dapat dihubungkan dengan kemasakan buah pisang dari hasil sensor kapasitansi yang telah didapatkan. Penggunaan alat ini cukup mudah dan efisien karena tidak merusak
tekstur buah pisang.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian adalah bagaimana nilai permitivitas relatif pisang
berdasarkan waktu kemasakan dengan perlakuan pemasakan pisang secara alami tanpa kalsium karbida dan secara kimia diberi kalsium karbida untuk beberapa buah
pisang lokal Indonesia serta nilai chroma sebagai indikator kemasakan pisang berdasarkan warna.
1.3 Batasan masalah
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian sistem estimasi kemasakan buah pisang menggunakan sensor kapasitansi memiliki batasan masalah, antara lain:
1. Obyek penelitian ini dilakukan pada beberapa jenis buah pisang yaitu : pisang
kepok, pisang nangka, pisang mas, dan pisang susu. 2.
Pengukuran dilakukan pada rentang frekuensi yaitu 50 Hz, 500 Hz, 5 kHz, 50 kHz, dan 500 kHz.
3. Penelitian estimasi kemasakan pisang dilakukan dalam kotak penelitian dengan
perlakuan secara alami tanpa kalsium karbida dan secara kimia diberi kalsium karbida, kelembaban udara dan suhu pada ruangan maupun dalam kotak
penelitian tidak diteliti. 4.
Penelitian estimasi kemasakan buah pisang dilakukan berdasarkan parameter hari yaitu selama lima hari kemasakan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya penelitian yaitu untuk mengetahui nilai permitivitas relatif pisang pada perlakuan secara alami tanpa kalsium karbida dan
secara kimia diberi kalsium karbida pada pisang lokal Indonesia serta mengetahui nilai chroma sebagai indikator kemasakan pisang berdasarkan warna.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian sistem estimasi kemasakan buah pisang menggunakan sensor kapasitansi yang akan dilakukan, yaitu mengetahui nilai permitivitas relatif buah
pisang pada keadaan mentah hingga lima hari kemasakan dengan perlakuan secara alami tanpa kalsium karbida dan secara kimia diberi kalsium karbida pada buah
pisang lokal Indonesia dengan metode pengukuran kapasitansi. Oleh karena itu, Penelitian ini penting untuk dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yang
terkadang mengalami masalah untuk menentukan kualitas kemasakan buah pisang yang dipasarkan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA