2.4.2 Pengaruh Inflasi Terhadap Return Indeks Saham
Inflasi yang tinggi dapat mengganggu perekonomian Rosyidi, 2012:44. Kondisi tersebut menyebabkan inflasi memiliki pengaruh yang negatif terhadap
perekonomian, sehingga minat investor akan investasi di negara dengan inflasi yang tinggi berkurang. Menurunnya minat investor untuk berinvestasi membuat
harga saham turun, dapat disimpulkan bahwa hubungan inflasi dan harga saham negatif.
Menurut Fahmi 2006:83, peningkatan inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif bagi investor di pasar modal. Secara spesifik inflasi bisa
meningkatkan pendapatan dan biaya bagi perusahaan, yaitu jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari pada peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh
perusahaan, maka profitabilitas perusahaan akan turun. Profitabilitas yang dimaksud adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
bersih. Berdasarkan hasil penelitian Thobarry 2009 disimpulkan bahwa inflasi
memberikan pengaruh negatif terhadap indeks harga saham sektor properti. Inflasi yang menurun dapat membuat indeks harga saham meningkat. Hasil yang sama
dikemukakan oleh Mousa et al. 2012 bahwa inflasi berpengaruh negatif pada beberapa saham negara Yordania seperti pada perusahaaan Yordania Insurance
dan Dar AL Dawa Development Investment. Berdasarkan teori dan hasil empiris yang telah dipaparkan hipotesis yang
akan diuji adalah sebagai berikut: H
2
: Inflasi berpengaruh negatif terhadap return indeks saham.
2.4.3 Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Indeks Saham
Menurut Boediono 2000:168, uang beredar dalam jumlah yang tinggi menyebabkan lemahnya nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara lain.
Hal tersebut membuat minat investor dalam menanamkan modalnya berpindah untuk investasi pada mata uang asing, sehingga berdampak pada turunnya harga
saham. Kondisi perekonomian suatu negara dapat dilihat dari nilai tukarnya. Nilai mata uang yang terdepresiasi mengakibatkan iklim investasi yang ada menjadi
melemah. Kondisi sebaliknya bahwa nilai mata uang yang menguat mengakibatkan iklim investasi yang ada menjadi meningkat. Menurut Tandelilin
2001:214 menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi perekonomian.
Witjaksono 2010 menunjukkan pengaruh kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan IHSG, sehingga ketika kurs
rupiah menguat maka IHSG akan meningkat. Berdasarkan teori dan hasil empiris tersebut dapat disusun hipotesis
sebagai berikut: H
3
: Nilai Tukar berpengaruh negatif terhadap return indeks saham.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh suku bunga, inflasi dan nilai tukar terhadap return indeks saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-
2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan merupakan explanatory research dengan menggunakan model regresi linear berganda dan prosedur pengujian
hipotesis hypothesis testing untuk menjawab tujuan penelitian. Explanatory research merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis
guna memperkuat atau menolak teori atau hipotesis penelitian yang sudah ada.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks saham gabungan dan seluruh indeks saham sektoral yang terdapat di BEI selama periode
pengamatan tahun 1977 sampai dengan periode tahun 2015, jadi unit analisis penelitian ini adalah periode tahun. Sampel dipilih dengan menggunakan metode
pengambilan sampel dengan sengaja sesuai dengan kebutuhan penelitian judgment sampling yaitu periode awal sejak Bank Indonesia menetapkan
kebijakan moneter Inflasion Targeting Framework dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang free floating yaitu tahun 2005. Sampel penelitian
adalah indeks saham gabungan dan seluruh indeks saham sektoral di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2015.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dengan jenis data runtun waktu time series bulanan yaitu Januari 2005 sampai Desember
2015 yang diperoleh dari situs web yang berkaitan dengan lembaga yang berhubungan dengan penelitian ini untuk diolah menjadi data yang digunakan
untuk keperluan analisis.
16