Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Kesan Pemaparan Sinar X terhadap Anak dalam Kandungan

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG

KESAN PEMAPARAN SINAR X TERHADAP ANAK DALAM KANDUNGAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

Oleh:

MELISSA MICHELLE LOPEZ ALOIOUS 070100304

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG

KESAN PEMAPARAN SINAR X TERHADAP

ANAK DALAM KANDUNGAN

DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

MELISSA MICHELLE LOPEZ ALOIOUS

NIM: 070100304

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Penelitian dengan Judul:

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Kesan Pemaparan Sinar X terhadap

Anak dalam Kandungan

Yang dipersiapkan oleh:

MELISSA MICHELLE LOPEZ ALOIOUS 070100304

Laporan Hasil Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Seminar Hasil

Medan, 25 November 2010 Disetujui,

Dosen Pembimbing

________________________________


(4)

ABSTRAK

Sinar X adalah sejenis bentuk sinar radiasi. Ia adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang. Tes sinar X (radiograf) adalah cara yang cepat dan tidak menyakitkan bagi dokter untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan. Namun apabila ibu yang hamil terpapar dengan sinar X terutamanya pada 3 bulan kehamilan pertama maka dapat terjadinya kelainan pada anak dalam kandungan.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat pengetahuan ibu hamil tentang sinar X dan sikap ibu hamil dalam mengelakkan paparan sinar X yang dapat menyebabkan kelainan pada anak dalam kandungan.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpul dengan teknik angket dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis frekuensi dilakukan untuk menyusun data – data yang jumlahnya banyak ke dalam satu table frekuensi.

Hasil frekuensi tertinggi bagi pengetahuan ibu hamil adalah 46 % yang termasuk dalam kategori pengetahuan sederhana. Hasil frekuensi tertinggi bagi sikap ibu hamil adalah 47 % yang termasuk dalam kategori sikap baik. Jadi pengetahuan dari hasil penelitian ini adalah cukup dan sikap dari hasil penelitian ini adalah baik.

Saranan bagi penelitian ini dapat diberikan kepada 2 pihak iaitu pihak ibu hamil dan pihak rumah sakit. Ibu hamil pula harus mengambil inisiasi untuk mengikuti kampanye – kampanye ini bagi meningkatkan pengetahuan. Pihak rumah sakit pula harus memberikan penyuluhan yang diperlukan oleh ibu hamil tentang bahaya – bahaya sinar X kepada anak dalam kandungan dan melakukan pengawasan supaya ibu hamil tidak dilakukan tes- tes radiologi yang dapat membahayakan anak dalam kandungan.


(5)

ABSTRACT

X-ray is a type of radiation beam. It is a form of electromagnetic radiation that has a long range. Test that requires the use of the X-ray is rather quick and painless and it is normally used among doctors to diagnose and monitor health conditions. However, if a pregnant woman is exposed to a radiation source which in this case refers to the X-ray within the first 3 months of her pregnancy, the chances are the child in her womb would suffer abnormalities.

The main purpose of this research was to observe the knowledge of the population of study, which in this case are pregnant women about the X-ray and their attitude in preventing this ray during pregnancy.This research involved a descriptive study with a cross sectional approach. Data was collected using a questionnaire prepared beforehand. The data collected was then analyzed using the frequency analysis and was presented in the form of tables for better understanding.

Results showed the highest frequency for the knowledge questionnaire was 46%. This percentage fell under the category of an average knowledge level. Results also showed the highest frequency for the attitude questionnaire was 47%. This percentage fell under the category of a good attitude level.Through this research study, we have come to learn that the knowledge level of the population of study is average and the attitude level of the population of study is good.

Suggestions for this study are provided to two related groups of society, namely the pregnant mothers and the hospitals administration. Pregnant women should also take the initiative to attend these campaigns to increase their knowledge. The hospital administration should also provide enough counseling to pregnant women about the dangers of X rays and supervision should be carried out so that pregnant women do not undergo harmful radiology tests.


(6)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih

karunia-Nya yang telah memelihara dan memampukan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Banyak sekali hambatan dan tantangan yang dialami penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan dorongan, bimbingan, dan arahan dari beberapa pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD. KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan.

2. dr.Zulkifli.Msi selaku dosen pembimbing, yang telah

memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Orang tua penulis yang membantu memberikan dukungan moril dan materi.

4. Kepada teman-teman penulis yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Demikian dan terima kasih.

25 November 2010


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB 1 PENDAHULUAN ... 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Rumusan Masalah ... 1.3. Tujuan Penelitian ... 1.4. Manfaat Penelitian ...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1. Pengertian Tajuk Penelitian

... 2.2. Pengertian Sinar X

...

2.3 Aplikasi Sinar X ... 2.4. Pengukuran Dosis Sinar X... 2.5.Bahaya Sinar X pada Janin ... 2.5.1. Fisiologi Perkembangan Janin

...

2.5.2. Bahaya Sinar X pada Janin ... 2.5.3. Hasil Eksperimen di Negara Lain... 2.5.3.1. Data 1... 2.5.3.2. Data 2... 2.6.Pengetahuan ... 2.7.Sikap... Halaman I ii iii iv v viii ix 1 1 4 4 5 6 6 6 7 8 9 9 11 14 14 15 15 17 17 17 18


(8)

2.7.1. Definisi Sikap... 2.7.2. Fungsi Sikap ... 2.7.3. Faktor – Faktor Sikap ... 2.7.4. Tingkatan Sikap ... BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL... 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 3.2. Definisi Operasional... ... 3.3.Cara Ukur ... 3.4 Alat Ukur...

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 3.5 Pengelolaan Hasil ... 3.6 Skala Pengukuran ...

BAB 4 METODE PENELITIAN... 4.1. Jenis Penelitian ... 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 4.5. Pengolahan dan Analisis Data...

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 5.1. Hasil Penelitian

...

5.1.1. Deskriptif Lokasi Penelitian ... 5.1.2. Deskripsi Karekteristik Responden ... 5.1.3. Hasil Analisis Data ... 5.2. Pembahasan ...

BAB 6 KESIMPUAN DAN SARAN ... 6.1. Kesimpulan ... 6.2. Saran ...

19 19 19 20 20 20 20 21 21 22 22 22 22 24 24 25 25 25 26 31 33 33 33 34


(9)

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN.

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1. Karekteristik Kelompok Umur Responden yang mengikuti penelitian………. .25

5.2. Sebaran Gambaran Soal Kuesioner Pengetahuan Sinar X Responden……….. 26

5.3. Hasil Analisis Pengetahuan ………....27

5.4. Frekuensi Hasil Pengetahuan Berdasarkan Kelompok Umur ...27

5.5. Sebaran Gambaran Soal Kuesioner Sikap Sinar X Responden ………...28

5.6. Hasil Analisis Sikap ………....29

5.7. Frekuensi Hasil Sikap Berdasarkan Kelompok Umur ...29


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian


(11)

ABSTRAK

Sinar X adalah sejenis bentuk sinar radiasi. Ia adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang. Tes sinar X (radiograf) adalah cara yang cepat dan tidak menyakitkan bagi dokter untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan. Namun apabila ibu yang hamil terpapar dengan sinar X terutamanya pada 3 bulan kehamilan pertama maka dapat terjadinya kelainan pada anak dalam kandungan.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat pengetahuan ibu hamil tentang sinar X dan sikap ibu hamil dalam mengelakkan paparan sinar X yang dapat menyebabkan kelainan pada anak dalam kandungan.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpul dengan teknik angket dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis frekuensi dilakukan untuk menyusun data – data yang jumlahnya banyak ke dalam satu table frekuensi.

Hasil frekuensi tertinggi bagi pengetahuan ibu hamil adalah 46 % yang termasuk dalam kategori pengetahuan sederhana. Hasil frekuensi tertinggi bagi sikap ibu hamil adalah 47 % yang termasuk dalam kategori sikap baik. Jadi pengetahuan dari hasil penelitian ini adalah cukup dan sikap dari hasil penelitian ini adalah baik.

Saranan bagi penelitian ini dapat diberikan kepada 2 pihak iaitu pihak ibu hamil dan pihak rumah sakit. Ibu hamil pula harus mengambil inisiasi untuk mengikuti kampanye – kampanye ini bagi meningkatkan pengetahuan. Pihak rumah sakit pula harus memberikan penyuluhan yang diperlukan oleh ibu hamil tentang bahaya – bahaya sinar X kepada anak dalam kandungan dan melakukan pengawasan supaya ibu hamil tidak dilakukan tes- tes radiologi yang dapat membahayakan anak dalam kandungan.


(12)

ABSTRACT

X-ray is a type of radiation beam. It is a form of electromagnetic radiation that has a long range. Test that requires the use of the X-ray is rather quick and painless and it is normally used among doctors to diagnose and monitor health conditions. However, if a pregnant woman is exposed to a radiation source which in this case refers to the X-ray within the first 3 months of her pregnancy, the chances are the child in her womb would suffer abnormalities.

The main purpose of this research was to observe the knowledge of the population of study, which in this case are pregnant women about the X-ray and their attitude in preventing this ray during pregnancy.This research involved a descriptive study with a cross sectional approach. Data was collected using a questionnaire prepared beforehand. The data collected was then analyzed using the frequency analysis and was presented in the form of tables for better understanding.

Results showed the highest frequency for the knowledge questionnaire was 46%. This percentage fell under the category of an average knowledge level. Results also showed the highest frequency for the attitude questionnaire was 47%. This percentage fell under the category of a good attitude level.Through this research study, we have come to learn that the knowledge level of the population of study is average and the attitude level of the population of study is good.

