Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Menarik dan mengangkat muatan telah dikerjakan manusia sejak zaman dahulu hingga ditemukannya roda. Orang-orang dahulu bekerjasama untuk
memindahkan bebanmuatan yang berat. Kuda, gajah, dan binatang besar lainnya juga digunakan untuk membantu manusia untuk memindahkan muatan yang berat.
Transportasi jarak jauh merupakan faktor yang sangat penting pada saat ini sebagai sarana untuk pengangkutan barang-barang yang dibutuhkan manusia.
Pada saat sekarang ini manusia melakukan pengangkutan barang dalam jumlah yang besar dan jarak yang cukup jauh.
Untuk memindahkan barang dalam jumlah yang banyak dengan rentang jarak yang cukup jauh, dibutuhkan sebuah wadahtempat untuk menjaga agar
kualitas, kuantitas, dan keamanan barang tetap terjaga. Wadahtempat tersebut diberi nama peti kemas container. Peti kemas container adalah peti atau kotak
yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International for Standardization ISO sebagai wadah pengangkutan barang yang bisa digunakan
pada berbagai moda transportasi. Peti kemas pada awalnya sudah digunakan dalam perdagangan sejak akhir tahun 1780. Tetapi standarisasi global dari peti
kemas dan alat pemindahnya seperti crane, dimulai pada abad ke 20. Ada tiga jenis ukuran peti kemas yang digunakan dalam kargo internasional. Yaitu peti
kemas 20 ft, 40 ft, dan 45 ft. Yang paling banyak digunakan adalah peti kemas 20 ft dan 40 ft. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, penggunaan peti kemas pada
saat sekarang ini sudah sangat tinggi. Ini terlihat dari semakin ramainya tingkat eksport dan import yang menggunakan wadah peti kemas. Pada saat ini hampir
90 borongan kargo didunia dilakukan dengan menggunakan peti kemas dan ditransportasikan dengan menggunakan kapal laut. Ini dikarenakan peti kemas
dapat dengan mudah untuk dipindahkan, ditumpuk, dan disimpan dilapangan terbuka.
Untuk dapat memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat lain, atau dari kapal sea side ke darat land side dibutuhkan sebuah mesin
Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane RTGC Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc.
Visualnastran Desktop 2004, 2009.
pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan aman. Salah satu mesin pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan banyak digunakan pada
pelabuhan adalah Rubber Tired Gantry Crane RTGC. Rubber Tired Gantry Crane adalah mesin pengangkat yang berfungsi
untuk mengangkatmengangkut peti kemas dari kapal ke darat, atau dari truk ke tempat penumpukan. Sebuah gantry crane memiliki tiga komponen utama, yaitu
spreader, trolley dan rubber tired gantry. Spreader berfungsi untuk menjepit peti kemas pada saat pengangkatanpenurunan dari atau ke kapal. Trolley berfungsi
sebagai tempat bergantungnya spreader dan kabin operator. Trolley dilengkapi motor yang membuatnya dapat bergerak kearah kiri atau kanan sepanjang jarak
pijak roda gantry. Komponen yang ketiga adalah rubber tired. Roda karet pada gantry berfungsi agar dapat bergerak leluasa, berupa maju, mundur, belok kekiri
atau kekanan.
Salah satu komponen penting yang terdapat pada spreader adalah Twist Lock. Twist lock merupakan kait pengunci yang berguna mengunci peti kemas
pada saat akan diangkat. Sebuah spreader memiliki empat buah twist lock. Twist lock menerima beban tarik yang sangat besar pada saat melakukan pengangkatan
peti kemas. Sebuah peti kemas dengan ukuran 40 ft, memiliki bobot maksimum total 40 ton. Beban 40 ton tersebut di kaitkan pada twist lock dan didistribusikan
secara merata ke seluruh twist lock. Spreader memiliki empat buah twist lock, sehingga masing-masing twist lock menerima beban sebesar 10 ton.
Skripsi ini ditulis untuk menghitung dan menganalisa gaya dan distribusi tegangan yang terjadi pada twist lock, dan menyesuaikannya dengan sifat mekanis
material yang digunakan. Selain itu juga menganalisa kegagalan yang terjadi pada sebuah twist lock. Kegagalan yang terjadi diduga berupa melengkungnya twist
lock Bending. Twist lock yang telah melengkung tidak dapat digunakan lagi, dan harus diganti dengan unit yang baru.
1.2. Tujuan Penelitian