Karakteristik dan Proporsi Penderita Tukak Gaster di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada Januari 2010- Desember 2010
KARAKTERISTIK DAN PROPORSI PENDERITA TUKAK GASTER DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN PADA JANUARI 2010 - DESEMBER
2010
Oleh :
FARHANA MOHD AMIRRUDDIN 080100427
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
(2)
KARAKTERISTIK DAN PROPORSI PENDERITA TUKAK GASTER DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN PADA JANUARI 2010 – DESEMBER
2010
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
FARHANA MOHD AMIRRUDDIN 080100427
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul :
Karakteristik dan Proporsi Penderita Tukak Gaster di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada Januari 2010- Desember 2010
NAMA : FARHANA MOHD AMIRRUDDIN NIM : 080100427
Pembimbing Penguji
(dr. Ilhamd, Sp.PD)
NIP: 196623041996031011 (dr. Yahwardiyah, PhD ) NIP. 195508071983032001
(dr. Lita Feriyawati, M.Kes) NIP: 1970002082001122001
Medan, Desember 2011 Dekan,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
...
(4)
NIP: 19540220 198011 1001
ABSTRAK
Tukak gaster adalah luka pada lapisan perut dan sebagian kecil dari tukak ini mungkin menjadi kanker. Menurut penelitian yang dilakukan Sanjeeb Shrestha pada tahun 2009, prevalensi tukak gaster adalah 1,2% untuk laki-laki dan 0,6% untuk perempuan di Denmark. Kejadian tahunan tukak gaster bervariasi dari sekitar 1 kasus per 1000 penduduk di Jepang, 1,5 kasus per 1000 penduduk di Norweigia dan 2,7 kasus per 1000 penduduk di Skotlandia.
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui proporsi dan karakteristik penderita tukak gaster setelah di endoskopi di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada Januari 2010- Desember 2010. Populasi dan sampel adalah sebanyak 114 orang (total sampling).
Jumlah pasien yang banyak menderita tukak gaster adalah dari jenis kelamin laki-laki berbanding perempuan. Usia 46-55 tahun merupakan paling banyak menderita tukak gaster di RSUP Haji Adam Malik, Medan adalah dari suku Batak. Diagnosa awal berupa dispepsia adalah penyakit yang paling sering didapat pada penderita tukak gaster. Kebanyakan penderita tukak gaster tidak disertai dengan penyakit penyerta.
(5)
ABSTRACT
Gastric ulcer is an ulcer in stomach and a small portion of this ulcer might become cancer. Based on the study performed by Sanjeeb Shrestha in 2009 in Denmark, lifetime prevalence of gastric ulcer is 1,2% for men and 0,6% for woman. The annual incidence of gastric ulcers varies from approximately 1 case per 1000 population in Japan to 1,5 cases per 1000 population in Norway to 2,7 cases per 1000 population on Scotland.
This research type is a descriptive study which aims to find out the proportion and characteristic of gastric ulcer after been endoscopy in Haji Adam Malik General Hospital, Medan from January 2010 – December 2010. The population and sample research are 114 people (total sampling).
The number of patients suffering gastric ulcer is a lot of men sex compared to female. Patients aged 46-55 years old are the most people who suffered for gastric ulcer in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The most early diagnose of gastric ulcers patients is dyspepsia. Most of gastric ulcer patients don’t have any comorbidity.
Keywords : Gastric Ulcer, Proportion, Characteristic, RSUP Haji Adam Malik, Medan
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia, rahmat kesehatan dan keselamatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Judul yang dipilih adalah “Karakteristik dan Proporsi Penderita Tukak Gaster di RSUP Haji Adam Malik Medan pada Januari 2010 – Desember 2010”, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran semester VI di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, peneliti telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. dr. Ilhamd, Sp.PD selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. dr. Yahwardiyah, PhD dan dr. Lita Feriyawati, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
3. Orang tua peneliti, Mohd Amirruddin Ahmad dan Rahimah Abd Rahman yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun material dan keluarga besar yang telah banyak memberikan motivasi kepada peneliti. 4. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang
(7)
5. Teman-teman kelompok satu bimbingan dan teman-teman peneliti lainnya yang telah banyak memberikan saran dan bantuan kepada peneliti selama penyusunan proposal penelitian.
Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan akibat keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, semua saran dan kritik akan menjadi sumbangan yang sangat berarti guna menyempurnakan penelitian ini.
Akhirnya peneliti mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, bangsa dan negara, serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, 10 Disember 2011, Peneliti,
FARHANA MOHD AMIRRUDDIN NIM : 080100427
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .………... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI ....………... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 2
1.3.Tujuan Penelitian ... 2
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 4
2.1. Tukak Gaster ... 4
2.1.1. Definisi... ... 4
2.1.2. Anatomi Epitel Gaster ... 5
2.1.3. Epidemiologi ... 5
2.1.4. Etiologi ... 6
2.1.5. Faktor Risiko ... 7
(9)
2.1.7. Tanda Dan Gejala ... 8
2.1.8. Diagnosis Dan Pemeriksaan Penunjang ... 9
2.1.9. Penatalaksanaan ... 10
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL... 13
3.1. Kerangka Konsep... 13
3.2. Defenisi Operasional... 14
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 15
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 15
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 16
4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 16
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian……….. 17
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………... 17
5.1.2 Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin……… 17
5.1.3 Deskripsi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia……… 18
5.1.4 Deskripsi Sampel Berdasarkan Suku …………... 19
5.1.5 Deskripsi Sampel Berdasarkan Diagnosis Awal Penderita Tukak Gaster ………... 19
5.1.6 Deskripsi Sampel Berdasarkan Penyakit Penyerta………. 20
5.2Pembahasan ……… 20
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ………24
6.2 Saran ……….... 24
DAFTAR PUSTAKA... 26
(10)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 17 Tabel 5.2 Distribusi Kelompok Usia Penderita Tukak Gaster………….. 18 Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Suku ………... 19 Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Keluhan Utama Penderita
Tukak Gaster ………... 19 Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Penyakit Penyerta ………….. 20
(11)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 . Susunan dari sel oksintik kelenjar lambung...5 Gambar 2.2 Gambaran Endoskopi Tukak
Gaster...9
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Peneliti ……… 28
Lampiran 2 Lembar Rekam Medik... 29
Lampiran 3 Lembar Izin Penelitian di RSUP Haji Adam Malik... 30
Lampiran 4 Lembar Etichal Clearance... 31
Lampiran 5 Data Induk Penelitian ……… 32
(13)
NIP: 19540220 198011 1001
ABSTRAK
Tukak gaster adalah luka pada lapisan perut dan sebagian kecil dari tukak ini mungkin menjadi kanker. Menurut penelitian yang dilakukan Sanjeeb Shrestha pada tahun 2009, prevalensi tukak gaster adalah 1,2% untuk laki-laki dan 0,6% untuk perempuan di Denmark. Kejadian tahunan tukak gaster bervariasi dari sekitar 1 kasus per 1000 penduduk di Jepang, 1,5 kasus per 1000 penduduk di Norweigia dan 2,7 kasus per 1000 penduduk di Skotlandia.