Suggestions for this study are provided to two related groups of society, namely the pregnant mothers and the hospitals administration. Pregnant women should also take the initiative to attend these campaigns to increase their knowledge. The hospital administration should also provide enough counseling to pregnant women about the dangers of X rays and supervision should be carried out so that pregnant women do not undergo harmful radiology tests.


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian ini berjudul pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kesan pemaparan sinar X terhadap anak dalam kandungan. Sinar X atau X – Ray adalah sejenis bahan radiasi yang digunakan untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan seorang pasien.

Adalah diketahui bahwa sekiranya ibu–ibu hamil terpapar dengan sinaran radiasi sewaktu hamil, maka ia mungkin dapat menimbulkan kecacatan pada bayi atau fetus dalam kandungan (janin). Bayi yang cacat ini biasanya tidak dapat hidup lama atau seumur hidup akan berada dalam keadaan yang cacat dan secara tidak langsung tidak dapat hidup secara produktif. Produktif di sini bermaksud dapat hidup dengan tidak menyusahkan orang lain dan dapat menjalani kehidupan yang bermanfaat bukan sahaja terhadap diri sendiri tetapi kepada orang lain yang terdiri daripada keluarga, teman dan juga masyarakat umum. Menurut Oxford Learning Pocket Dictionary, 2009 produktif bermaksud kemampuan untuk melakukan atau mencapai sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan.

Daripada artikel Webster yang telah saya baca, saya dapat tahu bahawa sinar X dapat menyebabkan malformasi pada janin. Di Medan ini, saya memperhatikan bahawa terdapatnya ramai anak – anak yang kurang sehat iaitu mereka mengalami deformitas atau cacat anggota. Saya tertarik untuk melakukan penelitian ini karena saya tahu bahwa salah satu faktor penyebab deformitas anak adalah sinar X dan saya ingin tahu


(14)

sebanyak mana pengetahuan ibu hamil di Medan ini tentang sinar X dan sikap mereka dalam mencegah paparan sinar X.

Radiasi secara umum adalah suatu bentuk tenaga yang berasal dari sinaran elektromagnet. Secara kasar terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi ionisasi dan radiasi non-ionisasi. Yang akan lebih diperhatikan selama penelitian ini adalah radiasi ionisasi karena radiasi ini yang dapat memberikan efek terhadap tubuh manusia. Radiasi ionisasi merupakan suatu jenis radiasi yang mempunyai cukup tenaga untuk memecahkan ikatan kimiawi sesuatu bahan. Radiasi non-ionisasi pula adalah radiasi yang mempunyai gelombang yang panjang tetapi tidak mempunyai cukup tenaga untuk memecahkan ikatan kimiawi. Contoh–contoh radiasi ionisasi adalah sinaran alfa, beta, sinar X, dan gamma.

Sebagai manusia, kita tidak dapat lari dari paparan dengan sinaran radiasi setiap hari. Radiasi ini bisa timbul dari alam sekitar maupun dari peralatan buatan manusia. Boleh juga dikatakan bahawa pemaparan radiologi ini bisa secara internal dan eksternal. Apabila seseorang terpapar dengan radiasi ionisasi maka tenaga yang dikeluarkan daripada emisi radiasi ini dapat memasuki tubuh (Bupa’s health Information team, 2009).

Apabila ibu hamil terpapar dengan sinar X pada bahagian abdomen secara eksternal maka bayi dalam kandungan dikatakan telah mengalami paparan radiasi prenatal (American Academy of Family Physicians, 1999).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Max L. Baker pada "Radiasi dan janin", periode organogenesis sangat radiosensitif dari tahap perkembangan lain. Data juga menunjukkan bahwa paparan radiasi rahim akan meningkatkan kemungkinan kanker sebanyak 50 persen, dan sebagian besar yang terlibat adalah kanker leukemia dan tumor dari system saraf pusat.

Menurut Webster, pada "Radiasi pengion tingkat rendah dan efek biologisnya", sinar X dinyatakan sebagai salah satu agen pertama untuk menghasilkan efek buruk pada anak dalam kandungan. Contoh efek buruk pada anak dalam kandungan adalah cacat


(15)

perkembangan. Selama tahun 1920-an ibu hamil yang telah menerima terapi radiasi bahagian abdomen diuji dan hasil penelitian menunjukkan anak dalam kandungan akan mengalami kecacatan.

Berikut adalah beberapa kelainan manusia dilaporkan setelah paparan radiasi pada rahim seperti keterlambatan pertumbuhan, kebutaan, kelainan tengkorak, kelainan tulang, retardasi mental, kelainan telinga dan kelainan bentuk alat kelamin (Radiation and the Fetus, 2006).

Dosis paparan ini biasanya tidak membahayakan ibu (orang dewasa) tetapi adalah amat berbahaya dan dapat menimbulkan kecacatan pada bayi. Adalah lebih berbahaya lagi apabila ibu hamil mengkonsumsi bahan radiasi seperti Vincristine Sulfate. Ini adalah karena bahan ini akan memasuki saluran darah ibu dan ke bayi melalui umbilikus bayi yang berada pada (2 – 15) minggu gestasi yang paling berisiko tinggi mengalami kecacatan. Walaupun dosis yang dikonsumsi ibu tersebut adalah rendah dan tidak membahayakan ibu hamil namun anak yang dari (2 – 15) minggu adalah amat sensitif dan dapat mengalami kecacatan. Contoh – contoh kecacatan pada bayi yang bisa dialami adalah pertumbuhan yang terganggu atau terhenti, deformitas, gangguan fungsi otak dan kanker tetapi ini biasanya dilihat apabila anak semakin dewasa (American Academy of Family Physicians, 1999). Sekiranya janin terpapar dengan sinaran radiasi pada dua minggu gestasi maka fetus tersebut bisa juga mati dalam kandungan. Namun sekiranya fetus tersebut hidup maka pada umumnya, bayi akan lahir dengan kecacatan. Pada minggu gestasi (2 – 15), anak dalam kandungan yang terpapar dengan radiasi dosis tinggi sering mengalami gangguan fungsi otak.

Pada minggu ke (16 – 25), fetus biasanya tidak akan mengalami efek melainkan terpapar dengan radiasi dosis tinggi. Pada minggu ke–26, bayi dalam kandungan akan mengalami efek yang sama dengan bayi baru lahir yang terpapar dengan sinaran radiasi. Efek yang biasa dapat dialami adalah kanker yang biasanya pada usia yang lebih tua (American Academy of Family Physicians, 1999).


(16)

Dengan memahami kesan-kesan yang dapat dialami oleh bayi atau anak dalam kandungan maka jelaslah bahawa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kesan sinar X. Oleh itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan serta mewujudkan suatu kesadaran antara ibu – ibu hamil tentang masalah radiasi ini.

Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat merealisasikan Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010 yang menyatakan bahwa “Upaya kuratif sahaja tidak mencukupi tetapi harus adanya upaya preventif”. Dengan mewujudkan kesadaran di kalangan ibu – ibu maka dapat dielakkan kejadian kelahiran bayi kurang upaya.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kesan pemaparan sinar X terhadap anak dalam kandungan?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu–ibu hamil tentang kesan pemaparan sinar X terhadap anak dalam kandungan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengetahuan ibu hamil tentang kesan sinar X kepada anak dalam kandungan.

2. Penelitian ini bertujuan mewujudkan suatu sikap kesadaran dikalangan ibu hamil supaya mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelakkan kesan yang buruk pada anak dalam kandungan.


(17)

3. Dengan mengetahui bahaya sinar X terhadap anak, diharapkan ibu- ibu dapat mengambil langkah – langkah dalam menacegah paparan sinar X untuk mengelakan kelahiran bayi dengan deformitas.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: a) Kepada Pihak Pemerintah:

1. Sekiranya didapati pengetahuan dikalangan ibu–ibu hamil berada pada tahap yang rendah maka usaha – usaha untuk meningkatkan pengetahuan dapat dilaksanakan. 2. Pencegahan terhadap pemaparan sinar X dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir.

3. Peningkatan penduduk yang sehat dapat meningkatkan jumlah penduduk yang produktif dan secara tidak langsung produktivitas negara meningkat karena apabila lahirnya bayi yang sehat maka jumlah masyarakat yang sehat dan dapat bekerja meningkat justeru meningkatkan produktivitas negara.

b) Kepada Masyarakat:

4. Upaya – upaya prevensi kelahiran bayi cacat dapat mengelakan biaya-biaya penatalaksanaan keluarga bagi anak yang kurang sehat. Ini secara tidak langsung akan memperbaiki status ekonomi keluarga.

c) Kepada Peneliti:

5. Sebagai seorang calon dokter, saya dapat mengetahui lebih tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kesan pemaparan sinar X terhadap anak dalam


(18)

kandungan.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tajuk Penelitian

Penelitian ini berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Kesan Pemaparan Sinar X kepada anak dalam kandungan. Pengetahuan bermaksud pemahaman tentang suatu dan sikap pula adalah cara berpikir (Oxford Dictionary, 2009). Ibu Hamil adalah wanita yang berada dalam masa membawa janin berkembang di dalam rahim (Oxford Consized Medical Dictionary,2007). Pemaparan di sini bermaksud meletakkan sesuatu di tempat atau situasi di mana mereka tidak terlindungi terhadap kerugian atau bahaya (Oxford Dictionary, 2009).

Sinar X atau sinar rontgen adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik (Koran Tempo, 2008). Anak dalam kandungan adalah janin atau embrio mamalia yang berkembang di dalam rahim (Dorland pocket Medical Dictionary, 2004).

