlahan nilai kolom jumlah per baris + nilai kolom prioritas. contoh (6,15 + 0,41 = 6,56).
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil) : (6,56 + 2,99 + 1,25 + 0,45 + 0,22 = 11,47).
n(jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah/n) : 11,47/5 = 2,29 CI((λmaks - n)/n) : ((2,29-5)/5) = -0,54
CR(CI/RI (lihat pada Tabel daftar Indeks Random Konsistensi)) : -0,54/1,12 = -0,48
Oleh karena CR < 0,1, maka rasio konsitensi dari perhitungan tersebut dapat diterima.
Jika tahapan-tahapan sebelumnya telah diperbaiki maka dilanjutkan ketahap keempat yaitu menyatukan program dan melakukan pengujian sistem, apakah memberikan manfaat dari segi efisien dan efektif serta memudahkan pengguna dalam pemakaiannya sehingga bisa menciptakan sebuah sistem yang tekomputerisasi dengan baik. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi.
Tahapan terakhir, menjaga dan merawat aplikasi baru yang telah dikembangkan serta terus mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jika dikemudian hari sistem tersbut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir ini akan menjadi analisa data dan kebutuhan baru yang baru untuk pengembangan kedepan.
4. Hasil dan Pembahasan
Sesuai dengan tujuannya aplikasi ini dirancang untuk membantu seorang admin dalam memilih router cisco sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan dari perusahaan dengan membandingkan nilai dari kriteria yang telah ditentukan. Tampilan form utama digunakan sebagai tampilan home yang menampung beberapa proses sub tampilan lainnya. Di dalam tampilan ini terdapat menu yang antara lain menu master yang di dalamnya terdapat sub menu data alternatif yang digunakan untuk menampilkan data alternatif, selain itu terdapat sub menu data kriteria untuk menampilkan data kriteria. Menu AHP yang berisi sub menu evaluasi dan seleksi dimana sub menu ini merupakan proses dalam perhitungan
(19)
AHP. Sel menampil keluar dar
Sel form ters parameter dapat dilih fasilitas m Kode Pro dapat dilih 1
lanjutnya t kan hasil la ri program.
lanjutnya ta sebut berisi r dalam per
hat pada G menambah d ogram untuk hat pada Ko
erdapat me aporan dari
Tampilan fo
Gamb ampilan for i daftar al rhitungan A Gambar 7 d data, menge k menampi ode Program
Gambar 7
enu laporan i perhitunga form utama d
bar 6 Tampilan
rm data alte lternatif da AHP. Form
dan Gamba edit data, m ilkan form m 1 dan Kod
7 Tampilan Fo
n, dalam m an AHP. M
dapat diliha
n Form Utam ernatif dan an kriteria
data altern ar 8. Di da menghapus data altern de Program
orm Data Alte
menu ini d Menu keluar at pada Gam
a
form kriter yang dig natif dan fo lam form t data dan m natif dan fo
2.
rnatif
digunakan u berfungsi u mbar 6.
ria dimana gunakan se
orm data kr tersebut ter menyimpan orm data kr
untuk untuk
pada ebagai riteria rdapat data. riteria
(20)
Kode Progr Private Su On Error G kosongkan Alternatif Alternatif If Nul(rsA vSelek Else vSelek End If Alternatif Alternatif Alternatif If Alt Alt Alternatif bablas: If Err.Num End If End Sub Kode Progr Private Su On Error G
With rsKri Kriter Kriter Kriter Kriter End With Exit Sub bablas: 'If Err.Nu MsgBox 'End If End Sub
ram 1 Kode P b tampilkan( oTo bablas
nama = Nul(r ID_Alternati Alternatif!Se si.Value = 1
si.Value = 0
