UPAYA PERBAIKAN PROSES BELAJAR SMASH DALAM BULUTANGKIS DENGAN MENERAPKAN GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS X SMA PARULIAN 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ”.

(1)

BULUTANGKIS DENGAN MENERAPKAN GAYA

MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS

X SMA PARULIAN 2 MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

WILSON MANAEK SITUMORANG NIM : 6113112201

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

WILSON MANAEK SITUMORANG. NIM 6113112197, “ Upaya Perbaikan

Proses Belajar Smash Dalam Bulutangkis Dengan Menerapkan Gaya Mengajar

Latihan Pada Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ”

Pembimbing : Dr. Suprayitno, M.Pd

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran gaya mengajar latihan terhadap hasil belajar pukulan smash dalam permainan bulu tangkis pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Dari hasil data awal (pre-test) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan pukulan smash masih rendah dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat dianalisis. Dalam hal ini peneliti menganalisis data dengan mereduksi data dan memaparkan data dalam bentuk tabel, sehingga dapat dicari nilai rata-rata, dan persentase keberhasilan belajar.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X/A SMA Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 orang, diatarnya adalah 18 orang siswa putera dan14 orang siswa puteri.

Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar pukulan smash yaitu (65,62%) siswa yang tuntas dalam belajarnya, dan (34,38%) siswa yang tidak tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa dalam melakukan pukulan smash dengan nilai rata-rata pada siklus I secara keseluruhan masih mencapai (70,93%). Pada Siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar pukulan smash yaitu (87,50%) siswa yang tuntas dalam belajarnya dan (12,50%) siswa yang tidak tuntas dalam belajarnya, dan hasil belajar siswa secara keseluruhan dalam melakukan pukulan smash pada siklus II mencapai (76,92%).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan Menerapkan Gaya Mengajar Latihan dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dan signifikan terhadap hasil bejar pukulan smash dalam permainan bulu tangkis pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.


(5)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai pada waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “ Upaya Perbaikan Proses Belajar Smash Dalam Bulutangkis Dengan Menerapkan Gaya Mengajar Latihan Pada Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ”. Yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Wakil Dekan I, Bapak Syamsul Gultom, S.K.M, M.Kes, sebagai Wakil Dekan II dan Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, sebagai Wakil Dekan III.

3. Bapak Dr.Suprayitno,M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada penulis.

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Prodi PJKR, dan Bapak

Usman Nasution, S.Pd, M.Pd sebagai Sekretaris Prodi PJKR di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Kepala Sekolah beserta guru-guru di SMA Parulian 2 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.

7. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda

Hasanuddin Situmorang dan Ibunda Mawan Sihombing, dan yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moral maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Abang dan Kakak-kakak ku tercinta, yang juga memberikan

semangat dan dorongan moral kepada penulis.

9. Terima kasih buat Irmayani Sihombing yang selalu setia menemani penulis disaat suka maupun duka dalam proses penyelesaian skripsi ini

10. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman - teman seperjuangan PJS-D Reg’2011 atas dukungannya selama penyelesaian skripsi ini. sahabat-sahabat penulis khususnya ( Zuffry Sihombing, Erwinton Hutagalung, Rina Siregar, Putrid Nasution, Yuni Sipayung, Tri Fajar, Rishana Gultom, Resti Siregar, Samuel Sihaloho, Novrianta Rontu Tarigan, Aldi Ginting, Faslah Kadafi, Wahyudi Hakim, Yudi Sudirman, Roma Panjaitan, Jul Rahman, Julfansyah, Fadli, Rian Khaedar, Faldi, Riki Irwansyah, Dwi Syahputra, Suherianto, Novianto, Sri Astuti ) serta seluruh mahasiswa PJKR 2011 yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari


(7)

iv

dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan jasmani dan Kesehatan.

Medan, Maret 2016 Penulis

Wilson Manaek Situmorang NIM. 6113112201


(8)

v

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teori ... 10

1. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

2. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ... 16

3. Hakekat Belajar ... 17

4. Hakekat Gaya Mengajar Latihan ... 19

5. Hakekat Permainan Bulutangkis ... 25

5.1 Sejarah Permainan Bulutangkis Di Dunia ... 26

5.2 Perkembangan Bulutangkis Indonesia ... 28


(9)

vi

C. Hipotesis Tindakan ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 42

1. Subjek Penelitian ... 42

2. Objek Penelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 43

D. Desain Penelitian ... 43

1. Rancangan Siklus I ... 44

2. Rancangan Siklus II ... 47

E. Instrumen Penelitian ... 49

F. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 56

B. Hasil Penelitian ... 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(10)

ix

Halaman

Lampiran 1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 76

Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 80

Lampiran 3.Daftar Siswa/Deskriptor yang tidak tampak Pre-Test ... 84

Lampiran4.Format Penilaian Smash (Pre-Test) ... 92

Lampiran 5.Penilaian Hasil Belajar Pre-Test ... 93

Lampiran6.Reduksi Nilai Hasil Belajar Tes Awal (Pre-Test) ... 94

Lampiran7.Paparan Nilai Hasil Belajar Tes Awal (Pre-Test) ... 95

Lampiran 8.Format Penilaian Smash Forehand Siklus I ... 96

Lampiran9.Penilaian Hasil Belajar Siklus I ... 97

Lampiran10.Reduksi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 98

Lampiran11.Paparan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 99

Lampiran 12.Format Penilaian Smash Siklus II ... 100

Lampiran 13.Penilaian Hasil Belajar Siklus II ... 102

Lampiran 14.Reduksi Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 103

Lampiran 15.Paparan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 104

Lampiran 16.Perbandingan Hasil Belajar Pada Setiap Siklus ... 105

Lampiran 17.lembar observasi penilaian kriteria guru ... 106

Lampiran 18.lembar observasi penilaian kriteria siswa ... 109

Lampiran 19.Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 112


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Ukuran Lapangan Bulutangkis ... 30

Gambar 2.2.Pegangan Forehand Grip ... 33

Gambar 2.3.Fase Pukulan Smash ... 34

Gambar 2.5.Fase Persiapan Pukulan Smash ... 35

Gambar 2.6.Fase Pelaksanaan Pukulan Smash ... 37

Gambar 2.7.Fase Follow-Through Pukulan Smash ... 38

Gambar 3.1.Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 43

Gambar 3.2.Bentuk Penialaian pada setiap fase smash ... 52

Gambar 4.1.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I... 59

Gambar 4.2.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 63

Gambar 4.3.Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Setiap Siklus ... 66


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel3.1. Format Penilaian Hasil Belajar Pukulan Smash ... 50

Tabel 3.2.Kriteria Ketuntasan Minimal PJOK berdasarkan KTSP ... 54

Tabel 4.1.Deskripsi Hasil Penelitian Smash (Pre-Test) ... 56

Tabel 4.2.Hasil Observasi Penilaian Siklus I ... 59

Tabel 4.3.Frekuensi Nilai TesSmash Siklus I ... 62

Tabel 4.4.Refleksi Hasil Belajar Siklus I ... 62

Tabel 4.5.Hasil Observasi Penilaian Siklus II ... 65

Tabel 4.6.Frekunsi Nilai Tes Smash Siklus II ... 67


(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai bentuk permainan dalam keolahragaan memberikan kesenangan tersendiri bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang masih berada di dunia pendidikan. Olahraga menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan karena memberikan pengaruh yang baik untuk kesehatan. Maka pendidikan jasmani menjadi salah satu pelajaran yang wajib di dalam dunia pendidikan.

Dengan adanya pendidikan jasmani diharapkan dapat melahirkan generasi yang sehat. Hal tersebut diatur dalam undang – undang No.12/1959 yang sebagian isinya berbunyi ‘Bangsa Indonesia kuat dan sehat lahir batin, oleh karena itu, pendidikan jasmani berkewajiban juga memajukan dan memelihara kesehatan badan terutama dalam arti preventif dan juga secara correctief’.

Maka pendidikan jasmani menjadi hal yang sangat penting dalam membantu siswa menjaga kesehatan tubuh dan melatih mengasah kemampuan berpikir selain pelajaran sosial maupun ilmu alam. Menurut Websters New Collegiate Dictionary ( 1980 ), pendidikan jasmani adalah pengajaran yang memberikan perhatian pada pengembangan fisik dari mulai latihan kalistenik, latihan untuk kesehatan, senam serta performan dan olahraga pertandingan.

Ensiklopedia Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah olahraga yang dilakukan di sekolah – sekolah, terdiri dari latihan – latihan tanpa alat dan dengan alat, dilakukan didalam ruangan dan dilapangan terbuka. Demikian pula menurut Menpora ( 1984 ), pendidikan jasmani adalah suatu


(14)

proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak ( Mardiana Ade : 2008 : 4 ).

Dengan adanya pendidikan jasmani, siswa dapat menemukan dunianya secara nyata. Siswa menemukan kualitas dunianya dengan menggerakkan dirinya dengan kemampuannya sendiri. Maka tugas guru pendidikan jasmani untuk mengasah kemampuan siswanya. Guru pendidikan jasmani merealisasikan tujuannya dengan mengajarkan dan meningkatkan aktivitas jasmani, dengan bimbingan tujuan pendidikan, hal ini berarti bahwa murid – murid harus belajar sesuatu dari gurunya. Siswa harus memperoleh kemajuan dalam kemampuan aktivitas fisiknya dengan nyata. Salah satu pendidikan jasmani yang banyak diminati oleh masyarakat dan juga para pelajar yakni olahraga bulu tangkis.

Bulutangkis bukanlah merupakan olahraga yang baru dikenal dalam dunia pendidikan maupun kehidupan sehari – hari. Permainan bulutangkis menjadi salah satu olahraga yang banyak diminati dari berbagai kalangan bahkan dari berbagai usia. Walaupun dalam kehidupan sehari – hari, permainan bulu tangkis biasanya hanya untuk kesenangan dan melepas kepenatan setelah beraktivitas. Namun lain hal nya bagi mereka yang berprofesi sebagai pemain bulutangkis.

Permainan bulutangkis menjadi harga mati untuk nama harum bangsa Indonesia. Nama Indonesia sangat disegani dalam cabang bulutangkis. Satu kenyataan yang tidak terbantahkan bahwa Indonesia merupakan negara raksasa bulutangkis terkait dengan keberhasilannya menorehkan prestasi pada berbagai


(15)

kejuaran tingkat dunia. Keseriusan Indonesia pada permainan ini dibuktikan dengan badan tingkat nasional yang didirikan sebagai wadah untuk mengurusi segala hal yang terkait dengan bulutangkis. Badan tersebut disebut dengan PBSI yang mengirimkan beberapa pemain yang berprestasi untuk bertanding ke kejuaran level internasional juga bertanggung jawab untuk melakukan berbagai pembinaan prestasi serta menyelenggarakan berbagai kejuaran tingkat nasional baik untuk kategori pemain senior maupun yunior ( Setiawan Salim : 2009 : 6 ).

Permainan yang sudah booming sejak dahulu menjadi event yang sangat bergengsi di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia telah mendapat berbagai penghargaan untuk permainan ini. Bulutangkis atau dalam istilah internasional disebut dengan badminton yang diambil dari nama badminton House, satu tempat milik bangsawan beaufort yang menempati rumah di Glouceserthire, Inggris. Tujuan awal adalah menjaga shuttlecock tetap di udara dalam waktu selama mungkin.

Namun dalam perkembangan selanjutnya tujuan sederhana dari aksi memukul bola berubah. Tujuan tidak lagi untuk kesenangan, namun tujuan mulai berubah yakni pukulan terhadap shuttelecock itu yang dilakukan dengan tujuan membuat sulit lawan main yang berada di sisi lain lapangan untuk bisa mengembalikannya. Permainan tidak lagi sederhana dan berubah menjadi cepat serta sulit. Dari sinilah muncul cikal bakal permaianan modern bulu tangkis ( Setiawan Salim : 2009 : 1 – 2 ).

Kesulitan dalam permainan bulutangkis tersebut membuat siswa harus mengetahui teknik – teknik dasar dalam memainkannya. Seperti yang terjadi di


(16)

SMA Parulian 2 Medan yang mengalami kesulitan dalam mempraktekkan permainan bulutangkis khususnya teknik dasar dalam melakukan smash. Kendala yang sering dihadapi siswa di SMA parulian 2 Medan tersebut ketika melakukan smash ada kejanggalan gerakan mulai dari sikap awal hingga melakukan pukulan smash. Bukan hanya itu, berdasarkan observasi, hasil belajar juga sangat kurang memuasakan, baik dari nilai, penguasaan teknik, cara pemegangan raket, ayunan pukulan, sehingga sangat berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal.proses pembelajaran yang di lakukan guru dan siswa sebenarnya kurang baik, karena sangat membosankan siswa dengan minimnya fasilitas pembelajaran,seperti,raket,memang fasilitas seperti lapangan,cock,dan raket,tidak memadai jika di bandingkan dengan jumlah siswa.Sehingga banyak siswa yang fasif dan harus menunggu giliran saat terjadi proses pembelajaran materi Bulu tangkis. Dari 32 siswa hanya 7 orang siswa yang mendapat nilai yang standar dan mampu melakukan teknik yang seharusnya. Jumlah yang sangat sedikit dari jumlah kelulusan siswa yang diharapkan. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada pengajaran yang dilakukan guru yang masih kurang maksimal sehingga pemahaman siswa pun kurang.

Proses pembelajaran yang dilakukan gurunya sangat monoton. Kemudian fasilitas kurang, baik shuttlecock dan raket, sehingga banyak siswa yang fasif, lebih banyak diam dan menunggu giliran untuk bisa melakukan. Oleh karena itu siswa harus belajar mengetahui teknik – teknik dasar tersebut dengan bentuk gaya latihan dalam permainanan bulutangkis. Karena melalui bentuk gaya latihan guru memiliki kelebihan dalam mengajar, yaitu guru dapat memberikan umpan balik


(17)

secara individual dan secara langsung. Bukan hanya itu, siswa dibebankan rasa tanggung jawab, dan memungkinkan penggunaan alat lebih baik.

Karena jelas kita ketahui siswa kelas X itu masa transisi dari SMP, sehingga dengan penggunaan gaya mengajar latihan itu akan lebih efektif dan efisien. Maka dalam hal ini peran guru dalam memberikan teori dan praktek haruslah sangat aktif. Sebab guru yang menjadi panduan seorang siswa dalam melakukannya. Jika guru tidak memberikan pemahaman yang benar tentang teori yang disampaikan, mustahil seorang siswa dapat mempraktekkan dengan baik. Mungkin hal ini lah yang menjadi masalah yang dialami siswa SMA Parulian 2 Medan ketika memainkan bulutangkis.

Dalam memainkan bulutangkis, siswa seharusnya mengetahui teknik dasar dengan baik, salah satunya dalam melakukan Smash. Dimana teknik ini menjadi salah satu hal yang mendukung siswa untuk mampu menguasai permainan namun ketika siswa tidak mampu melakukan smash dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menghadapi permainan.

Demikian juga yang terjadi di SMA Parulian 2 Medan ini berdasarkan pengamatan peneliti. Sebagai sebuah sekolah yang sudah pada tahap jenjang atas, seharusnya siswa sudah lebih mampu dalam menguasai lapangan dalam memainkan permainan bulutangkis. Sebaliknya yang terjadi siswa di SMA tersebut, siswa masih dalam tahap dasar dalam permainan bulutangkis.

Dalam tahap dasar pun, siswa SMA ini masih dapat dikatakan amatir. Dari keadaan tersebut dapat dikatakan bahwa kesungguhan siswa dalam memainkan permainan bulutangkis sangat kurang. Dalam hal ini peran guru pendidikan


(18)

jasmani sangat dibutuhkan dalam mengetahui kemampuan siswanya. Siswa yang kurang maksimal dalam permainan ini sangat dipengaruhi oleh pengajaran yang diberikan gurunya. Jika hal ini terjadi, seorang guru dianggap belum maksimal mengajarkan pendidikan jasmani khususnya bulutangkis.

Memang hal tersebut sangat disayangkan mengingat perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan siswa/i untuk belajar. Melalui berbagai media, siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja untuk belajar tekhnik dalam permainan bulutangkis. Dengan sering melihat dan memperagakan permainan tersebut, maka siswa akan dapat mempelajari dan menguasai permainan dengan baik. Tetapi permasalahannya adalah, ketika siswa dapat belajar melalui berbagai media, namun mereka belum sepenuhnya memahami panduan tekhnik permainan bulu tangkis dalam media tersebut. Seharusnya disinilah yang menjadi keaktifan seorang guru pendidikan jasmani untuk mengarahkan dan memberikan pemahaman dari setiap panduan teknik dalam media.

Permainan bulutangkis yang merupakan olahraga yang memiliki beragam tekhnik dalam memainkannya sudah seharusnya dilakukan dengan tekhnik dasar yang baik, salah satunya cara melakukan smash. Sangat disayangkan, jika sebagai bangsa yang terkenal dengan bulutangkis yang ditakuti di dunia, namun dalam dunia pendidikan masih belum dimaksimalkan. Padahal melalui dunia pendidikan akan mempermudah para pelatih untuk mendapatkan para olahragawan yang berbakat dalam bidang bulutangkis. Pemaksimalan dalam menjadikan bulutangkis yang awalnya hanyalah hobi menjadi bakat yang dapat membanggakan negeri ini. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian


(19)

tentang “Upaya perbaikan proses belajar smash dalam bulutangkis dengan menerapkan gaya mengajar latihan pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Kemampuan Smash siswa masih rendah.

2. Kurangnya minat belajar siswa pada materi Smash dalam bulu tangkis 3. Kurang variasi pembelajaran guru terhadap materi Smash dalam Bulu

tangkis

4. Fasilitas yang terdapat sekolah kurang mendukung proses pembelajaran. 5. Pembelajaran masih berpusat kepada guru.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mempertegas sasaran masalah dan mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Upaya perbaikan proses belajar smash dalam bulutangkis dengan menerapkan gaya mengajar latihan pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan” .


(20)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan di teliti adalah “Bagaimana upaya perbaikan smash yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani dalam meningkatkan permainan bulutangkis di SMA Parulian 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik dasar dalam melakukan smash melalui gaya mengajar latihan dalam meningkatkan permainan bulutangkis di SMA Parulian 2 Medan.

F. Manfaat Peneltian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi guru maupun bagi masyarakat umum. Adapun manfaatnya antara lain adalah :

1. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan keterampilan penulis tentang tekhnik gaya latihan dalam upaya meningkatkan hasil pukulan smash dalam permainan bulutangkis pada siswa.

2. Untuk guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini kiranya bermanfaat sebagai bahan masukan dalam pengajaran khususnya tentang tekhnik gaya latihan yang tepat dalam melakukan smash pada permainan bulutangkis.


(21)

3. Sebagai masukan kepada sekolah khususnya guru bidang study yang bersangkutan bahwasanya dalam meningkatkan hasil permainan bulu tangkis maka harus diperbaiki tekhnik gaya latihan yang tepat.

4. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil permainan bulutangkis dengan mengetahui tekhnik gaya latihan yang tepat sehingga siswa dapat memainkan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

5. Sebagai referensi dan masukan bagi Akademis Fakultas Ilmu

Keolahragaan UNIMED dan pihak lain dalam melaksanakan penelitian yang sejenis.


(22)

71

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan Pukulan smash masih rendah. Dari 32 orang siswa terdapat 21 orang siswa (65,62%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 11 orang siswa (34,38%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 70,93. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 32 orang siswa terdapat 28 orang siswa (87,5%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang siswa (12,5%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 76,92. Berdasarkan hasil pembahasan di

bab IV maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan ”Menerapkan

Gaya Belajar Latihan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pukulan smash dalam permainan bulutangkis.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah agar dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang cukup demi berlangsungnya pembelajaran penjas yang baik.

2. Disarankan kepada guru Pendidkan Jasmani SMA Parulian 2 Medan untuk mempertimbangkan penggunaan penerapan gaya mengajar latihan dengan


(23)

meteri yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung kepada guru ketika proses pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan melaksanakan strategi ini diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berani berbicara ataupun bertanya.

4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba

melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan gaya mengajar latihan pada materi yang lain.

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya dengan tema dan permasalahan yang sama.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto. (2010 ). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara.

Aqib Zainal, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Dimyanti dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah dan Zain. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Rimeka Cipta

Grice, Tony. (2004). Bulu tangkis : Petunjuk Praktis Untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Muslikah. (2010). Sukses Profesi Guru Dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Perpustakaan Nasional.

Poole, James. (2008). Belajar Bulu Tangkis. Bandung : Penerbit Pionir Jaya.

Rusli,dkk. (2004). Supervisi Pedidikan Jasmani. Depdikbud : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rusli,dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjas. Depdikbud : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sadiman, dkk. (1984). Media Pendidikan. Jakarta : Kepala Badan Penelitian dan Perkembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanjaya, W. ( 2006 ). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Subardjah. (2000). Bulu Tangkis : Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek PenataranGuru SLTP Setara D-III.


(25)

Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar. Bandung : Tarsito.

Sugiarto, dkk. (2002). Total Badmonton. Solo : Penerbit CV. Setyaki Eka Anugerah.


(26)

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP ) SIKLUS I

NamaSekolah : SMA PARULIAN 2 MEDAN

Mata Pelajaran : PendidikanJasmani, OlahragadanKesehatan

Kelas/Semester : X/A

Alokasiwaktu : 2 x 45 menit

I. StandarKompetensi

Mempraktekkanberbagaiketerampilanpermainanolahragadalambentuksederhanada nnilai-nilai yang terkandungdidalamnya.

II. KompetensiDasar

Mempraktekkanketerampilanteknikpukulansmash ,sertanilaikerjasama, kejujuran, menghargai, semangatdanpercayadiri.

III. TujuanPembelajaran

1. Siswadapatmelakukanteknikpukulansmash

padapermainanbulutangkisdenganbaikdanbenar.

2. Siswadapatmelakukanteknikpukulansmash dengannilaikerjasama,kejujuran,

menghargai, semangatdanpercayadiri.

IV. Indikator

1. SiswamelakukanFasePersiapan

2. SiswamelakukanFasePelaksanaan


(27)

V. MateriPokok

1. Sikapposisitubuhdantanganpadasaatmelakukangerakanawalanpukulansmash

bulutangkis.

2. Sikaptubuhdantanganpadasaatperkenaan cock masihberadadiatas.

3. Sikaptubuhpadasaatgerakanlanjutan.

4. Sikapakhirpadasaatselesaimelakukangerakan smash .

Sepertigambardibawahini :

Fase yang akandinilaidalamPukulanSmash Forehand ( Tony Grice ,2004:86 )


(28)

VI. SkenarioPembelajaran

N o

Kegiatan guru Kegiatansiswa Waktu Ket

1 Pendahuluan

 Membariskan siswa dan mengawali dengan doa  Melakukan pemanasan

 Menjelaskan pada siswa tentang kegiatan belajar mengajar mengenai pukulan smash

 Siswa berbaris dengan tertib dan mendengarkan arahan

15 menit

Dilapangan

2 KegiatanInti

 Guru memberikan dan menjelaskan materi tentang

rangkaian gerakan secara lisan dan

memperagakannya.

 Guru memberikan variasi pembelajaran mengenai tekhnik pukulan smash.

 Siswa memperhatiakn

rangkaian gerakan yang dilakukan oleh guru.  Siswa melakukan berbagai

bentuk variasi

pembelajaran yang

diberikan guru

40 menit

Di lapangan

3 PenilaiandanEvaluasi

guru menilai proses pelaksanaanpukulansmash padasiswa

Siswamelakukanpukulans mash sebanyak 3 x

 Siswamemukul cock

dengantepatdanterarahkeb awahlapanganlawandenga nfase-fasepukulansmash danmelewati net 25 menit Dilapangan

4 Penutup

 Guru melakukanrefleksikepadasiswa dan

melakukanevaluasitentangmateri yang

telahdilakukansiswa

 Siswamenanggapi  Siswamendengarkan  Siswamelakukanpen-

10


(29)

 Guru mengajaksiswamelakukanpendinginan dan ditutup dengan doa

dinginan

VII. MetodePembelajaran

 Latihan

VIII. Media /AlatPembelajaran

 LapanganBulutangkis

 Net

 Reket

 Cock ( bola )

 Peluit

 Stop watch

XI. SumberPembelajaran

 BukupendidikanJasamani, OlahragadanKesehatan

XII. Penilaian

 Portofolio

Medan, Februari 2016 Diketahui,

Guru BidangStudi


(30)

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP ) SIKLUS II

NamaSekolah : SMA PARULIAN 2 MEDAN

Mata Pelajaran : PendidikanJasmani, OlahragadanKesehatan

Kelas/Semester : X/A

Alokasiwaktu : 2 x 45 menit

IX. StandarKompetensi

Mempraktekkanberbagaiketerampilanpermainanolahragadalambentuksederhanada nnilai-nilai yang terkandungdidalamnya.

X. KompetensiDasar

Mempraktekkanketerampilanteknikpukulansmash ,sertanilaikerjasama, kejujuran, menghargai, semangatdanpercayadiri.

XI. TujuanPembelajaran

3. Siswadapatmelakukanteknikpukulansmash

padapermainanbulutangkisdenganbaikdanbenar.

4. Siswadapatmelakukanteknikpukulansmash dengannilaikerjasama,kejujuran,

menghargai, semangatdanpercayadiri. XII. Indikator

4. SiswamelakukanFasePersiapan

5. SiswamelakukanFasePelaksanaan


(31)

XIII. MateriPokok

5. Sikapposisitubuhdantanganpadasaatmelakukangerakanawalanpukulansmash

bulutangkis.

6. Sikaptubuhdantanganpadasaatperkenaan cock masihberadadiatas.

7. Sikaptubuhpadasaatgerakanlanjutan.

8. Sikapakhirpadasaatselesaimelakukangerakan smash .

Sepertigambardibawahini :

Fase yang akandinilaidalamPukulanSmash Forehand ( Tony Grice ,2004:86 )


(32)

XIV. SkenarioPembelajaran

N o

Kegiatan guru Kegiatansiswa Waktu Ket

1 Pendahuluan

 Membariskan siswa dan mengawali dengan doa  Melakukan pemanasan

 Menjelaskan pada siswa tentang kegiatan belajar mengajar mengenai pukulan smash

 Siswa berbaris dengan tertib dan mendengarkan arahan

15 menit

Dilapangan

2 KegiatanInti

 Guru memberikan dan menjelaskan materi tentang

rangkaian gerakan secara lisan dan

memperagakannya.

 Guru memberikan variasi pembelajaran mengenai tekhnik pukulan smash.

 Siswa memperhatiakn

rangkaian gerakan yang dilakukan oleh guru.  Siswa melakukan berbagai

bentuk variasi

pembelajaran yang

diberikan guru

40 menit

Di lapangan

3 PenilaiandanEvaluasi

guru menilai proses pelaksanaanpukulansmash padasiswa

Siswamelakukanpukulans mash sebanyak 3 x

 Siswamemukul cock

dengantepatdanterarahkeb awahlapanganlawandenga nfase-fasepukulansmash danmelewati net 25 menit Dilapangan

4 Penutup

 Guru melakukanrefleksikepadasiswa dan

melakukanevaluasitentangmateri yang

telahdilakukansiswa

 Siswamenanggapi  Siswamendengarkan  Siswamelakukanpen-

10


(33)

 Guru mengajaksiswamelakukanpendinginan dan ditutup dengan doa

dinginan

XV. MetodePembelajaran

 Latihan

XVI. Media /AlatPembelajaran

 LapanganBulutangkis

 Net

 Reket

 Cock ( bola )

 Peluit

 Stop watch

XIII. SumberPembelajaran

 BukupendidikanJasamani, OlahragadanKesehatan

XIV. Penilaian

 Portofolio

Medan, Februari 2016 Diketahui,

Guru BidangStudi


(34)

Lampiran 3

Daftar Siswa Yang Tidak Tuntas Pada Pre-Test

No Nama Siswa Indikator Deskriptor yang tidak tampak

1 Ade Retsdy Febriansyah

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

2 Adiatma Hadi Priatna

 Fase Persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

3 Boas Lambok

Simatupang

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

4 Brian Oberto

Tampubolon

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

5 Cindi Ariska Lubis

 Fase Persiapan  Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat


(35)

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

6 Clinton

Risky.P.Naibaho

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

7 Daud William Piero

 Fase persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

8 Diana Maria

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun


(36)

 Fase follow-through

melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

9 Elang Mulia Lesmana

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

10 Geovani Nasthasya

Sianipar

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

11 Grace Anjella Mawuntu

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

12 Handi Ersa Alfarizi

 Fase Pesrsiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat


(37)

13 Hendri Alexandro

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

14 Indah Adella Sari

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

15 Isra Tahariq

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

16 Jihan Nabila

 Fase persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan


(38)

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

17 Kristian Theresian Hutagalung

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Sikap tubuh pada posisi siap tidak benar

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

18 Mhd.Kevin Alfandi

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

19 Mhd. Aidil

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

20 Mutiara Manik

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat


(39)

 Fase follow-through

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

21 Nabilla Raisha Zilvani

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

22 Nurfadillah Lubis

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

23 Oscar Geoffery

Jonanca

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

24 Pinta Roma Lio

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola


(40)

 Fase follow-through

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

25 Pratiwi Ardi

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

26 Raihan Akbar Harahap

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

27 Shaleh Afif Hasibuan

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Sikap tubuh pada posisi siap tidak benar

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan


(41)

28 SM.Paristua

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Sikap tubuh pada posisi siap tidak benar

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

29 Syopwan Al-Rasid

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 . Sikap tubuh pada posisi siap tidak benar

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

30 Thania Hasan

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

31 Thomson Martahi

S.Sinaga

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat


(42)

 Fase follow-through

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

32 Viki Erlangga

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash


(43)

Lampiran 4

SMA PARULIAN 2 MEDAN KELAS X/A TAHUN AJARAN 2015/2016

Nama : Boas Lambok Simatupang

Kelas : X/A

Format Penilaian Pukulan Smash Forehand Siswa Pre-Test

Indikator Aspek yang dinilai

Descriptor yang Tampak Ceklis (√) Jlh Fase Persiapan

1.Ambillah posisi siap dengan membuka kaki selebar bahu dengan menekuk kedua lutut untuk menunggu cock yang akan diterima

2

2.Kemudian putar bahu dengan menarik salah satu kaki kebelakang dan pandangan kedepan.

3.Menggerakkan tangan yang memegang reket keatas.

4.Gerakkan lengan keatas dan mulai dari siku dan lengan bawah serta pergelangan tangan membuka kedalam.

Fase

Pelaksanaan

1.Lakukan ayunan keatas untuk memukul cock pada posisi cock masih berada di atas.

2 2.Gerakan ayunan tangan menempatkan pergelangan tangan

pada keadaan tertekuk.

3.Pada saat reket menyentuh cock, pergelangan tangan

berubah menjadi lurus, lengan dan bidang reket tepat menghadap sasaran.

4.Dan tangan yang satunya menambah dan menjaga kecepatan

dan keseimbangan tubuh pada saat reket mengikuti arah cock waktu perkenaan smash.

Fase

Follow-Through

1.Tangan mengayun kedepan melintasi tubuh dengan bagian

tangan yang memegang reket.

2

2.Gerakan ayunan kepala reket mengayun kebawah dengan pergelangan tangan setinggi dada, sehingga terjadi suatu putaran ayunan penuh dan gerakan akhir ayunan reket menyilang ke sebelah kiri tubuh dan tidak ada gerakan yang ditahan.

3.Pada saat selesai melakukan smash posisi kaki kanan harus berada didepan apabila atlet/siswa bermain mengguna-kan tangan kanan dan sebaliknya, agar atlet atau siswa dapat mengambil bola yang mungkin dapat kembali ketika di smash.


(44)

4.Dan kembali keposisi tengah lapangan untuk menerima cock kembali

Jumlah


(45)

Lampiran 5

Tabel 1

Penilaian Tes Awal (Pre-test) Hasil Belajar Pukulan Smash Bulutangkis Siswa Kelas X/A SMA Parulian 2 Medan T.A.2015/2016

No Nama Aspek Penilaian Jumlah Skor Konversi Nilai Fase Persiapa n Fase Pelaksanaan Fase Follow-trough

1 Ade Retsdy Febriansyah 3 3 3 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 3 2 3 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 2 2 2 6 60

4 Brian Oberto Tampubolon 2 1 2 5 51,67

5 Cindi Ariska Lubis 2 1 1 4 43,33

6 Clinton Risky.P.Naibaho 3 2 2 7 68,33

7 Daud William Piero 3 1 1 5 51,67

8 Diana Maria 2 1 1 4 43,33

9 Elang Mulia Lesmana 3 3 2 8 76,67

10 Geovani Nasthasya Sianipar 2 2 2 6 60

11 Grace Anjella Mawuntu 3 2 1 6 60

12 Handi Ersa Alfarizi 3 2 2 7 68,33

13 Hendri Alexandro 2 3 3 8 76,67

14 Indah Adella Sari 2 1 1 4 43,33

15 Isra Tahariq 2 2 2 6 60

16 Jihan Nabila 3 1 1 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

1 1 1 3 43,33

18 Mhd.Kevin Alfandi 3 2 3 8 76,67

19 Mhd. Aidil 3 2 2 7 68,33

20 Mutiara Manik 2 1 1 4 43,33

21 Nabilla Raisha Zilvani 2 2 1 5 51,67

22 Nurfadillah Lubis 2 2 2 6 60

23 Oscar Geoffery Jonanca 2 3 3 8 76,67

24 Pinta Roma Lio 3 1 1 5 51,67

25 Pratiwi Ardi 2 1 1 4 43,33

26 Raihan Akbar Harahap 3 3 2 8 76,67

27 Shaleh Afif Hasibuan 1 1 3 5 51,66

28 SM.Paristua 1 1 3 5 60

29 Syopwan Al-Rasid 1 3 2 6 60

30 Thania Hasan 2 1 1 4 43,33

31 Thomson Martahi S.Sinaga 3 1 2 6 60

32 Viki Erlangga 2 2 2 6 60

Jumlah 73 56 59 188 1903,33


(46)

Lampiran 6

Tabel 2

Reduksi Nilai Tes Awal (Pre-Test) No

Nama Jumlah Skor Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 6 60

4 Brian Oberto Tampubolon 5 51,67

5 Cindi Ariska Lubis 4 43,33

6 Clinton Risky.P.Naibaho 7 68,33

7 Daud William Piero 5 51,67

8 Diana Maria 4 43,33

9 Elang Mulia Lesmana 8 76,67

10 Geovani Nasthasya Sianipar 6 60

11 Grace Anjella Mawuntu 6 60

12 Handi Ersa Alfarizi 7 68,33

13 Hendri Alexandro 8 76,67

14 Indah Adella Sari 4 43,33

15 Isra Tahariq 6 60

16 Jihan Nabila 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

3 43,33

18 Mhd.Kevin Alfandi 8 76,67

19 Mhd. Aidil 7 68,33

20 Mutiara Manik 4 43,33

21 Nabilla Raisha Zilvani 5 51,67

22 Nurfadillah Lubis 6 60

23 Oscar Geoffery Jonanca 8 76,67

24 Pinta Roma Lio 5 51,67

25 Pratiwi Ardi 4 43,33

26 Raihan Akbar Harahap 8 76,67

27 Shaleh Afif Hasibuan 5 51,66

28 SM.Paristua 5 60

29 Syopwan Al-Rasid 6 60

30 Thania Hasan 4 43,33

31 Thomson Martahi S.Sinaga 6 60

32 Viki Erlangga 6 60

Jumlah 188 1903,33


(47)

Lampiran 7

Tabel 3

Paparan Nilai Tes Awal (Pre-Test) No

Nama Nilai Hasil

Belajar

Persentase Hasil Belajar

Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 85 85% Tuntas

2 Adiatma Hadi Priatna 76,67 76,67% Tuntas

3 Boas Lambok Simatupang 60 60% Tidak Tuntas

4 Brian Oberto Tampubolon 51,67 51,67% Tidak Tuntas

5 Cindi Ariska Lubis 43,33 43,33% Tidak Tuntas

6 Clinton Risky.P.Naibaho 68,33 68,33% Tidak Tuntas

7 Daud William Piero 51,67 51,67% Tidak Tuntas

8 Diana Maria 43,33 43,33% Tidak Tuntas

9 Elang Mulia Lesmana 76,67 76,67% Tuntas

10 Geovani Nasthasya Sianipar 60 60% Tidak Tuntas

11 Grace Anjella Mawuntu 60 60% Tidak Tuntas

12 Handi Ersa Alfarizi 68,33 68,33% Tidak Tuntas

13 Hendri Alexandro 76,67 76,67% Tuntas

14 Indah Adella Sari 43,33 43,33% Tidak Tuntas

15 Isra Tahariq 60 60% Tidak Tuntas

16 Jihan Nabila 51,67 51,67% Tidak Tuntas

17 Kristian Theresian Hutagalung

43,33 43,33% Tidak Tuntas

18 Mhd.Kevin Alfandi 76,67 76,67% Tuntas

19 Mhd. Aidil 68,33 68,33% Tidak Tuntas

20 Mutiara Manik 43,33 43,33% Tidak Tuntas

21 Nabilla Raisha Zilvani 51,67 51,67% Tidak Tuntas

22 Nurfadillah Lubis 60 60% Tidak Tuntas

23 Oscar Geoffery Jonanca 76,67 76,67% Tuntas

24 Pinta Roma Lio 51,67 51,67% Tidak Tuntas

25 Pratiwi Ardi 43,33 43,33% Tidak Tuntas

26 Raihan Akbar Harahap 76,67 76,67% Tuntas

27 Shaleh Afif Hasibuan 51,66 51,66% Tidak Tuntas

28 SM.Paristua 60 60% Tidak Tuntas

29 Syopwan Al-Rasid 60 60% Tidak Tuntas

30 Thania Hasan 43,33 43,33% Tidak Tuntas

31 Thomson Martahi S.Sinaga 60 60% Tidak Tuntas


(48)

Lampiran 8

SMA PARULIAN 2 MEDAN KELAS X/A TAHUN AJARAN 2015/2016 Daftar Siswa yang Tidak Tuntas Pada Siklus 1

No Nama Siswa Indikator Deskriptor yang tidak tampak

1 Cindy Ariska Lubis

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

2 Diana Maria

 Fase Persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

3 Grace Angelia

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

4 Indah Adela Sari

 Fase persiapan

 Fase

pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat


(49)

5 Jihan Nabila

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

6 Mutiara Manik

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

7 Nurfadilah Lubis

 Fase persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

8 Pinta Roma

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Poisi reket saat menyentuh cock tidak benar

 Gerakan ayunan reket belum tepat


(50)

 Fase follow-through

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat

selesai melakukan smash

9 Nabila Raisha

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash

10 Pratiwi Ardi

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan tangan yang memegang

reket keatas belum tepat.

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Salah tumpuan pada kaki pada saat selesai melakukan smash

11 Tania Hasan

 Fase Persiapan

 Fase

Pelaksanaan

 Fase

follow-through

 Posisi badan pada memutar bahu

tidak tepat

 Gerakan ayunan reket belum tepat

pada saat memukul bola

 Gerakan memukul bola pada saat

bola sudah turun

 Pada gerakan akhir tangan tidak melintasi tubuh

 Gerakan hasil akhir tangan masih tertahan

 Kaki salah tumpuan pada saat selesai melakukan smash


(51)

Lampiran 9

SMA PARULIAN 2 MEDAN KELAS X/A TAHUN AJARAN 2015/2016

Nama : Mhd. Aidil

Kelas : X/A

Format Penilaian Pukulan Smash Forehand Siswa Pos Test I (Siklus I)

Indikator Aspek yang dinilai

Descriptor yang Tampak Ceklis (√) Jlh Fase Persiapan

1. Ambillah posisi siap dengan membuka kaki selebar bahu dengan menekuk kedua lutut untuk menunggu cock yang akan diterima

3

2. Kemudian putar bahu dengan menarik salah satu kaki kebelakang dan pandangan kedepan.

3. Menggerakkan tangan yang memegang reket keatas. 4. Gerakkan lengan keatas dan mulai dari siku dan lengan bawah

serta pergelangan tangan membuka kedalam.

Fase Pelaksanaan

1. Lakukan ayunan keatas untuk memukul cock pada posisi cock masih berada di atas.

2

2. Gerakan ayunan tangan menempatkan pergelangan tangan pada keadaan tertekuk.

3. Pada saat reket menyentuh cock, pergelangan tangan berubah menjadi lurus, lengan dan bidang reket tepat menghadap sasaran. 4. Dan tangan yang satunya menambah dan menjaga kecepatan dan

keseimbangan tubuh pada saat reket mengikuti arah cock waktu perkenaan smash.

Fase

Follow-Through

1. Tangan mengayun kedepan melintasi tubuh dengan bagian tangan yang memegang reket.

3

2. Gerakan ayunan kepala reket mengayun kebawah dengan pergelangan tangan setinggi dada, sehingga terjadi suatu putaran ayunan penuh dan gerakan akhir ayunan reket menyilang ke sebelah kiri tubuh dan tidak ada gerakan yang ditahan.

3. Pada saat selesai melakukan smash posisi kaki kanan harus berada didepan apabila atlet/siswa bermain mengguna-kan tangan kanan dan sebaliknya, agar atlet atau siswa dapat mengambil bola yang mungkin dapat kembali ketika di smash.

4. Dan kembali keposisi tengah lapangan untuk menerima cock kembali

Jumlah

8 8


(52)

Lampiran 10

Tabel 4

Penilaian Siklus I Hasil Belajar Pukulan Smash Bulutangkis Siswa Kelas X/A SMA Parulian 2 Medan T.A.2015/2016

No Nama Aspek Penilaian Jumlah Skor Konversi Nilai Fase Persiapa n Fase Pelaksanaa n Fase Follow-trough

1 Ade Retsdy Febriansyah 3 3 3 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 3 2 3 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 3 3 2 8 76,67

4 Brian Oberto Tampubolon 3 3 2 8 76,67

5 Cindi Ariska Lubis 2 2 1 5 51,67

6 Clinton Risky.P.Naibaho 3 3 3 9 85

7 Daud William Piero 3 3 2 8 76,67

8 Diana Maria 2 1 2 5 51,66

9 Elang Mulia Lesmana 3 3 3 9 85

10 Geovani Nasthasya Sianipar 3 3 2 8 76,67

11 Grace Anjella Mawuntu 3 2 1 6 60

12 Handi Ersa Alfarizi 3 2 3 8 76,67

13 Hendri Alexandro 2 3 3 8 76,67

14 Indah Adella Sari 2 3 1 6 60

15 Isra Tahariq 3 3 2 8 76,67

16 Jihan Nabila 3 1 1 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

2 3 2 8 76,67

18 Mhd.Kevin Alfandi 3 3 3 9 85

19 Mhd. Aidil 3 2 3 8 76,67

20 Mutiara Manik 2 2 2 6 60

21 Nabilla Raisha Zilvani 2 2 1 5 51,67

22 Nurfadillah Lubis 2 2 2 6 60

23 Oscar Geoffery Jonanca 2 3 3 8 76,67

24 Pinta Roma Lio 3 2 1 6 60

25 Pratiwi Ardi 2 2 1 5 51,67

26 Raihan Akbar Harahap 3 3 3 9 85

27 Shaleh Afif Hasibuan 2 3 3 8 76,67

28 SM.Paristua 3 3 2 8 76,67

29 Syopwan Al-Rasid 3 3 2 8 76,67

30 Thania Hasan 2 3 1 6 60

31 Thomson Martahi S.Sinaga 3 3 2 8 76,67

32 Viki Erlangga 3 3 2 8 76,67

Jumlah 84 82 66 234 2270,07


(53)

Lampiran 11

Tabel 5

Reduksi Nilai Tes Hasil Belajar I No

Nama Jumlah Skor Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 8 76,67

4 Brian Oberto Tampubolon 8 76,67

5 Cindi Ariska Lubis 5 51,67

6 Clinton Risky.P.Naibaho 9 85

7 Daud William Piero 8 76,67

8 Diana Maria 5 51,66

9 Elang Mulia Lesmana 9 85

10 Geovani Nasthasya Sianipar 8 76,67

11 Grace Anjella Mawuntu 6 60

12 Handi Ersa Alfarizi 8 76,67

13 Hendri Alexandro 8 76,67

14 Indah Adella Sari 6 60

15 Isra Tahariq 8 76,67

16 Jihan Nabila 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

8 76,67

18 Mhd.Kevin Alfandi 9 85

19 Mhd. Aidil 8 76,67

20 Mutiara Manik 6 60

21 Nabilla Raisha Zilvani 5 51,67

22 Nurfadillah Lubis 6 60

23 Oscar Geoffery Jonanca 8 76,67

24 Pinta Roma Lio 6 60

25 Pratiwi Ardi 5 51,67

26 Raihan Akbar Harahap 9 85

27 Shaleh Afif Hasibuan 8 76,67

28 SM.Paristua 8 76,67

29 Syopwan Al-Rasid 8 76,67

30 Thania Hasan 6 60

31 Thomson Martahi S.Sinaga 8 76,67

32 Viki Erlangga 8 76,67

Jumlah 234 2270,07


(54)

Lampiran 12

SMA PARULIAN 2 MEDAN KELAS X/A TAHUN AJARAN 2015/2016 Daftar Siswa yang Tidak Tuntas Pada Siklus II

No Nama Siswa Indikator Deskriptor yang tidak tampak

1 Diana Maria  Fase Persiapan

 Fase Pelaksanaan

 Fase follow through

 Posisi badan pada

memutar bahu tidak tepat

 Gerakan ayunan raket

belum tepat pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir

tangan masih tertahan

2 Jihan Nabila  Fase Persiapan

 Fase Pelaksanaan

 Fase follow through

 Gerakan tangan yang

memegang raket ke atas belum tepat

 Gerakan ayunan raket

belum tepat pada saat memukul bola

 Kaki salah tumpu pada

saat selesai melakukan smash

3 Pratiwi Ardi  Fase Persiapan

 Fase Pelaksanaan

 Fase follow through

 Posisi raket saat

menyentuh cock tidak tepat

 Gerakan ayunan raket

belum tepat pada saat memukul bola

 Kaki salah tumpu pada

saat selesai melakukan smash

4 Tania Hasan  Fase Persiapan

 Fase Pelaksanaan

 Fase follow through

 Posisi badan pada

memutar bahu tidak tepat

 Gerakan ayunan raket

belum tepat pada saat memukul bola

 Gerakan hasil akhir


(55)

Lampiran 13

Tabel 6

Paparan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I No

Nama Nilai Hasil

Belajar

Persentase Hasil Belajar

Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 9 85% Tuntas

2 Adiatma Hadi Priatna 8 76,67% Tuntas

3 Boas Lambok Simatupang 8 76,67% Tuntas

4 Brian Oberto Tampubolon 8 76,67% Tuntas

5 Cindi Ariska Lubis 5 51,67% Tidak Tuntas

6 Clinton Risky.P.Naibaho 9 85% Tuntas

7 Daud William Piero 8 76,67% Tuntas

8 Diana Maria 5 51,66% Tidak Tuntas

9 Elang Mulia Lesmana 9 85% Tuntas

10 Geovani Nasthasya Sianipar 8 76,67% Tuntas

11 Grace Anjella Mawuntu 6 60% Tidak Tuntas

12 Handi Ersa Alfarizi 8 76,67% Tuntas

13 Hendri Alexandro 8 76,67% Tuntas

14 Indah Adella Sari 6 60% Tidak Tuntas

15 Isra Tahariq 8 76,67% Tuntas

16 Jihan Nabila 5 51,67% Tidak Tuntas

17 Kristian Theresian Hutagalung

8 76,67% Tuntas

18 Mhd.Kevin Alfandi 9 85% Tuntas

19 Mhd. Aidil 8 76,67% Tuntas

20 Mutiara Manik 6 60% Tidak Tuntas

21 Nabilla Raisha Zilvani 5 51,67% Tidak Tuntas

22 Nurfadillah Lubis 6 60% Tidak Tuntas

23 Oscar Geoffery Jonanca 8 76,67% Tuntas

24 Pinta Roma Lio 6 60% Tidak Tuntas

25 Pratiwi Ardi 5 51,67% Tidak Tuntas

26 Raihan Akbar Harahap 9 85% Tuntas

27 Shaleh Afif Hasibuan 8 76,67% Tuntas

28 SM.Paristua 8 76,67% Tuntas

29 Syopwan Al-Rasid 8 76,67% Tuntas

30 Thania Hasan 6 60% Tidak Tuntas

31 Thomson Martahi S.Sinaga 8 76,67% Tuntas


(56)

Lampiran 14

SMA PARULIAN 2 MEDAN KELAS X/A TAHUN AJARAN 2015/2016

Nama : Ade Retsdy Febriansyah

Kelas : X/A

Format Penilaian Pukulan Smash Siswa Pos Test II (Siklus II)

Indikator Aspek yang dinilai

Descriptor yang Tampak Cekli s (√) Jlh Fase Persiapan

1.Ambillah posisi siap dengan membuka kaki selebar bahu dengan menekuk kedua lutut untuk menunggu cock yang akan diterima

3

2.Kemudian putar bahu dengan menarik salah satu kaki

kebelakang dan pandangan kedepan.

3.Menggerakkan tangan yang memegang reket keatas.

4.Gerakkan lengan keatas dan mulai dari siku dan lengan bawah

serta pergelangan tangan membuka kedalam.

Fase Pelaksana

an

1.Lakukan ayunan keatas untuk memukul cock pada posisi cock

masih berada di atas.

3

2.Gerakan ayunan tangan menempatkan pergelangan tangan

pada keadaan tertekuk.

3.Pada saat reket menyentuh cock, pergelangan tangan berubah menjadi lurus, lengan dan bidang reket tepat menghadap sasaran.

4.Dan tangan yang satunya menambah dan menjaga kecepatan dan keseimbangan tubuh pada saat reket mengikuti arah cock waktu perkenaan smash.

Fase Follow-Through

1.Tangan mengayun kedepan melintasi tubuh dengan bagian tangan yang memegang reket.

3

2.Gerakan ayunan kepala reket mengayun kebawah dengan

pergelangan tangan setinggi dada, sehingga terjadi suatu putaran ayunan penuh dan gerakan akhir ayunan reket menyilang ke sebelah kiri tubuh dan tidak ada gerakan yang ditahan.


(57)

berada didepan apabila atlet/siswa bermain mengguna-kan tangan kanan dan sebaliknya, agar atlet atau siswa dapat mengambil bola yang mungkin dapat kembali ketika di smash. 4.Dan kembali keposisi tengah lapangan untuk menerima cock

kembali


(58)

Lampiran 15

Penilaian Siklus II Hasil Belajar Pukulan Smash Bulutangkis Siswa Kelas X/A SMA Parulian 2 Medan T.A.2015/2016

No Nama Aspek Penilaian Jlh Skor Konversi Nilai Fase Persiapa n Fase Pelaksanaa n Fase Follow-trough

1 Ade Retsdy Febriansyah 3 3 3 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 3 2 3 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 3 3 3 9 85

4 Brian Oberto Tampubolon 3 3 3 9 85

5 Cindi Ariska Lubis 3 3 2 8 76,67

6 Clinton Risky.P.Naibaho 3 3 3 9 85

7 Daud William Piero 3 3 2 8 76,67

8 Diana Maria 2 1 2 5 51,67

9 Elang Mulia Lesmana 3 3 3 9 85

10 Geovani Nasthasya Sianipar 3 3 2 8 76,67

11 Grace Anjella Mawuntu 3 3 2 8 76,67

12 Handi Ersa Alfarizi 3 2 3 8 76,67

13 Hendri Alexandro 3 3 3 9 85

14 Indah Adella Sari 3 3 2 8 76,67

15 Isra Tahariq 3 3 2 8 76,67

16 Jihan Nabila 3 1 1 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

3 3 2 8 76,67

18 Mhd.Kevin Alfandi 3 3 3 9 85

19 Mhd. Aidil 3 3 3 8 85

20 Mutiara Manik 3 3 2 8 76,67

21 Nabilla Raisha Zilvani 3 3 2 8 76,67

22 Nurfadillah Lubis 3 3 2 8 76,67

23 Oscar Geoffery Jonanca 3 3 3 8 85

24 Pinta Roma Lio 3 2 3 8 76,67

25 Pratiwi Ardi 2 2 1 5 51,67

26 Raihan Akbar Harahap 3 3 3 9 85

27 Shaleh Afif Hasibuan 3 3 3 9 85

28 SM.Paristua 3 3 2 8 76,67

29 Syopwan Al-Rasid 3 3 2 8 76,67

30 Thania Hasan 2 3 1 6 60

31 Thomson Martahi S.Sinaga 3 3 2 8 76,67

32 Viki Erlangga 3 3 3 9 85

Jumlah 93 88 75 255 2461,73


(59)

Lampiran 16

Reduksi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II No

Nama Nilai Hasil Belajar Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 9 85

2 Adiatma Hadi Priatna 8 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 9 85

4 Brian Oberto Tampubolon 9 85

5 Cindi Ariska Lubis 8 76,67

6 Clinton Risky.P.Naibaho 9 85

7 Daud William Piero 8 76,67

8 Diana Maria 5 51,67

9 Elang Mulia Lesmana 9 85

10 Geovani Nasthasya Sianipar 8 76,67

11 Grace Anjella Mawuntu 8 76,67

12 Handi Ersa Alfarizi 8 76,67

13 Hendri Alexandro 9 85

14 Indah Adella Sari 8 76,67

15 Isra Tahariq 8 76,67

16 Jihan Nabila 5 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

8 76,67

18 Mhd.Kevin Alfandi 9 85

19 Mhd. Aidil 8 85

20 Mutiara Manik 8 76,67

21 Nabilla Raisha Zilvani 8 76,67

22 Nurfadillah Lubis 8 76,67

23 Oscar Geoffery Jonanca 8 85

24 Pinta Roma Lio 8 76,67

25 Pratiwi Ardi 5 51,67

26 Raihan Akbar Harahap 9 85

27 Shaleh Afif Hasibuan 9 85

28 SM.Paristua 8 76,67

29 Syopwan Al-Rasid 8 76,67

30 Thania Hasan 6 60

31 Thomson Martahi S.Sinaga 8 76,67

32 Viki Erlangga 9 85

Jumlah 254 2461,73


(60)

Lampiran 17

Paparan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II

No

Nama Nilai Hasil

Belajar

Persentase Hasil Belajar

Keterangan

1 Ade Retsdy Febriansyah 9 85% Tuntas

2 Adiatma Hadi Priatna 8 76,67% Tuntas

3 Boas Lambok Simatupang 9 85% Tuntas

4 Brian Oberto Tampubolon 9 85% Tuntas

5 Cindi Ariska Lubis 8 76,67% Tuntas

6 Clinton Risky.P.Naibaho 9 85% Tuntas

7 Daud William Piero 8 76,67% Tuntas

8 Diana Maria 5 51,67% Tidak Tuntas

9 Elang Mulia Lesmana 9 85% Tuntas

10 Geovani Nasthasya Sianipar 8 76,67% Tuntas

11 Grace Anjella Mawuntu 8 76,67% Tuntas

12 Handi Ersa Alfarizi 8 76,67% Tuntas

13 Hendri Alexandro 9 85% Tuntas

14 Indah Adella Sari 8 76,67% Tuntas

15 Isra Tahariq 8 76,67% Tuntas

16 Jihan Nabila 5 51,67% Tidak Tuntas

17 Kristian Theresian Hutagalung

8 76,67% Tuntas

18 Mhd.Kevin Alfandi 9 85% Tuntas

19 Mhd. Aidil 8 85% Tuntas

20 Mutiara Manik 8 76,67% Tuntas

21 Nabilla Raisha Zilvani 8 76,67% Tuntas

22 Nurfadillah Lubis 8 76,67% Tuntas

23 Oscar Geoffery Jonanca 8 85% Tuntas

24 Pinta Roma Lio 8 76,67% Tuntas

25 Pratiwi Ardi 5 51,67% Tidak Tuntas

26 Raihan Akbar Harahap 9 85% Tuntas

27 Shaleh Afif Hasibuan 9 85% Tuntas

28 SM.Paristua 8 76,67% Tuntas

29 Syopwan Al-Rasid 8 76,67% Tuntas

30 Thania Hasan 6 60% Tidak Tuntas

31 Thomson Martahi S.Sinaga 8 76,67% Tuntas


(61)