2.2. Pengertian Sinar X

Sinar X adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang gelombang berkisar dari 10 sampai 0,01 nanometer, dengan frekuensi 30 PHz sampai 30 EHz.


(19)

Sinar X dihasilkan apabila elektron bergerak pada kelajuan yang tinggi dan secara tiba-tiba berlaku perubahan dari segi kelajuan. Semua ini berlaku di dalam sebuah tiub sinar X.

Di dalam sebuah tiub sinar X terdapat katod (-) yang merupakan sebuah filamen yang dipanaskan oleh tenaga elektrik. Pemanasan yang berlaku menyebabkan elektron dihasilkan dari filemen. Ini semua berlaku untuk persediaan elektron bagi di pecutkan untuk mendapatkan sinar X.

Sinar X yang dihasilkan dengan tenaga (20 - 40) keV mempunyai panjang gelombang (7 – 10) cm dan sinar ini dikatakan sinar X lembut. Sinar X yang dihasilkan dengan (40 - 125) keV mempunyai gelombang (10 - 8) cm. Sinar ini kerap digunakan untuk pemeriksaan sinar X diagnostik, manakala panjang gelombang yang lebih pendek lagi yang dihasilkan dengan tenaga (200 - 1000) keV digunakan dalam rawatan radioterapi yang lebih dalam .Sinar ini biasanya berukuran kurang dari (10 - 8) cm (Koran Tempo, 2008).

2.3. Aplikasi Sinar X

Tes sinar X (radiograf) adalah cara yang cepat dan tidak menyakitkan bagi dokter untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan. Sinar X adalah suatu bentuk radiasi. Tidak seperti radiasi sinar (normal cahaya), yang diserap atau dipantulkan oleh kulit, radiasi sinar X lewat sebagai garis lurus melalui tubuh.

Mesin sinar X bekerja dengan memproyeksikan sinar X melalui bagian dari tubuh anda. Sinar X detektor sensitif, mirip dengan film kamera akan menangkap apa yang keluar dari sisi lain sebagai gambar hitam dan putih dan disebut radiograf iaitu gambar sinar X. Struktur dalam tubuh yang padat, seperti tulang akan menyerap sinar X. Ini melemahkan sinar X, sehingga tulang melemparkan 'bayangan'.

Sekiranya sinar X melewati udara di paru-paru, sinar X tidak akan menghasilkan bayangan dan bagian gambar akan menjadi hitam.Ini adalah karena bagian tubuh berbeda kepadatan dan ia dapat memblok sinar X dengan jumlah yang berbeda maka


(20)

gambar yang muncul akan terlihat sebagai warna abu-abu atau dari hitam menjadi putih. Foto yang diambil oleh mesin sinar X sekarang biasanya disimpan secara digital dan ditampilkan di layar komput er.

Gambar yang dihasilkan juga dapat dicetak atau disalin ke compact disc. Di rumah sakit yang lebih kecil atau operasi gigi, anda masih bisa menemukan sinar X diproses pada film, yang dipandang oleh cahaya bersinar dari belakang. Sinar X dapat digunakan untuk melihat tulang, sendi dan jaringan lunak, misalnya, untuk mencari patah tulang setelah jatuh atau cedera.

Sebuah foto sinar X dada menunjukkan ukuran dan bentuk jantung dan bagus untuk spotting tanda-tanda infeksi di paru-paru. Pada foto sinar X abdomen akan muncul garis besar usus, dan dapat mengambil batu ginjal pada saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih (Bupa's health information team, 2009).

2.4. Pengukuran Dosis Sinar X

Menurut American College of Radiology, harus terlebih dahulu difahami bahawa tidak ada hasil prosedur diagnostik tunggal dalam dosis radiasi yang mengancam kesejahteraan anak dalam kandungan. Risiko janin dianggap dapat diabaikan sekiranya sebesar lima rad atau kurang bila dibandingkan dengan risiko lainnya kehamilan, dan risiko malformasi secara signifikan meningkat sekiranya di atas tingkat kontrol pada dosis di atas 15.

Wanita harus dinasihati bahwa pemaparan sinar X dari prosedur diagnostik tunggal tidak mengakibatkan efek berbahaya janin Secara khusus,.pemaparan kurang dari 5 rad belum terkait dengan peningkatan anomali janin atau keguguran (American College of Obstetrician and Gynecologists, 1995)

Radiasi pengion (sinar X) yang terdiri dari foton energi tinggi yang mampu merusak DNA . Satu dosis foton pasien diukur dalam warna abu-abu (Gy) dan rem, atau di lebih tua dan lebih umumnya diakui unit, rad tersebut (Applied X – Ray, Clark, 1955). Kisaran dosis yang diberikan oleh radiografi umum adalah yang diuraikan di bawah.


(21)

Berikut adalah beberapa contoh dari dosis radiasi di rad untuk prosedur yang khas. Jumlah tersebut mungkin lebih besar daripada lain, tetapi ini diperkirakan pemaparan ke rahim itu sendiri:

a) Upper Gastrointestinal(GI) sampai 1 1 / 2 rad b) Lower GI (barium enema): sampai dengan 12 rad c) Pyelogram Intravena (IVP): sampai 5 1 / 2 rad d) Histerosalpingogram (HSG): sampai 9 rad

e) Dental X-Rays: biasanya kurang dari 1 / 1, 000 dari rad f) Chest X-Ray: kurang dari 1 / 100 rad

g) Mammogram: lebih kecil dari 1 / 100 rad

h) X-sinar tangan, kaki, punggung, bahu, dll: kurang dari 1 / 20 rad (National Hall of Radiation Protection, 1977)

Seperti yang anda lihat sinar X untuk memeriksa ginjal (IVP) dan usus (barium enema) adalah yang tertinggi di sini (American College of Obstetrician and Gynecologists, 1995).

2.5. Bahaya sinar X pada Janin 2.5.1. Fisiologi Perkembangan Janin

Bagi mengetahui waktu bayi cenderung mengalami perubahan atau kecacatatan, harus dahulu difahami perkembangan normal bayi. Pada umur kehamilan empat minggu, panjang fetus adalah (7, 5 – 10) mm. Pada masa ini terjadi rudimental mata, telinga, dan hidung. Apabila mencapai umur kehamilan 8 minggu, panjang fetus menjadi 2,5 cm dan pada masa ini terbentuk hidung, kuping, jari jemari, dan kepala menekur ke dada. Pada usia gestasi 12 minggu, panjang fetus adalah sembilan cm dan daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi. Pada usia 16 minggu, panjang fetus adalah (16 – 18) cm. Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit adalah tipis dan bewarna merah. Pada minggu ke- 20, panjang fetus adalah 25


(22)

cm. Pada masa ini kulit fetus menjadi lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut halus yang dipanggil lanugo tumbuh di kulit. Pada 24 minggu, panjang fetus adalah 30 -32 cm dan kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit Keriput dan kepalanya adalah besar. Sekiranya bayi lahir pada masa ini, bayi dapat bernafas tetapi hanya dapat bertahan hidup untuk beberapa jam saja setelah lahir. Pada 28 minggu, panjang fetus adalah 35 cm dan kulit adalah warna merah ditutupi verniks kaseosa. Apabila bayi lahir pada masa ini bayi dapat bernafas, menangis pelan dan lemah serta bayi disebut imatur. Pada minggu ke 32, panjang fetus adalah (40 – 43) cm, kulit merah dan keriput dan bila lahir bayi kelihatan seperti orang tua kecil (little oldman). Pada 36 minggu, panjang fetus adalah 46 cm, muka berseri tidak keriput tetapi bayi disebut prematur.Pada 40 minggu, panjang fetus adalah (50 – 55) cm , bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa yang banyak, rambut kepala tumbuh baik dan organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora berkembang dengan baik. Tulang – tulang kepala menulang. Pada 80% kasus telah terjadi center- osifikasi pada epifisis tibia proksimal.

Kriteria janin cukup bulan boleh dikategorikan, yaitu cukup bulan, dalam kandungan yang lamanya 40 pekan, serta sehat dan sempurna, tumbuh dengan panjang (48 -50) cm dan berat badan 2750 – 3000 gram (Nelson’s Essential Pediatrics,2006).

Bagi pernafasan pula, janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan – gerakan pernafasan, namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru – parunya. Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam janin.

Sirkulasi darah janin yaitu foramen ovale, duktur arteriosus Botalli, arteri umbilikales lateralis dan duktus venosus Arantii. Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrisi yang berasal dari uri masuk ke tubuh janin melalui vena umbilikalis. Melalui duktus venosus Arantii sebaian besar darah tersebut mengalir ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung. Sebagian kecil darah tadi mengalir ke hati dan seterusnya ke vena kava inferior seperti tadi. Dalam atrium kanan, sebagian besar


(23)

darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium kiri melalui foramen ovale.Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama– sama dengan darah yang datang dari vena kava superior. Karena tekanan dari paru-paru yang berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang semestinya mengalir ke paru – paru melalui arteri pulmunalis, akan mengalir melalui duktus Botalli ke aorta.Sebagian kecil darah menuju paru – paru kemudian melalui vena, pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta, darah akan mengalir ke seluruh tubuh membawa oksigen dan nutrisi pada sel–sel organ tubuh janin (Review of Medical Physiology, 2005)

Saluran pencernaan janin telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu. Janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang banyak yang diabsorpsi oleh mukosa saluran pencernaan. Mekonium yang ada dalam saluran pecernaan berwarna hijau tua karena penghancuran bilirubin. Hati telah berfungsi pada kehamilan 16 minggu, yaitu untuk hemopoesis dan metabolisme hidrat arang. Glikogen, vitamin A, dan vitamin D disimpan di hati.