Tipe = Nul(r Keterangan = NmFoto = Nul ernatifNmFot ernatifFoto. NmFoto)
mber = 3021 T
ram 2 Kode P b tampilkan( oTo bablas
teria iaKode = !Ko iaNama = !Nm iaOrder = Nu iaSatuan = N
mber = 3021 Err.Descrip
Program Untuk ()
rsAlternatif if = Nul(rsA eleksi, 0) = 1
0
rsAlternatif = Nul(rsAlte l(rsAlternat to <> "" The .Picture = L
Then Gambar 8 Program Untuk () odeKriteria m_Kriteria ul(!Order, " Nul(!Satuan) Then ption k Menampilka f!Nm_Alterna Alternatif!I = "1" Then
f!Jenis) ernatif!Kete tif!Gambar) en _ LoadPicture(
8 Tampilan F k Menampilka
"ASC") )
an Data Altern
atif) Id_Alternati
erangan)
(App.Path &
Form Data Kri an Data Kriter
natif f) "\Gambar\" & teria ria &
(21)
Fo seleksi. Ta form eval router. S tombol si sebagai pe Ko pada Kode Kode Progr Private Su Dim vNilai Dim sOrder Select Cas Case 3 DbCon.Exec DbCon. SELEKSI_NI AND KODEKR Trim(Alter strSQL Trim(Selek "', " strSQL k2t(rsNila DbCon. vSumNilai NILAI_TMP KODEKRITER sOrder where KODE Set rs rsFind NILAI_TMP KODEKRITER DbCon, adO rsFind
orm proses ampilan sub luasi akan etelah mel impan, mak erhitungan A ode Program e Program 3
ram 3 Kode P b GridNilai_ As Double, As String e ColIndex ute "DELETE Execute "INS LAI WHERE ID RITERIA='" & natifID_Alte
= "insert i siID_Seleksi
= strSQL & i!ISIAN) & " Execute strS = DbCon.Exe WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi = DbCon.Exe KRITERIA='" Find = New A d.Open "SELEC WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi
penKeyset d.MoveFirst
perhitunga b menu eva dilakukan p lakukan pe
ka hasil p AHP.
Gamba m untuk mel
3.
Program Untuk _AfterColUpd
vSumNilai A
FROM NILAI_ SERT INTO NI D_SELEKSI = rsNilai!kod ernatif) & "
into NILAI_T i) & "', '"
" '" & rsNi ")"
SQL
ecute("SELEC LEKSI = '" & ilai!kode & ecute("Selec & rsNilai!k ADODB.Record CT DISTINCT LEKSI = '" & ilai!kode &
an AHP te aluasi dapa penilaian te enilaian ter penilaian ya
ar 9 Form Eva lakukan pen
k Penilaian Te date(ByVal C As Double
_TMP" ILAI_TMP SEL
'" & Trim(S de & "' AND "' "
TMP values ( & Trim(Alte
ilai!kode &
CT SUM(ISIAN & Trim(Selek "' ")!total ct [order] a kode & "' ") dset
ID_ALTERNAT & Trim(Selek "' ORDER BY
erdapat pad at dilihat pa erhadap alt rhadap mas
ang telah d
aluasi Alterna nilaian terha
erhadap Altern ColIndex As
LECT * FROM SeleksiID_Se ID_ALTERNAT
('" & ernatifID_Al
"', 0, 0, "
N) AS TOTAL ksiID_Seleks l
as Ord from !Ord
TIF, ISIAN F ksiID_Seleks Y ISIAN " &
da sub men ada Gambar ernatif dari sing-masing dilakukan tif adap alterna natif Integer)
eleksi) & "' TIF<>'" &
ternatif) &
&
FROM i) & "' AND
Kriteria
FROM
i) & "' AND sOrder,
nu evaluasi r 9, dimana
i masing-m g alternatif akan digun
atif dapat di
D D i dan pada masing f klik nakan ilihat
(22)
Do Whi If End rsF Loop End Select End Sub Da form ini a sesuai den dilihat pad Ko Kode Prog Kode Progr Private Su preenc MediaG grafic numcrit incons inconCrit If incons Cmdi lblI lblI If n
le Not rsFin rsFind!ISIAN vNilai = R GridNilai. GridNilai. d If
ind.MoveNext
alam sub me akan dilaku
ngan kebut da Gambar
ode Program gram 4. ram 4 Kode P
b Slider_Scr hematriz Frm eom MtxCrit, o Lblgrafcri istencia Mtx istenciaON(1 nconcrit.Cap ncon.BackSty ncon.Visible umcrit = 3 A
nd.EOF N = rsNilai! Round(rsFind .Columns(4). .Columns(5).
t
enu seleksi ukan pembo tuhan user.
10.
Gambar m untuk me
Program untuk roll(Index A mTelecom2, M , VectorCrit it, Lblrescr xCrit, Vecto
1) = True Th ption = "Coe yle = 1 e = True And inconCri
!ISIAN Then d!ISIAN / vS .Text = vNil .Text = rsFi
terdapat fo obotan perb Tampilan
10 Form Pem elakukan p k Pembobotan As Integer) MtxCrit, num t, numcrit rit, VectorC orCrit, numc hen erência OFF"
it > 0.058 T
SumNilai, 2) lai
ind.Absolute
orm pembob bandingan d dari form
mbobotan Krit embobotan n Kriteria mcrit Crit, crit, " Then * 100 ePosition botan kriteia dari masing pembobota eria kriteria da
a, dimana d g-masing kr an kriteria apat dilihat dalam riteria dapat pada
(23)
lb Else lb Else Then lb Else lb lb End Else Cmdi lblI End If End Sub
Ha Pada Gam router yan
Set pengujian dari pengu
lIncon.Capti If numcrit = lIncon.Capti If numcrit =
lIncon.Capti
lIncon.BackS lIncon.Capti If
nconcrit.Cap ncon.Visible
asil dari per mabar 11 ter ng telah diba
telah langk ini bertujua ujian sistem
ion = = 4 And inco ion = = 5 And inco
ion =
Style = 0 ion =
ption = "Coe e = False
rhitungan p rlihat hasil andingkan d
Gambar kah perhitu an untuk me m dapat dilih
onCrit > 0.0
onCrit > 0.1
erência ON"
pembobotan akhir dari a dengan men
11 Hasil dari ungan seles engetahui s hat pada Tab
09 Then
112
n diatas dap aplikasi ini nggunakan p
Perhitungan A sai akan di
istem telah bel 10.
at dilihat p adalah pera perhitungan
AHP
ilakukan pe berjalan de
pada Gamba ankingan pr n metode AH
engujian si engan baik.
ar 11. roduk HP.
istem, Hasil
(24)
Tabel 10 Pengujian Sistem
Pengujian Validasi Hasil Status Uji
Proses Melihat Data
Dapat melihat data alternatif dan
kriteria
Berhasil Melihat Data
Alternatif dan Kriteria
Berhasil
Proses Edit Data
Melakukan Edit pada salah satu data
alternatif dan kriteria
Berhasil merubah isian
data
Berhasil
Proses Hapus Data
Menghapus salah satu data alternatif
dan kriteria
Berhasil menghapus
data
Berhasil
Proses Tambah data
Menambah data Berhasil menambah data
Berhasil
Proses penilaian alternatif
Melakukan penilaian pada
alternatif
Berhasil menampilkan
nilai
Berhasil
Proses Pembobotan
Melakukan Pembobotan Kriteria
Pembobotan berhasil
dilakukan
Berhasil
5. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan judul perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan router Cisco menggunakan metode Analytical Hierarcy Process(AHP) dapat disimpulkan bahwa penggunakan sistem dapat diterapkan dengan baik menggunakan metode AHP, sehingga menghasilkan perekomendasian router Cisco sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan tersebut. Sehingga dapat menanggulangi kesalahan yang vital dari seorang admin jaringan dalam memilih sebuah router yang sesuai dengan kebutuban. Penggunaan metode AHP dalam memecahkan masalah yang bersifat multi kriteria dapat dipecahkan dengan perhitungan AHP dibuktikan dengan banyaknya spesifikasi dari sebuah router dan harga yang berbeda disetiap seri router dapat diselesaikan menggunakan metode AHP dengan cara pembobotan dari masing-masing kriteria.
(25)
Saran untuk pengembangan sistem ini adalah dapat dibuat dengan menggunakan metode lain dalam perhitungan sistem pendukung keputusan. Memberikan sub kriteria dalam perhitungan AHP sehingga diharapkan akan lebih dinamis dalam memberikan rekomendasi router. Tidak hanya dalam memberikan rekomendasi sebuah router, sistem ini dapat digunakan sebagai aplikasi sistem pendukung keputusan yang lain sesuai dengan case yang akan dibuat.
6. Daftar Pustaka
[1] Muslim, Much Aziz, 2007, Analisa Teknis Perbandingan Router Linux Dengan Router Mikrotik Pada Jaringan Wireless, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII: 10-21.
[2] Hikmaturokhman, Alfin, Adnan Purwanto, dan Rendy Munadi, 2010,Analisis Perancangan dan Implementasi Firewall dan Traffic FilteringMenggunakanCiscoRouter,http://repository.upnyk.ac.id/3 84/1/c1_analisis_perancangan_dan_implementasi_firewall_dan_tr affic_filtering_menggunakan_cisco_router.pdf.Diakses Tanggal 16 Maret 2015.
[3] Dewi, Syarifah Tri Permata, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS, http://digilib.uin-suka.ac.id/7329/. Diakses Tanggal 15 April 2015.
