Estrogen dan Nyeri Pengaruh

sering terjadi di muskuloskeletal yang mengakibatkan rasa sakit dan kecacatan setelah nyeri punggung kronis rendah, yang mempengaruhi sekitar 5-12 dari populasi NIDCR, 2010. Gangguan TMJ setidaknya dua kali terjadi pada wanita sebagai pria, dan wanita yang menggunakan estrogen tambahan atau kontrasepsi oral lebih mungkin untuk mencari pengobatan untuk kondisi ini Macfarlane, Blinkhorn, Davies, Kincey, Worthington, 2002. Peningkatan prevalensi gangguan ini pada wanita yang menunjukkan bahwa hormon seks, seperti estrogen, mungkin memainkan peran penting dan kompleks dalam patofisiologi gangguan ini Mazzetto, 2014.

2.8.2 Estrogen dan Nyeri

Estrogen memainkan peran penting dalam menentukan seberapa sensitif seseorang terhadap rasa sakit, dan reseptor estrogen ER yang dikenal sebagai ER- beta ER- sangat signifikan dalam konteks ini Mazzetto, β014. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan estrogen yang mempengaruhi bagaimana rasa sakit yang dialami, tetapi mekanisme di balik ini belum jelas. Estrogen dapat mengikat dua reseptor yang berbeda, ER-alpha ER- α dan ER- , dan kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru oleh Swedish University Medical Karolinska Institute menjelaskan hasil yang diperoleh mengenai ekspresi kedua reseptor ini di sumsum tulang belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ER- berperan penting dalam pengembangan bagian dari sumsum tulang belakang yang berisi serabut saraf yang membawa informasi ke otak Mazzetto, 2014. Saraf ini penting dalam beberapa fungsi, termasuk menentukan seberapa sensitif seseorang terhadap rasa sakit dan respon terhadap sensasi pada umumnya Mazzetto, 2014. Perbedaan gender dan variasi dalam penyakit inflamasi yaitu aterosklerosis, gangguan saraf, periodontitis dan rheumatoid arthritis keparahan dengan kadar hormon seks pada wanita telah dilaporkan, menunjukkan bahwa hormon seks pada wanita memodulasi respon inflamasi Nilsson, 2007. Tingkat estrogen dalam cairan sinovial sendi temporomandibular telah berkorelasi dengan tingkat keparahan arthritis pada wanita menopause, dan pada model binatang, estrogen telah terbukti untuk memodulasi peradangan pada sendi temporomandibular Puri, Hutchins, Bellinger, Kramer, β009. Sitokin, seperti -interferon, Interleukin IL dan Tumor Necrosis Factor alpha TNF- α, telah ditemukan dalam cairan sinovial orang dengan temporomandibular sendi rematik National Institutes of Health, 2002. TNF- α merupakan sitokin proinflamasi utama dan meningkat pada plasma dan cairan sinovial dari pasien dengan penyakit peradangan kronis seperti rheumatoid arthritis. Nordahl, Alstergren, dan Kopp 2000 menunjukkan bahwa pasien dengan nyeri sendi temporomandibular mengalami peningkatan kadar TNF- α dalam cairan sinovial dibandingkan dengan mereka tanpa rasa sakit. Estrogen bertindak atas transkripsi gen melalui reseptor estrogen alpha dan . Penelitian telah menunjukkan anti-inflamasi serta tanggapan pro inflamasi menjadi estrogen, dan data yang telah disajikan menunjukkan bahwa estrogen turun-mengatur ekspresi adhesi dan kemokin molekul dalam menanggapi promotor peradangan di berbagai sistem eksperimental Nilsson, 2007. Data fungsional menunjukkan bahwa pengobatan estrogen mengurangi perekrutan dan adhesi leukosit pada endotel yang disebabkan oleh promotor peradangan, menawarkan mekanisme mungkin dengan yang estrogen menghasilkan efek anti-inflamasi Nilsson, 2007. Kontribusi dari molekul ini untuk patogenesis dan ekspresi klinis gangguan sendi temporomandibular masih belum jelas. Metodologi pencitraan baru, serta meningkatkan model binatang, mungkin membantu menjelaskan proses inflamasi yang terlibat dalam respon terhadap cedera, serta kontribusi dari sistem saraf untuk penyakit radang struktur sendi temporomandibular Mazzetto, 2014.

2.9 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR JUMLAH DAN REGIO KEHILANGAN GIGI DENGAN MOTIVASI PASIEN MENGGUNAKAN GIGI TIRUAN DI RSGM UNIVERSITAS JEMBER

9 52 57

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 42 16

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 46 16

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 15 16

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 22 16

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 24 16

ANALISIS GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR (STM) SECARA AUSKULTASI PADA PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 24 16

Analisis Gangguan Sendi Tempromandibular (STM) Secara Auskultasi Pada Penderita Di Klinik Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember

0 20 16

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PASIEN MENGENAI KEBUTUHAN PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PASCA PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT RSGM UNIVERSITAS JEMBER

6 48 13

Morfologi Kondilus Mandibularis Ditinjau dari Radiograf TMJ pada Individu dengan Kehilangan Gigi Posterior di RSGM FKG USU

15 83 61