Saluran kemih (traktus urinarius), ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu, dimana dalam kandung kemih telah ada air kemih yang diekskresikan ke dalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemih kira – kira 45 cc dan produksi air kemih rata – rata (0, 05 – 0, 10) cc per menit(Nelson’s Essential Pediatrics,2006).

2.5.2 Bahaya sinar X pada Janin

Suatu sinar X dari tubuh ibu yang lebih rendah (perut, punggung bawah, panggul, dan ginjal) dapat langsung melalui janin. Jika sinar X tidak dapat ditunda hingga setelah kehamilan, teknik khusus digunakan untuk meminimalkan paparan radiasi pada janin. Sinar X dapat dipersempit supaya mengekspos hanya daerah kecil, dan dalam waktu


(24)

bukaan fluoroskopi dapat diminimalisir juga. Jumlah yang diberikan dalam unit yang disebut milligray atau mgy. Namun, jumlah sebenarnya radiasi dapat bervariasi. Janin lebih susceptable daripada orang dewasa terhadap efek merusak dari sinar X bagian karena sel mereka membagi dengan cepat dan tumbuh menjadi sel-sel khusus dan jaringan. Jika sinar X menyebabkan perubahan dalam sel, ada kesempatan terjadinya sedikit peningkatan cacat lahir atau penyakit tertentu, seperti leukemia, di kemudian hari.

Kerusakan pada sel-sel janin dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, atau gangguan mental, tergantung pada jumlah radiasi dan tahap kehamilan. Risiko lebih tinggi selama tiga bulan pertama kehamilan (trimester pertama) (Nelson’s Essential Pediatrics, 2005)

Terdapat peningkatan risiko kanker anak kecil dari kerusakan DNA akibat paparan radiasi sewaktu kehamilan. Risiko diyakini sebanding dengan jumlah radiasi, yaitu semakin kecil jumlah radiasi, semakin kecil risiko kanker. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan kanker anak kecil dari jumlah yang kecil radiasi. Namun, sebuah studi mengidentifikasi kemungkinan kanker anak dari perut sinar X (dalam rentang 10 mgy) di sekitar satu dalam 1.000 kelahiran. Sebagai perbandingan, kemungkinan kanker anak di masyarakat umum adalah sekitar dua sampai tiga 1.000 kelahiran (Health Canada,2010).

Pancaran sinar-X dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik yang dinamakan tiub sinar X. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-X mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat dibagi kepada sifat biasa dan sifat khas.

Sifat biasa sinar X bergerak laju dan lurus, tidak boleh fokus oleh kanta atau cermin dipesong oleh medan magnet sekitar arah tertuju yang dilaluinya. Sifat khasnya adalah dapat menembusi jirim padat. Kesan pengion alur sinar X yang melintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada molekul-molekul yang akan seterusnya akan berpecah kepada titik yang berkas negatif. Kesan biologi sinar X adalah dengan bertindak dengan tisu hidup yang berada dalam tubuh.


(25)

Sinar-X dan sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek dan memiliki kemampuan menembus semua organ tubuh, sehingga mempunyai potensi bahaya radiasi eksterna yang signifikan. Antara efek- efek yang diberikan kepada janin adalah:

a) Mutasi

Istilah mutasi pertama kali digunakan oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya. Dia berpendapat bahawa mutasi pada sel somatik tidak membawa perubahan, sedangkan mutasi pada sel-sel generatif atau gamet kebanyakan letal dan membawa kematian sebelum atau segera sesudah lahir.

Selanjutnya pada tahun 1927 dapat diketahui bahwa sinar X dapat menyebabkan gen mengalami ionisasi sehingga sifatnya menjadi labil. Akhirnya mutasi buatan dilaksanakan pula dengan pemotongan daun atau penyisipan DNA pada organisme-organisme yang kita inginkan. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi jarang terjadi secara alami dan jika terjadi biasanya merugikan bagi makhluk hidup mutannya. Gen-gen yang terkena radiasi, ikatannya akan putus dan susunan kimianya berubah maka akan terjadilah mutasi

b) Malignansi

Sel mampu melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan DNA dalam beberapa jam, tetapi dapat tidak sempurna terutama terhadap kerusakan DNA yang dikenal sebagai double strand breaks (dsb) yaitu patahnya kedua strand DNA. Proses perbaikan dengan kesalahan dapat menghasilkan mutasi gen dan abnormalitas kromosom yang merupakan karakteristik pembentukan malignansi. Kerusakan dsb dianggap sebagai penyebab kerusakan genotoksik dan dengan tidak adanya proses perbaikan yang efisien dapat menyebabkan timbulnya kerusakan jangka panjang, bahkan pada dosis yang paling rendah.


(26)

Kerusakan DNA inti sel dianggap sebagai kejadian utama yang diinisiasi radiasi yang menyebabkan kerusakan sel yang mengakibatkan terjadinya kanker dan penyakit herediter. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa sel-sel yang tidak secara langsung terpajan radiasi pengion, akan mengalami kerusakan karena berada di sekitar sel yang terpajan radiasi. Fenomena yang dikenal sebagai bystander effects ini dijumpai terutama pada pajanan radiasi dosis rendah. Oleh karena itu, dalam memperkirakan risiko efek stokastik, kedua jenis sel, yaitu sel yang menjadi target radiasi dan sel yang tidak menjadi target tetapi berada di sekitar sel target, harus dipertimbangkan. Dengan demikian kemungkinan risiko kesehatan yang mungkin timbul akan lebih besar dari yang diperkirakan.

Selain itu telah dibuktikan pula bahwa sebuah partikel alfa yang melintasi sebuah inti sel akan mempunyai probabilitas tinggi dalam menimbulkan mutasi. Ini berarti bahwa efek yang mungkin timbul akibat dari pajanan radiasi dosis rendah tidak dapat diabaikan. Paparan sebagai sedikit satu atau dua rad juga telah berhubungan dengan sedikit peningkatan dalam keganasan masa kanak-kanak, terutama leukemia. Sebagai contoh, tingkat latar belakang leukemia pada anak adalah sekitar 3,6 per 10,000 (Koran Tempo, 2008).

c) Teratogenesis (malformasi janin)

Ada hasil eksperimen yang mengkonfirmasi bahawa terdapatnya faktor radiasi yang dapat mengakibatkan malformasi struktural (Occupational Hazards and Reproduction, 1985). Malformasi janin paling sering disebabkan oleh radiasi dosis tinggi adalah sistem saraf pusat (SSP) perubahan, terutama mikrosefali dan retardasi mental. Suatu graf linear dosis-asosiasi terkait antara keterbelakangan mental yang berat dan radiasi juga ditemukan, dengan peringatan penting bahwa sebagian besar kasus diikuti eksposur selama minggu (10 - 17) dari gestasi. Tren ini mencapai 40 persen pada 100 rad. Namun demikian, sampai lebih banyak data yang tersedia melukiskan janin risiko potensial, adalah bijaksana untuk menunda radiografi yang


(27)

tidak mendesak pada periode sensitif (10 - 17) minggu kehamilan (delapan sampai 15 minggu setelah pembuahan) (Nelson’s Essential Pediatrics, 2005).

2.5.3 Hasil – Hasil Eksperimen yang dilakukan di Negara lain tentang Kesan Buruk pemaparan sinar X – Ray

2.5.3.1 Data pertama: Hubungan antata eksposur X – Ray dengan risiko rhabdomiosarkoma

Hubungan antara eksposur X-ray diagnostik antenatal dan risiko rhabdomiosarkoma pada anak-anak dinilai dalam studi kasus-kontrol nasional rhabdomiosarkoma 319 kasus dan 319 kontrol yang cocok. Data dikumpulkan melalui wawancara telefon orang tua subjek. Risiko terbesar untuk eksposur sinar X selama trimester pertama dan juga meningkat untuk trimester ketiga sedangkan trimester kedua eksposur tidak berhubungan dengan peningkatan risiko. Peningkatan nonsignifikan risiko ditemukan untuk sinar X dari perut, panggul, dada, atau punggung. Asosiasi itu kuat antara rhabdomiosarkoma embrional dan eksposur trimester pertama (Pubmed, 2009).

2.5.3.2. Data kedua : Hubungan antara paparan sinar x dengan risiko kanker Hubungan antara paparan sinar X di dalam rahim dan kanker anak kap dipelajari dalam studi kasus-kontrol, bersarang dalam kohort nasional Swedia kelahiran kembar. Sembilan puluh lima kasus kanker anak sebelum usia 16 tahun telah diidentifikasi. Dua kontrol dari Daftar Kembar dipasangkan untuk setiap kasus menurut jenis kelamin dan tahun kelahiran. Tidak ada pengganggu jelas oleh umur ibu, penggunaan narkoba, komplikasi obstetri, keguguran sebelumnya, kelas sosial atau panjang kehamilan. Risiko relatif diamati kanker berikut pralahir sinar-X konsisten dengan studi sebelumnya, menunjukkan bahwa janin yang sedang berkembang mungkin lebih sensitif terhadap efek karsinogenik radiasi pengion daripada adalah anak-anak pasca-iradiasi natally (Excellence in Oncology, 1990).


(28)

2.6. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut menjadi panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga, perilaku dalam bentuk pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan, kesadatran dan sikap positif maka perilaku tersebuat akan bersifat langgeng (long tasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

2. Memahami (Compression)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real).

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu sama lain.