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui proporsi dan karakteristik penderita tukak gaster setelah di endoskopi di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada Januari 2010- Desember 2010. Populasi dan sampel adalah sebanyak 114 orang (total sampling).
Jumlah pasien yang banyak menderita tukak gaster adalah dari jenis kelamin laki-laki berbanding perempuan. Usia 46-55 tahun merupakan paling banyak menderita tukak gaster di RSUP Haji Adam Malik, Medan adalah dari suku Batak. Diagnosa awal berupa dispepsia adalah penyakit yang paling sering didapat pada penderita tukak gaster. Kebanyakan penderita tukak gaster tidak disertai dengan penyakit penyerta.
(14)
ABSTRACT
Gastric ulcer is an ulcer in stomach and a small portion of this ulcer might become cancer. Based on the study performed by Sanjeeb Shrestha in 2009 in Denmark, lifetime prevalence of gastric ulcer is 1,2% for men and 0,6% for woman. The annual incidence of gastric ulcers varies from approximately 1 case per 1000 population in Japan to 1,5 cases per 1000 population in Norway to 2,7 cases per 1000 population on Scotland.
This research type is a descriptive study which aims to find out the proportion and characteristic of gastric ulcer after been endoscopy in Haji Adam Malik General Hospital, Medan from January 2010 – December 2010. The population and sample research are 114 people (total sampling).
The number of patients suffering gastric ulcer is a lot of men sex compared to female. Patients aged 46-55 years old are the most people who suffered for gastric ulcer in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The most early diagnose of gastric ulcers patients is dyspepsia. Most of gastric ulcer patients don’t have any comorbidity.
Keywords : Gastric Ulcer, Proportion, Characteristic, RSUP Haji Adam Malik, Medan
(15)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peptic Ulcer Disease (PUD) adalah salah satu penyakit yang paling umum
yang mempengaruhi saluran gastrointestinal (GI). Hal ini menyebabkan cedera inflamasi di mukosa lambung atau duodenum, dengan ekstensi luar submukosa ke dalam mukosa muskularis. Etiologi kondisi ini adalah multifaktorial dan jarang berhubungan hanya untuk sekresi asam berlebihan. Meskipun tukak gaster adalah penyakit yang umum, diagnosis bisa sulit karena memiliki spektrum yang luas dari presentasi klinis, mulai dari asimptomatik ke nyeri epigastrium samar-samar, mual, dan anemia kekurangan zat besi yang dapat mengakibatkan perdarahan akut yang mengancam jiwa (Shrestha, 2009).
Tukak gaster tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi berbeda tergantung pada sosial ekonomi, demografi, dan dijumpai lebih banyak pada pria usia lanjut dan kelompok sosial ekonomi rendah pada dekade keenam. Insidensi dan kekambuhan saat ini menurun sejak ditemukan kuman Helicobacter pylori (H. pylori) sebagai penyebab tukak gaster, disamping NSAID, dan penyebab yang jarang adalah
Sindroma Zollinger Ellison (Tarigan, 2001).
Di Denmark, prevalensi tukak gaster adalah 1,2% untuk pria dan 0,6% untuk perempuan. Kejadian tahunan tukak gaster bervariasi dari sekitar 1 kasus per 1000 penduduk di Jepang menjadi 1,5 kasus per 1000 penduduk di Norwegia menjadi 2,7 kasus per 1000 penduduk di Skotlandia (Shrestha, 2009).
Di Amerika Serikat, angka kematian adalah sekitar 1 kasus per 1000.000 orang berdasarkan estimasi tahun 1979. Angka kematian lebih tinggi pada pasien yang lebih tua dari 75 tahun, yang dapat disebabkan oleh tingginya tingkat
(16)
penggunaan NSAID dalam kelompok usia ini. Kelompok berisiko tinggi lainnya termasuk orang dengan insufisiensi ginjal kronis dan diabetes. Tukak gaster juga terkait dengan morbiditas cukup berhubungan dengan nyeri epigastrium kronis, mual, muntah, dan anemia (Shrestha, 2009).
Tukak gaster ditemukan setelah pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa sakit seperti terbakar, muntah, dan penurunan berat badan. dan diagnosis ditegakkan dengan melakukan endoskopi (Mayo Clinic Stuff, 2011).
Studi seroepidemiologik populasi umum di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi tukak gaster yang disebabkan oleh H. pylori pada anak-anak berumur 0-14 tahun sekitar 7,2-28%, sedangkan pada umur diatas 15 tahun antara 36.54,3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya umur, maka prevalensinya pun semakin tinggi. Sebuah survei di Jakarta menunjukkan bahwa penderita tukak gaster karena H.
pylori lebih banyak ditemukan pada etnik Batak dan Cina dari etnik lainnya
(Silitonga, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu masalah dalam penulisan penelitian ini, yaitu:
“Bagaimanakah karakteristik dan proporsi penderita Tukak Gaster di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui proporsi penderita tukak gaster di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan tahun 2010.
(17)
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mengetahui karakteristik penderita tukak gaster pada tahun 2010 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan para pembaca Karya Tulis Ilmiah ini tentang penyakit Tukak Gaster dan meningkatkan pengetahuan para pembaca tentang distribusi dan frekuensi penderita Tukak Gaster di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010 sesuai umur, jenis kelamin, penyakit penyata, keluhan utama yang dialami penderita dan penatalaksanaan.
2. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman berharga bagi peneliti dalam menerapkan ilmu metode penelitian.
(18)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tukak Gaster 2.1.1. Definisi
Tukak gaster merupakan luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak ditutupi debris (Tarigan, 2001).
Tukak gaster adalah luka pada lapisan perut. Tukak gaster dapat diobati. Sebagian kecil dari tukak ini mungkin menjadi kanker (McCoy, 2010).
2.1.2 Anatomi Epitel Gaster
Epitel gaster terdiri dari rugae yang mengandung gastric pits atau lekukan yang berukuran mikroskopis. Setiap rugae bercabang menjadi empat atau lima kelenjar gaster dari sel-sel epitel khusus. Susunan kelenjar tergantung letak anatominya. Kelenjar di daerah cardia terdiri < 5 % kelenjar gaster mengandung mukus dan sel-sel endokrin. Sebagian terbesar kelenjar gaster (75%) terletak didalam mukosa oksintik mengandung sel-sel leher mukosa, parietal, chief, endokrin dan sel enterokromafin. Kelenjar pilorik mengandung mukus dan sel-sel endokrin (termasuk sel-sel gastrin) dan didapati di daerah antrum.
Sel parietal juga dikenal sebagai sel oksintik biasanya didapati di daerah leher atau isthmus atau kelenjar oksintik. Sel parietal yang tidak terangsang, mempunyai sitoplasma dan kanalikuli intraseluler yang berisi mikrovili ukuran pendek sepanjang permukaan atas. Enzim H⁺, K⁺-ATPase didapati didaerah membran tubulovesikel. Bila sel dirangsang, membran ini dan membran atas/apikal lainnya diubah menjadi jaringan padat dari kanalikuli intraseluler apikal yang mengandung mikrovili ukuran panjang (Tarigan, 2001).