[4] Tanone, Radius, 2010, Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Memenuhi Kelayakan Pelelangan Barang dengan Metode AHP pada Perum Pegadaian Kupang, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 20 November 2015. [5] Hidayat, Winga Latu Ayu, 2011, Rancang Bangun CISCO
Learning Routing Network, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17878-Paper-pdf.pdf. Diakses Tanggal 7 April 2015.
[6] Harli, Eko, 2011, Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring System Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan PendekatanAHPPadaPTXYZ,https://www.academia.edu/7686224/ Penentuan_Perangkat_Lunak_Network_Monitoring_System_Berd asarkan_Efektifitas_Sistem_Informasi_Dengan_Pendekatan_AHP _Pada_PT.XYZ_. Diakses Tanggal 09 Desember 2014.
[7] Saragih, Sylvia Hartati, 2013, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop, Pelita Informatika Budi Darma, volume 4: 2.
[8] Yanti, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga Berbasis AHP, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 14 Oktober 2015. [9] Alinazar,Alfred,2003,PengantarCiscoRouter,
http://kuliahumumIlmukomputer.com Diakses Tangggal 14 April 2015.
[10] Maryanto,Tri, Nur Kholis Majid, 2011, Cisco Router 2600 Series, http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=16. Diakses Tanggal 09 Juni 2015.
(1)
Kode Progr
Private Su On Error G kosongkan
Alternatif Alternatif If Nul(rsA vSelek Else vSelek End If Alternatif Alternatif Alternatif If Alt Alt Alternatif
bablas: If Err.Num End If End Sub
Kode Progr
Private Su On Error G
With rsKri Kriter Kriter Kriter Kriter End With Exit Sub bablas: 'If Err.Nu MsgBox 'End If End Sub
ram 1 Kode P
b tampilkan( oTo bablas
nama = Nul(r ID_Alternati Alternatif!Se si.Value = 1
si.Value = 0
Tipe = Nul(r Keterangan = NmFoto = Nul ernatifNmFot ernatifFoto. NmFoto)
mber = 3021 T
ram 2 Kode P
b tampilkan( oTo bablas
teria iaKode = !Ko iaNama = !Nm iaOrder = Nu iaSatuan = N
mber = 3021 Err.Descrip
Program Untuk
()
rsAlternatif if = Nul(rsA eleksi, 0) = 1
0
rsAlternatif = Nul(rsAlte l(rsAlternat to <> "" The .Picture = L
Then
Gambar 8
Program Untuk
()
odeKriteria m_Kriteria ul(!Order, " Nul(!Satuan)
Then ption
k Menampilka
f!Nm_Alterna Alternatif!I = "1" Then
f!Jenis) ernatif!Kete tif!Gambar) en _ LoadPicture(
8 Tampilan F k Menampilka
"ASC") )
an Data Altern
atif) Id_Alternati
erangan)
(App.Path &
Form Data Kri an Data Kriter
natif
f)
"\Gambar\" &
teria ria
(2)
Fo seleksi. Ta form eval router. S tombol si sebagai pe Ko pada Kode Kode Progr Private Su Dim vNilai Dim sOrder Select Cas Case 3 DbCon.Exec DbCon. SELEKSI_NI AND KODEKR Trim(Alter strSQL Trim(Selek "', " strSQL k2t(rsNila DbCon. vSumNilai NILAI_TMP KODEKRITER sOrder where KODE Set rs rsFind NILAI_TMP KODEKRITER DbCon, adO rsFind
orm proses ampilan sub luasi akan etelah mel impan, mak erhitungan A ode Program e Program 3
ram 3 Kode P
b GridNilai_ As Double, As String e ColIndex ute "DELETE Execute "INS LAI WHERE ID RITERIA='" & natifID_Alte
= "insert i siID_Seleksi
= strSQL & i!ISIAN) & " Execute strS = DbCon.Exe WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi = DbCon.Exe KRITERIA='" Find = New A d.Open "SELEC WHERE ID_SEL RIA='" & rsNi
penKeyset d.MoveFirst
perhitunga b menu eva dilakukan p lakukan pe
ka hasil p AHP.
Gamba
m untuk mel 3.