(29)

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu suatu kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden yang dipilih (Notoatmodjo, 2003).

2.7. Sikap

2.7.1. Definisi Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003).

2.7.2. Fungsi Sikap a) Fungsi penyesuaian

Suatu sikap dapat dipertahankan karena mempunyai nilai menolong yang berguna; memungkinkan individu untuk mengurangi hukuman dan menambah ganjaran bila berhadapan dengan orang-orang di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan teori proses belajar.


(30)

b) Fungsi pembelaan ego

Fungsi ini berhubungan dengan teori Sigmund Freud, yang menjelaskan bahawa sikap itu “membela” individu terhadap informasi yang tidak menyenangkan atau yang mengancam, kalau tidak ia harus menghadapinya.

c) Fungsi ekspresi nilai

Beberapa sikap dipegang seseorang karena mewujudkan nilai-nilai pokok dan konsep dirinya. Kita semua mengganggap diri kita sebagai orang yang seperti ini atau itu (apakah sesungguhnya demikian atau tidak adalah soal lain) dengan mempunyai sikap tertentu anggapan itu ditunjang.

d) Fungsi pengetahuan

Kita harus dapat memahami dan mengatur dunia sekitar kita. Suatu sikap yang dapat membantu fungsi ini memungkinkan individu untuk mengatur dan membentuk beberapa aspek pengalamannya.

2.7.3. Faktor–Faktor Sikap

Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Walaupun demikian sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri manusia itu. Sikap adalah:


(31)

a) Sikap bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan. b) Sikap itu dapat berubah-ubah.

c) Sikap itu tidak berdiri sendiri.

d) Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu.

e) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

2.7.4. Tingkatan Sikap

Tingkatan Sikap menurut Notoatmodjo: a) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi..

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL


(32)

Kerangka konsep bagi penelitian ini adalah:

Gambar 3.1.1. Kerangka konsep tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kesan pemaparan sinar X terhadap anak dalam kandungan

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang telah diteliti mencakup pengetahuan ibu hamil serta sikap mereka terhadap sinar X serta kesan sinar X pada anak dalam kandungan. Pengetahuan ibu mencakup sejauh mana ibu tahu tentang penggunaan sinar X, berapa banyak dosis yang dapat membahayakan serta kesan – kesan daripada pemaparan sinar X. Sikap pula mencakup perilaku ibu hamil dalam mengelakkan daripada paparan sinar X supaya anak dalam kandungan lahir sehat.

Ibu Hamil adalah wanita yang berada dalam periode membawa janin yang berkembang. Sinar X pula merupakan sinar radiasi ionisasi yang digunakan oleh dokter untuk memantau kondisi kesehatan seseorang. Anak dalam kandungan pula adalah anak yang sedang berkembang dalam uterus wanita. Kuesioner diberikan kepada para ibu hamil untuk diisi dan data dikumpulkan setelah selesai pengisisan.

3.3. Cara Ukur

Cara pengukuran yang digunakan untuk pengetahuan dan sikap ibu hamil adalah melalui penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan telah berupa pengambilan data secara angket.

- Pengetahuan Ibu

Hamil

- Sikap Ibu Hamil

Kesan sinar X pada anak dalam Kandungan


(33)

3.4. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah yang validitasnya telah dites melalui uji validitas dan reliabilitas.

3.4.1. Uji validitas dan reliabilitas

Kuisioner dapat digunakan sebagai alat ukur setelah diuji validitas dan reliabilitasnya.Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.Untuk mengetahui apakah kuisioner yang disusun telah mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan pengujian antara nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan telah memiliki korelasi bermakna (construck validity) berarti semua pertanyaan yang ada di dalam kuisioner tersebut mengukur konsep yang kita ukur.Teknik korelasi yang dipakai dalah teknik korelasi “Product Moment”. Bagi uji validitas, kuisioner yang telah selesai disusun telah diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.

Sementara itu, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala/kondisi yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas telah dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran adalah konsisten yaitu peneliti telah mendapatkan hasil yang sama jika melakukan penelitian berulang kali. Setelah selesai seminar proposal, telah dicari 5-10 ibu hamil di Rumah Sakit Siti Hajar yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan populasi target dan ibu hamil tersebut telah diminta untuk mengisi kuesioner yang telah duiji. Jawaban yang diperoleh telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan formula yang khusus.Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji Cronbach (Cronbach Alpha).


(34)

3.5. Pengelolaan Hasil

Hasil yang diperoleh telah dikategorikan samada pengetahuan ibu hamil adalah baik, sederhana atau, kurang dan sikap ibu hamil adalah baik, cukup atau, kurang. Kuesioner yang diberikan telah merangkum 6 soalan pengetahuan dan 6 soalan sikap.

Jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0 sehingga skor total tertinggi yang diperoleh adalah 6 dari penilaian pengetahuan dan sikap masing- masing dan responden dikategori seperti berikut mengikut Pratomo 1986:

Skor Tertinggi Pengetahuan Skor yang akan diberikan

5 - 6 (>75%) Baik

2 - 4 (40-75%) Cukup

1 atau kurang (<40%) Kurang

Skor Tertinggi Sikap Skor yang akan diberikan

5 - 6 (>75%) Baik

2 - 4 (40-75%) Cukup

1 atau kurang (<40%) Kurang

3.6. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang telah digunakan bagi penelitian ini adalah skala nominal. Sesuai dengan namanya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala nominal biasanya digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal.

BAB 4


(35)

4.1. Jenis Penelitian

Penilitian ini adalah penelitian deskriptif yang telah menilai pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kesan sinar X kepada anak dalam kandungan. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional study, dimana telah dilakukan pengumpulan data berdasarkan survei terhadap ibu hamil.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian berlangsung dari bulan Agustus hingga November 2010.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang berada di Rumah Sakit Haji Adam Malik. Pengambilan sampel di sini adalah karena peluang untuk ibu hamil yang menjalani pemeriksaan sinar X di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) adalah tinggi dan merupakan populasi yang dapat terjangkau oleh peneliti.

4.3.2. Sampel Penelitian

Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus dibawah ini, dimana tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relatif 10% (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Maka diperoleh 97 sampel. Jumlah sampel ini dibulatkan menjadi 100 sampel:

n = Z α2pq d2


(36)

dimana: p = 0.5 q = 0.5 d = 0.1

Z α = 1.96

Keterangan rumus:

n = jumlah/ besar sample

α = tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan

α = 0.05 sehingga Zα penelitian ini sebesar 1,96

P = proporsi keadaan yang akan dicari (ditetapkan peneliti) = 0,5

Q = 1-P = 0,5

d = tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan = 0,1

Angka-angka ini dimasukkan kembali ke rumus besar sampel;

n =

(0.1)2 (1.96)2 (0.5)(0.5)

= 96.04 ≈ 97 ≈ 100 sampel diambil

Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan tehnik Consecutive Sampling dimana ia adalah teknik sampling non-probabilitas dimana peneliti mengambil satu atau sekelompok subjek dalam suatu interval waktu tertentu dan melakukan studi.


(37)

Responden pada penelitian deskriptif ini adalah ibu yang hamil. Ibu tersebut telah diberi kuesioner untuk diisi dan informasi yang diperoleh dikumpul.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Setiap ketidakkonsistenan atau ketidaklengkapan informasi telah diperbaiki sebelum meninggalkan lokasi penelitian. Kuesioner yang lengkap telah dibersihkan dan dimasukkan ke dalam komputer. Data ini telah dianalisis menggunakan SPSS versi 17.0.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit

milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas di pinggiran kota

Sebanyak 100 responden yang terdiri daripada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik telah mengikuti penelitian ini.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, karakteristik yang diamati pada responden meliputi umur.

Tabel 5.1 Karakteristik Kelompok Umur Responden yang mengikuti penelitian.

Jumlah responden dalam kategori umur dua puluh hingga dua puluh lima adalah tiga puluh orang. Jumlah responden dalam kategori umur dua puluh enam hingga tiga puluh adalah empat puluh orang dan jumlah responden dalam kategori umur tiga puluh satu hingga tiga puluh lima adalah tiga puluh orang.

Kelompok Umur N %

20 – 25 30 30.0

26 – 30 40 40.0 31 – 35 30 30.0


(39)

5.1.3. Hasil Analisis Data 5.1.3.1. Pengetahuan

Hasil analisis kuesioner pengetahuan mengenai sinar X dapat dilihat pada table 5.2 di mana ia merupakan data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan.

Tabel 5.2. Sebaran gambaran soal kuesioner pengetahuan sinar X responden

Kebanyakan responden menjawab soalan empat dengan benar iaitu dengan enam puluh empat persen dan kebanyakan responden menjawab dengan salah soalan tiga iaitu sebanyak enam puluh lapan persen.

No Pertanyaan Jawaban

Ya/ benar Persentase (%) Tidak/ salah Persentase (%)

1 Apakah itu Sinar X? 57 57.0 43 43.0

2 Bahagian tubuh yang mana sekiranya terpapar dengan sinar X mempunyai risiko tertinggi untuk memberi kesan terhadap anak dalam kandungan?

48 48.0 52 52.0

3 Apakah jumlah

pemaparan minimal yang dapat memberikan kesan terhadap bayi?

32 32.0 68 68.0

4 Apakah efek-efek sinar X pada tubuh?

64 64.0 36 36.0

5 Apakah kesan sinar X pada anak dalam kandungan?

50 50.0 50 50.0

6 Usia kehamilan yang

mana akan menyebabkan bayi lebih

sensitif kepada pemaparan sinar X?


(40)

Tabel 5.3. Hasil Analisis Pengetahuan

Semua jawaban pengetahuan ibu hamil kemudian dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

Table 5.4 Frekuensi hasil pengetahuan berdasarkan kelompok umur

Umur

Pengetahuan

Baik Sederhana Kurang

n % n % N %

18 – 25 5 5.0 16 16.0 9 9.0

26 – 30 13 13.0 20 20.0 7 7.0

31 – 36 7 7.0 10 10.0 13 13.0

Total 25 25.0 46 46.0 29 29.0

Tabel 5.5. mewakili Pengetahuan ibu hamil tentang sinar X di RSUP. Haji Adam Malik berdasarkan kelompok umur.

Pengetahuan N %

Baik 25 25.0 Cukup

46

46.0

Kurang 29 29.0

Total 100 100.0


(41)

5.1.3.2. Sikap

Hasil analisis kuesioner sikap mengenai sinar X dapat dilihat pada table 5.5 di mana ia merupakan data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap.

Tabel 5.5. Sebaran gambaran soal kuesioner sikap sinar X responden

No Pertanyaan Jawaban

Benar Persentase (%)

Salah Persentase (%)

1 Saya tidak perlu risau tentang kesan – kesan yang akan timbul dari pemaparan sinar X terhadap anak saya dalam kandungan.

74 74.0 26 26.0

2 Perlu adanya pemberitahuan dahulu mengenai kesan – kesan sinar X sebelum dijalankan tesnya.

72 72.0 28 28.0

3 Sekiranya saya menjalankan tes sinar X sewaktu saya tidak tahu saya hamil, ia tidak akan menjejaskan anak dalam kandungan.

61 61.0 39 39.0

4 Tes sinar X dapat dilakukan kapan sahaja selama kehamilan untuk memastikan supaya kondisi anak dalam kandungan adalah sehat.

61 61.0 39 39.0

5 Sekiranya saya bekerja di bahagian radiologi sewaktu sedang hamil, saya tidak perlu mengambil langkah berjaga – jaga

69 69.0 31 31.0

6 Tidak berlaku apa – apa kepada anak dalam kandungan saya sekiranya berada berdekatan dengan orang yang sedang dites dengan menggunakan sinar X.


(42)

Kebanyakan responden menjawab soalan satu dengan benar iaitu dengan tujuh puluh empat persen dan kebanyakan responden menjawab dengan salah soalan enam iaitu sebanyak empat puluh enam persen.

Tabel 5.6. Hasil Analisis Sikap

Semua jawaban sikap ibu hamil kemudian dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang.

Table 5.7 Frekuensi hasil sikap berdasarkan kelompok umur

Umur

Sikap

Baik Sederhana Kurang

n % n % N %

20 – 25 14 14.0 13 13.0 3 3.0

26 – 30 18 18.0 13 13.0 9 9.0

31 – 35 15 15.0 19 19.0 6 6.0

Total 47 47.0 35 35.0 18 18.0

Sikap N %

Baik 47 47.0 Cukup

35

35.0

Kurang 18 18.0

Total 100 100.0


(43)

Tabel 5.8 mewakili sikap ibu hamil terhadap kesan sinar X di RSUP. Haji Adam Malik berdasarkan kelompok umur.

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dan Sikap responden

Pengetahuan

Sikap

Baik Cukup Kurang

n % n % n %

Baik 16 16.0 8 8.0 1 1.0

Cukup 24 24.0 15 15.0 7 7.0

Kurang 7 7.0 12 12.0 10 10.0

Total 47 47.0 35 35.0 18 18.0

Tabel 5.9 menunjukkan total ibu hamil yang mempunyai pengetahuan yang baik adalah dua puluh lima. Enam belas persen daripada mereka mempunyai sikap yang baik, lapan persen mempunyai sikap cukup dan satu persen mempunyai sikap yang kurang. Total ibu hamil yang mempunyai pengetahuan yang cukup adalah dua puluh sembilan dimana tujuh persen diantara mereka mempunyai sikap yang baik, dua belas persen adalah cukup dan sepuluh persen yang kurang.Total ibu yang mempunyai pengetahuan kurang adalah empat puluh enam dimana dua puluh empat persen daripada mereka mempunyai sikap baik, lima belas persen mempunyai sikap cukup dan tujuh persen kurang.


(44)

5.2. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan telah menggunakan data yang dikumpul dari ibu – ibu hamil yang berumur dua puluh tahun hingga tiga puluh lima tahun. Menurut, American Academy of Family Physicians, 1999, pertumbuhan kaum wanita biasanya hanya berhenti pada umur enam belas atau tujuh belas. Jadi hamil sebelum umur lapan belas boleh menyebabkan akibat yang buruk pada ibu itu sendiri. Selain itu, juga dikatakan bahwa hamil setelah umur empat puluh tahun juga tidak begitu digalakkan bagi wanita karena ia dapat mengakibatkan komplikasi. Terdapat tiga puluh responden yang berumur dua puluh hingga dua puluh lima tahun, empat puluh responden berumur dua puluh enam hingga tiga puluh tahun dan tiga puluh responden berumur tiga puluh satu hingga tiga puluh lima tahun.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, data yang dikumpulkan telah dikategorikan kepada 3 kategori iaitu baik sekiranya lebih dari (75%), cukup sekiranya (45% - 75%) dan kurang sekiranya kurang dari (40%). Ini adalah menurut Pratomo 1986. Kebanyakan responden telah mencapai (40% – 75%) bagi soalan – soalan pengetahuan. Jadi ibu- ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik dikatakan mempunyai pengetahuan yang sederhana tentang sinar X. Dari perhatian sewaktu melakukan penelitian, dapat diketahui bahwa kebanyakan ibu – ibu hamil tahu bahwa paparan sinaran radiasi dapat membahayakan anak dalam kandungan. Namun mereka tidak begitu pasti tentang sinar X dan kesannya terhadap anak dalam kandungan. Jadi boleh disimpulkan bahwa, ibu – ibu ini mempunyai pengetahuan yang cukup supaya anak dapat dilindungi tetapi pengetahuan yang dimiliki tidak mencapai kategori yang baik.


(45)

bahwa, sikap ibu hamil dalam mencegah paparan sinar X adalah baik. Ini adalah karena seperti yang telah dijelaskan di atas, kebanyakan ibu hamil mempunyai pengetahuan sekadar sinar radiasi berbahaya bagi anak dalam kandungan. Oleh itu sewaktu hamil, ibu – ibu ini akan mengambil langkah berjaga – jaga supaya tidak membenarkan anak dalam kandungan terpapar dengan sinaran radiasi.

Pada akhir hasil data juga diteliti keterkaitan antara pengetahuan dan sikap. Ini

adalah hanya untuk meneliti sekiranya harus ditingkatkan pengetahuan ibu hamil tentang sinar X supaya anak dalam kandungan dapat lahir dengan sehat. Ternyata, pengetahuan yang baik dan sederhana menimbulkan sikap yang baik pada ibu hamil. Pengetahuan yang kurang menimbulkan sikap yang sederhana pada ibu hamil. Ini kemungkinan karena seperti yang telah terbahas di atas, ibu hamil yang mempunyai pengetahuan bahwa sinar radiasi berbahaya bagi fetus akan mempunyai sikap yang baik dalam mencegah anak dalam kandungan dari terpapar dengan apa saja sinar radiasi walaupun pengetahuan mereka tentang sinar X adalah kurang.


(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

1. Kebanyakan responden iaitu 46 orang ibu hamil mencapai pengetahuan yang cukup, 25 mempunyai pengetahuan yang baik dan 29 mempunyai pengetahuan yang kurang.

2. Kebanyakan responden mempunyai sikap yang baik dengan 47 orang ibu hamil mempunyai sikap yang baik, 35 mempunyai sikap yang cukup dan 18 mempunyai sikap yang kurang.

6.2. Saran

6.2.1. Saran kepada ibu hamil

1. Diharapkan ibu hamil dapat mengikuti kampanye-kampanye yang diadakan oleh mana-mana pihak yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh sinar X kepada anak dalam kandungan. 2. Diharapkan ibu hamil akan sentiasa mengambil langkah berjaga-jaga untuk

mengelak dari paparan sinar X. 6.2.2. Saran kepada pihak rumah sakit

1. Diharapkan pihak rumah sakit dapat memberikan penyuluhan yang diperlukan oleh ibu hamil tentang bahaya – bahaya sinar X kepada anak dalam kandungan.


(47)

2. Diharapkan pihak rumah sakit dapat melakukan pengawasan supaya ibu hamil tidak dilakukan tes- tes radiologi yang dapat membahayakan anak dalam kandungan.

DAFTAR PUSTAKA

Amal, I., 2008. Apa X-Ray itu. Koran Tempo. Diunduh dari:

[Akses 24 April 2010].

American College of Obstetricians and Gynecologists. 1995. Radiation in Pregnancy. America: Washington, D.C. Diunduh dari:

www.ohsu.edu/radiology/med/wi/preg.ppt [Akses 5 April 2010].

Bupa’s Health Information Team, July 2009. X-Ray. United Kingdom: Bupa’s Health Information Team. Diunduh dari:

[Akses 31

Maret 2010].

Burton, J.L., et al., 2007. Oxford Concise Medical Dictionary. 7th ed. New York: Oxford University Press:524.

