Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
sistem informasi akuntansi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang andal untuk pengambilan keputusan.
Suatu sistem informasi akuntansi yang baik harus mempunyai suatu pengendalian intern yang handal. Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada
sistem informasi akuntansi sangat berguna untuk tujuan melacak kesalahan yang telah terjadi agar dapat dikoreksi.
1. Pengertian Pengendalian Intern
Pengertian Pengendalian Intern menurut Committee of Sponsoring Organization COSO dikutip dari buku Boynton, Johnson and Kell 2001:325 adalah
sebagai berikut : COSO mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dibuat oleh
dewan komisaris, manajemen, dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak sehubungan dengan pelaksanaan tugas
perusahaan dalam hal keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan-peraturan, serta keefisienan dan keefektifan organisasi.
Sedangkan pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi 2001:163 adalah: ” Sistem pengedalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen”. Dari kedua defenisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan pengendalian intern
yaitu : 1.
Menjaga kekayaan perusahaan Mencakup pengamanan harta kekayaan perusahaan dan persetujuan
pemisahan tugas diantara pihak yang mencatat dan membuat laporan dengan pihak pelaksana.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
Mencakup dapat dipercaya catatan keuangan suatu perusahaan. 3.
Mendorong efektifitas dan efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen maupun peraturan yang berlaku.
Struktur organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap kebijakan
manajemen. Defenisi sistem pengendalian intern menekankan pada tujuan yang hendak
dicapai perusahaan dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sehingga keputusan yang diambil manajemen, tidak saja memerlukan sumber
informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan, tetapi juga informasi yang berasal dari sumber non keuangan.
Dalam arti sempit pengendalian intern disamakan dengan ”Intern Check” merupakan mekanisme saling uji antara berbagai petugas, terutama dalam bidang
pembukuan, dimana pencatatan dan pekerjaan oleh seorang petugas secara otomatis di cek oleh petugas lain dengan memberikan hasil yang sama.
Mulyadi 2001 : 164 menyatakan unsur-unsur pokok dari Pengendalian Intern yaitu:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. 2.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup.
3. Praktek yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dari uraian diatas, unsur yang paling penting dari pengendalian intern terletak pada para pelaksananya. Bila setiap karyawan berkompeten dan dapat dipercaya maka
akan dapat menghasilkan laporan keuangan yang handal dan dapat dipercaya, walaupun beberapa unsur lainnya diabaikan. Tingkat kecakapan karyawan
mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern.
Dian Permata Sayang : Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai PT. Madjin Crumb Rubber Factory, 2009.
2. Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penjualan