(19)
Gambar 2.1 Susunan dari sel oksintik kelenjar lambung 2.1.3 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, peptic ulcer disease (PUD) mempengaruhi sekitar 4,5 juta orang setiap tahun dengan 20% disebabkan H. Pylori. Prevalensi tukak gaster pada laki-laki adalah 11-14% dan prevalensi pada wanita adalah 8-11% (Anand et al, 2011).
Di Indonesia, ditemukan antara 6-15% pada usia 20-50 tahun. terutama pada lesi yang hilang timbul dan paling sering didiagnosis pada orang dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini mungkin sudah muncul sejak usia muda (Nasif et al, 2008).
Sekitar 3000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat disebabkan oleh tukak gaster. Ada bukti bahwa merokok, penggunaan rutin aspirin, dan penggunaan steroid yang lama menyebabkan tukak gaster. Faktor genetik memainkan peranan penyebab tukak gaster (Kurata JH, Haile BM).
(20)
2.1.4 Etiologi
Menurut Sam LK (1994) ada beberapa faktor etiologi terjadinya tukak gaster yaitu infeksi Helicobacter pylori, penggunaan NSAID, merokok, dan kebiasaan makanan.
1. Helicobacter pylori
Telah lama diketahui tukak gaster mempunyai hubungan dengan infeksi kuman
Helicobacter pylori (H. pylori). H. pylori merupakan penyebab utama terjadi tukak
gaster. Banyak terjadi pada orang kulit gelap di bandingkan dengan kulit putih. Prevalensi infeksi H. pylori dalam ulserasi komplek misalnya perdarahan dan perforasi, sangat rendah jika dibandingkan penemuan dalam penyakit ulserasi yang tidak komplek. (Anand et al, 2011). Menurut suatu penelitian, 70% tukak gaster adalah karena infeksi kuman H. pylori (Wannmacher, 2011).
2. NSAID
Penggunaan NSAID merupakan penyebab umum terjadi tukak gaster. Penggunaan obat ini mengganggu peresapan mukosa, menghancurkan mukosa dan menyebabkan kerusakan mukosa Sebanyak 30% orang dewasa yang menggunakan NSAID mempunyai GI yang kurang baik. Selain itu adalah faktor usia, jenis kelamin, pengambilan dosis yang tinggi atau kombinasi dari NSAID, penggunaan NSAID dalam jangka waktu yang lama, penggunaan disertai antikoagulan dan severe
comorbid illness.
Sebuah kajian prospektif jangka panjang mendapati pasien dengan arthritis yang usia diatas 65 tahun yang secara teratur menggunakan aspirin pada dosis rendah berisiko terjadi dispepsia apabila berhenti menggunakan NSAID. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan NSAID harus dikurangkan.Walaupun prevalensi penggunaan NSAID pada anak tidak diketahui, tetapi sudah menampakkan peningkatan, terutama pada anak dengan arthritis kronik yang dirawat dengan NSAID. Laporan menunjukkan terjadi ulserasi pada penggunaan ibuprofen dosis rendah, walau hanya 1 atau 2 dosis (Anand et al, 2011).
(21)
Penggunaan kortikosteroid saja tidak meningkatkan terjadinya tukak gaster, tetapi penggunaan bersama NSAID mempunyai potensi untuk terjadi tukak gaster. Risiko perdarahan saluran cerna bagian atas dapat terjadi dengan penggunaan spironolactone diuretic atau serotonin reuptake inhibitor (Anand et al,2011).
3. Genetik
Lebih dari 20% pasien mempunyai sejarah keluarga tukak gaster (Anand et al, 2011).
4. Tambahan faktor etiologi
Selain itu, salah satu daripada penyakit ini mungkin berkaitan dengan tukak gaster yaitu sirosis hati, penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit autoimun. Lain-lain jangkitan, termasuk virus Epstein-Barr, HIV, heilmannii Helicobacter, herpes
simpleks, influenza, sifilis, Candida albicans, histoplasmosis, mucormycosis, dan anisakiasis (Anand et al, 2011).
2.1.5 Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan tukak gaster ini antaranya adalah faktor jenis kelamin. Jenis kelamin lelaki adalah yang banyak terkena tukak gaster. Selain itu adalah faktor umur. Lelaki yang lebih berusia lebih cenderung terkena tukak gaster. Faktor risiko yang lain adalah penggunaan obat nyeri yang regular, status sosio ekonomi yang rendah dan juga penggunaan alkohol. Terdapat juga kajian mengatakan merokok juga boleh menyebabkan tukak gaster (McCoy, 2010).
2.1.6 Patofisiologi
Menurut Shay and Sun dalam Balance Theory 1974, tukak terjadi bila terjadi gangguan keseimbangan antara faktor agresif/asam dan pepsin dengan defensif yaitu mukus, bikarbonat, aliran darah dan bias faktor agresif (Tarigan, 2001).
Tukak gaster terjadi akibat multifaktor yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensif. Faktor agresif tebagi menjadi faktor endogen (HCl, pepsinogen/pepsin) dan faktor agresif eksogen (obat-obatan, alkohol, infeksi). Faktor defensive meliputi mukus bikarbonat dan
(22)
prostaglandin. Keadaan dan lingkungan individu juga memberikan kontribusi dalam terjadinya tukak yang mengakibatkan terjadinya peningkatan sekresi asam lambung atau melemahnya barier mukosa.
H. pylori hidup di lapisan dalam mukosa terutama mukosa antrum
menyebabkan kelemahan pada sistem pertahanan mukosa dengan mengurangi ketebalan lapisan mukosa dengan melepaskan berbagai macam enzim seperti urease, lipase, protease dan posfolipase dan mengeluarkan berbagai macam sitotoksin (vacuolating cytotoxin/ Vac A gen) yang dapat menyebabkan vakuolisasi sel-sel epitel. Urease dapat memecah urea dalam lambung menjadi ammonia yang toksik terhadap sel-sel epitel, sedangkan protease dan fosfolipase A2 menekan sekresi mukus yang menyebabkan daya tahan mukosa menurun, lalu merusak lapisan kaya lipid pada apikal sel epitel dan melalui kerusakan sel-sel ini asam lambung berdifusi balik menyebabkan nekrosis yang lebih luas sehingga terjadi tukak gaster (Tarigan, 2001).
2.1.7 Tanda dan Gejala
Gejala bergantung pada lokasi tukak dan usia penderita, khususnya penderita usia lanjut sering mempunyai sedikit atau bahkan tanpa gejala. Nyeri paling umum sering berupa nyeri epigastrium dan berkurang dengan adanya makanan atau pemberian antasida. Rasa sakit dapat berupa rasa terbakar, atau kadang-kadang sebagai sensasi rasa lapar. Rasa sakit ini biasanya kronik dan berulang. Hanya sekitar setengah dari penderita datang dengan gejala khas.
Gejala tukak lambung sering tidak mengikuti pola yang konsisten. Hal ini terutama berlaku untuk ulkus di saluran pilorus, yang sering dikaitkan dengan gejala obstruksi misalnya, kembung, mual, muntah-muntah yang disebabkan oleh edema dan parut (Cohen, 2007).
(23)
2.1.8 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis tukak gaster dapat ditegakkan dengan endoskopi. Endoskopi dapat juga digunakan untuk biopsi untuk mendiagnosis H. pylori.