Cancer Epidemiology Biomarkers Prev, 2009. Prenatal X-Ray Exposure and

Rhabdomyosarcoma in children. USA: National Library of Medicine, PubMed. Diunduh dari:

Pub%20-%20Med%20Effect%202.htm. [Akses 18 April 2010] Dolands Dictionary., 2004. Dorlands Pocket medical Dictionary. 27th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders:393.

Dr. Soekidjo N. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. 3rd ed. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

George L.C., 1955. General Physics and Applications of X- Radiation:The Biological Effects of X- Radiation.4th ed. McGraw –Hill Book Company, Inc. New York, Toronto and London. Page: 285 – 335


(48)

Health Canada 2010. X-Rays and Pegnancy : The Risk to a Fetus. Canada: Federal Department. Diunduh dari:

[Akses 31 Maret 2010]

Hemminki, K., Sorsa, M., and Vainio, H., 1985. Occupational Hazards and

Reproduction. In:Meiotic Micronuclei in Male Rats – Ultrastructural Studies about their Induction by Mutagens.United States of America:Hemisphere Publising Corporation, 140 – 155.

International Journal of Cancer, 2010. Prenatal x-ray exposure and childhood cancer in sweedish twins. Stockholm: Excellence in Oncology. Diunduh dari:

Pub%20-%20Med%20Effect%202.htm. [Akses 26 April 2010]

Kevin, S.T., M.D.and Ashley H.D., M.D. and David P.M., M.S. April 1,1999. Safety of Radiographic Imaging During Pregnancy,American Health Family Physician of Florida Hospital Medical Centre, Orlando Florida.

Diunduh dari:

Sharmila, S 2006. Radiation and Fetus: Malformation of Embryo/Fetus due to

Radiation Exposure. Canada: Life Science, Mc Master University. Diunduh dari:

www.lifepsychology.com/Radiation and malformation.htm. [Akses 30 April 2010]

National Council on Radiation Protection and Measurements 1977. Medical radiation exposure of pregnant and potentially pregnant women. America: Bethesda. Diunduh dari:

www.ohsu.edu/radiology/med/wi/preg.ppt .[Akses 5 April 2010] Oxford 2009. Oxford Learner’s Pocket Dictionary. New ed.

New York : Oxford University.

Radiology Information Centre for Patients 2010. X – Ray Safety. North America : American College of Radiology. Diunduh dari:

www.radiologyinfo.org/en/safety/index.cfm?pg=sfty_xray#part4. [Akses 4 April 2010]


(49)

Pediatrics. In:Human Genetics and Dysmorphology. Philadelphia: 228-229

William, F.G., 2005. Lange: Review of Medical Physiology. 22nd ed. In: Ciculation and Respiration. Singapore:The McGraw Hill Education(Asia), 577 – 596 and 647 – 664.


(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Melissa Michelle Lopez Aloious Tempat/Tanggal Lahir : Selangor / 31.03.1988

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Dr. Mansur, Gg.Sehat No.26 Medan, 20155-Indonesia Riwayat Pendidikan : 1. Sijil Pelajaran Menengah(SPM)-2005

2. Foundation In Science-2006

3. Fakultas Kedokteran USU- sekarang Riwayat Pelatihan : 1. Seminar Proposal Penelitian

Riwayat Organisasi : 1. Naib Pengerusi Badan Pengawas Sekolah

2. Setiausaha Kelab Bahasa Inggeris dan Matematik 3. Setiausaha Kelab Badminton


(51)

SURAT PERNYATAAN

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Umur :

Kelamin :

Telah mendapatkan penjelasan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Kesan Pemaparan Sinar X terhadap Anak dalam Kandungan.

Nama peneliti : Melissa Michelle Lopez Aloious

Jenis penelitian : Deskriptif dengan pendekatan cross sectional

Institusi yang melakukan penelitian : Universitas Sumatera Utara (USU) Medan

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian ini.

Medan,……….2010,


(52)

A. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Kesan Pemaparan Sinar X kepada Anak dalam Kandungan. Kuesioner Penelitian

Karakteristik responden:

Nama :

Umur :

A. Pengetahuan Ibu Hamil tentang sinar X 1. Tes sinar X adalah?

a. Tes sinar-X adalah cara yang cepat untuk mendiagnosa kondisi kesehatan seseorang.

b. Tes sinar X merupakan suatu tes yang tidak menyakitkan apabila dilakukan. c. Tes sinar X digunakan oleh dokter untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan.


(53)

2. Bahagian tubuh yang mana sekiranya terpapar dengan sinar X mempunyai risiko tertinggi untuk memberi kesan terhadap anak dalam kandungan?

a. Dada b. Kaki

c. Bagian perut d. Tangan e. Leher

3. Apakah jumlah pemaparan minimal yang dapat memberikan kesan terhadap bayi? a. 5 rad

b. 15 rad c. 20 rad d. 25 rad e. 10 rad


(54)

4. Berikut merupakan efek – efek sinar X kepada tubuh, yaitu: a. Kegemukan

b. Masalah Emosional c. Mutasi gen

d. Peningkatan Kadar Gula Darah

5. Jika pemaparan kepada sinar X dapat membahayakan kesehatan anak dalam kandungan, apakah kesan yang akan timbul pada anak?

a. Kecacatan (cacat anggota tubuh)

b. Gangguan Fungsi Otak (contohnya: cacat akal) c. Kanker


(55)

6. Usia kehamilan yang mana akan menyebabkan bayi lebih sensitif kepada pemaparan sinar X?

a. 3 bulan terakhir b. 3 bulan pertama c. Pada usia 5 bulan d. Sepanjang kehamilan


(56)

B. Sikap Ibu Hamil terhadap kesan pemaparan sinar X kepada anak dalam kandungan.

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

SETUJU 1 Saya tidak perlu risau tentang kesan – kesan yang

akan timbul dari pemaparan sinar X terhadap anak saya dalam kandungan.

2 Perlu adanya pemberitahuan dahulu mengenai kesan – kesan sinar X sebelum dijalankan tesnya. 3 Sekiranya saya menjalankan tes sinar X sewaktu

saya tidak tahu saya hamil, ia tidak akan menjejaskan anak dalam kandungan.

4 Tes sinar X merupakan suatu tes yang murah. Oleh itu ia dapat dilakukan kapan sahaja selama

kehamilan untuk memastikan supaya kondisi anak dalam kandungan adalah sehat.

5 Sekiranya saya bekerja di bahagian radiologi sewaktu sedang hamil, saya tidak perlu mengambil langkah berjaga – jaga.


(57)

kandungan saya sekiranya berada berdekatan dengan orang yang sedang dites dengan menggunakan sinar X.


(58)

Lampiran Hasil Output Validitas soalan pengetahuan

Correlations soalan 1 pengetahuan soalan 2 pengetahuan soalan 3 pengetahuan soalan 4 pengetahuan soalan 5 pengetahuan soalan 6 pengetahuan

total skor soal pengetahuan

soalan 1 pengetahuan Pearson Correlation 1 1.000** .356 1.000** .356 .356 .810

Sig. (2-tailed) .000 .312 .000 .312 .312 .004

N 10 10 10 10 10 10

soalan 2 pengetahuan Pearson Correlation 1.000** 1 .356 1.000** .356 .356 .810

Sig. (2-tailed) .000 .312 .000 .312 .312 .004

N 10 10 10 10 10 10

soalan 3 pengetahuan Pearson Correlation .356 .356 1 .356 1.000** 1.000** .836

Sig. (2-tailed) .312 .312 .312 .000 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10

soalan 4 pengetahuan Pearson Correlation 1.000** 1.000** .356 1 .356 .356 .810

Sig. (2-tailed) .000 .000 .312 .312 .312 .004

N 10 10 10 10 10 10

soalan 5 pengetahuan Pearson Correlation .356 .356 1.000** .356 1 1.000** .836

Sig. (2-tailed) .312 .312 .000 .312 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10


(59)

Sig. (2-tailed) .312 .312 .000 .312 .000 .003

N 10 10 10 10 10 10

total skor soalan pengetahuan Pearson Correlation .810** .810** .836** .810** .836** .836**

Sig. (2-tailed) .004 .004 .003 .004 .003 .003

N 10 10 10 10 10 10


(60)

Validitas soalan sikap

Correlations

soalan 1 sikap soalan 2 sikap soalan 3 sikap soalan 4 sikap soalan 5 sikap soalan 6 sikap

total skor responden

soalan 1 sikap Pearson Correlation 1 1.000** .524 .356 .429 .429 .786**

Sig. (2-tailed) .000 .120 .312 .217 .217 .007

N 10 10 10 10 10 10 10

soalan 2 sikap Pearson Correlation 1.000** 1 .524 .356 .429 .429 .786**

Sig. (2-tailed) .000 .120 .312 .217 .217 .007

N 10 10 10 10 10 10 10

soalan 3 sikap Pearson Correlation .524 .524 1 .802** .429 .429 .786**

Sig. (2-tailed) .120 .120 .005 .217 .217 .007

N 10 10 10 10 10 10 10

soalan 4 sikap Pearson Correlation .356 .356 .802** 1 .535 .535 .763*

Sig. (2-tailed) .312 .312 .005 .111 .111 .010

N 10 10 10 10 10 10 10

soalan 5 sikap Pearson Correlation .429 .429 .429 .535 1 1.000** .806**

Sig. (2-tailed) .217 .217 .217 .111 .000 .005

N 10 10 10 10 10 10 10


(61)

Sig. (2-tailed) .217 .217 .217 .111 .000 .005

N 10 10 10 10 10 10 10

total skor responden Pearson Correlation .786** .786** .786** .763* .806** .806** 1

