Pelayanan Kefarmasian Dalam Penggunaan Obat Klinik Rekam Medik

6. Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan menurut bentuk sediaan dan jenisnya, suhu dan kestabilannya, mudah tidaknya meledakterbakar, dan tahantidaknya terhadap cahaya, disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.

7. Pendistribusian

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem resep perorangan, sistem unit dosis atau sistem kombinasi. Pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh apotek rumah sakit. Pendistribusian perbekalan farmasi di luar jam kerja diselenggarakan oleh apotek rumah sakit yang dibuka 24 jam dan ruang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi Depkes RI, 2004.

b. Pelayanan Kefarmasian Dalam Penggunaan Obat Klinik

Pelayanan farmasi klinis yang dapat dilakukan sesuai SK Menkes No. 436MenkesSKVI1993 meliputi: Universitas Sumatera Utara 1. Melakukan konseling. 2. Monitoring efek samping obat. 3. Pencampuran obat suntik secara aseptis. 4. Menganalisa efektivitas biaya. 5. Penentuan kadar obat dalam darah. 6. Penanganan obat sitostatika. 7. Penyiapan total parenteral nutrisi. 8. Pemantauan penggunaan obat. 9. Pengkajian penggunaan obat Aslam, 2004.

2.5. Rekam Medik

Rekam medik adalah sejarah ringkas, jelas dan akurat dari kehidupan dan kesakitan penderita, ditulis dari sudut pandang medik. Setiap rumah sakit dipersyaratkan mengadakan dan memelihara rekam medik yang memadai dari setiap pasien, baik untuk pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Suatu rekam medik yang lengkap mencakup data identifikasi dan sosiologi, sejarah famili pribadi, sejarah kesakitan yang sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus seperti : konsultasi, data laboratorium klinis, pemeriksaan sinar X dan pemeriksaan lain, diagnosa kerja, penanganan medik atau bedah, patologi mikroskopik dan nyata, kondisi pada waktu pembebasan, tindak lanjut dan temuan otopsi Siregar, 2004. Kegunaan rekam medik : ƒ Dasar perencanaan dan berkelanjutan perawatan penderita Universitas Sumatera Utara ƒ Merupakan suatu sarana komunikasi antara Dokter dan setiap profesional yang berkontribusi pada perawatan penderita ƒ Melengkapi bukti dokumen terjadinya atau penyebab penyakit penderita dan penanganan atau pengobatan selama dirawat di rumah sakit. ƒ Digunakan sebagai dasar untuk kaji ulang studi dan evaluasi perawatan yang diberikan kepada penderita. ƒ Membantu perlindungan kepentingan hukum penderita, rumah sakit dan praktisi yang bertanggung jawab. ƒ Menyediakan data untuk digunakan dalam penelitian dan pendidikan. ƒ Dasar perhitungan biaya dengan menggunakan data dalam rekam medik mempermudah bagian keuangan menetapkan besarnya biaya pengobatan seorang penderita.

2.6 Central Sterilized Supply Department CSSD