Lampiran 18

Perbandingan Hasil Belajar No

Nama Data Awal

(Pre-Test)

Siklus I Siklus II

1 Ade Retsdy Febriansyah 85 85 85

2 Adiatma Hadi Priatna 76,67 76,67 76,67

3 Boas Lambok Simatupang 60 76,67 85

4 Brian Oberto Tampubolon 51,67 76,67 85

5 Cindi Ariska Lubis 43,33 51,67 76,67

6 Clinton Risky.P.Naibaho 68,33 85 85

7 Daud William Piero 51,67 76,67 76,67

8 Diana Maria 43,33 51,66 51,67

9 Elang Mulia Lesmana 76,67 85 85

10 Geovani Nasthasya Sianipar 60 76,67 76,67

11 Grace Anjella Mawuntu 60 60 76,67

12 Handi Ersa Alfarizi 68,33 76,67 76,67

13 Hendri Alexandro 76,67 76,67 85

14 Indah Adella Sari 43,33 60 76,67

15 Isra Tahariq 60 76,67 76,67

16 Jihan Nabila 51,67 51,67 51,67

17 Kristian Theresian Hutagalung

43,33 76,67 76,67

18 Mhd.Kevin Alfandi 76,67 85 85

19 Mhd. Aidil 68,33 76,67 85

20 Mutiara Manik 43,33 60 76,67

21 Nabilla Raisha Zilvani 51,67 51,67 76,67

22 Nurfadillah Lubis 60 60 76,67

23 Oscar Geoffery Jonanca 76,67 76,67 85

24 Pinta Roma Lio 51,67 60 76,67

25 Pratiwi Ardi 43,33 51,67 51,67

26 Raihan Akbar Harahap 76,67 85 85

27 Shaleh Afif Hasibuan 51,66 76,67 85

28 SM.Paristua 60 76,67 76,67

29 Syopwan Al-Rasid 60 76,67 76,67

30 Thania Hasan 43,33 60 60

31 Thomson Martahi S.Sinaga 60 76,67 76,67

32 Viki Erlangga 60 76,67 85

Jumlah 1903,33 2270,07 2461,73

Rata-rata 59,22 70,93 76,92


(62)

Lampiran 19

Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Guru Siklus I Berilah tanda √ pada kolom penilaian yang disediakan.

N o

Aspek yang dinilai

Deskriptor

Cheklis Kriteria

1. Penampilan 1. Rapi

2. Bersih

3. Pakaian sesuai

4. Karismatik

√ √

Kurang Baik

2. Membuka pelajaran

1. Guru melakukan

orientasi

2. Guru melakukan

apersepsi

3. Ada usaha guru untuk

memotivasi siswa

4. Ada pemberian acuan

√ √ √

Baik

3. Pengelolaan kelas

1. Upaya guru

menerbitkan siswa

2. Upaya guru melibatkan

siswa

3. Menangani perilaku

siswa bermasalah 4. Menata fisik kelas

√ √ √

Baik

4. Penyajian materi

1. Menguasai bahan

2. Penyajiannya jelas 3. Penyajiannya sistematis

4. Ada pengayaan materi

√ √

Kurang Baik

5. Proses interaksi dengan siswa

1. Guru bersikap terbuka kepada siswa

2. Guru bersikap tegas 3. Guru bersikap objektif

4. Guru melihatkan

kesungguhanya kepada siswa

√ √

√ Baik

6. Pemanfaatan

Model

1. Penjelasan tentang

model pembelajaran


(63)

Pembelajaran Berbasis Masalah melalui metode mengajar gaya latihan

2. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok

3. Guru membuat lembar

kerja siswa

4. Keterampilan guru

menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah melalui metode bagian dan modifikasi bola.

√ √

7. Pemberian umpan-balik

1. Guru mendengarkan

segala sanggahan siswa 2. Guru dan siswa saling

bertanya jawab

3. Member kesempatan

yang sama bagi semua siswa

4. Bekerjasama

memecahkan masalah yang kurang dimengerti siswa

√ √ √

Baik

8. Pengaturan waktu

1. Katepatan memulai

pelajaran

2. Ketepatan menyajikan

materi

3. Ketepatan mengadakan

evaluasi

4. Ketepatan mengakhiri

pelajaran

√ √

Baik

9. Menutup pelajaran

1. Menyimpulkan materi

pelajaran

2. Memberi tugas

3. Menyampaikan manfaat

pelajaran 4. Menginformasikan materi pelajaran selanjutnya √ √ √ Baik


(64)

Keterangan :

- Sangat Baik : jika melakukan 4 deskriptor

- Baik : jika melakukan 3 deskriptor

- Kurang Baik : jika melakukan 2 deskriptor

- Tidak Baik : jika melakukan 1 deskriptor

x 100% =69,44%

Diketahui

Guru Penjas Peneliti

Alfian Saragih S.Pd Wilson M Situmorang


(65)

Lampiran 20

Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Guru Siklus II Berilah tanda √ pada kolom penilaian yang disediakan!

N o

Aspek yang dinilai

Deskriptor

Cheklis Kriteria

1. Penampilan 1. Rapi

2. Bersih

3. Pakaian sesuai

4. Karismatik

√ √

√ Baik

2. Membuka pelajaran

1. Guru melakukan

orientasi

2. Guru melakukan

apersepsi

3. Ada usaha guru untuk

memotivasi siswa

4. Ada pemberian acuan

√ √ √

√ Sangat Baik

3. Pengelolaan kelas

1. Upaya guru menerbitkan

siswa

2. Upaya guru melibatkan

siswa

3. Menangani perilaku

siswa bermasalah 4. Menata fisik kelas

√ √

√ Baik

4. Penyajian materi

1. Menguasai bahan

2. Penyajiannya jelas 3. Penyajiannya sistematis

4. Ada pengayaan materi

√ √

Kurang Baik

5. Proses interaksi dengan siswa

1. Guru bersikap terbuka kepada siswa

2. Guru bersikap tegas 3. Guru bersikap objektif

4. Guru melihatkan

kesungguhanya kepada siswa

√ √


(66)

6. Pemanfaatan Model Pembelajaran Berbasis Masalah melalui metode

bagian dan

modifikasi bola

1. Penjelasan tentang

model pembelajaran

2. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok

3. Guru membuat lembar

kerja siswa

4. Keterampilan guru

menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah melalui metode bagian dan modifikasi bola.

√ √ √

Baik

7. Pemberian umpan-balik

1. Guru mendengarkan

segala sanggahan siswa 2. Guru dan siswa saling

bertanya jawab

3. Member kesempatan

yang sama bagi semua siswa

4. Bekerjasama

memecahkan masalah yang kurang dimengerti siswa

√ √ √

Baik

8. Pengaturan waktu

1. Katepatan memulai

pelajaran

2. Ketepatan menyajikan

materi

3. Ketepatan mengadakan

evaluasi

4. Ketepatan mengakhiri

pelajaran

√ √


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

ENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANGGUL JEMBER TAHUN 2008/2009

0 4 18

HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI BALUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

6 31 156

PENGARUH LATIHAN PULL-OVER TERHADAP KETERAMPILAN SMASH PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMA N 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 20

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI SMA NUSANTARA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 4 69

HUBUNGAN ANTARA PANDANGAN SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, POLA ASUH OTORITATIF ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 18

KETERAMPILAN VARIASI GAYA MENGAJAR GURU SOSIOLOGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA

0 0 10

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA

0 0 11

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA TAHUN AJARAN 20102011

0 1 106