Gambaran endoskopi suatu tukak gaster dapat berupa luka terbuka dengan pinggiran teratur, mukosa licin dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari pinggiran tukak (Cohen, 2007).
Gambar 2.2 Gambaran endoskopi tukak gaster (Shah et al.,2010)
2.1.9 Penatalaksanaan
Tujuan terapi adalah untuk menghilangkan keluhan atau simptom,dan menyembuhkan tukak serta mencegah kekambuhan dan komplikas tukak. Terapi terdiri dari terapi non medikamentosa, medikamentosa dan tindakan operasi (Tarigan, 2001).
1. Non Medikamentosa
Istirahat yang cukup dapat mengurangkan refluks empedu dan stress. Stress dan kecemasan memegang peran dalam peningkatan asam lambung dan penyakit tukak. Walaupun masih ada silang pendapat mengenai hubungan stress dengan asam
(24)
lambung, sebaiknya pasein hidup sehat dan menerima stress dengan wajar. Selain itu, diet juga dapat membantu menghilangkan dan mencegah kekambuhan tukak gaster. Makanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang mengandung susu adalah makanan yang baik karena makanan halus dapat merangsang pengeluaran asam lambung. Cabai dan makanan yang mengandung asam dapat menimbulkan rasa sakit pada beberapa pasien tukak. Dalam hal ini, dianjurkan pemberian makanan dalam jumlah yang moderat atau menghindari makanan tersebut. Merokok menghalangi penyembuhan tukak gaster. Merokok sebenarnya tidak mempengaruhi sekresi asam lambung tetapi dapat memperlambat kesembuhan luka tukak serta meningkatkan angka kematian oleh karena efek tidak langsung dalam peningkatan kekambuhan penyakit saluran pernapasan dan penyakit jantung koroner. Selain itu, penggunaan obat-obatan NSAID juga sebaiknya dihindari. Bila diperlukan dosis NSAID bisa diturunkan (Tarigan, 2001).
2. Medikamentosa
Antasida sering digunakan untuk menghilangkan keluhan rasa sakit. Antasida tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal karena menimbulkan hipermagnesemia dan kehilangan fosfat sedangkan aluminium menyebabkan konstipasi dan neurotoksik tapi bila kombinasi kedua komponen saling menghilangkan efek samping sehingga tidak terjadi diare ataupun konstipasi.
Sukralfat adalah suatu komplek garam sukrosa dimana grup hidroksil diganti dengan aluminium hidroksida dan sulfat. Sukralfat melindungi tukak dari pengaruh agresif asam dan pepsin. Efek lain membantu sintesa prostaglandin, menambah sekresi bikarbonat dan mukus, meningkatkan daya pertahanan dan perbaikan mukosal. Juga tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal kronik.
Prostaglandin mengurangi sekresi asam lambung, menambah sekresi mukus, bikarbonat dan meningkatkan aliran darah mukosa serta pertahanan dan perbaikan
(25)
mukosa. Tidak dianjurkan pada wanita yang bakal hamil dan mengininkan kehamilan.
Antagonis Reseptor H2 (ARH2) yaitu simetidine, ranitidine, famotidine dan nizatidine memblokir efek histamine pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung.
Proton pump inhibitor (PPI) yaitu Omeprazol, Lansoprazol, Pantoprazol,
Rabeprazol dan Esomesoprazol. Mekanisme kerja PPI adalah memblokir kerja enzim K⁺H⁺ATPase yang akan memecah K⁺H⁺ATP menghasilkan energy yang digunakan untuk mengeluarkan asam HCl dari kanalikuli sel parietal kedalam lumen lambung.
Pada terapi infeksi Helicobacter pylori diberikan terapi dual dengan antibiotik. Tidak dianjurkan memberikan terapi dual antara PPI/ARH2 dengan salah satu antibiotic karena efek eradikasi sangat minimal kurang dari 80% dan cepat menimbulkan resisten kuman. Regimen terapi diberikan terapi tripel. Secara historis regimen terapi eradikasi yang pertama digunakan adalah Bismuth, Metranidazol, Tetrasiklin. Rejimen terbaik dengan gabungan PPI 2x1 + Amoxicilin 2x1000 + Klaritromisin 2x500. Bila elergi terhadap klaritromisin diberikan PPI 2x1 + Metronidazol 3x500 + Tetrasiklin 4x500. Terapi kuadrel diberikan jika gagal terapi tripel yaitu PPI 2 x sehari, Bismuth Subsalisilat 4x2 tab, MNZ 4x250, Tetrasiklin 4x500. Bila Bismuth tidak tersedia diganti dengan terapi tripel.
Tindakan operasi dilakukan bila pengobatan gagal, terdapat komplikasi seperti pendarahan dan perforasi dan dicuriga tukak gaster dengan keganasan. Tidakan operasi saat ini frekuensinya menurun akibat keberhasilan terapi medikamentosa dan endoskopi terapi (Tarigan, 2001).
(26)
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka konsep penelitian
PENYAKIT TUKAK GASTER
Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian
KARAKTERISTIK PENDERITA YANG TELAH DI ENDOSKOPI :
1. Jenis Kelamin 2. Usia
3. Suku
4. Diagnosa awal 5. Penyakit Penyerta
(27)
3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
1. Penyakit Tukak Gaster Tukak gaster merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan akibat dari sekresi asam lambung yang berlebihan. Rekam medis Rekam medis Bila responden menderita tukak gaster Nominal
2. Jenis Kelamin Jenis kelamin penderita tukak gaster yang telah diendoskopi Rekam medis Rekam medis Laki-laki: bila responden berjenis kelamin laki-laki. Perempuan: bila responden berjenis kelamin perempuan.
Nominal
3. Usia Usia penderita
tukak gaster yang telah diendoskopi Rekam medis Rekam medis
15-25 tahun: bila responden berusia 15 hinggan 25 tahun. 26-35 tahun: bila responden berusia 26 hingga 35 tahun. 36-45 tahun: bila responden berusia 36 hingga 45 tahun. 46-55 tahun: bila responden berusia 46 hingga 55 tahun. >56 tahun: bila responden berusia diatas 56 tahun.
Nominal
4. Suku Suku penderita
tukak gaster yang telah Rekam medis Rekam medis
- M elayu
- Bat ak
(28)
diendoskopi - Aceh - Jaw a
- Karo
- Lain-lain 5. Diagnosa
Awal
Diangnosa awal penderita tukak gaster yang telah diendoskopi
Rekam medis
Rekam medis
- PSM BA
- Dispepsia
- Sirosis hepat is
- GERD
- Tum or
abdom en
- TB paru
Ordinal
6. Penyakit Penyerta
Penyakit penyerta penderita tukak gaster yang telah diendoskopi
Rekam medis
Rekam medis
- Ulkus
duodeni - Varises
esophagus - Ascariasisi - Gast rit is
ant rum - Esofagit is - Ca. gast er - Polip corpus
- HHO
- Tiada
penyakit penyert a
(29)
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang akan menilai karakteristik dan proporsi penyakit tukak gaster di RSUP H. Adam Malik, Medan tahun 2010.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik, Medan
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai November 2011.
4.3 Populasi dan Data Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita tukak gaster di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik, Medan tahun 2010 yang menderita tukak gaster setelah di lakukan endoskopi.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah data penderita tukak gaster yang telah di endoskopi di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik, Medan tahun 2010 (total sampling).
(30)
4.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita Tukak Gaster yang telah di endoskopi di Departemen Gasteroenterologi dan Hepatologi RSUP H. Adam Malik, Medan tahun 2010 dan kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang diteliti.
4.5 Teknik Analisis Data
Semua data yang terkumpul diolah dan disusun dalam bentuk tabel. Data yang diperoleh dianalisis secara tabel dan grafik.
(31)
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di RSUP H Adam Malik, Medan yang merupakan rumah sakit pemerintah yang ditujukan sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan, dan pelatihan kesehatan; tepatnya di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
5.1.2 Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Tukak Gaster Jumlah responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebesar 114 responden. Semua data responden diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis pasien tukak gaster yang menderita tukak gaster setelah di endoskopi dari Januari 2010- Desember 2010.
Secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa dari 114 sampel terdapat 76 orang berjenis kelamin laki-laki (66,7%) dan 38 orang berjenis kelamin perempuan (33.3%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah.
Tabel 5.1: Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 76 66.7
Perempuan 38 33.3
Total 114 100.0
5.1.3 Deskripsi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia Penderita Tukak Gaster
Berdasarkan penelitian, diperoleh data penderita yang paling banyak adalah kelompok usia >56 tahun dimana terdapat 45 penderita (39.5%), kemudian diikuti kelompok usia 46-55 tahun sebanyak 41 penderita (36.0%), kelompok usia 36-45 tahun sebanyak 17 penderita (14,9%), diikuti kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 7
(32)
penderita (6,1%), dan paling sedikit dijumpai pada kelompok usia 15-25 tahun sebanyak 4 penderita (3,5%), Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah.
Tabel 5.2 : Distribusi Kelompok Usia Penderita Tukak Gaster
Kelompok Usia Jumlah Persentase
15-25 4 3.5
26-35 7 6.1
36-45 17 14.9
46-55 41 36.0
>56 45 39.5
Total 114 100.0
5.1.4 Deskripsi Sampel Berdasarkan Suku Penderita Tukak Gaster
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa sebanyak 41 sampel (36.0%) adalah suku Batak yang paling banyak menderita tukak gaster diikuti suku Jawa sebanyak 28 sampel (24.6%), suku Aceh sebanyak 18 sampel (15.8%), suku Melayu dan Karo masing-masing 11 sampel (9.6%) dan lain-lain suku sebanyak 5 sampel(4.4%). Suku lain-lain itu adalah suku Padang dan Nias.
Tabel 5.3 : Distribusi Sampel Berdasarkan Suku Penderita Tukak Gaster
Suku Jumlah Persentase
Melayu 11 9.6
Batak 41 36.0
(33)
Jawa 28 24.6
Karo 11 9.6
Lain-lain 5 4.4
Total 114 100.0
5.1.5 Deskripsi Sampel Berdasarkan Diagnosa Awal Penderita Tukak Gaster
Berdasarkan penelitian, diperoleh 49 penderita (41.9%) yang mempunyai diagnosa awal dispepsia diikuti perdarahan saluran makan bagian atas (PSMBA) sebanyak 45 penderita (38.5%), sirosis hepatis 16 penderita (13.7%), tumor abdomen sebanyak 5 penderita (4.3%), dan sebanyak 1 penderita (0.9%) dengan diagnosa awal
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan TB paru.
Tabel 5.4 : Distribusi Sampel Berdasarkan Diagnosa Awal Penderita Tukak Gaster
Keluhan Utama Jumlah Persentase
PSMBA 45 38.5
Dispepsia 49 41.9
Sirosis hepatis 16 13.7
GERD 1 0.9
Tumor abdomen 5 4.3
TB paru 1 0.9
Total 117 100.0
5.1.6 Deskripsi Sampel Berdasarkan Penyakit Penyerta Penderita Tukak Gaster Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahawa sebanyak 75 penderita (65.8%) tukak gaster tidak disertai dengan penyakit penyerta. Sebanyak 13 penderita (11.4%) disertai dengan ulkus duodeni, sebanyak 10 penderita (8.8%) yang menderita tukak gaster disertai penyakit penyerta varises esofagus, sebanyak 7 penderita (6.1%) disertai gastritis antrum, 3 penderita (2.6%) disertai dengan polip di corpus dan
(34)
Hernia Hiatus Oesophagus (HHO), dan 1 penderita (0.9%) disertai dengan penyakit
penyerta ascariasis, esofagitis dan Ca. Gaster.
Tabel 5.5 : Distribusi Sampel Berdasarkan Penyakit Penyerta
Penyakit Penyerta Jumlah Persentase
Ulkus duodeni 13 11.4
Varises esofagus 10 8.8
Ascariasis 1 .9
Gastritis antrum 7 6.1
Esofagitis 1 .9
Ca. gaster 1 .9
Polip corpus 3 2.6
HHO 3 2.6
Tiada 75 65.8
Total 114 100.0
5.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan proporsi penderita tukak gaster di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun 2010. Penelitian ini dilakukan pada penderita yang telah diendoskopi. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan informasi penderita langsung dari kartu status penderita.
Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian di RSUP Haji Adam Malik, Medan didapati bahwa pasien tukak gaster pada jenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 76 orang (66.7%), diikuti jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 38 orang (33.3%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan S. Shrestha (2009) di Denmark, didapati penderita tukak gaster lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki dibanding jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1.2% untuk laki-laki dan 0.6%
(35)
untuk perempuan. Penelitian ini juga disokong kuat dengan penelitian yang dilakukan oleh BS Anand dan Julian Katz (2011) yaitu sebanyak 11-14% pada laki-laki dan 8-11% pada perempuan di Amerika Serikat.
Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahawa kelompok umur dengan jumlah penderita tukak gaster yang terbanyak adalah penderita yang berumur diatas 56 tahun dengan jumlah sampel 45 orang. Pada kelompok usia ini didapatkan jumlah penderita lelaki adalah sebanyak 30 orang dan penderita perempuan sebanyak 15 orang. Pada penelitian H.Nasif, R.Dahlan, dan Ida pada tahun 2008 di Indonesia ditemukan paling sering didiagnosa tukak gaster pada orang dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut.
Mengikut pembagian karakteristik penderita tukak gaster berdasarkan suku dalam penelitian ini, diketahui suku Batak merupakan suku paling banyak yang menderita tukak gaster dengan mencatatkan sebanyak 41 orang (36.0%) dengan jumlah penderita lelaki sebanyak 25 orang dan penderita perempuan sebanyak 16 orang. Didapatkan juga kelompok umur yang paling tinggi pada suku Batak adalah pada umur diatas 56 tahun. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan M.M. Silitonga (2007) yang mengatakan suku batak lebih banyak ditemukan menderita tukak gaster di Jakarta.
