Variabel dependen Kerangka Pemecahan Masalah

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran 1. Financial distress Y Financial distress merupakan keadaan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Indikator yang digunakan yaitu laba bersih yang dihasilkan menunjukkan nilai negatif selama dua tahun berturut-turut. Perusahaan akan dibagi kedalam dua kelompok, yakni perusahaan yang berpotensi mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak berpotensi mengalami financial distress. Skala nominal 2. Current ratio X1 Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia. Skala rasio 3. Return on asset X2 Rasio untuk mengukur seberapa mampu perusahaan menggunakan aset yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Skala rasio 4. Total asset turn over X3 Rasio untuk mengukur penjualan yang diperoleh perusahaan atas aset yang terpakai. Skala rasio 5. Debt to asset ratio X4 Rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Skala rasio 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Menentukan Nilai Variabel

a. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial distress. Penentuan nilai variabel kondisi financial distress dengan ketentuan sebagai berikut : Y = 1 ; apabila perusahaan sektor industri dasar dan kimia berpotensi mengalami financial distress. Y = 0 ; apabila perusahaan sektor industri dasar dan kimia tidak berpotensi mengalami financial distress.

b. Variabel independen 1 Current Ratio

Variabel current ratio diperoleh dengan membandingkan aset lancar dengan utang kewajiban lancar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Gumanti, 2011:112 : Current Ratio = � � � �� � � � 1 Return On Asset Variabel return on asset diperoleh dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Gumanti, 2011:115 : Return on Asset = � � 2 Total Asset Turn Over Total asset turn over diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total asset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Gumanti, 2011:115 : Total Asset Turn Over = 3 Debt to Asset Ratio Debt to asset ratio diperoleh dengan membandingkan total utang dengan total aset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Gumanti, 2011:114 : Debt to Asset Ratio = Semua data keuangan perusahaan diperoleh dari data akhir tahun yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan sektor industri dasar dan kimia per 31 Desember 2011 sampai dengan 31 Desember 2015.

3.6.2 Deskripsi Statistik

Deskripsi statistik merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data yang telah dikumpulkan peneliti. Deskripsi statistik dalam penelitian ini menjelaskan gambaran data penelitian berupa besarnya nilai minimum, maksimum, rata-rata dan deviasi standar. Nilai deviasi standar digunakan untuk mengetahui variabilitas data dalam penelitian.

3.6.3 Model Regresi Logistik

Pada penelitian ini digunakan regresi logistik untuk mengetahui rasio-rasio keuangan perusahaan yang berperan dalam menentukan apakah suatu perusahaan berpotensi mengalami financial distress atau tidak. Dengan mengetahui potensi financial distress sejak dini, manajemen perusahaan dapat melakukan tindakan- tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan. Karena variabel terikat Y memiliki skala nominal, digunakan model regresi logistik dengan formulasi sebagai berikut : Y = Ln[p1-p] = b0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress b0 = Konstanta b 1 ,..b 4 = Koefisien regresi logistik X 1 = Current Ratio X 2 = Return on Asset X 3 = Total Asset Turn Over X 4 = Debt to Asset Ratio e = Residual Error

3.6.4 Menilai Model Fit

Menurut Ghozali 2009:218, beberapa uji statistik yang digunakan untuk menilai model fit dalam analisis regresi logistik adalah sebagai berikut. a. -2 Log Likelihood Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Output SPSS memberikan dua nilai -2 Log Likelihood yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta dan kedua yaitu model dengan konstanta dan variabel independen. Statistik -2 Log Likelihood dapat digunakan untuk menentukan jika variabel independen ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan memperbaiki model fit. Jika terjadi penurunan nilai -2 Log Likelihood maka menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. b. Cox and Snell’s R Square dan Nagelkerke R Square Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell’s R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada multiple regression. Nilai Nagelkerke R Square menunjukkan persentase variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian. c. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 5, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasinya, sebaliknya jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 5, maka hipotesis nol diterima dan berarti model yang dibuat mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasi penelitian. d. Tabel Klasifikasi 2 x 2 Tabel 2x2 menghitung nilai estimasi yang benar correct dan salah incorrect. Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen yang diteliti, sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen. Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan prediksi sebesar 100 .

