D = RxXx = ωCxRx 6
Di samping itu karena kualitas sebuah kumparan didefinisikan oleh Q = XLRL, kita peroleh bahwa factor disipasi D adalah kebalikan dari factor kualitas Q, dan berarti D = 1Q.
Faktor disispasi memberitahukan kita sesuatu mengenai kualitas sebuah kapasitor, yakni bagaimana dekatnya sudut fasa kapasitor tersebut ke nilai idealnya 90
◦. Dengan memasukka n nilai Cx dalam persamaan 4 dan Rx dalam persamaan 3 kedalam bentuk factor disipasi
diperoleh
D = ωR1C1 7
Jika tahanan R1 dalam jembatan Schering pada gambar diatas mempunyai suatu nilai yang tetap, piringan dial kapasitor C1 dapat dikalibrasi langsung dalam factor disipasi D. ini
merupakan hal yang biasa didalam sebuah jembatan Schering. Perhatikan bahwa suku ω muncul dalam pernyataan factor disipasi persamaan 7. Tentunya ini berarti bahwa kalibrasi
piringan C1 hanya berlaku untuk satu frekuensi tertentu pada mana piringan di kalibrasi. Frekuensi yang berbeda dapat digunakan asalkan dilakukan suatu koreksi, yakni dengan
mengalikan pembacaan piringan C1 terhadap perbandingan dari kedua frekuensi tersebut.
2.2. Derajat Keasaman pH
pH adalah derajat keasaman
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau ke
basaan yang dimiliki oleh suatu
larutan . Ia didefinisikan sebagai
kologaritmaaktivitasion hidrogen
H
+
yang terlarut. Koefisien aktivitas
ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawanDenmarkSøren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun
1909 . Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan p pada pH.
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp pangkat, yang lainnya merujuk kata
bahasa Jerman Potenz yang juga berarti pangkat, dan ada pula
yang merujuk pada kata potential. Jens Norby
mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun
2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti
logaritma negatif.
Universitas Sumatera Utara
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0.
Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam
, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat
basa atau
alkali . Pengukuran pH sangatlah penting dalam
bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti
kimia ,
biologi ,
kedokteran ,
pertanian ,
ilmu pangan ,
rekayasa keteknikan,
dan oseanografi
. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
pH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan
sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa yang juga
di sebut sebagai alkaline dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Di dalam air minum PH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an.Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion
hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa
cara antara lain dengan jalan menitrasi larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. PH air disebut asam bila kurang dari 7, PH air disebut basa
alkaline bila lebih dari 7 dan PH air disebut netral bila ph sama dengan 7. PH air minum ideal menurut standar Departemen Kesehatan RI adalah berkisar antara 6,5 sampai 8,5.
2.3. Mikrokontroler ATmega 8