Pada hasil penelitian didapat penderita tukak gaster mengalami diagnosa awal dispepsia yaitu sebanyak 49 orang (41.9%). Didapatkan penyakit dispepsia banyak pada usia 56 tahun keatas. Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Gejala dari dispepsia adalah nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare, dan perut kembung. Penelitian ini disokong kuat dengan penelitian yang dilakukan S. Cohen (2007) yaitu penderita akan datang dengan keluhan rasa sakit dapat berupa rasa terbakar, atau kadang-kadang sebagai sensasi rasa lapar, kembung, mual dan muntah-muntah.
(36)
Berdasarkan hasil yang didapat penderita yang menderita tukak gaster tiada penyakit penyerta yang lain yaitu sebanyak 75 orang (65.8%). Sejauh ini kami belum mendapatkan literatur mengenai penyakit penyerta yang diderita penderita tukak gaster.
(37)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jenis kelamin penderita tukak gaster yang paling banyak adalah laki-laki (66.7%).
2. Usia penderita yang paling banyak adalah pada usia diatas 56 tahun (39.5%). 3. Mengikut suku, penderita suku Batak adalah paling banyak menderita tukak
gaster yaitu sebanyak 36.0%.
4. Diagnosa awal yang sering dialami penderita tukak gaster ini adalah dispepsia (41.9%).
5. Kebanyakan penderita tukak gaster tidak disertai dengan penyakit penyerta (65.8%).
6.2 Saran
Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian tersebut, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pihak RSUP H. Adam Malik, Medan khususnya para dokter memotivasi pasien agar menjaga kesehatan dan mengelakkan faktor-faktor yang boleh memyebabkan tukak gaster yaitu jenis kelamin laki-laki dan usia diatas 56 tahun.
(38)
2. Diharapkan juga pihak RSUP. H Adam Malik dapat melengkapkan data rekam medis bagi setiap pasien agar data sempurna untuk rujukan yang akan datang.
(39)
DAFTAR PUSTAKA
Anand, B.S., Katz, J., 2011. Peptic Ulcer Disease, Medscape Reference, Professor. Department of Internal Medicine, Division of Gastroenterology, Baylor College of Medicine. Available from:http://emedicine.medscape.com/ ( Accessed 23 April 2011)
Cohen, S. 2007. Peptic Ulcer Disease, The Merck Manuals Online Medical Library, The Merck Manual For Healthcare Professionals. Available from:
http://www.merckmanuals.com (Accessed 20 April 2011)
Fauci, S.A. , Kasper, L.D. , Longo, L.D. , Braunwald, E. , Hauser, L.S. , Jameson, L.J.Loscalzo, J. 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine. Seventeenth edition. Mc Graw Hill, United States of America.
Katz, J. 2011. Peptic Ulcer Disease, Clinical Professor of Medicine, Drexel University College of Medicine. Department of Medicine, Section of Gastroenterology and Hepatology, Hospital of the Medical College of Pennsylvania. Available from:http://emedicine.medscape.com/ ( Accessed 23 April 2011)
McCoy, K. 2010. Gastric Ulcer. Baptist Health System. Available from:
http://www.mbhs.org/ (Accessed 21 April 2011)
Nasif, H. , Dahlan, R. , Lingga, L.I. 2008. Jurnal Profil Dan Optimalisasi Penggunaan Kombinasi Anti Tukak Peptik Dengan Antasida Pada Pasien Tukak
Peptik Di Ruang Rawat Inap SMF Penyakit Dalam RSAM Bukit Tinggi.
Sam, LK. 1994. Aetiological factors of peptic ulcer. Perspectives of epidemiological observations his century. U.S National Library of Medicine. Available from
(40)
Shah, V.H., et al, 2010. Chapter 90: Hypertension and Gastrointestinal Bleeding. Dalam: Feldman, M, et al. Sleisenger and Fordran’s Gastrointestinal and Liver
Disease Pathophysiology/ Diagnosis/ Management 9th ed Vol 2. USA: Saunder Elsevier
Shrestha, S. 2009. Peptic Ulcer Disease. Division of Gastroenterology, Gastroenterology Care Consultants. Available from:
http://emedicine.medscape.com ( Accessed 20 April 2011)
Silitonga, M.M. 2007. Infeksi Saluran Gastroduodenal oleh Bakteri Helicobakter
pylori. Jurnal Biologic, Volume 6, Nomor 2. Fakultas MIPA Universitas Advent
Indonesia Bandung.
Tarigan, P. 2001. Tukak Gaster. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Fakultas Kedokteran. Page: 338-344
Wannmacher, L. 2011. Antacids and Other Antiulcer Medicines. 18th Expert Committee on the Selection and Use of Essential Medicines.
(41)
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Farhana Mohd Amirruddin
Tempat / Tanggal Lahir : Terengganu / 24 September 1988
Agama : Islam
Alamat : Taman Kyoto, Jl Mesjid No 1A Medan
Riwayat Pendidikan : 1. Tadika Pasti, Kedah.
2. Sekolah Kebanggan Kuala Nerang, Kedah.
3.Sekolah Kebangsaan Tunku Abdul Rahman Putra, Kedah. 4.Sek. Men. Keb. Dato’ Syed Ahmad, Kedah.
5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Riwayat Pelatihan : 1. Peserta Malaysian Students Charity Work 3rd Edition.
