Color Reader TINJAUAN PUSTAKA

adalah impedansi dari bahan dielektrik. impedansi efektif dengan pelat kapasitor paralel dihitung dari persamaan pembagi tegangan Soltani et al, 2010. � � � = +

2.3 Color Reader

Color reader adalah alat pengukur warna yang didesain dengan tiga reseptor sehingga mampu membedakan warna akurat antara terang dan gelap. Salah satu pengukuran warna menggunakan color reader yang umum digunakan adalah color reader dengan seri CR-10, dengan ukuran dan lebar sinar, mudah digunakan karena hanya menggunakan satu tangan, dan perbedaan warna dalam bentuk delta L,a,b, delta E,a,b atau delta L,c,h Cingah dan Wiratama, 2010. Warna bahan biasanya diukur dalam unit Lab yang merupakan standar internasional pengukuran warna, diadopsi oleh CIE commission Internationale d’Eclairage. Karakteristik warna berdasarkan cahaya yang dipantulkan oleh obyek, dalam warna dilihat ukurannya mengikuti tingkatan 0 sampai 359. Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna merah, 60 adalah warna kuning, untuk warna hijau pada tingkatan 120, sedangkan pada 180 adalah warna cyan. Untuk tingkat 240 merupakan warna biru, serta 300 adalah warna magenta Adam dan Ongley, 1972. Warna adalah persepsi visual yang sesuai pada indra penglihatan manusia yang sering disebut merah, hijau, dan biru dan lain-lainnya. Warna berasal dari spektrum cahaya yang berinteraksi di retina mata dengan kepekaan spektral pada reseptor cahaya. Dengan mendefinisikan warna ruang, warna dapat diidentifikasi dengan koordinat melalui color reader. Berikut gambar formulasi untuk mengidentifikasi warna dengan color reader Hutching, 1999. 2.20 Gambar 2.6 Formulasi sistem CIE Lab Sumber: Hutching, 1999 Nilai L menyatakan parameter kecerahan lightness yang mempunyai nilai dari 0 hitam sampai 100 putih. Nilai a menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a positif dari 0-100 untuk warna merah dan nilai –a negatif dari 0--80 untuk warna hijau. Notasi b menyatakan warna kromatik campuran biru kuning dengan nilai +b positif dari 0-70 untuk kuning dan nilai –b negatif dari 0--70 untuk warna biru Hutching, 1999. Warna suatu bahan dapat diukur dengan menggunakan color reader, cara pengukuran warna terdapat tiga metode yaitu value, hue, dan chroma. Nilai value menunjukkan gelap terangnya warna, nilai hue menunjukkan panjang gelombang yang dominan yang akan menentukan warna, sedangkan chroma menunjukkan intensitas kecerahan dan kualitas suatu warna Hermawan et al, 2007. Pengukuran warna menggunakan color reader merupakan penggambaran warna secara kuantitatif yang menggunakan cara penilaian tristimulus XYZ, satuan warna Yxy, Lab, LCh, serta satuan warna Hunter Lab. Satuan warna Lab juga dikenal sebagai CIELAB saat ini merupakan satuan warna yang popular untuk pengukuran warna suatu obyek dan secara luas dipakai pada berbagai bidang. Satuan ini merupakan salah satu satuan warna CIE yang didefinisikan pada tahun 1976 dan +b -b -a +a L ∆ dimaksudkan untuk mengurangi masalah dalam penggunaan satuan warna Yxy dimana jarak pada diagram chromacity x, y tidak sebanding dengan perbedaan warna. Pada satuan ini L menandakan gelap terangnya lightness benda, sedangkan a dan b merupakan koordinat chromacity, yang menunjukkan arah warna. Nilai +a adalah arah merah,-a adalah hijau, +b adalah kuning, -b adalah biru dengan pusatnya merupakan achromatic Hermawan et al, 2007. Pengukuran indeks warna pisang diukur menggunakan color reader, gambar berikut adalah color reader beserta komponen dan fungsi-fungsinya: Gambar 2.7 Color reader Sumber: Konica Minolta, 2013 Tabel 2.5 Komponen dan fungsi color reader No. komponen Fungsi 1 Reseptor sebagai tempat menempelnya sampel yang akan diuji warnanya yang akan membaca warna sampel tersebut 2 Penutup reseptor untuk menutup reseptor setelah digunakan. 3 Tombol onoff untuk mengaktifkan dan menonaktifkan color reader. 4 Tombol target tombol ini ditekan saat sampel ditempelkan pada reseptor. 5 Layar hasil sebagai tempat hasil pembacaan warna oleh reseptor. 6 Tombol sistem L, a, b dan Lch metode yang dipakai untuk pembacaan warna yang diingankan. Sumber: Adam dan Ongley, 1972. 5 6 4 3 2 1 Cara kerja alat ini adalah ditempelkan pada sampel, yang akan diuji intensitas warnanya. Color reader dihidupkan dengan cara menekan tombol power, kemudian tombol pengujian ditekan sampai berbunyi atau lampu menyala dan akan memunculkannya dalam bentuk angka dengan sistem CIE Lab untuk mengetahui spesifikasi warna Adam dan Ongley, 1972.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat penelitian Terdapat dua tahap kegiatan penelitian yang masing-masing dilakukan pada dua tempat yang berbeda yaitu: 1. Penyusunan alat dan pengukuran nilai permitivitas relatif menggunakan kapasitansi meter dan sensor kapasitansi serta proses pemasakan buah pisang secara alami tanpa kalsium karbida dan kimia diberi kalsium karbida dilaksanakan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Jember. 2. Pengamatan dan pengukuran indeks warna buah pisang menggunakan color reader dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Universitas Jember. 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian dilakukan bulan Februari 2015 hingga Mei 2015, dengan observasi awal yang telah dilakukan pada bulan Desember 2014.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah: 1. Kapasitor 10 ��