Karbon dioksida TINJAUAN PUSTAKA

Metanol bereaksi melalui pemutusan ikatan C-O atau O-H yang dikarakterisasi dengan penggantian grup –H atau –OH. stichlmair,1998.

2.4 Karbon dioksida

Karbon dioksida adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standart dan hadi di atmosfir bumi. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas Perry, 1997. Karbon dioksida merupakan senyawa kimia yang terbentuk melalui penggabungan antara satu atom karbon dengan dua atom oksigen, dan dilambangkan dengan rumus molekul CO 2 . Senyawa ini memiliki struktur geometri linier dengan sudut ikat O-C-O sebesar 180 o . Ikatan antara atom karbon dengan masing-masing atom oksigen terdiri atas satu ikatan C dan satu ikatan O. Ikatan C=O pada molekul CO 2 memiliki energi ikat sebesar 178 kkalmol dan panjang ikatan sebesar 1,20 Å Stecher, 1968. Karbon dioksida memiliki massa molekul relatif 44,01 g per mol, merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tidak mudah terbakar, berasa masam, menyublim pada suhu -78,48 o C, memiliki temperature kritis 31,3oC, tekanan Universitas Sumatera Utara kritis 72,9 atm, kalor pembentukan 94,05 kkalmol, panas laten penguapan 83,12 kkalmol, serta panas spesifik sebesar 0,19-0,21 Btulb. Senyawa ini bersifat larut dalam air dengan kelarutan sebesar 88 mL per 100 mL air pada temperatur 20 o C. Karbon dioksida juga larut dalam sejumlah pelarut organik seperti etanol dan metanol, namun dengan nilai kelarutan lebih kecil dibandingkan dengan kelarutannya dalam air Stecher, 1968. Pada PT. Kaltim Methanol Industri gas karbon dioksida CO 2 mengalami proses sintesis yang bereaksi dengan hidrogen dan menghasilkan metanol. Reaksi tersebut bersifat eksotermis dan dilakukan dengan bantuan katalis seperti Zn, Cu, dan Al 2 O 3. Pada PT. KMI CO 2 juga merupakan senyawa yang menyebabkan kenaikan kandungan TMA pada metanol. CO 2 tersebut merupakan zat pengganggu pada proses penetralan TMA dalam proses destilasi pada pemurnian methanol. CO 2 tersebut cenderung bereaksi dengan basa NaOH yang merupakan senyawa penetral pada proses penetralan TMA tersebut. PT. KMI, 1997. 2.5 Trimetilamin 2.5.1. Sifat Trimetilamin