2. Peserta Penerimaan Mahasiswa Baru 2008.
3. Peserta Majlis Suai Kenal Mahasiswa Malaysia 2008.
Riwayat Organisasi : 1. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia se-Indonesia (PKPMI)
2. Ahli Jawatankuasa Program Sunatan Massal anjuran
Medical Emergency Team dan Bulan Sabit Merah
(42)
LAMPIRAN 2
( FORMULIR REKAM MEDIS)
No. Rekam Medik:
Nama pasien: Umur: tahun
Jenis kelamin: Laki-laki / Perempuan Suku:
Keluhan utama: Penyakit penyerta:
(43)
LAMPIRAN 5 Data Induk
NAMA JENIS
KELAMIN
UMUR SUKU KELUHAN
UTAMA PENYAKIT PENYERTA AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ BA BB BC BD BE BF BG BH BI BJ BK BL BM BN BO BP laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan perempuan perempuan 36 30 39 34 46 74 33 76 32 25 59 61 48 50 36 40 65 70 69 42 37 48 40 58 58 62 64 50 67 62 52 51 61 50 67 65 40 53 50 56 52 58 melayu batak acheh acheh melayu jawa batak batak acheh melayu acheh batak jawa acheh acheh batak karo karo karo batak acheh batak jawa melayu batak karo jawa karo karo batak lain-lain jawa jawa acheh batak jawa batak jawa jawa lain-lain batak batak PSMBA PSMBA dispepsia PSMBA PSMBA sirosis hepatis dispepsia PSMBA dispepsia dispepsia PSMBA PSMBA dispepsia dispepsia tumor abdomen PSMBA PSMBA sirosis hepatis dispepsia GERD PSMBA PSMBA dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia PSMBA PSMBA PSMBA PSMBA dispepsia PSMBA PSMBA PSMBA PSMBA dispepsia sirosis hepatis tumor abdomen PSMBA dispepsia gastritis antrum ulkus duodeni HHO gastritis antrum ulkus duodeni varices esophagus tiada tiada varices esophagus tiada ulkus duodeni ascariasis tiada tiada tiada tiada tiada tiada HHO tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada gastritis antrum varices esophagus gastritis antrum tiada tiada
(44)
BQ BR BS BT BU BV BW BX BY BZ CA CB CC CD CE CF CG CH CI CJ CK CL CM CN CO CP CQ CR CS CT CU CV CW CX CY CZ DA DB DC DD DE DF DG DH DI DJ laki-laki laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki 44 56 60 58 32 70 76 53 38 52 40 46 73 70 27 69 58 29 50 60 64 50 39 54 63 51 73 71 61 64 46 67 47 40 55 66 58 56 54 58 46 50 54 69 49 46 lain-lain batak batak acheh jawa karo jawa jawa acheh jawa jawa batak jawa jawa jawa batak jawa acheh melayu acheh batak batak batak jawa batak melayu batak batak melayu batak melayu melayu batak batak karo acheh acheh karo jawa acheh melayu batak batak batak jawa karo sirosis hepatis dispepsia sirosis hepatis sirosis hepatis dispepsia PSMBA dispepsia PSMBA dispepsia sirosis hepatis dispepsia PSMBA + sirosis dispepsia sirosis hepatis dispepsia PSMBA dispepsia + TB paru dispepsia PSMBA dispepsia dispepsia dispepsia PSMBA PSMBA dispepsia PSMBA dispepsia PSMBA dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia PSMBA PSMBA sirosis hepatis PSMBA tumor abdomen dispepsia PSMBA + stress ulcer dispepsia PSMBA PSMBA tiada varices esophagus ulkus duodeni tiada tiada esofagitis varices esophagus tiada tiada tiada tiada ulkus duodeni tiada tiada tiada tiada ca. gaster burman ulkus duodeni varices esophagus tiada tiada ulkus duodeni tiada gastritis antrum tiada tiada tiada ulkus duodeni ulkus duodeni tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada tiada polip corpus tiada varices esophagus
(45)
DK DL DM DN DO DP DQ DR DS DT DU DV DW DX DY DZ EA EB EC ED EE EF EG EH EI EJ laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki perempuan laki-laki perempuan perempuan perempuan 44 15 54 50 47 77 20 24 65 57 50 53 50 43 51 53 49 64 48 46 50 65 42 43 47 50 acheh batak batak jawa batak melayu jawa batak batak jawa batak jawa jawa jawa batak jawa lain-lain batak batak batak lain-lain karo acheh batak batak acheh tumor abdomen dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia tumor abdomen dispepsia dispepsia dispepsia PSMBA PSMBA sirosis hepatis PSMBA PSMBA PSMBA sirosis hepatis PSMBA sirosis hepatis PSMBA sirosis hepatis sirosis hepatis PSMBA sirosis hepatis PSMBA dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia dispepsia tiada tiada tiada tiada gastritis antrum tiada tiada polip corpus gastritis antrum HHO tiada tiada ulkus duodeni tiada polip corpus tiada tiada tiada ulkus duodeni tiada varices esophagus tiada tiada tiada tiada ulkus duodeni tiada tiada varices esophagus varices esophagus tiada tiada ulkus duodeni tiada tiada tiada tiada tiada tiada
(46)
LAMPIRAN 6
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 76 66.7 66.7 66.7
perempuan 38 33.3 33.3 100.0
Total 114 100.0 100.0
Kelompok umur
jenis kelamin
Total
laki-laki perempuan
kelompok umur 15-25 3 1 4
26-35 4 3 7
36-45 12 5 17
46-55 27 14 41
>56 30 15 45
Total 76 38 114
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid melayu 11 9.6 9.6 9.6
batak 41 36.0 36.0 45.6
aceh 18 15.8 15.8 61.4
jawa 28 24.6 24.6 86.0
(47)
lain-lain 5 4.4 4.4 100.0
Total 114 100.0 100.0
keluhan utama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PSMBA 42 36.8 36.8 36.8
dispepsia 48 42.1 42.1 78.9
sirosis hepatis 15 13.2 13.2 92.1
GERD 1 .9 .9 93.0
tumor abdomen 5 4.4 4.4 97.4
dispepsia + TB paru 1 .9 .9 98.2
PSMBA + sirosis 1 .9 .9 99.1
PSMBA + stress ulcer 1 .9 .9 100.0
Total 114 100.0 100.0
penyakit penyerta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ulkus duodeni 13 11.4 11.4 11.4
varices esophagus 10 8.8 8.8 20.2
ascariasis 1 .9 .9 21.1
gastritis antrum 7 6.1 6.1 27.2
esofagitis 1 .9 .9 28.1
(48)
polip corpus 3 2.6 2.6 31.6
HHO 3 2.6 2.6 34.2
tiada 75 65.8 65.8 100.0
Total 114 100.0 100.0
kelompok umur * jenis kelamin Crosstabulation
Count
jenis kelamin
Total
laki-laki perempuan
kelompok umur 15-25 3 1 4
26-35 4 3 7
36-45 12 5 17
46-55 27 14 41
>56 30 15 45
Total 76 38 114
kelompok umur * keluhan utama Crosstabulation
Count
keluhan utama
Total PSMBA dispepsia
sirosis
hepatis GERD
tumor abdomen
dispepsia + TB paru
PSMBA + sirosis
PSMBA + stress
