Pembatasan Peredaran Produk Praktik Diskriminasi

2.3.2 Pembatasan Peredaran Produk

Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat, berupa membatasi peredaran danatau jasa pada pasar yang bersangkutan.

2.3.3 Praktik Diskriminasi

Dalam Pasal 19 huruf d Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tidak diperbolehkan karena berdampak pelaku usaha yang lain tidak berkesempatan untuk mempunyai peluang berusaha. Pasal 19 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999 dirumuskan secara Rule of Reason sehingga penguasaan pasar itu sendiri menurut pasal ini tidak dilarang secara mutlak. Hal itu dilarang apabila dari penguasaan pasar yang dimiliki oleh pelaku usaha tersebut mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat atau mempunyai alasan-alasan yang dapat diterima. Penguasaan pasar sendiri belum tentu bertentangan dengan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999, yang kemungkinan bertentangan adalah jenis-jenis kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha yang menguasai pasar yang pada akhirnya anti terhadap persaingan usaha yang sehat. 2.4 Perjanjian Kartel 2.4.1 Pengertian Kartel Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia salah satu pengertian kartel adalah persetujuan kelompok perusahaan dengan maksud mengendalikan harga komoditas tertentu. Sedangkan dalam Black’s Law Dictionary dikemukakan bahwa kartel merupakan: “A combination of producers of any product joined together to control its production, sale, and price, so as to obtain a monopoly and restrict competition is any particular industry or commodity. Such exist primarily in Europe, being restricted in United States by antitrust law. Also, an association in agreement of companies or section’s of companies having common interest, designed to prevent extreme or unfair competition and allocated market, and to promote the interchange of knowledge resulting from scientific and technical research, exchange of patent rights, and standardization of product”. 28 Kartel merupakan isu yang tidak pernah lepas dari kegiatan usaha khususnya dalam pasar yang berstruktur oligopoli. Perilaku ini melawan hukum karena selain dilarang oleh undang – undang dan menjadi strategi pencapaian keuntungan maksimal maximum profit dengan cara menutup persaingan dan mengambil keuntungan ekonomi konsumen. Kartel dapat terjadi dalam beberapa bentuk, contohnya para pemasok mengatur agen penjual tunggal yang membeli semua output mereka dengan harga yang disetujui dan mengadakan pengaturan dalam memasarkan produk tersebut secara terkoordinasi. 29 Kartel dibentuk untuk mematikan pelaku usaha baru dengan menciptakan barrier to entry hambatan masuk. Keuntungan yang akan diraup oleh para kartelis juga tidak sedikit, bahkan bisa mencapai triliunan dalam satu komoditas. Kartel diartikan bersifat sama dengan rentenir yang sangat merugikan konsumen.

2.4.2 Unsur-Unsur Perjanjian Kartel

Dokumen yang terkait

Pembatalan Perkawinan Karena Tidak Adanya Izin Poligami(Studi kasiis Putusan nomor 255/PdtG/2012/PA.Mdn)

1 44 84

Persekongkolan Tender Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 (Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar)

2 83 190

Pengelengaraan Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Ditinjau Dari Hukum Persaingan Usaha (Studi UU No 5 Tahun 1999)

0 14 0

Pembatalan Putusan Kppu Nomor 06/Kppu-L/2012 Tentang Persekongkolan Tender Pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap Xi Tahun 2012 (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 K/Pdt.Sus-Kppu/2014)

0 16 129

EFEKTIVITAS PERAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM PENANGANAN KASUS DUGAAN KARTEL TERKAIT PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.

0 3 17

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PERAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM PENANGANAN KASUS DUGAAN KARTEL TERKAIT PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.

0 2 18

STUDI KASUS PUTUSAN KPPU PERKARA NOMOR 12/KPPU-L/2010 MENGENAI DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DALAM PENGA.

0 0 2

PENEGAKAN HUKUM PERSEKONGKOLAN TENDER BERDASARKAN PASAL 22 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (Studi Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor : 16/KPPU-L/2014 tentang Dugaan Pelanggara

1 2 16

Kartel Importasi Bawang Putih Dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha (Studi Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 05 KPPPU-1 2013) - Ubaya Repository

0 0 2

PENEGAKAN HUKUM PERSEKONGKOLAN TENDER DALAM PERSAINGAN USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (Studi Putusan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang

0 0 15