Sri Rahayu Karo-Karo : Timoru Timuru No Baburo Mura No Taisu, 2009. USU Repository © 2009
BAB III TENUN TAIS DI DESA BABULO
3.1 Tenun Tais
Desa Babulo terkenal dengan tenun taisnya. Seni kerajinan tersebut sudah dikenal secara turun-temurun dan dikerjakan dengan cara yang masih tradisional.
Bahan utama dari proses pembuatan tenun tais adalah berupa kapas sedangkan bahan pelengkapnya adalah kunyit, bakamuruk, tomnila.
Jenis-jenis tenun tais yang dihasilkan oleh para pengrajin dari Desa Babulo secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: Tais mane, Tais feto, dan Tais
kiik. 1. Tais mane
Tais mane adalah kain tenun yang digunakan bagi kaum pria. Hal ini sesuai dengan istilah mane yang artinya pria. Jenis kain ini berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran 100 cm x 200 cm.bahan yang dibutuhkan untuk membuat tais mane adalah 8 rol benang. Cara pemakaiannya dengan dililitkan.
2. Tais feto Tais feto adalah kain tenun yang digunakan bagi kaum wanita. Kata feto
dalam Bahasa Indonesia berarti perempuan. Bentuk kain seperti sarung dengan ukuran garis tengah 70 cm, dan panjang 120 cm. Untuk membuat tais feto
dibutuhkan benang sebanyak 6 rol. Cara pemakaiannya seperti orang menggunakan sarung.
Sri Rahayu Karo-Karo : Timoru Timuru No Baburo Mura No Taisu, 2009. USU Repository © 2009
3. Tais kiik Tais kiik adalah kain tenun yang berbentuk selendang. Ukuran panjangnya
120 cm dan lebar 50 cm. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat jenis kain ini adalah 5 rol benang. Tais kiik biasa digunakan dalam acara-acara pesta. Cara
pemakaiannya dengan meletakkan diatas bahu sebelah kanan.
3.2 Kerajinan Tradisional
Tenun tais merupakan salah satu bentuk hasil kerajinan yang terdapat di wilayah Timor Timur. Bahkan dapat dikatakan seni kerajinan ini yang paling
terkenal. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya masyarakat setempat yang menggunakan tenun tais sebagai bahan pakaian maupun untuk keperluan-
keperluan lain. Misal pada acara-acara tradisional, atau acara agama. Mereka menggunakan tenun tais. Sehingga tenun tais dapat dijadikan salah satu pakaian
adat masyarakat setempat. Pembuatan tenun tais di Desa Babulo merupakan suatu bentuk usaha
keluarga yang besifat sampingan. Kegiatan ini biasa di lakukan pada waktu senggang di sela-sela kegiatan bertani. Pelaku utamanya adalah kaum wanita
khususnya ibu rumah tangga dan remaja. Di dalam satu keluarga, kegiatan ini biasa dikerjakan antara satu sampai empat orang. Sistem penggajian atau upah
tidak mereka kenal. Pengetahuan tentang teknik-teknik bertenun di peroleh secara turun-temurun dari para leluhurnya.
Sri Rahayu Karo-Karo : Timoru Timuru No Baburo Mura No Taisu, 2009. USU Repository © 2009
3.3 Pembuatan Tenun Tais