Program Untuk
_AfterColUpd vSumNilai A
FROM NILAI_ SERT INTO NI D_SELEKSI = rsNilai!kod ernatif) & "
into NILAI_T i) & "', '"
" '" & rsNi ")"
SQL
ecute("SELEC LEKSI = '" & ilai!kode & ecute("Selec & rsNilai!k ADODB.Record CT DISTINCT LEKSI = '" & ilai!kode &
16 an AHP te aluasi dapa penilaian te enilaian ter penilaian ya
ar 9 Form Eva
lakukan pen
k Penilaian Te
date(ByVal C As Double
_TMP" ILAI_TMP SEL
'" & Trim(S de & "' AND "' "
TMP values ( & Trim(Alte
ilai!kode &
CT SUM(ISIAN & Trim(Selek "' ")!total ct [order] a kode & "' ") dset
ID_ALTERNAT & Trim(Selek "' ORDER BY
erdapat pad at dilihat pa erhadap alt rhadap mas
ang telah d
aluasi Alterna
nilaian terha
erhadap Altern
ColIndex As
LECT * FROM SeleksiID_Se ID_ALTERNAT
('" & ernatifID_Al
"', 0, 0, "
N) AS TOTAL ksiID_Seleks l
as Ord from !Ord
TIF, ISIAN F ksiID_Seleks Y ISIAN " &
da sub men ada Gambar ernatif dari sing-masing dilakukan tif adap alterna natif Integer)
eleksi) & "' TIF<>'" &
ternatif) &
&
FROM i) & "' AND
Kriteria
FROM
i) & "' AND sOrder,
nu evaluasi r 9, dimana
i masing-m g alternatif akan digun
atif dapat di
D D i dan pada masing f klik nakan ilihat
(3)
Do Whi If End rsF Loop End Select
End Sub
Da form ini a sesuai den dilihat pad
Ko Kode Prog
Kode Progr
Private Su preenc
MediaG
grafic numcrit
incons inconCrit
If incons Cmdi lblI lblI If n
le Not rsFin rsFind!ISIAN vNilai = R GridNilai. GridNilai. d If
ind.MoveNext
alam sub me akan dilaku
ngan kebut da Gambar
ode Program gram 4.
ram 4 Kode P
b Slider_Scr hematriz Frm
eom MtxCrit,
o Lblgrafcri
istencia Mtx
istenciaON(1 nconcrit.Cap ncon.BackSty ncon.Visible umcrit = 3 A
nd.EOF N = rsNilai! Round(rsFind .Columns(4). .Columns(5).
t
enu seleksi ukan pembo tuhan user.
10.
Gambar
m untuk me
Program untuk
roll(Index A mTelecom2, M
, VectorCrit
it, Lblrescr
xCrit, Vecto
1) = True Th ption = "Coe yle = 1 e = True And inconCri
!ISIAN Then d!ISIAN / vS .Text = vNil .Text = rsFi
terdapat fo obotan perb Tampilan
10 Form Pem
elakukan p
k Pembobotan
As Integer) MtxCrit, num
t, numcrit
rit, VectorC
orCrit, numc
hen
erência OFF"
it > 0.058 T
SumNilai, 2) lai
ind.Absolute
orm pembob bandingan d dari form
mbobotan Krit
embobotan
n Kriteria
mcrit
Crit,
crit,
"
Then
* 100
ePosition
botan kriteia dari masing
pembobota
eria
kriteria da
a, dimana d g-masing kr
an kriteria
apat dilihat dalam
riteria dapat
(4)
lb Else lb Else Then lb Else lb lb End Else Cmdi lblI End If End Sub
Ha Pada Gam router yan
Set pengujian dari pengu
lIncon.Capti If numcrit = lIncon.Capti If numcrit =
lIncon.Capti
lIncon.BackS lIncon.Capti If
nconcrit.Cap ncon.Visible
asil dari per mabar 11 ter ng telah diba
telah langk ini bertujua ujian sistem
ion = = 4 And inco ion = = 5 And inco
ion =
Style = 0 ion =
ption = "Coe e = False
rhitungan p rlihat hasil andingkan d
Gambar
kah perhitu an untuk me m dapat dilih
18 onCrit > 0.0
onCrit > 0.1
erência ON"
pembobotan akhir dari a dengan men
11 Hasil dari
ungan seles engetahui s hat pada Tab
09 Then
112
n diatas dap aplikasi ini nggunakan p
Perhitungan A
sai akan di istem telah bel 10.
at dilihat p adalah pera perhitungan
AHP
ilakukan pe berjalan de
pada Gamba ankingan pr n metode AH
engujian si engan baik.
ar 11. roduk HP.
