Perumusan Channel Assignment DASAR TEORI

strategi DCA adalah bila beban trafik tidak merata dalam tiap sel maka pemberian kanal frekuensi pada tiap sel akan sering tidak terpakai dalam sel yang kurang padat, dan terjadi blocking pada sel dengan beban trafik padat. Teknik DCA dapat mengalokasi kanal frekuensi bila hanya beban trafik meningkat dan melepaskan kanal frekuensi bila beban trafik menurun. Beberapa teknik DCA tersebut adalah sebagai berikut [2]: 1. First Avaible FA 2. Nearest Neighbour NN 3. Hybrid Assigment Strategy 4. Borrowing with Channel Ordering Strategy BCO 5. Borrowing with Directional Channel Locking Strategi DCA inilah yang diangkat dalam Tugas Akhir ini, dimana trafik pada setiap sel berubah-ubah dalam kurun waktu tertentu.

2.4 Perumusan Channel Assignment

Permasalahan channel assignment CAP muncul dalam jaringan telepon seluler yakni rentang frekuensi diskrit dengan spektrum frekuensi radio tersedia yang disebut sebagai kanal, diperlukan untuk dialokasikan ke daerah lain guna meminimumkan bentangan frekuensi total, tergantung pada permintaan demand dan pembatas bebas interferensi interference-free constraint. Batasan electromagnetic compatibility EMC ditentukan melalui jarak minimum dimana dua kanal harus dipisahkan agar rasio SI diterima kuat dapat dijamin dalam wilayah yang salurannya telah ditugaskan, dapat ditunjukkan melalui matriks N x N yang disebut matriks compatibility C. Universitas Sumatera Utara Ada tiga jenis batasan kanal dalam penugasan kanal, yaitu [3] : 1. Cochannel Constraint CCC disebut cij dengan nilai = 1 atau 0 Dimana frekeunsi yang sama tidak dapat dialokasikan pada satu kanal dengan pasangan frekuensi lain secara bersamaan. 2. Adjacent Channel Constraint ACC disebut cij dengan nilai ≥ 2 Dimana frekuensi yang berdekatan tidak dapat dialokasikan untuk sel radio yang berdekatan secara bersamaan. 3. Cosite Constraint CSC disebut cii den gan nilai = α Dimana setiap pasangan frekuensi yang ditetapkan dalam sel yang sama harus memiliki jarak frekuensi minimum α. Nilai α merupakan nilai positif mulai dari 0 ditugaskan ke sel i. Nilainya tergantung pada standar komunikasi yang digunakan. Pada umumnya nilai α dimulai dengan 5 untuk menyatakan jarak antar kanal dalam satu sel. Dari ketiga hal tersebut dapat dihitung jumlah kanal minimun yang dapat disediakan untuk penugasan kanal, dengan rumus [3]: Kanal minimun yang dibutuhkan = ciidi − 1 + 1 2.4 Dimana : cii = nilai maksimum CSC pada matrik C di = nilai maksimum demand kanal tertinggi Ilustrasi pada Gambar 2.7 menunjukan strategi Channel Assignment Problem CAP. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Matriks dan Bentuk Layout Sel Dari ilustrasi Gambar 2.7 dapat diperoleh jumlah kanalfrekuensi minimum yang di butuhkan dengan melihat matriks demand dimana c ii = 5, d i = 3. Maka dapat dihitung jumlah kanal minimum, 5 3-1 + 1 = 11 kanal. Gambar 2.8 adalah cara penentuan letak kanal pada tiap-tiap sel. c 44 = 5 c 44 = 5 c 43 = 3 c 42 = 2 c 24 = 3 sel kanalfrekuensi Gambar 2.8 Strategi Fequency Exhaustive Assignment Untuk menugaskan kanal pada Gambar 2.8, langkah pertama adalah terlebih dahulu perlu dilihat pola layout sel bersamaan dengan memperhatikan kendala Electromagnetic Compability EMC yaitu CCC, ACC, dan CSC. Tugaskantempatkan demand D terbesar yang ada. Pada ilustrasi Gambar 2.7 demand D terbesar adalah 3 yaitu pada sel ke 4 dengan jarak antara cosite CCC adalah 5 yaitu menempati kanal f 1 , f 6 , dan f 11 . Kemudian tempatkan demand D berikutnya yaitu 1 pada sel ke 3 yang menempati kanal f 4 . Selanjutnya pada demand yang sama yaitu 1 untuk sel 2 dan demand 1 untuk sel 1 yang menempati kanal f 3 untuk sel 2 dan kanal f 6 untuk sel 1[2]. Universitas Sumatera Utara

2.5 Utilisasi