ulcer
kelompok umur
15-25
1 1 1 0 1 0 0 0 4
26-35
2 4 0 0 0 1 0 0 7
36-45
(49)
46-55
15 14 8 0 3 0 1 0 41
56-65
13 13 1 0 0 0 0 1 28
66-75
5 7 2 0 0 0 0 0 14
76-85
2 1 0 0 0 0 0 0 3
Total 42 48 15 1 5 1 1 1 114
Suku*jenis kelamin
jenis kelamin
Total laki-laki perempuan
suku melayu Count 9 2 11
% within jenis kelamin
11.8% 5.3% 9.6%
batak Count 25 16 41
% within jenis kelamin
32.9% 42.1% 36.0%
acheh Count 15 3 18
% within jenis kelamin
19.7% 7.9% 15.8%
jawa Count 18 10 28
% within jenis kelamin
23.7% 26.3% 24.6%
karo Count 6 5 11
% within jenis kelamin
7.9% 13.2% 9.6%
(50)
% within jenis kelamin
3.9% 5.3% 4.4%
Total Count 76 38 114
% within jenis kelamin
100.0% 100.0% 100.0%
Count keluhan utama * jenis kelamin Crosstabulation
jenis kelamin
Total
laki-laki Perempuan
keluhan utama PSMBA 34 11 45
dispepsia 28 21 49
sirosis hepatis 12 4 16
GERD 0 1 1
tumor abdomen 4 1 5
TB paru 1 0 1
Total 79 38 117
keluhan utama * kelompok umur Crosstabulation
Count
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
keluhan utama PSMBA 1 2 4 16 22 45
dispepsia 1 5 8 14 21 49
sirosis hepatis 1 0 3 9 3 16
GERD 0 0 1 0 0 1
tumor abdomen 1 0 1 3 0 5
(51)
keluhan utama * kelompok umur Crosstabulation
Count
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
keluhan utama PSMBA 1 2 4 16 22 45
dispepsia 1 5 8 14 21 49
sirosis hepatis 1 0 3 9 3 16
GERD 0 0 1 0 0 1
tumor abdomen 1 0 1 3 0 5
TB paru 0 1 0 0 0 1
Total 4 8 17 41 47 117
keluhan utama * suku Crosstabulation
suku
Total
melayu batak acheh jawa karo lain-lain
keluhan utama PSMBA 6 15 8 12 4 0 42
dispepsia 4 17 10 10 5 3 48
sirosis hepatis 0 7 0 6 1 2 15
GERD 0 1 0 0 0 0 1
tumor abdomen 1 1 1 1 1 0 5
TB paru 0 0 0 1 0 0 1
Total 11 41 19 30 11 5 117
penyakit penyerta * jenis kelamin Crosstabulation
Count
jenis kelamin
Total
laki-laki perempuan
penyakit penyerta ulkus duodeni 11 2 13
(52)
ascariasis 1 0 1
gastritis antrum 4 3 7
esofagitis 0 1 1
ca. gaster 1 0 1
polip corpus 3 0 3
HHO 2 1 3
tiada 47 28 75
Total 76 38 114
penyakit penyerta * kelompok umur Crosstabulation
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
penyakit penyerta ulkus duodeni 0 3 1 6 3 13
varices esophagus 1 1 1 5 2 10
ascariasis 0 0 0 0 1 1
gastritis antrum 0 1 1 2 3 7
esofagitis 0 0 0 1 0 1
ca. gaster burman 0 0 0 1 0 1
polip corpus 1 0 0 2 0 3
HHO 0 0 1 1 1 3
tiada 2 2 13 23 35 75
Total 4 7 17 41 45 114
(53)
Count
suku
Total
melayu batak acheh jawa karo lain-lain
penyakit penyerta ulkus duodeni 2 4 1 5 1 0 13
varices esophagus 0 5 1 3 0 1 10
ascariasis 0 1 0 0 0 0 1
gastritis antrum 1 1 1 2 1 1 7
esofagitis 0 1 0 0 0 0 1
ca. gaster 0 0 0 1 0 0 1
polip corpus 2 1 0 0 0 0 3
HHO 0 1 1 0 1 0 3
tiada 6 27 14 17 8 3 75
(1)
polip corpus 3 2.6 2.6 31.6
HHO 3 2.6 2.6 34.2
tiada 75 65.8 65.8 100.0
Total 114 100.0 100.0
kelompok umur * jenis kelamin Crosstabulation Count
jenis kelamin
Total laki-laki perempuan
kelompok umur 15-25 3 1 4
26-35 4 3 7
36-45 12 5 17
46-55 27 14 41
>56 30 15 45
Total 76 38 114
kelompok umur * keluhan utama Crosstabulation Count
keluhan utama
Total PSMBA dispepsia
sirosis
hepatis GERD
tumor abdomen
dispepsia + TB paru
PSMBA + sirosis
PSMBA + stress
ulcer kelompok
umur
15-25
1 1 1 0 1 0 0 0 4
26-35
2 4 0 0 0 1 0 0 7
36-45
(2)
46-55
15 14 8 0 3 0 1 0 41
56-65
13 13 1 0 0 0 0 1 28
66-75
5 7 2 0 0 0 0 0 14
76-85
2 1 0 0 0 0 0 0 3
Total 42 48 15 1 5 1 1 1 114
Suku*jenis kelamin
jenis kelamin
Total
laki-laki perempuan
suku
melayu Count
9
2
11
% within jenis
kelamin
11.8%
5.3%
9.6%
batak
Count
25
16
41
% within jenis
kelamin
32.9%
42.1%
36.0%
acheh
Count
15
3
18
% within jenis
kelamin
19.7%
7.9%
15.8%
jawa
Count
18
10
28
% within jenis
kelamin
23.7%
26.3%
24.6%
karo
Count
6
5
11
% within jenis
kelamin
7.9%
13.2%
9.6%
(3)
% within jenis
kelamin
3.9%
5.3%
4.4%
Total
Count
76
38
114
% within jenis
kelamin
100.0%
100.0%
100.0%
Count keluhan utama * jenis kelamin Crosstabulation
jenis kelamin
Total laki-laki Perempuan
keluhan utama PSMBA 34 11 45
dispepsia 28 21 49
sirosis hepatis 12 4 16
GERD 0 1 1
tumor abdomen 4 1 5
TB paru 1 0 1
Total 79 38 117
keluhan utama * kelompok umur Crosstabulation Count
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
keluhan utama PSMBA 1 2 4 16 22 45
dispepsia 1 5 8 14 21 49
sirosis hepatis 1 0 3 9 3 16
GERD 0 0 1 0 0 1
tumor abdomen 1 0 1 3 0 5
(4)
keluhan utama * kelompok umur Crosstabulation Count
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
keluhan utama PSMBA 1 2 4 16 22 45
dispepsia 1 5 8 14 21 49
sirosis hepatis 1 0 3 9 3 16
GERD 0 0 1 0 0 1
tumor abdomen 1 0 1 3 0 5
TB paru 0 1 0 0 0 1
Total 4 8 17 41 47 117
keluhan utama * suku Crosstabulation
suku
Total melayu batak acheh jawa karo lain-lain
keluhan utama PSMBA 6 15 8 12 4 0 42
dispepsia 4 17 10 10 5 3 48
sirosis hepatis 0 7 0 6 1 2 15
GERD 0 1 0 0 0 0 1
tumor abdomen 1 1 1 1 1 0 5
TB paru 0 0 0 1 0 0 1
Total 11 41 19 30 11 5 117
penyakit penyerta * jenis kelamin Crosstabulation Count
jenis kelamin
Total laki-laki perempuan
penyakit penyerta ulkus duodeni 11 2 13
(5)
ascariasis 1 0 1
gastritis antrum 4 3 7
esofagitis 0 1 1
ca. gaster 1 0 1
polip corpus 3 0 3
HHO 2 1 3
tiada 47 28 75
Total 76 38 114
penyakit penyerta * kelompok umur Crosstabulation
kelompok umur
Total
15-25 26-35 36-45 46-55 >56
penyakit penyerta ulkus duodeni 0 3 1 6 3 13
varices esophagus 1 1 1 5 2 10
ascariasis 0 0 0 0 1 1
gastritis antrum 0 1 1 2 3 7
esofagitis 0 0 0 1 0 1
ca. gaster burman 0 0 0 1 0 1
polip corpus 1 0 0 2 0 3
HHO 0 0 1 1 1 3
tiada 2 2 13 23 35 75
Total 4 7 17 41 45 114
(6)
Count
suku
Total melayu batak acheh jawa karo lain-lain
penyakit penyerta ulkus duodeni 2 4 1 5 1 0 13
varices esophagus 0 5 1 3 0 1 10
ascariasis 0 1 0 0 0 0 1
gastritis antrum 1 1 1 2 1 1 7
esofagitis 0 1 0 0 0 0 1
ca. gaster 0 0 0 1 0 0 1
polip corpus 2 1 0 0 0 0 3
HHO 0 1 1 0 1 0 3
tiada 6 27 14 17 8 3 75