istem, Hasil
(5)
Tabel 10 Pengujian Sistem
Pengujian Validasi Hasil Status Uji
Proses Melihat Data
Dapat melihat data alternatif dan
kriteria
Berhasil Melihat Data
Alternatif dan Kriteria
Berhasil
Proses Edit Data
Melakukan Edit pada salah satu data
alternatif dan kriteria
Berhasil merubah isian
data
Berhasil
Proses Hapus Data
Menghapus salah satu data alternatif
dan kriteria
Berhasil menghapus
data
Berhasil
Proses Tambah data
Menambah data Berhasil
menambah data
Berhasil
Proses penilaian alternatif
Melakukan penilaian pada
alternatif
Berhasil menampilkan
nilai
Berhasil
Proses Pembobotan
Melakukan Pembobotan Kriteria
Pembobotan berhasil
dilakukan
Berhasil
5. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan judul perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan router Cisco menggunakan metode Analytical Hierarcy Process(AHP) dapat disimpulkan bahwa penggunakan sistem dapat diterapkan dengan baik menggunakan metode AHP, sehingga menghasilkan perekomendasian router Cisco sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan tersebut. Sehingga dapat menanggulangi kesalahan yang vital dari seorang admin jaringan dalam memilih sebuah router yang sesuai dengan kebutuban. Penggunaan metode AHP dalam memecahkan masalah yang bersifat multi kriteria dapat dipecahkan dengan perhitungan AHP dibuktikan dengan banyaknya spesifikasi dari sebuah router dan harga yang berbeda disetiap seri router dapat diselesaikan menggunakan metode AHP dengan cara pembobotan dari masing-masing kriteria.
(6)
20
Saran untuk pengembangan sistem ini adalah dapat dibuat dengan menggunakan metode lain dalam perhitungan sistem pendukung keputusan. Memberikan sub kriteria dalam perhitungan AHP sehingga diharapkan akan lebih dinamis dalam memberikan rekomendasi router. Tidak hanya dalam memberikan rekomendasi sebuah router, sistem ini dapat digunakan sebagai aplikasi sistem pendukung keputusan yang lain sesuai dengan case yang akan dibuat.
6. Daftar Pustaka
[1] Muslim, Much Aziz, 2007, Analisa Teknis Perbandingan Router Linux Dengan Router Mikrotik Pada Jaringan Wireless, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII: 10-21.
[2] Hikmaturokhman, Alfin, Adnan Purwanto, dan Rendy Munadi, 2010,Analisis Perancangan dan Implementasi Firewall dan Traffic FilteringMenggunakanCiscoRouter,http://repository.upnyk.ac.id/3 84/1/c1_analisis_perancangan_dan_implementasi_firewall_dan_tr affic_filtering_menggunakan_cisco_router.pdf.Diakses Tanggal 16 Maret 2015.
[3] Dewi, Syarifah Tri Permata, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS, http://digilib.uin-suka.ac.id/7329/. Diakses Tanggal 15 April 2015.
[4] Tanone, Radius, 2010, Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Memenuhi Kelayakan Pelelangan Barang dengan Metode AHP pada Perum Pegadaian Kupang, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 20 November 2015. [5] Hidayat, Winga Latu Ayu, 2011, Rancang Bangun CISCO
Learning Routing Network, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17878-Paper-pdf.pdf. Diakses Tanggal 7 April 2015.
[6] Harli, Eko, 2011, Penentuan Perangkat Lunak Network Monitoring System Berdasarkan Efektifitas Sistem Informasi Dengan PendekatanAHPPadaPTXYZ,https://www.academia.edu/7686224/ Penentuan_Perangkat_Lunak_Network_Monitoring_System_Berd asarkan_Efektifitas_Sistem_Informasi_Dengan_Pendekatan_AHP _Pada_PT.XYZ_. Diakses Tanggal 09 Desember 2014.
[7] Saragih, Sylvia Hartati, 2013, Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop, Pelita Informatika Budi Darma, volume 4: 2.
[8] Yanti, 2010, Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga Berbasis AHP, http://repository.uksw.edu. Diakses Tanggal 14 Oktober 2015. [9] Alinazar,Alfred,2003,PengantarCiscoRouter,
http://kuliahumumIlmukomputer.com Diakses Tangggal 14 April 2015.
[10] Maryanto,Tri, Nur Kholis Majid, 2011, Cisco Router 2600 Series, http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=16. Diakses Tanggal 09 Juni 2015.