3.6.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah memperoleh data yang diperlukan fit data empiris cocok atau sesuai dengan model. Penelitian ini menggunakan regresi logistik sebagai alat analisis karena variabel dependennya berupa data berskala nominal. Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis H 01 = Variabel current ratio tidak dapat memprediksi financial distress. H a1 = Variabel current ratio dapat memprediksi financial distress. H 02 = Variabel return on asset tidak dapat memprediksi financial distress. H a2 = Variabel return on asset dapat memprediksi financial distress. H 03 = Variabel total asset turn over tidak dapat memprediksi financial distress. H a3 = Variabel total asset turn over dapat memprediksi financial distress. H 04 = Variabel debt to asset ratio tidak dapat memprediksi financial distress. H a4 = Variabel debt to asset ratio dapat memprediksi financial distress. b. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Wald dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5. c. Uji signifikan parsial uji Wald Uji Wald digunakan untuk menguji analisis rasio keuangan dalam memprediksi financial distress. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika nilai p-value uji Wald Sig 0,05 , H diterima. Jika nilai p-value uji Wald Sig 0,05 , H a1 ,...,H a4 diterima. d. Menarik kesimpulan Uji hipotesis merupakan uji terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh kesimpulan apakah masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat memprediksi financial distress sesuai hipotesis.

3.7 Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan, maka dapat disusun kerangka pemecahan masalah pada Gambar 3.1 sebagai berikut : Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Variabel Dependen Financial Distress Variabel Independen CR,ROA,TATO,DAR Deskripsi Statistik Hasil dan Pembahasan Uji Kelayakan Model Regresi Logit Kesimpulan Uji Hipotesis STOP Analisis Regresi Logit Pengumpulan Data START Keterangan : 1. Start, yaitu permulaan dan persiapan penelitian terhadap masalah yang diteliti. 2. Pengumpulan data laporan keuangan perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan tahun 2011-2015. 3. Deskripsi statistik, untuk mengetahui gambaran umum dari data penelitian dan variabilitas data. 4. Melakukan analisis regresi logistik. 5. Melakukan uji kelayakan model regresi logistik dengan melakukan beberapa uji statistik yaitu -2 Log Likelihood, Cox and Snell’s R Square dan Nagelkerke R Square, Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test dan uji klasifikasi 2x2 untuk menilai overall fit model terhadap data. 6. Uji hipotesis untuk mengetahui signifikansi apakah variabel-variabel penelitian dapat memprediksi financial distress perusahaan. 7. Pembahasan, merupakan bab dimana menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan dan membahasnya. 8. Kesimpulan, menarik kesimpulan dari analisis data yang telah dilakukan. 9. Stop, yaitu penelitian berakhir.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan rasio keuangan yakni current ratio, return on asset, total asset turn over dan debt to asset ratio dalam memprediksi financial distress perusahaan dengan menggunakan alat analisis regresi logistik. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili kriteria yang ditentukan peneliti. Perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terpilih menjadi anggota sampel sebanyak 52 perusahaan yang terbagi kedalam dua kelompok yakni 19 perusahaan berpotensi mengalami financial distress dan 33 perusahaan tidak berpotensi mengalami financial distress. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas yang diproksi dengan current ratio dapat memprediksi financial distress perusahaan sektor industri dasar dan kimia dan memiliki pengaruh negatif signifikan. 2. Rasio profitabilitas yang diproksi dengan return on asset dapat memprediksi financial distress perusahaan sektor industri dasar dan kimia dan memiliki pengaruh negatif signifikan. 3. Rasio aktivitas yang diproksi dengan total asset turn over tidak dapat memprediksi financial distress perusahaan sektor industri dasar dan kimia. Besar kecilnya nilai total asset turn over tidak menentukan apakah perusahaan akan mengalami financial distress atau tidak. 4. Rasio leverage yang diproksi dengan debt to asset ratio dapat memprediksi financial distress perusahaan sektor industri dasar dan kimia dan memiliki pengaruh positif signifikan. 49

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdafatar di BEI Tahun 2011-2015 (The Analysis of Financial Ratios in Predicting Financial Distress of Basic Industry and Chemical Companies

0 8 6

KEKUATAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN TEXTILE DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 8 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SETOR INDUSTRI DASAR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indo

0 4 16

ANALISIS PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI TEXTILE DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008–2011.

0 0 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 1 23

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

1. Riska Natariasari dan Miko Indarto (2014) - ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 29

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan - ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 11