Sig. (2-tailed) .007 .007 .007 .010 .005 .005

N 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(62)

Reliability Pengetahuan Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted


(63)

soalan 2 pengetahuan 3.20 4.400 .724 .890

soalan 3 pengetahuan 3.30 4.233 .753 .886

soalan 4 pengetahuan 3.20 4.400 .724 .890

soalan 5 pengetahuan 3.30 4.233 .753 .886

soalan 6 pengetahuan 3.30 4.233 .753 .886

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(64)

Scale: ALL VARIABLES Reliability Sikap

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soalan 1 sikap .70 .483 10

soalan 2 sikap .70 .483 10


(65)

soalan 4 sikap .60 .516 10

soalan 5 sikap .30 .483 10

soalan 6 sikap .30 .483 10

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(66)

Pengetahuan

kelumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 - 25 30 30.0 30.0 30.0

26 - 30 40 40.0 40.0 70.0

31 - 36 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

keltotal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(67)

kelumur * keltotal Crosstabulation

keltotal

Total baik kurang sederhan

kelumur 18 - 25 Count 5 9 16 30

% of Total 5.0% 9.0% 16.0% 30.0%

26 - 30 Count 13 7 20 40

% of Total 13.0% 7.0% 20.0% 40.0%

31 - 36 Count 7 13 10 30

% of Total 7.0% 13.0% 10.0% 30.0%

Total Count 25 29 46 100

% of Total 25.0% 29.0% 46.0% 100.0%

Valid baik 25 25.0 25.0 25.0

kurang 29 29.0 29.0 54.0

sederhan 46 46.0 46.0 100.0


(68)

soalan 1 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 43 43.0 43.0 43.0

benar 57 57.0 57.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

soalan 2 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 52 52.0 52.0 52.0

benar 48 48.0 48.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

soalan 3 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 68 68.0 68.0 68.0

benar 32 32.0 32.0 100.0


(69)

soalan 4 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 36 36.0 36.0 36.0

benar 64 64.0 64.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

soalan 5 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 50 50.0 50.0 50.0

benar 50 50.0 50.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

soalan 6 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(1)

Bagus 33 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 31 - 36 Purnama 25 benar benar salah salah benar salah 3 sederhan 18 - 25 Devi 32 benar benar salah salah benar salah 3 sederhan 31 - 36 Puja 30 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Putranom 33 salah benar salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Lindah 26 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 26 - 30 Rala 35 benar salah benar benar benar benar 5 baik 31 - 36 Ririn 27 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Lulu 29 benar salah benar benar benar benar 5 baik 26 - 30 Safa 28 salah salah salah benar salah benar 2 sederhan 26 - 30 Widyaya 31 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Ressa 22 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Anesacia 28 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Depari 30 salah benar salah salah salah salah 1 kurang 26 - 30 Meru 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Shanti 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Mauline 25 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 18 - 25 Iliana 32 benar benar salah salah benar salah 3 sederhan 31 - 36 Awe 31 benar benar salah salah benar salah 3 sederhan 31 - 36 Ariel 30 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Liyana 25 salah benar salah salah salah salah 1 kurang 18 - 25 Putri 33 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Afikah 18 benar salah benar benar benar benar 5 baik 18 - 25 Qinah 29 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Fitri 23 benar salah benar benar benar benar 5 baik 18 - 25


(2)

Keumala 27 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Gita 33 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Pertiwi 30 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Iwan 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Selina 27 benar benar benar salah benar salah 4 sederhan 26 - 30 Maureen 29 benar benar benar benar benar salah 5 baik 26 - 30 Jessy 30 salah benar salah salah salah salah 1 kurang 26 - 30 Nikki 30 salah salah salah salah benar salah 1 kurang 26 - 30 Aurel 30 salah salah benar benar benar salah 3 sederhan 26 - 30 Elvina 28 benar salah benar benar salah salah 3 sederhan 26 - 30 Ester 25 benar benar salah salah benar salah 3 sederhan 18 - 25 Sri 26 salah salah salah benar salah benar 2 sederhan 26 - 30 Katerine 22 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Ramdani 24 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Pralista 35 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Jessica 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Munirah 31 benar benar benar salah benar salah 4 sederhan 31 - 36


(3)

Nama

Lampiran Data Induk (Sikap)

Umur S1 S2 S3 S4 S5 S6 Total keltotal kelumur

Rosaline 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Tyndala 25 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Fitri 27 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 26 - 30 Fija 23 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Angel 25 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 18 - 25 Manju 31 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 31 - 36 Sharaly 29 salah salah benar salah benar benar 3 sederhan 26 - 30 Mami 30 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Mogala 31 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 31 - 36 Menakala 27 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Sukganti 31 salah benar salah benar salah benar 3 sederhan 31 - 36 Indarses 25 salah benar benar salah salah salah 2 sederhan 18 - 25 Suryani 33 benar benar salah salah salah benar 3 sederhan 31 - 36 Langka 29 salah salah salah salah benar benar 2 sederhan 26 - 30 Anis 33 salah salah salah benar salah salah 1 kurang 31 - 36 Rita 18 salah benar salah benar salah salah 1 kurang 18 - 25 Juni 28 benar benar salah benar salah benar 4 sederhan 26 - 30 Ayip 31 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Siti 23 salah benar salah benar benar benar 4 sederhan 18 - 25 Ezakiea 24 salah benar salah benar salah benar 3 sederhan 18 - 25 Kumala 24 salah benar salah benar salah salah 2 sederhan 18 - 25 Dakliana 22 salah salah salah benar salah benar 2 sederhan 18 - 25


(4)

Ritonggi 28 salah benar salah salah salah salah 1 kurang 26 - 30 Jackie 21 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 18 - 25 Victoria 29 benar benar salah benar benar benar 5 baik 26 - 30 Sheryl 33 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Buhana 24 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Rindu 18 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 18 - 25 Ika 27 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 26 - 30 Rusnah 22 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 18 - 25 Kajeli 35 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 31 - 36 Mudina 24 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 18 - 25 Kuhana 25 salah benar salah salah salah benar 2 sederhan 18 - 25 Lisa 30 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Angelina 29 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Maluku 31 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 31 - 36 Banu 28 benar salah salah benar salah benar 3 sederhan 26 - 30 Lalita 26 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Suryina 28 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 A 22 salah salah benar benar salah salah 2 sederhan 18 - 25 B 23 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 18 - 25 C 33 benar benar salah benar benar benar 5 baik 31 - 36 Dina 27 salah salah salah benar benar salah 2 sederhan 26 - 30 Ria 28 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Prian 33 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Hanum 23 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 18 - 25 Malini 28 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 26 - 30 Veni 33 benar benar benar benar salah salah 4 sederhan 31 - 36


(5)

Dina 25 salah salah salah benar benar benar 3 sederhan 18 - 25 Linad 29 salah salah benar benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Aniv 26 benar benar salah benar benar benar 5 baik 26 - 30 Tika 25 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 18 - 25 Rian 31 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 31 - 36 Kristina 36 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Chesteri 29 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 26 - 30 Wira 26 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Bagus 33 salah salah salah benar salah salah 1 kurang 31 - 36 Purnama 25 salah salah salah salah benar salah 1 kurang 18 - 25 Devi 32 salah salah benar benar salah salah 2 sederhan 31 - 36 Puja 30 salah salah salah benar salah salah 1 kurang 26 - 30 Putranom 33 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 31 - 36 Lindah 26 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Rala 35 benar salah salah salah benar salah 2 sederhan 31 - 36 Ririn 27 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Lulu 29 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Safa 28 salah salah salah benar benar salah 2 sederhan 26 - 30 Widyaya 31 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Ressa 22 benar salah salah salah benar salah 2 sederhan 18 - 25 Anesacia 28 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Depari 30 salah salah salah salah benar salah 1 kurang 26 - 30 Meru 32 salah benar salah benar benar benar 4 sederhan 31 - 36 Shanti 32 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36 Mauline 25 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 18 - 25


(6)

Awe 31 salah salah salah benar salah salah 1 kurang 31 - 36 Ariel 30 salah salah salah salah benar salah 1 kurang 26 - 30 Liyana 25 salah salah benar benar salah salah 2 sederhan 18 - 25 Putri 33 salah salah salah benar salah salah 1 kurang 31 - 36 Afikah 18 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 18 - 25 Qinah 29 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Fitri 23 benar salah salah salah benar salah 2 sederhan 18 - 25 Ade 26 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Keumala 27 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Gita 33 salah salah salah benar benar salah 2 sederhan 31 - 36 Pertiwi 30 benar salah salah benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Iwan 32 benar salah salah salah salah salah 1 kurang 31 - 36 Selina 27 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 26 - 30 Maureen 29 benar benar salah salah salah salah 2 sederhan 26 - 30 Jessy 30 benar benar benar benar salah salah 4 sederhan 26 - 30 Nikki 30 salah salah salah benar benar benar 3 sederhan 26 - 30 Aurel 30 salah salah benar benar benar benar 4 sederhan 26 - 30 Elvina 28 benar benar benar benar benar benar 6 baik 26 - 30 Ester 25 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Sri 26 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 26 - 30 Katerine 22 benar benar benar benar benar benar 6 baik 18 - 25 Ramdani 24 benar benar salah benar salah salah 3 sederhan 18 - 25 Pralista 35 salah salah salah salah salah salah 0 kurang 31 - 36 Jessica 32 salah salah benar salah benar benar 3 sederhan 31 - 36 Munirah 31 benar benar benar benar benar benar 6 baik 31 - 36