Tegangan Normal Gaya Geser dan Momen Lentur

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc. Visualnastran Desktop 2004, 2009. Dimana : N = daya motor yang dibutuhkan Q = Beban yang akan diangkat v = Kecepatan angkat = Efisiensi motor 0,9 Perhitungan torsi pada motor Dimana : M = Torsi pada motor N = Daya motor n = Putaran motor

2.7. Tegangan Normal

Konsep paling dasar dalam mekanika kekuatan bahan adalah tegangan dan regangan. Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk yang paling mendasar dengan meninjau sebuah batang yang mengalami gaya aksial. Gaya aksial adalah beban yang mempunyai sama arah dengan sumbu elemen sehingga mengakibatkan terjadinya teganga tarik atau tekan pada batang. Gambar 2.13. Sebuah batang yang mengalami pembebanan tarik sebesar P Gambar 2.13 merupakan gambar sebuah batang dengan penampang b dan diberikan pembebanan tarik sebesar P. Batang tersebut merupakan sebuah elemen prismatis yang mengalami tarikan. Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc. Visualnastran Desktop 2004, 2009. Gambar 2.14. Segmen batang yang sudah diberikan pembebanan Dengan mengasumsikan tegangan terbagi rata diseluruh permukaan potongan mn, sedangkan gaya terdistribusi kontiniu bekerja pada seluruh penampang Gambar 2.14. Intensitas gaya yaitu gaya per satuan luas disebut dengan tegangan dan diberi notasi . Dengan demikian persamaan untuk tegangan adalah : Dimana : = Tegangan yang terjadi P = Gaya yang diberikan A = Luas penampang Persamaan ini memberikan intensitas tegangan merata pada batang prismatis yang dibebani secara aksial dengan penampang sembarang. Apabila batang ini ditarik dengan gaya P, maka tegangannya adalah tegangan tarik tensile stress, apabila gayanya mempunyai arah sebaliknya, sehingga batang tersebut mengalami tekan, maka terjadi tegangan tekan compressive stress.

2.8. Gaya Geser dan Momen Lentur

Pada saat suatu balok dibebani oleh gaya atau kopel, tegangan dan regangan akan terjadi diseluruh bagian interior balok. Untuk menentukan tegangan dan regangan ini, mula-mula kita harus mencari gaya internal dan kopel internal yang bekerja pada balok. Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc. Visualnastran Desktop 2004, 2009. Gambar 2.15. Pembebanan pada batang cantilever Sebagai ilustrasi, diperlihatkan seperti pada gambar 2.15. Balok kantilever AB dibebani oleh gaya P diujung yang bebas. Kemudian kita memotong balok tersebut di potongan melintang mn yang terletak pada jarak x dari ujung bebas, dan mengisolasi bagian kiri dari balok sebagai benda bebas. Ini ditunjukkan oleh gambar 2.16. Gambar 2.16. Potongan benda bebas Benda bebas ini dipertahankan berada dalam kesetimbangan oleh gaya P dan tegangan yang bekerja pada penampang. Tegangan-tegangan ini mewakili aksi bagian sebelah kanan balok pada bagian kirinya; yang kita ketahui adalah bahwa resultan dari tegangan harus sedemikian rupa sehingga mempertahankan keseimbangan benda bebas. Dari statika kita ketahui bahwa resultan dari tegangan yang bekerja di penampang adalah gaya geser V dan momen lentur M. Ini di perlihatkan oleh gambar 2.17. Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc. Visualnastran Desktop 2004, 2009. Gambar 2.17. Gaya geser dan momen lentur Dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah vertikal dan mengambil momen terhadap potongan, kita dapatkan : Fvert = 0 P - V = 0 maka P = V Lit.4, hal 241 M = 0 M - Px = 0 maka M = Px Lit.4, hal 241

2.9. Defleksi Pada Balok

Dokumen yang terkait

Perancangan Trolley Dan Spreader Gantry Crane Kapasitas Angkat 40 Ton Tinggi Angkat 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan International Container Terminal (BICT)

15 255 126

Analisa Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Lengan Tower Crane Dengan Menggunakan Software Solid Work 2009.

16 119 98

Analisis Teoritis Distribusi Tegangan Pada Boom Reachstacker Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 40 Ton

15 113 67

Perancangan Overhead Travelling Crane Dengan Kapasitas Angkat 120 Ton, Dan Perhitungan Bahan Crane Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air

10 85 146

Perancangan Mekanisme Spreader Gantry Crane Dengan Kapasitas 40 Ton Dengan Tinggi Angkat Maksimum 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Laut

23 145 151

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Analisis Teknis Dan Ekonomis Keandalan RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) Pelabuhan Konvensional Surabaya - ITS Repository

0 4 208