atau dinikamati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas berolah raga. Pajak reklame, adalah pajak atas
penyelenggaraan reklame. Pajak penerangan jalan, adalah pajak atas pengunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia
penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Pajak pengambilan bahan galian golongan C, adalah pajak atas kegiatan
pengambilan bahan galian golongan C sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pajak parkir, adalah pajak yang dikenakan atas
penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai
suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.
B. Retribusi Daerah
Retribusi daerah, sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 18 Tahun 1997, PP No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, dan UU No. 28 Tahun 2009,
didefinisikan sebagai pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Adapun Munawir 1982:36 menyatakan, retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai iuran kepada
pemerintah daerah yang dapat dipaksakan dan mendapat jasa balik secara langsung. Paksaan yang dilakukan hanya bersifat ekonomis, karenanya terhadap
pihak yang tidak merasakan jasa dari pemerintah daerah tidak dikenakan retribusi. Yani 2002:52 menegaskan, yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pencermatan adalah, bahwa retribusi daerah adalah daerah berbeda sama sekali dengan pengertian pajak daerah. Akan tetapi sebagaimana pajak daerah, retribusi
daerah juga merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah PAD yang dapat diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam: a
penyelenggarakan pemerintahan daerah, dan b pembangunan daerah, dengan tujuan untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian diharapkan daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Daerah kabupatenkota, lanjut Yani 2002:53, diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis-jenis
retribusi selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Obyek retribusi daerah adalah
berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Akan tetapi tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut
retribusinya, hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut pertimbangan sosial ekonomi layak dijadikan obyek retribusi. Sebagaimana ditegaskan dalam Yani
2002:55-65, UU No. 18 Tahun 1997, PP No. 66 Tahun 2001, dan UU No. 2008 Tahun 2009, obyek retribusi daerah ini dikelompokkan dalam 3 tiga golongan,
yaitu: a retribusi jasa umum, b retribusi jasa usaha, dan c retribusi perijinan tertentu.
Obyek retribusi jasa umum, adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum,
serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis-jenis retribusi jasa umum ini adalah: a retribusi pelayanan kesehatan, b retribusi pelayanan
persampahankebersihan, c retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akte catatan sipil, d retribusi pelayanan pemakaman dan
pengabuan mayat, e retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, f retribusi pelayanan pasar, g retribusi pengujian kendaraan bermotor, h retribusi
pemeriksaan alat pemadam kebakaran, i retribusi penggantian biaya cetak peta, dan j retribusi pengujian kapal perikanan.
Obyek retribusi jasa usaha, adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial. Jenis-jenis retribusi jasa
usaha ini adalah: i retribusi pemakaian kekayaan daerah, b retribusi pasar grosir danatau pertokoan, c retribusi tempat pelelangan, d retribusi terminal,
e retribusi
tempat khusus
parkir, f
retribusi tempat
penginapanpesanggrahanvila, g retribusi penyedotan kakus, h retribusi rumah potong hewan, i retribusi pelayanan pelabuhan kapal, i retribusi tempat
rekreasi dan olah raga, j retribusi penyeberangan di atas air, k retribusi pengelolaan limbah cair, serta l retribusi penjualan produksi usaha daerah.
Obyek retribusi perijinan tertentu, adalah kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumberdaya alam, barang, prasarana,
sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Jenis-jenis retribusi perijinan ini adalah: a retribusi ijin
mendirikan bangunan, b retribusi tempat penjualan minuman beralkohol, c retribusi ijin gangguan, serta d retribusi ijin trayek.
C. Hasil Perusahaan Daerah