Deshinta Ns Angkat : Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Usia 15-17 Tahun Di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, 2010
2.3.1 Defenisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana ukuran tekanan darah saat diperiksa menunjukkan angka 140 mmHg pada sistol dan atau 90 mmHg pada diastol,
atau pasien yang mengkonsumsi obat-obatan hipertensi Wyatt et al, 2003.
2.3.2 Etiologi
Beradasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu Mansjoer, 2001:
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek
dalam ekskresi Na dan Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5 kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan, dan lain-lain.
2.3.3 Faktor Risiko
Faktor yang tidak dapat diubah antara lain:
a.
Umur: semakin bertambahnya umur, semakin besar resiko terkena tekanan darah tinggi, terutama sistolic. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
arteriosklerosis.
b.
Ras: orang kulit hitam lebih besar resiko terkena tekanan darah tinggi daripada kulit putih. Hal tersebut juga dapat muncul dengan kemungkinan
Deshinta Ns Angkat : Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Usia 15-17 Tahun Di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, 2010
lebih besar pada usia muda dan berkembang menjadi komplikasi yang parah dan lebih cepat.
c.
Status sosial ekonomi: tekanan darah tinggi juga lebih umum di kalangan mereka yang berpendidikan rendah dan kelompok sosial ekonomi menengah
kebawah.
d.
Riwayat keluarga keturunan: Kecenderungan untuk mengalami tekanan darah tinggi muncul pada orang-orang yang punya riwayat keluarga
menderita tekanan darah tinggi.
e.
Jenis kelamin: laki-laki umumnya memiliki lebih besar kemungkinan berkembang tekanan darah tinggi daripada perempuan. Kemungkinan ini
bervariasi sesuai dengan usia dan di antara berbagai kelompok etnis.
Faktor yang dapat diubah antara lain:
a.
Kegemukan obesitas: Obesitas didefinisikan sebagai memiliki indeks massa tubuh BMI lebih besar dari 30 kgm
2
. Hal tersebut sangat terkait erat dengan tekanan darah tinggi.
b.
Sensitivitas sodium garam : beberapa orang memiliki kepekaan tinggi untuk sodium garam, dan tekanan darah mereka akan meningkat jika
mereka menggunakan garam. Mengurangi konsumsi sodium cenderung menurunkan tekanan darah. Makanan cepat saji merupakan makanan yang
terutama mengandung jumlah sodium yang tinggi. Banyak obat-obatan, seperti analgesik, juga mengandung sodium dalam kadar yang lebih.
c.
Penggunaan Alkohol: minum lebih dari satu sampai dua kali minuman alkohol per hari cenderung untuk meningkatkan tekanan darah pada orang
yang sensitif terhadap alkohol.
d.
Penggunaan pil kontrasepsi: beberapa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi meningkat resikonya terkena tekanan darah tinggi.
Deshinta Ns Angkat : Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Usia 15-17 Tahun Di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, 2010
e.
Kurangnya latihan aktivitas fisik: sebuah gaya hidup tak berpindah-pindah kontribusi untuk pengembangan kegemukan dan tekanan darah tinggi.
f.
Obat: beberapa obat, seperti amphetamine stimulan, diet pil, dan beberapa pil yang digunakan untuk keadaan dingin dan gejala alergi, cenderung untuk
meningkatkan tekanan darah.
2.3.4 Klasifikasi